PACARKU,SUAMI SAHABATKU

Walaupun sudah larut malam saat tiba dirumah,Citra tak bisa memejamkan matanya,Ia masih tak habis pikir dengan sikap Fahri yang sangat berubah saat dia kenal dulu.

Citra memilih mengemasi pakaiannya karena Ia akan mempercepat untuk tinggal diApartment milik Pak Ronald,bukan tanpa alasan Citra melakukan itu,Ia ingin tempat yang aman dan tidak mudah ditemukan oleh Fahri.

Aktivitas Citra dengan suaranya,membangunkan Cindy yang terkejut saat melihat jam diponselnya.

"Citra,kamu ngapain?ini jam 1 pagi loh,kamu pulang jam berapa tadi?terus ini kenapa pakaian kamu dimasukin kedalam koper?kamu mau pindah?",tanya Cindy sambil mendekat kearah Citra.

Saat Cindy mendekat justru air mata Citra yang mengalir deras dari matanya,Cindy semakin bingung dibuatnya,Ia membawa Citra kedalam pelukannya dan membiarkan Citra menangis sampai lega.

Setelah merasa lega,Citra menceritakan apa yang membuatnya menangis,seketika Cindy meradang dan mengomel seolah-olah Fahri ada didepan matanya.

"Dasar brengsek!!,coba kalau aku ada disana sama kamu Cit,Aku hajar habis-habisan dia,udah dia yang menipu tapi dia juga yang fitnah kamu,ini nggak bisa dibiarin Cit,Fahri harus mendapat balasan yang lebih kejam biar dia nggak semena-mena sama kamu,dia merasa bangga diri karena saat ini ada yang menolong,tapi kalau dia seorang diri pasti dia akan berhenti mengganggu kamu Cit ",.marah Cindy menggebu-gebu.

"Sebenarnya aku kepikiran untuk menyebarkan Video intim dia sama wanita sewaannya,tapi aku takut kena pelanggaran hukum karena menyebarkan konten dewasa seperti itu,aku bingung gimana caranya bisa buat dia menjauh dari aku untuk selama-lamanya".ucap Citra merasa putus asa.

"Iya juga sih Cit,yaudah kita pikirkan lagi besok,sekarang kita berkemas dan lanjutin tidur,besok banyak aktivitas yang harus kita jalankan",ucap Cindy menyudahi obrolan itu.

Setelahnya Mereka memilih melanjutkan mengemasi pakaian milik Citra dan Cindy juga mengemasi beberapa pakaian miliknya sendiri.

**

Jam 5 pagi Fahri baru tiba dirumah Rania,Ia berjalan dengan mengendap-endap agar Rania tidak mengetahui bahwa Ia baru pulang,Namun sial menimpa Fahri saat Rania berdiri dengan bersedekap didada dan disampingnya ada tas besar milik Fahri.

"Eh kamu udah bangun Rania?Maaf ya aku baru pulang,soalnya temenku minta ditemenin diRumah Sakit ",bohong Fahri kesekian kalinya.

Padahal Rania mencium bau alkohol dari mulut Fahri,seketika Rania sudah tidak mentoleransi kebohongan yang Fahri lakukan.

Rania mendekat dan melemparkan tas milik Fahri kehalaman rumahnya.

"Sudah puas menghambur-hamburkan uangku?Apa ini cara kamu balas budi sama orang yang menolongmu?Aku tak sudi menghidupi sampah sepertimu yang nggak ada gunanya,Jadi mulai hari ini kamu saya pecat dan saya usir dari rumah ini,serahkan kunci mobilnya dan bawa tas bulukmu keluar dari rumahku sekarang juga!!!".ucap Rania dengan nada tinggi.

Fahri melebarkan matanya karena begitu terkejut dengan yang Rania ucapkan,Ia menunduk ampun dan takut secara bersamaan,tapi Rania tak peduli dan Ia memanggil security dirumahnya.

Tak lama 2 orang security datang dan Rania langsung memberikan instruksinya.

"Seret dia keluar dari rumah ini Pak,kalau perlu seret sampai keluar gerbang Perumahan ini,jangan sampai dia kembali kerumah ini apapun alasannya,karena mulai detik ini saya tidak ada sangkut pautnya dengan dia",perintah Rania dengan tegas.

2 orang security menyeret Fahri dengan cepat,Fahri meraung-raung minta dilepaskan,tapi Rania menaiki anak tangga rumahnya dan tak memperdulikan ucapan Fahri yang tidak ingin meninggalkan rumah itu.

"Rania....,Rania....,tolong aku Rania,Aku nggak mau pergi dari rumah ini,Aku akan membantu kamu untuk mendapatkan Ronald kembali,Rania...,Aku minta maaf karena sudah berbohong sama kamu,Rania.....".teriak Fahri dengan begitu kencang.

Rania tetap tak peduli,Ia menyibukkan diri dengan menyapa anaknya yang terbangun karena mendengar teriakan Fahri.

Sedangkan Fahri yang diseret sampai digerbang Perumahaan merasa marah karena tangannya begitu sakit karena cekalan yang begitu kuat dari 2 orang security yang memiliki tubuh yang besar,Saat Ia dilepaskan oleh 2 orang security,Fahri mengancam dengan kata-kata kasarnya.

"Awas ya kalian...,akan kubalas semua rasa sakit ini".Tapi 2 orang security itu hanya menatap sinis dan meminta Fahri untuk sadar diri.

"Makanya Mas jadi orang itu yang jujur,bukan malah bohong,mulutmu itu bau alkohol,bisa-bisanya ngebohongin Bu Rania padahal dimobil selalu ada GPS yang bisa menunjukkan dimana mobil itu berada".ucap salah satu security yang mulai berjalan meninggalkan Fahri dipinggir jalan.

Fahri meratapi kebodohannya,Ia tak berpikir sejauh itu tentang Rania,Karena Fahri pikir Rania mudah dibodoh-bodohin tapi kenyataannya Rania jauh lebih pintar dan tak ingin dimanfaatkan.

Fahri berjalan seorang diri dengan tas ditangannya,Ia membuka dompetnya dan hanya ada 1 lembar uang berwarna merah

"Sial,Aku harus kemana setelah ini,aku harus menghubungi semua temen-temenku,pasti mereka mau membantuku".gumam Fahri sedikit berharap.

Fahri duduk dipinggir jalan dan menghubungi teman yang sekiranya dapat membantu,tapi semuanya tidak ingin membantu dengan alasan yang berbeda-beda.

Seketika Fahri marah dengan semua teman-temannya sampai Ia terbesit akan mendatangi Perusahaan Ronald dan akan membuat perhitungan dengan Citra.

Fahri menaiki ojek untuk menuju kesana,padahal hari masih terlalu pagi tapi Ia tidak peduli,pikiran Fahri saat ini gimana caranya dia punya orang untuk dimintai tolong,dia nggak sadar bahwa apa yang menimpanya sekarang adalah hasil dari perbuatannya sendiri.

Saat tiba diPerusahaan Ronald,Fahri dihadang oleh security dengan tegas,karena penampilan Fahri yang acak-acakan dan bau alkohol yang begitu menyengat,membuat beberapa security mengira bahwa Fahri orang stress yang tengah kesasar.

Fahri berjalan sedikit menjauh dari Perusahaan Ronald,Ia duduk sambil melihat kekanan dan kekiri berharap ada orang yang mau menolong.

Jam 7 lebih karyawan mulai masuk satu persatu,Fahri duduk dipinggir jalan mengamati satu persatu karyawan yang masuk,tapi karena hampir semuanya menggunakan kendaraan motor maupun mobil,Fahri kesusahan dalam mengenali orang yang berlalu lalang.

Sampai pada akhirnya Fahri mengenali mobil milik Cindy,Ia berlari dan mendekat,bahkan Fahri mengetuk kaca mobil dengan kencang.

"Cindy!!!,Kamu pasti sama Citra kan?Dimana Citra?Aku mau minta tolong sama dia,aku mau minta uang buat biaya hidup aku disini,Cindy!!cepat katakan dimana Citra".

Citra sangat ketakutan didalam mobil milik Cindy,Ia memberanikan diri untuk menghubungi Pak Ronald.

"Pak...,tolong saya Pak..,.Ada Fahri marah-marah didekat Perusahaan Bapak,tolong bantu jauhkan saya dari dia Pak,tolong saya Pak....".ucap Citra dengan mulut bergetar karena ketakutan.

Disebrang sama Ronald sangat terkejut,Ia segera menghubungi polisi dan petugas Security diPerusahaannya.

"Borgol pria yang sedang mengganggu mobil karyawan yang akan masuk ke Perusahaan,pastikan Ia jangan lepas sebelum polisi datang",perintah Ronald pada security yang Ia hubungi,secepat kilat Ronald juga keluar dari rumahnya dan mengendarai mobilnya untuk ke Perusahaan,Ia ingin menenangkan Citra yang terdengar ketakutan.

Note :Sepertinya Novelku yang ini gagal,soalnya viewnya nggak naik,huhuhu,tapi aku akan tetep nulis dengan ending yang pas

Buat yang masih support aku,makasih banyak ya.