Joi, siswa SMA kelas 2 yang cuek dan pendiam, memiliki kemampuan indigo sejak kecil. Kemampuannya melihat hantu membuatnya terbiasa dengan dunia gaib, hingga ia bersikap acuh tak acuh terhadap makhluk halus. Namun, pertemuan tak terduga dengan Anya, hantu cantik yang dikejar hantu lain, mengubah kehidupannya. Anya yang ceria dan usil, terus mengikuti Arka meskipun diusir. Pertikaian dan pertengkaran mereka yang sering terjadi, perlahan-lahan mencairkan sikap cuek Joi dan menciptakan ikatan persahabatan yang tak terduga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Joi momo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anya
Joi duduk di teras, menikmati pemandangan Anya yang asyik bermain di halaman dengan bunga-bunga. Suasana senja yang tenang tiba-tiba buyar oleh deru mesin sepeda motor. Sekelompok orang, berbekal kayu dan senjata tajam lainnya, menyerbu rumah Joi. Mereka datang dengan niat jahat, siap menyerang.
Serangan itu datang secara tiba-tiba, namun Joi, yang terbiasa berlatih bela diri, dengan mudah mengelak dan memberikan serangan balasan. Kemampuan bertarungnya yang terlatih membuatnya mampu menumbangkan beberapa penyerang. Namun, jumlah mereka yang banyak membuat situasi semakin sulit.
Saat Joi mulai kewalahan, bantuan datang. Tetangga dan orang-orang yang melihat kejadian itu berdatangan untuk membantu. Jumlah penyerang semakin banyak, tetapi Joi tetap teguh mempertahankan diri. Ia melawan dengan keberanian dan ketangkasan yang luar biasa.
Di saat seorang penyerang mencoba menyerang dari belakang, tiba-tiba sebuah pot bunga jatuh tepat mengenai kepalanya. Itu adalah ulah Anya, yang dengan sigap mengambil pot bunga dan melemparkannya ke arah penyerang. Aksi Anya ini membuat para penyerang semakin panik. Mereka melihat pot-pot bunga melayang di udara, seolah-olah ada kekuatan gaib yang membantu Joi. Ketakutan dan kepanikan menyelimuti mereka, membuat mereka berhamburan dan melarikan diri.
Anya, dengan wajah ceria, mendekati Joi dan memeluknya erat. "Kau baik-baik saja?" tanyanya, suaranya penuh dengan kelegaan dan kebahagiaan. Joi tersenyum, merasakan kehangatan pelukan Anya. Ia merasa bersyukur atas pertolongan Anya, dan juga atas bantuan para tetangga yang telah membantunya. Mereka tertawa bersama, merayakan kemenangan mereka atas serangan malam itu.
**
Pagi itu, Joi terbangun dengan terkejut. Anya sedang membersihkan rumah, kakinya sudah menapak di lantai, bukan lagi melayang seperti biasanya. Aroma masakan yang harum memenuhi ruangan, menandakan sebuah pagi yang berbeda. Joi tidak bertanya, ia hanya merasakan sesuatu yang aneh.
Anya juga tampak berbeda. Ia berjalan di atas lantai, tidak lagi melayang-layang di udara. Keanehan ini membuat Joi berpikir keras. Ia menyadari bahwa sesuatu telah berubah, sesuatu yang mungkin berhubungan dengan kejadian malam sebelumnya.
Ternyata tiap interaksi pisik antara mereka berdua mengakibatkan perubahan pada Anya.
Apa ini takdir, apa Anya memang di kirim untuk ku. atau mungkin Anya adalah jawaban dari mengapa aku bisa melihat hantu.
Waktu Anya membantu ku di malam itu, aku mulai sadar bahwa ikatan di antara kami bukan hanya sekedar teman.
Namun jauh dari itu, kami saling membutuhkan, kami saling melengkapi bahkan mungkin kami saling menyayangi satu sama lain.
Jujur entah bagaimana keadaan ku saat ini jika Anya tidak datang dan menghantui aku.
mungkin aku akan terus kesepian.
Namun di satu sisi, hubungan ini tak akan ada ujungnya, Aku yang manusia dan Anya yang hantu.
Hari itu, Joi tidak sekolah. Ia merasa perbuatan para pelaku perundungan telah keterlaluan. Ia memutuskan untuk bertindak, untuk menghadapi mereka secara langsung. Joi telah mengetahui tempat persembunyian mereka, sebuah rumah kosong yang sering digunakan untuk melakukan aktivitas-aktivitas buruk. Dengan tekad bulat, Joi bersiap untuk pergi ke tempat itu. Ia ingin memberikan pelajaran kepada para pelaku perundungan, agar mereka jera dan tidak mengulangi perbuatannya lagi. Senja tanpa bayangan, kini diwarnai oleh tekad dan rencana balas dendam yang tersimpan dalam hati Joi. Apakah rencananya akan berhasil? Atau akan ada tantangan baru yang menunggunya?