NovelToon NovelToon
Pelampiasan Hasrat Suami Kejam

Pelampiasan Hasrat Suami Kejam

Status: tamat
Genre:Mafia / Duda / Ibu Pengganti / Tamat
Popularitas:3.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Kacan

Dijual oleh ibu tiri ke pada seorang duda kaya berumur 40 tahun tidak serta merta membuat Citara bahagia.

Kekejaman pria beranak dua itu menjadikan Citara sebagai pelampiasan hasratnya.

Sampai sebuah fakta mengejutkan diketahui oleh Citara. Jika, pria yang dinikahinya bukan pria biasa.

Sisi gelap dari pria itu membuat Citara menjulukinya dengan sebutan Monster Salju. Pemarah, dingin, misterius dan mengerikan.

Akankah Citara mampu meluluhkah hati ayah dan anak itu? Simak kisahnya hanya di "Pelampiasan Hasrat Suami Kejam "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kacan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PHSK 28

Di ambang pintu masuk utama mansion, kedua insan itu berdiri dengan jarak yang tak begitu jauh.

Seiring dengan semilir angin malam yang menerobos masuk, membuat helai rambut Citara yang tidak terikat sepenuhnya menari dan berayun di sekelilingnya.

Saat Varen mendekat dengan melangkahkan kaki, sontak membuat Citara melangkah mundur.

Citara bisa merasakan ketegangan diantaranya dan sang suami.

Kegelisahan jelas tergambar di wajah manis wanita berumur 20 tahun itu.

Sementara Varen yang melihat gurat kegelisahan di wajah sang wanita hanya diam menatapi sambil mengangkat salah satu sudut bibirnya.

Ada rasa kepuasan di hati Varen setiap kali membuat Citara ketakutan. Gila? Entah lah, yang pasti itu sangat menghibur bagi Varen.

Keheningan di antara mereka dipecahkan oleh Varen.

Secara tiba-tiba Varen menarik kasar tangan Citara sampai mulut wanita itu mengeluarkan rintihan perih.

"T-tuan, apa yang Anda lakukan?" tanyanya terdengar cemas.

Langkah Citara terseok-seok mengikuti langkah lebar sang suami. Namun, tampaknya sang suami tak perduli dan tetap menarik dirinya layaknya kambing.

Citara begitu kewalahan, berulang kali dirinya hampir tersungkur ke lantai karena ulah Varen. Akan tetapi, ia tidak memiliki keberanian untuk protes apalagi marah.

Jadilah dirinya terus berusaha mengimbangi langkah sang suami sampai mereka berhenti di lantai dua, tepatnya di depan kamar Varen.

"Masuk!" Varen membuka pintu kamarnya sembari mendorong tubuh Citara hingga tubuh ringkih itu tersungkur di atas lantai.

"Awww." Citara memegangi keningnya yang terasa perih.

"Sialll, kau menghalangi jalanku, minggir!" sungut Varen dengan wajah mengetat.

Tubuh Citara tersentak kaget, suara Varen bagai kilat menyambar itu membuatnya ketakutan.

Buru-buru Citara berdiri, kepalanya tertunduk tak berani menatap wajah sang suami. Ia menyingkir, memberi jalan pada Monster Salju yang memiliki emosi tak terkendali.

Cklek!

Varen menutup pintu kamarnya, yangmana hal itu membuat Citara kelimpungan.

"Mandikan aku," ucap Varen.

Kedua manik indah milik Citara membola lebar mendengar titah suaminya.

"Apa kau tuli, ha!" bentaknya saat tidak mendapat sahutan dari Citara.

Citara terjengkit kaget mendengar bentakan keras Varen, ia memegangi dadanya yang berdentum kencang.

"M-maaf, Tuan." Kepala Citara tertunduk takut. “T-tapi saya sudah mandi, Tuan,” ucapnya dengan bibir bergetar.

Suasana kamar Varen yang tidak secerah kamarnya membuat ketakutan Citara menjadi sempurna, ditambah reaksi tubuh si Monster Salju saat dirinya memberi jawaban berupa penolakan secara halus.

Tubuh pria berumur 40 tahun itu semakin ditegakan, dan Citara menangkap hal itu sebagai alarm bahaya.

Sontak ia semakin menundukkan kepala, sembari berdoa dalam hati.

“Kau menolakku, hm?” Varen menggeram marah.

Pria itu memajukan langkah, menipiskan jarak antara dirinya dengan wanita yang kini menunduk ketakutan.

“Aku tidak suka dibantah!” Varen kembali berucap sambil memajukan langkahnya.

Hingga pada akhirnya tubuh keduanya saling berdempetan, dengan sengaja Varen merayapkan tangannya ke pinggang ramping Citara, yang mana hal itu membuat Citara reflek memejamkan mata saat usapan itu semakin intens.

Sesaat usapan yang diberikan oleh Monster Salju itu memang terasa lembut. Namun, detik berikutnya usapan itu berubah menjadi sebuah cengkraman.

“Hsttts, s-sakit.” Sontak Citara membuka mata dengan diiringi ringisan.

Salah satu sudut bibir Varen naik saat mendengar suara ringisan yang meluncur dari bibir ranum istrinya. Ringisan itu terdengar indah di telinga Varen, bagai melodi yang mengalun merdu sehingga Varen begitu menikmatinya.

Berbeda dengan Citara yang sedang menggigit bibir bawahnya karena menahan sakit, apalagi rasa sakit itu semakin intens saat Varen sudah menangkupkan salah satu tangan itu di bukit miliknya.

“Berhenti, Tuan,” pinta Citara penuh permohonan.

Sungguh apa yang dilakukan Varen membuatnya sangat kesakitan.

Mendengar suara sang istri yang tidak berdaya dan penuh iba malah semakin memantik sesuatu di dalam diri Varen.

Dengan lincah tangan Varen semakin memainkan dada Citara. Sontak Citara semakin meringis pilu.

Keringat mulai membasahi wajah wanita berlesung pipi itu, ia tidak dapat menahan rasa sakit yang menderanya. Tapi, tunggu dulu! Entah kenapa raut wajah yang tadinya dipenuhi dengan ekspresi kesakitan, kini malah berganti.

Ya, Citara mulai menikmatinya. Wanita itu bahkan mulai mengeluarkan suara-suara yang semakin memantik jiwa beringas si Monster Salju.

“Tugasmu sekarang adalah menggosok punggungku, mengerti!” kata Varen sensual dan penuh ketegasan dalam setiap kata yang dilontarkannya.

Citara menganggukkan kepala sebagai jawaban, ia tidak sanggup mengeluarkan suara setelah dibuat tidak berdaya oleh si Monster Salju lewat sentuhan tangan yang begitu lihai.

Dengan santai Varen melepaskan rangkulan tangannya pada pinggang Citara, detik berikutnya pria itu juga melepaskan bukit Citara dari genggam tangannya dan melenggang pergi menuju kamar mandi meninggalkan Citara yang masih terengah-engah.

“Apa yang sudah kulakukan?” Citara memegangi bibirnya sendiri dengan kepala menggeleng kuat.

Wanita itu merasa gila karena menikmati apa yang baru saja dilakukan oleh suaminya.

Citara menarik napas dalam, ia berusaha menetralkan napasnya yang terengah setelah kejadian tadi.

“Rasa sakitnya tidak terasa saat aku mulai menikmatinya,” gumam Citara pelan. “Apa aku harus benar-benar menikmati semua yang dilakukannya agar rasa sakit yang aku rasakan hilang?”

Wajah Citara tampak bingung. Wanita itu berpikir sejenak, lalu detik berikutnya Citara menganggukkan kepala untuk meyakinkan diri.

Dengan langkah pasti Citara menyusul Varen yang sudah lebih dulu berada di dalam bath tub. Saat langkah kakinya sudah berada di depan pintu kamar mandi, tangan Citara mulai membuka pintu kamar mandi yang tidak kunci oleh Varen dengan perlahan.

Perlahan pintu semakin terbuka lebar seiring dengan tangan Citara yang mendorong maju benda persegi itu.

Mata Varen yang mulanya terpejam mendadak terbuka saat mengetahui Citara telah menyusulnya.

Seringai kecil di bibir Monster Salju itu terbit saat mendapati kaki Citara yang terus melangkah mendekatinya.

 

Bersambung ….

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Bagaimana Citara menghadapi detik berikutnya bersama pria berhati dingin bak Monster Salju?

1
Ning Suswati
selesaikan aja dulu ceritanya sampai memuaskan, jgn putus begitu aja, ka bafu hamil
Ning Suswati
operasi pasektomi, kali y, karena si salju pengen punya anak dari citara
Ning Suswati
ya semoga dg niat baik, varen segera sembuh dan pulih kembali
Ning Suswati
iiihhhhh bikin jangtungan aja sih, segeralah datang bala bantuan, kemana aja pengawalan selama ini, masa citara sampai keluar gk ada yg ngawal, dasar
Ning Suswati
semoga saja pertolongan segera datang
Ning Suswati
kayanya fisualnya mendekati dg karakter masing2
Ning Suswati
nah lho selimpungan kan citara kabur atau di cilulik nih oleh mak lampir
Ning Suswati
kemana aja para pengawal kok bisa2nya aretha datang, terus citara bantu orang lain, suami ditinggal sendiri
Ning Suswati
yg sabar citara, yg namanya mantan yg dicampakkan karena selingkuh, ya begitulah kerjaannya penggoda dan pengganggu
Ning Suswati
semoga manusia iblis tu benar2 berubah, gk menyakiti isterinya lagi
Ning Suswati
senyum aja bikin masalah, dasar manusia iblis gk punya hati
Ning Suswati
hhhh bikin panas dingin aja🤭
Ning Suswati
dasar manusia iblis, semua salah dimatanya, kapan sih bucinnya, kasian citara yg serba semua salah
Ning Suswati
semoga saja indah pada waktunya, dg hukuman yg sdh tuhan berikan pada varen yg sekarang mengalami patah kaki
Ning Suswati
🤭🤫, lagi menetralkan jantung, semoga saja gk jadi jantungan
Ning Suswati
🤣🤣🤣, rasain tuh burungnya berada dlm mode terbang
Ning Suswati
hhhhh,.marco udak matek dibunuh mantan 🤫
Ning Suswati
semoga farah tdk menampakkan hati iblis turunan dari bapaknya, dan bisa mencair seperti batu es balok🤭
Ning Suswati
semoga saja kekerasan hati varen luluh dg perhatian kecil yg selalu dilakukan citara, dan menyadari bahwa citara tdk bersalah, napa juga citara menjadi samsaknya, citara tdk tau apa2.
Ning Suswati
kasian sekali bergelimang dg harta dan kekuasaàn tapi tdk memberikan kasih sayang dg anak2, sungguh terlalu diperdaya uang dan kekuasaan, semoga dg adanya citara bisa merubah sdt pandang manusia berhati iblis menjadi lembut dan penyayang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!