Trap Mr. Coldhearted

Edbert tak ikut pergi seperti Tuan dan Nyonya Pattinson. Dia tetap berdiri tegap menunggu kekasihnya keluar dari gedung yang saat ini berada di hadapannya. Dari arah kejauhan, mata tajamnya bisa menangkap orang yang sedang dinanti tengah berjalan ke arah tempat parkir.

Cathleen sadar betul jika melihat Edbert di area Badan Kependudukan. Ia buru-buru mensejajarkan langkah kaki dengan Gerald. Dan tanpa aba-aba, tangan langsung melingkar di lengan pria berhati dingin itu, supaya memperlihatkan bahwa mereka sudah resmi menikah.

Tapi, Cathleen justru mendapatkan penolakan dari Gerald. “Lepas!” titahnya dengan suara lirih tapi penuh penekanan.

“Tidak,” tolak Cathleen semakin mengeratkan tangan pada lengan kekar Gerald. “Bukankah kita sudah membuat kesepakatan bahwa kau akan menjagaku? Nah, ini adalah saat yang tepat. Tolong jauhkan aku dari pria di depan sana yang sedang menatapku.” Dia justru mengajukan permintaan.

Gerald melihat ke arah orang yang dimaksud. Ia tidak berkomentar apa pun. Membiarkan Cathleen tetap menggandeng lengannya.

Anak Tuan Giorgio itu seakan tak takut dan tidak memperdulikan keberadaan Edbert. Ia berjalan melewati pria berwajah sangar tersebut. Tanpa menyapa sedikit pun.

Cathleen juga melakukan hal yang sama. Ia melengos, walaupun dada tengah berdebar. Takut jika Edbert tetap akan menyeret paksa.

Dan benar saja apa yang Cathleen risaukan. Dia merasakan kalau tangan kiri ditarik ke belakang oleh seseorang. Hingga tubuhnya langsung berbalik ke arah orang yang sangat dihindari. Tapi, ia tak melepaskan tangan dari Gerald, dan berhasil membuat suaminya ikut berbalik.

“Kau mengabaikanku, Sayang?” ucap Edbert dengan nada yang sangat ditekan. Tangannya mencengkeram pergelangan Cathleen.

Gerald menghela napas, janji adalah suatu keharusan yang mesti dipenuhi. Ia menatap nyalang ke arah Edbert, menyingkirkan tangan pria itu secara paksa. “Jangan kau pegang istriku!”

Cathleen sampai menengok ke arah suaminya. Ia tak menyangka kalau Gerald berani mengakui status pernikahan mereka di depan Edbert.

Cathleen mengibaskan tangan yang meninggalkan bekas merah di pergelangan. “Ed, kau harus merelakan aku. Ini adalah suamiku, Gerald,” beritahunya.

Tapi, Edbert justru menarik sebelah sudut bibir, menunjukkan wajah sinis pada Gerald. Ia mengepalkan tangan, hendak meninju wajah pria yang berani merebut wanitanya.

“Cath?” panggil Madhiaz

Suara Madhiaz dari arah belakang Edbert membuat pria dengan banyak tato itu berubah drastis. Ia memudarkan wajah penuh amarah dengan mimik kecewa.

Madhiaz berdiri tepat di samping Edbert. Ia mengulas senyum pada pria yang dikenal sebagai kekasih Cathleen. “Halo, Ed,” sapanya sangat ramah. Dan dibalas dengan ulasan senyum oleh orang tersebut.

Edbert tidak bisa menunjukkan sifat pemarahnya pada keluarga Pattinson. Supaya masih ada peluang untuk mendapatkan Cathleen dan restu calon mertua.

“Cath, aku langsung berangkat ke kantor, kau mau ku antar atau bersama Gerald?” Madhiaz memanggil Cathleen memang hanya bertujuan untuk menanyakan hal tersebut.

“Aku diantar Gerald saja,” jawab Cathleen. Dia tidak boleh menunjukkan kalau sebenarnya tidak terlalu dekat dengan suaminya.

“Baiklah, kalau begitu aku titip adikku. Tolong dijaga,” pinta Madhiaz.

Gerald hanya menjawab dengan dua alis yang disentakkan ke atas.

Bukan hanya berpamitan dengan pengantin baru, Madhiaz juga berbicara dengan Edbert. Ia memberikan tepukan di bahu pria itu sebanyak tiga kali. “Relakan Cathleen untuk menjalani kehidupan barunya. Kau orang baik, pasti akan mendapatkan wanita yang seperti adikku lagi.” Anak Tuan Pattinson itu justru memberikan nasihat terlebih dahulu. “Aku pergi.”

Madhiaz mengayunkan kaki kian menjauh, dan wajah Edbert langsung berubah drastis. Keluarlah sifat aslinya yang pemarah dan selalu memaksakan keinginan harus dipenuhi.

...*****...

...Gausah seneng Cath cuma diakuin istri di depan Edbert doang. Aku yakin kalo dia tuh kepaksa...