NovelToon NovelToon
SELAMANYA KAMU MILIKKU 2

SELAMANYA KAMU MILIKKU 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Cinta Murni
Popularitas:23k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Mempertahankan kebahagiaan pernikahan nyatanya tidak semudah yang dibayangkan. Terkadang apa yang telah diusahakan tidak dinikmati sepenuhnya.

“Tetaplah bersama denganku, jauh darimu rasanya setiap napas berhenti perlahan. Aku mampu kehilangan segalanya asal bukan kamu, Sonia.”

_Selamanya Kamu Milikku 2_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 : Jangan Pergi Tanpa Aku

Matteo pingsan dalam pelukan Sonia, dengan cepat Sonia menahan tubuh itu. Karena tidak kuat menumpu berat badan Matteo, Sonia akhirnya ambruk.

Untung saja ada Hasbi di sana, jadi dia bisa dengan cepat membawa Matteo ke rumah sakit terdekat. Baju Sonia terkena darah Matteo dan lehernya juga basah oleh air mata Matteo tadi.

"Sonia, kamu kenapa?" tanya Laura pada Sonia karena melihat ada darah di baju Sonia, apalagi piyama yang digunakan Sonia berwarna terang, jadi sangat kelihatan.

"Aku baik-baik aja, tadi ada yang kecelakaan Laura."

"Serius gapapa?" Laura melihat sekujur tubuh Sonia untuk memastikan Sonia baik-baik saja.

"Iya aku gapapa, kamu tenang aja, ayo pulang, nanti anak-anak bangun dan nyariin kita lagi." Mereka kembali pulang dengan membawa beberapa makanan, Sonia mendapat panggilan dari Sean yang memintanya untuk datang ke kantor sekarang juga.

Sonia membersihkan lehernya dengan tissue basah agar tidak lepek lagi.

"Gimana nih? Lanjut pulang apa kita ke kantor Sean dulu?" tanya Laura.

"Ke kantor Sean aja dulu, dekat juga kan dari sini," jawab Sonia.

"Baiklah."

Laura memacu mobilnya menuju kantor Sean, sekalian dia bertemu dengan Vanno di sana karena hari ini Sean, Kenzo, Vanno, dan Miller sedang berada di kantor Sean.

Setelah sampai di parkiran, Sonia meminta Sean untuk menjemputnya karena penampilan Sonia kali ini sangat menakutkan, baju Sonia dipenuhi oleh darah Matteo karena Matteo cukup lama memeluknya.

Sean datang dengan wajah yang panik, dia menatap dan memeriksa keadaan istrinya itu.

"Kamu habis ngapain? Kenapa banyak darah begini?" tanya Sean cemas.

"Aku tadi abis liat orang kecelakaan."

Sonia menceritakan apa yang dia alami tadi, Sean memeluk istrinya dan mengecup lembut kepala Sonia. Sean membuka jas yang dia kenakan lalu memakaikannya pada Sonia.

"Kita ke ruanganku dulu," ajak Sean pada Sonia dan Laura, kedua wanita itu mengikuti Sean dan saat sampai di ruangannya, ternyata Vanno, Kenzo, dan Miller tengah bersantai sambil menikmati beberapa makanan.

"Wah makan-makan ternyata, pantesan kamu suruh aku ke sini," ujar Sonia dengan mata berbinar melihat makanan tersaji di depan matanya, makanan itu juga khas makanan Indonesia makanya Sean meminta Sonia dan Laura datang ke kantornya terlebih dahulu sebelum pulang.

Laura duduk di samping Vanno dan Sonia di samping Sean, mereka berdua menyantap makanan itu tanpa peduli dengan para pria di sekeliling mereka yang memperhatikan sejak tadi.

"Itu baju kamu kenapa, Sonia?" tanya Miller saat melihat baju Sonia ada noda darah.

"Tadi aku liat orang kecelakaan, Kak, jadi kena deh baju aku," jawab Sonia dengan santai.

"Kamu baik-baik aja?" tanya Miller lagi.

"Baik kok, yang kecelakaan kan bukan aku."

"Seyyal gimana di rumah?"

"Baik-baik aja, tadi Kak Seyyal nitip banyak jajanan sama kami, paling sekarang nungguin kami datang." Miller terkekeh mendengar jawaban adiknya.

Sonia memperhatikan Vanno dan Laura yang saling suap-suapan, mereka berdua sekarang terlihat sangat romantis.

Setelah makan-makan selesai, Sonia dan Laura kembali pulang diantar oleh Sean, dia tidak ingin istrinya kenapa-kenapa di jalan.

...***...

Sesampainya di rumah, Sonia dan Laura langsung membersihkan diri dan mengganti pakaian mereka.

Malam pun menjelang, setelah makan malam bersama, Sonia dan Sean memasuki kamar mereka bersama dengan anak-anak.

Sean bermain dengan ketiga anaknya, Zain, Zay, dan Zoya sangat aktif hingga terkadang Sonia sedikit kewalahan jika mengasuh mereka. Kamar itu sekarang di penuhi dengan ocehan tak jelas dari ketiga bayi satu tahun tersebut. Sean tertawa mendengar kicauan tak jelas dari bibir anak-anaknya.

"Kalau aku bawa meeting, mungkin ruangan meeting bakalan ramai seketika dengan ocehan mereka," kekeh Sean, Sonia ikut tertawa mendengarnya.

"Bisa-bisa mereka bertiga yang bakalan memimpin rapat," sahut Sonia yang diiringi gelak tawa dari Sean.

Dari ketiga bayi itu, Zoya yang paling manja pada Sean, dia seakan tidak ingin jika Sean memberikan perhatian lebih pada Zain dan Zay.

Sonia memberikan asi pada ketiga bayinya secara bergantian, dia terlihat kelelahan karena kehabisan energi, makanan yang dia makan tadi seakan tidak memberi tenaga untuknya.

Sean memberikan susu bantu pada Zoya dan Zain ketika Sonia memberikan asi pada Zay, dia dapat melihat kalau Sonia sudah lelah dan kehabisan energi.

"Aku ambil makanan ke bawah ya, sayang." Sonia mengangguk, Zay sudah terlelap dalam pangkuan Sonia, dengan perlahan Sonia menaruh Zay di atas tempat tidur dengan sangat hati-hati agar Zay tidak terbangun. Lalu dengan bergantian, Sonia melakukan hal yang sama pada Zain dan Zoya, ketiga bayi itu sudah terlelap.

Sean datang membawa makanan dan cemilan serta susu untuk istrinya. Sonia memakan semua itu dengan lahap dan meminum susu yang dibuatkan oleh Sean hingga tandas.

"Mau nambah?" tanya Sean.

"Udah sayang, aku kenyang," jawab Sonia, saat akan tidur, Sean dan Sonia memasuki kamar mandi untuk bersih-bersih sebelum tidur.

Seperti biasa, karena malam kemarin Sean tidak mendapatkan keinginannya, malam ini dia sudah siap untuk menggempur istri cantiknya itu.

Mereka melakukan hubungan halal itu di atas sofa, karena tidak ingin ketiga anaknya terbangun, suara desahan dan kenikmatan sayup-sayup mengisi ruangan kamar itu, Sean sangat menikmati setiap inci dari tubuh istrinya, dia sangat tidak rela jika ada orang lain yang menikmati hal yang sama dengan dirinya, Sonia adalah miliknya saja.

Setelah selesai beberapa ronde, Sonia tampak kelelahan, mereka membawa tubuh polos mereka tidur di atas sofa empuk itu, mereka tidur sambil berpelukan. Sean menatap leher Sonia yang sudah penuh dengan bekas kepemilikannya, karena tadi mendengar cerita Sonia yang mana Matteo memeluk dia dan membuat lehernya basah dengan air mata.

"Apa kamu merasa terkekang olehku, Sonia?" tanya Sean tiba-tiba pada istrinya.

"Enggak, aku nggak merasa begitu." jawab Sonia sambil menatap suaminya, Sean mengusap lembut kepala Sonia lalu mengecupnya, kepala Sonia kini berada di atas dada bidang Sean.

"Kalau nanti kita ada masalah, tolong kamu jangan pergi-pergi dariku ya, aku takut kehilangan kamu sayang, aku nggak tau ini kenapa tapi yang pasti aku tidak ingin kehilangan kamu."

"Iya aku ngerti, aku nggak bakalan pergi-pergi lagi kok, kan cuma sekali aku pergi bawa anak-anak."

"Pokoknya apapun itu kamu jangan pergi tanpa aku."

"Iya sayang iya." Sean memeluk erat Sonia, terdengar dengkuran halus dari Sonia yang menandakan kalau Sonia sudah tertidur.

"Sonia, yaah dia malah tidur, kebiasaan," ujar Sean.

Dia yang masih belum bisa tidur karena ingin menyalurkan hasratnya kembali, mencoba untuk mencumbu Sonia lagi, tubuh Sonia merespon sentuhan Sean, dia kembali terbangun saat suaminya itu meraba setiap inci tubuhnya.

"Sean, aku lelah," keluh Sonia yang mana tadi dia digempur oleh Sean tanpa henti.

"Aku belum, sayang."

Sonia dengan pasrah melayani keinginan suaminya, suasana kembali memanas, desahan dan lenguhan kembali mengalun dari bibir mereka berdua. Penyatuan mereka tidak bisa dihindari lagi, Sonia kini hanya bisa mendesah dalam ciuman yang diberikan Sean di seluruh tubuhnya, hingga desahan itu tertahan saat Sean meraup dan melumat dengan rakus bibir ranum milik Sonia itu. Setelah satu jam bergumul, Sonia tidak memiliki tenaga lagi hingga akhirnya dia tidur dalam keadaan sangat lemas.

"I love you, Sonia." Sean mengecup bibir Sonia lalu memeluk istrinya itu dan tertidur.

1
Manis
kok dobel Thor?
Vebi Gusriyeni: Pas update sinyalnya berulah kk
total 1 replies
Lira Cantika
Takut banget si vivi bakalan jadi boomerang buat Fian sama Naima nanti, apalagi sonia udah firasat aja kan
Lira Cantika
Sebaik itu sonia masih mau lindungin matteo, coba aja kalau sonia bilang yg sebenarnya, bukan cuma sean yg turun tangan, miller juga apalagi fian yg sayang banget ama sonia
Natasha
Kalau mau nikah emang kata org gak boleh kemana2 dulu, pamali
Natasha
Fian baru mau nikah udah kena ujian aja nih, takut banget kalau semisal nanti cewek itu malah jdi penghalang pernikahan Fian
Tammy
Sean, istrimu masih ada loh itu
Tammy
Untung Sonia bisa ngimbangin si Matteo ya
Kenzia Dira🦋
Segera hubungi keluargamu Son, jangan sampai terlena sama si Matteo
Kenzia Dira🦋
Sedih sih Liat Sean begini, sehancur itu loh dia
Latifa Andriani
Matteo ini jatohnya kek obses aja gak sih, dia pengen istrinya ada pada Sonia. Dasar gilak
Latifa Andriani
Ya ampun Sean, cinta dia jauh lebih besar ke Sonia ketimbang anak2nya. Mewek gue😭
Noer Hidayati
Mat, lo bener2 yeee, udah misahin anak sama ibuknya, istri sama suaminya. Gila emang mafia satu ini, dosaaa lu
Noer Hidayati
Pantesan aja si Sean selalu bilang kalau Sonia pergi, dia bakalan gila beneran
Kiaraaaa ❄❄❄
Yok bisa yok Sonia, kamu harus pulang, kasian anak sama suami kamu bener2 menderita, apalagi sean yg udah stres mikirin kamu
Kiaraaaa ❄❄❄
Sedih banget sean ditinggal sonia, beneran frustasi akut dia/Cry/
Agung Taimur
Kasian juga si Sean sama anak2 yg harus ditinggal Sonia.
Agung Taimur
Cerdik juga Sonia, dia gak langsung menunjukkan dirinya kalau dia gak hilang ingatan.
Dewi Dejiya
Mafia lagi saingan si Sean, bangkit lagi nih jiwa membunuhnya
Dewi Dejiya
Kesal banget dia klo gk dikasih jatah🤣
Emilie Sopyan
Pak Sean emang kacau kalau udah menyangkut bininya🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!