When You Forget

Mendapatkan perhatian banyak ternyata tidak terlalu menyenangkan, itulah yang dipikirkan Sara. Mengikuti orang tuanya ke pesta bukan merupakan pilihan terbaik yang dia buat hari ini.

Dia harus berhadapan dengan Nyonya Besar yang menampakkan kebencian secara terang-terangan. Melihat kedekatan pria itu dan wanita kecilnya. Dan sekarang, melayani permintaan banyak orang untuk berkenalan.

"Dia adalah putra tunggal keluarga Gharr, pengusaha minyak yang baru pulang dari liburan luar negeri selama satu bulan penuh" kata ibunya. Sara tersenyum dan menerima uluran tangan putra tunggal keluarga Gharr.

"Yang ini putra ketiga keluarga Brown. Dua kakaknya sudah menikah dan pindah ke kota lain. Dia punya beberapa cafe di pusat kota" lanjut ibunya mengenalkan pria lain. Sara lelah sekali. Dia ingin berada di pesta hanya untuk menikmati suasananya. Bukan berkenalan dengan pria-pria seperti ini.

Lalu pria itu datang secara tiba-tiba. Duduk di kursi yang seharusnya bukan untuknya. Dan menunjukkan dominasi seorang pengusaha yang kuat. Membuat semua pria yang terus beredar di sekitar Sara pergi seketika.

Berdebat sengit dengan ibu Sara yang menunjukkan kebencian. Mendapatkan peringatan keras dari ayah Sara. Dan yang lebih mencengangkan adalah menepis tangan Nyonya Besar yang berusaha membawa pria itu pergi.

Memilih untuk mendatangi Sara, mencengkeram tangannya. Lalu membawanya pergi ke sebuah ruangan pertemuan dekat ballroom tempat pesta berlangsung.

"Sakit" keluhnya karena pria itu menarik tangannya begitu kuat dari ballroom.

"Duduk!!" perintah pria itu.

"Duduk?"

Tidak sabar, pria itu mengangkat pinggang Sara menempatkannya di meja lalu membuka ikat pinggang dan celananya.

"Apa yang ingin kau ... "

Belum selesai bertanya pria itu menyingkap gaun Sara dan melucuti nya. Sara saat apa yang akan terjadi. Dia menolak pria itu. Dia ingin turun dari meja dan kabur. Tapi pria itu tak mengijinkan.

Tak terima akan diperlakukan kasar, Sara memberontak. Mengayunkan kaki dan tangan berusaha lepas dari situasi mengerikan ini. Tapi sebuah tangan pria itu di leher mampu menghentikannya.

Pria itu menatapnya dengan mata tajam. Sara ingat pernah ditatap dengan mata itu. Sebelum kecelakaan terjadi, sebelum pria itu kehilangan ingatannya. Seperti inilah pria itu menatapnya.

"Menurut dan diam!! Kau tahu apa yang bisa kulakukan pada kedua orang tuamu!!" bisik pria itu membuat Sara diam.

Ancaman ini. Ancaman ini yang selalu berhasil membuat Sara diam ketika diperlakukan tidak adil sejak pernikahan mereka hancur di hari pertama sampai sekarang.

Karena Sara sangat mengerti apa arti kekuasaan dan kekayaan yang dimiliki keluarga Varamus. Jika dibandingkan dengan orang tuanya.

Dia terpaksa menerima pria itu di dalam tubuhnya meski merasakan sakit yang tak terkira di bagian bawah tubuhnya. Baru saja ingin mengeluh sakit, pria itu membungkam mulutnya dengan ciuman. Suara bercinta yang terdengar jelas di telinga Sara membuatnya merasa jijik. Dia tidak menginginkan semua ini. Dia tidak mau.

Ketika akhirnya semua selesai, pria itu membiarkan Sara terkapar di atas meja begitu saja.

"Tunggu disini!!" perintah pria itu lalu pergi. Meninggalkannya begitu saja.

Sara menahan rasa sakit di bagian perut bawahnya lalu turun dari meja. Berjalan keluar dari ruangan kecil itu dan baru saja ingin masuk kembali ke tempat pesta ketika mendengar pembicaraan seseorang yang dikenalnya.

Nyonya Besar dan wanita kecil itu ada di dekat sana, sedang membicarakan sesuatu. Sara mendekat dan mendengar semuanya.

"Jadi kalian sudah berciuman?" tanya Nyonya Besar.

"Iya Nenek. Kak Marco menciumku. Kami berciuman lama sekali. Kak Marco membelaiku dengan mesra dan kami hampir saja melangkah ke tahap selanjutnya. Tapi terhenti ketika kak Marco melihat wanita itu" ucap wanita kecil dengan nada penuh penghinaan.

"Wanita penggila uang itu!!! Kehadirannya di pesta ini saja sudah merupakan bencana?"

"Padahal kami hampir saja bercinta. Memang wanita itu perusak semuanya"

"Aku tidak tahu kenapa wanita penggila uang itu dan keluarganya ada disini. Tapi aku bisa memastikan mereka tak akan pernah diundang lagi ke pesta apapun. Lalu bagaimana denganmu? Jangan sedih sayang, Marco pasti akan segera bersamamu. Bukankah dia sudah menciummu? Berarti Marco sudah mulai mengingat semuanya"

"Iya Nenek. Naya sangat senang ketika kak Marco mendekat tadi. Lalu kami berciuman dan itu adalah sesuatu yang sangat Naya rindukan" seru wanita kecil bahagia.

Kenapa Sara tidak merasakan kebahagiaan yang sama dengan wanita kecil saat disentuh oleh pria itu? Yang dia rasakan lebih ke penghinaan.

Sara membatalkan niatnya kembali ke ballroom dan ingin meninggalkan pesta.

"Nyonya"

Sara mendongak dan melihat asisten Noel disana.

"Asisten Noel"

"Kenapa Anda disini? Saya baru saja mencari Tuan Marco, apa Anda melihatnya?"

Mendengar nama pria itu disebut menambah rasa benci di hati Sara.

"Dia ada di dalam. Bersama Nyonya Besar dan Nona Naya"

"Benarkah? Kalau begitu saya ... Tapi, ada apa dengan Anda? Kenapa Anda disini? Apa Anda baik-baik saja?"

Sara melihat satu-satunya pria yang tak pernah sekalipun memandangnya rendah, menatapnya dengan penghinaan dan membuat kata-kata ancaman. Di sekitar pria itu, hanya asisten Noel yang tidak pernah merendahkan asal-usulnya.

"Tolong, saya ingin pulang" pintanya putus asa.

"Tapi saya ... "

Sara menunduk. Sadar kalau asisten Noel adalah pegawai pria itu. Walau tidak pernah memandang rendah Sara, Tapi asisten Noel juga tak bisa melakukan apa-apa ketika semua orang merundungnya. Karena mereka berdua memiliki persamaan. Tak bisa melawan kekuasaan keluarga Varamus.

"Baiklah" jawab asisten Noel mengejutkan Sara.

Dia melihat keraguan di wajah asisten Noel tapi tetap mengambil mobil untuknya.

"Apa Anda akan baik-baik saja?" tanya asisten Noel setelah berhasil mengantarnya pulang.

"Saya hanya ingin tidur" jawab Sara lemah.

"Pesta ini akan berlangsung lama. Sampai dini hari. Saya akan memastikan Tuan Marco pulang disaat pesta telah benar-benar berakhir. Jadi Anda dapat beristirahat kurang lebih lima sampai enam jam"

"Anda bisa melakukan itu?" tanyanya penuh harap.

"Akan saya usahakan"

"Terima kasih" jawabnya lalu melangkah masuk ke dalam rumah. Naik ke kamarnya dan mulai membersihkan diri. Tak lama Sara tidur dengan nyenyak. Berharap apa yang terjadi di pesta ini hanya sebuah mimpi buruk baginya.