Rachel adalah seorang agen rahasia yang di tugaskan untuk membongkar sindikat obat-obatan terlarang dengan segala jenis penyamaran yang biasa dia lakukan. Tidak ada tugas yang gagal selama dia yang menanganinya.
Tapi kali ini kasus yang sangat berat karena lawannya adalah Wolfgang yang sangat terkenal.
Hingga akhirnya dia sendiri terjebak dengan pemimpin Wolfgang tersebut yang ternyata adalah Michael Schumacher.
Akankah semuanya berjalan dengan baik, atau kali ini dia kalah dan harus rela meninggalkan karirnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 11
Setalah mendapatkan perawatan dari dokter yang datang ke rumah ini, Anna merasa sedikit lebih baik. Sungguh, dia benar-benar tidak menyangka di rumah ini memiliki fasilitas yang begitu lengkap.
Bahkan dokter saja pun sampai didatangkan ke rumah, dan itu benar-benar sangat luar biasa.
Anna semakin dibuat terkejut saat melihat para pelayan datang dengan membawa makanan ke dalam kamar di tempati saat ini.
"Letakan di luar balkon saja," titah Michael pada para pelayannya.
Mereka langsung menyusun makanan itu di balkon kamar Anna, yang tidak wanita itu ketahui bahwa kamar ini adalah kamar milik Michael.
"Apa-apaan ini?" tanya Anna saat para pelayan itu datang bersama dengan Michael. Padahal dia sudah ingin pulang.
"Makan, malam." jawab Michael.
Tatapannya terarah pada wanita yang masih duduk di atas tempat tidurnya. Bahkan wanita itu terlihat jauh lebih segar saat ini.
Benar-benar cantik, dengan potongan rambut pendeknya. Wanita cantik yang sederhana. Wanita yang membuat Michael tertarik.
"Aku mau pulang!" jawab Anna dengan ketus.
"Pulang kemana?"
"Apa maksudmu mengatakan hal seperti itu?" Anna terlihat tidak suka dengan sikap Laki-laki menyebalkan ini.
Ya, Anna masih menganggap Michael itu laki-laki menyebalkan yang berbuat sesuka hatinya.
"Aku bertanya kemana kamu akan pulang? karena mulai sekarang kamu akan tetap tinggal di sini."
"What?!" pekik Anna.
Dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang Michael katakan. Sungguh, ini benar-benar tidak masuk akal.
"Kenapa terkejut? Bukan hanya untuk malam ini, tapi mungkin akan seterusnya."
"Kau gila!" umpat Anna dengan segala kesalahannya.
Bukannya marah, Michael malah terlihat ketawa. "Sudah, ayo kita makan malam dulu. Kau harus minum obat setelah ini." ucap Michael membawa Anna turun dari tempat tidur dan membawanya ke balkon kamar.
Melihat makanannya membuat Anna yakin, jika makanan ini semua makanan sehat yang di masak dengan takaran gizi seimbang.
"Ayo, makan. Tidak akan ada racunnya. Lagi pula untuk apa aku meracuni wanita secantik dirimu, Anna. Aku lebih baik merawat mu dari pada harus meracuni dirimu. Jadi ayo makan, bersama."
"Kau pikir aku ini anak sapi yang harus di rawat?"
"Tidak! Kau bukan anak sapi, tapi anak tuhan yang di ciptakan untuk ku!" jawab Michael sambil tersenyum yang membuat Anna memutar bola matanya dengan malas.
Bagaimana bisa dia berakhir dengan laki-laki menyebalkan ini. Bahkan kata-katanya sudah membuatnya merasa muak dan ingin muntah.
"Aku menjadi lapar mendengar kata-kata yang memuakkan itu!" jawab Anna.
Dia mengambil makanan yang sudah tersaji di meja makan. Berdoa sebelum mengambil bagiannya malam ini.
Melihat wanita itu memejamkan kedua matanya, dengan mengapalkan tangannya lalu berdoa membuat hati Michael tersentuh.
Michael tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya, dan dia semakin yakin untuk menjadikan Anna sebagai istrinya.
"Kenapa belum makan?" tanya Anna setelah selesai berdoa, Michael belum juga menyentuh makanannya.
"Aku menunggu kamu selesai berdoa."
"Lalu?" tanya Anna lagi.
"Sudahlah, ayo makan." akhirnya mereka berdua makan malam bersama.
Melihat keindahan bagian dari rumah ini yang ternyata memang bagus. "Bagaimana, apa kau menyukainya?" tanya Michael yang melihat kekaguman di wajah Anna.
"Apa?" tanya Anna yang berpura-pura tidak mengerti apa arti dari pertanyaan Michael padanya.
"Aku menyukai tempat ini, karena aku selalu merasa tenang ketika melihat keluar. Pandangan ku jauh, dan aku merasa tenang di sini." ucap Michael.
Anna masih mendengarkan sambil menyuapkan makanannya.
"Tempat ini memang bagus!" jawab Anna dengan datar dan itu cukup membuat Michael bahagia karena pembicaraan mereka mulai mengalir.
***