NovelToon NovelToon
Last Clan: The Living Legend

Last Clan: The Living Legend

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Manusia Serigala / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: MyNamesEel

Klan yang kalian kira sudah punah akan kembali

Klan yang kalian takuti dan kalian benci akan menjadi jawaban dari kesembuhan alam di bumi

Gadis itu, telah kembali dengan anugrah kekuatan dari seorang legenda yang pernah dikagumi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MyNamesEel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27

"Lebih baik kau simpan kembali taringmu, Alpha Arthur." kataku sambil memegang kedua pipinya dengan telapak tanganku dan menarik mulut orang yang terlalu percaya diri ini

"Apa aku salah?" tanyanya

"Menurutmu?"

"Tapi itu yang dikatakan Haldir. Dia bilang kau sangat menyukai pantai dan laut,"

"Apa karena itu kau membawaku kesini? Aku memang menyukai laut. Bermain di pinggiran pantai sambil melihat kumpulan air yang sangat besar ini membuat otakku lebih jernih. Aku juga menyukai aroma laut. Tapi bukan berarti itu adalah aromamu," kataku lalu menggandengnya yang tengah merenung ke pinggiran pantai, bermain dengan pasir-pasir halusnya dengan kakiku yang sudah telanjang

Alpha King mengikutiku dan memperhatikan aku yang begitu menikmati tekstur pasir yang menggelitik tapak kakiku.

"Tapi aku menghargai usahamu dengan menanyakan apa yang kusuka dari Haldir. Kau membawaku kesini, ke tempat yang sudah lama ingin aku kunjungi," kataku sambil memberikan senyum tulusku padanya

"Jadi aroma apa yang kausuka?"

"Kenapa kau menanyakan padaku? Kau harus mencari tahunya sendiri," kataku, "Apa kita akan menginap disini?" tanyaku saat melihat orang-orang itu memasang beberapa tenda

"Keindahan laut paling sempurna hanya bisa kau rasakan pada saat malam hari," jawabnya

"WOW. Ini pasti menyenangkan," kataku berjingkrak kecil sambil mengepalkan kedua tanganku di depan dada

"Aku lega kau menyukainya,"

"Kukira ini jauh lebih bagus daripada harus tinggal di istana Alpha Conor," kataku

"Kau tidak menyukai istana Redflaw?"

"Bukan begitu. Aku hanya ingin menghindar dari Alpha Conor," jawabku dengan nada lemas. Moodku yang semula baik karena bisa menginap di pantai ini, hilang seketika mengingat Alpha Conor

"Sebetulnya ada apa denganmu dengan Alpha Conor? Sampai kalian terlibat pertengkaran." tanya Alpha penasaran

"Aku malas membahasnya,"

"Apa ada hal serius yang terjadi?" tanyanya penasaran

"Tidak. Seperti yang kubilang sebelumnya. Itu terjadi karena saat kami masih sangat muda. Bukan masalah besar, jadi aku tak ingin mengingatnya lagi," jawabku

Alpha King tak puas dengan jawaban yang kuberikan. Ia memandangku lekat, menungguku memberikan jawaban yang sebenarnya.

Aku menghela nafasku panjang dan menyerah dengan sikap keras kepalanya itu, "Kalau aku mengatakan apa penyebab aku menghajarnya, aku kira kau akan melakukan hal yang sama bahkan lebih parah dari yang kulakukan," kataku

Alpha King menatapku dengan tajam seolah mendesak agar aku segera menyelesaikan perkataanku

"Dia adalah orang pertama yang menyebarkan isu bahwa aku adalah monster," kataku sambil membuang muka dan tatapanku ke arah matahari yang mulai tenggelam.

"Itu sudah terjadi cukup lama. Mungkin saat usiaku masih delapan tahun. Dia dan rombongan Packnya datang ke istana Draenor. Saat itu hubunganku dengan peri-peri di kerajaan ku masih sangat baik. Mereka tidak pernah memandangku sebagai musuh mereka. Aku banyak memiliki teman. Entah bagaimana tiba -tiba Alpha Conor dengan lantang mengatakan ke beberapa warga disana bahwa aku adalah monster yang berbahaya. Ia mengatakan itu katanya hanya sebagai lelucon. Tapi lelucon itu sangat tidak pantas diucapkan oleh calon Alpha yang berusia lima belas tahun saat itu. Ia cukup tua untuk bersikap kekanakan seperti itu. Keluarga kerajaan Peri Hutan Selatan berusaha keras untuk menutupi identitasku. Tapi dengan mudahnya dia membuat satu kerajaan percaya rumor itu. Dan secara perlahan mereka menjauhiku dan selalu menganggapku sebagai seorang monster." kataku

"Kau pasti hidup kesepian setelah itu?" tanya Alpha King

"Benar. Awalnya aku mencoba mengerti tujuan dia melakukan itu. Saat itu banyak kerajaan yang penasaran dengan anak angkat raja Draenor bukan?"

"Benar. Aku pun demikian. Apalagi sejak ada isu bahwa putri angkatnya adalah seorang monster."

"Kau tidak pernah tertarik untuk melihat monster itu? Jika saja kau menemukanku saat usia delapan tahun, mungkin aku jauh lebih mudah dikendalikan dibandingkan sekarang," kataku mengejeknya

"Ayahku pernah mencoba untuk datang kesini bersamaku. Tapi sepertinya raja Draenor menyembunyikanmu dariku," jawabnya, "Lagipula, mungkin kau jauh susah dikendalikan saat kecil. Buktinya kau bisa mengalahkan Conor saat itu," katanya sambil memeluk pinggangku

Aku tertawa mengingat kejadian saat itu, "Jujur aku tak ada niat menghajarnya. Aku mencoba melupakan yang terjadi saat itu. Tapi tiga tahun kemudian dia datang dan menantangku. Usianya delapan belas tahun saat itu. Kukira ia baru saja melakukan shift pertamanya. Dia datang hanya untuk membanggakan ke teman-temannya, ia telah mengalahkan monster dari kerajaan peri hutan selatan. Kukira dia kembali dengan sikap yang lebih dewasa, ternyata dia jauh lebih parah," terangku sambil tertawa kecil

"Jadi, apa yang kaulakukan padanya?"

"Hanya sedikit memberinya pelajaran. Maaf jika aku menyakiti salah satu anak buahmu," kataku ,"Tapi aneh kau diam saja melihat Alpha Conor kupermalukan. Biasanya Alpha King akan melabrak siapapun yang mempermalukan kaumnya, terutama Alpha dari Redflaw, salah satu pack terbesar di Timur"

"Karena aku tahu sifatnya yang kekanakan itu. Lagipula meski saat itu aku sudah menjabat sebagai King Alpha, dia masih seorang calon Alpha. Aku tak berniat sedikitpun untuk mengurus masalah yang ia timbulkan. Meski aku sempat mendengar gadis muda mengalahkannya," jawab Alpha

"Aku tidak tahu harus bagaimana saat menemuinya. Dia adalah Alpha Redflaw sekarang. Aku harus sedikit menghormatinya," kataku

"Kau tidak perlu melakukannya. Kau ada Lunaku, Sebaliknya, dia yang harus menghormatimu,"

"Dia tidak boleh tahu bahwa aku adalah Lunamu, Alpha. Kau boleh memberitahu alpha-alpha lain. Tapi tidak dengannya. Dia bermulut besar," kataku

"Cepat atau lambat dia akan tahu. Hubungan pack Redflaw dan Kerajaan Peri Hutan Selatan sangat dekat. Tidak mungkin jika dia tidak mengetahuinya sekarang," kata Alpha

Benar. Alpha Conor dan Ratu Gwen kabarnya adalah teman dekat. Tidak mungkin jika saat itu Alpha yang kekanakan itu tidak mengetahui jika aku adalah mate dari Alpha King Arthur.

"Aku penasaran bagaimana reaksinya ketika melihatmu nanti," kata Alpha sambil menyeringai

"Aku lebih penasaran bagaimana bisa kau melantik laki-laki sepertinya menjadi seorang Alpha. Bukankah Rolf, beta Redflaw jauh lebih pantas?" tanyaku sambil melihat beta yang terlihat tampan dengan wujud manusianya itu, tengah mengawasi anak buahnya memasang tenda.

"Maksudmu Noah?"

"Dia jauh lebih dewasa dan matang." kataku

"Kau menyukainya?" tanyanya cemburu

"Apa di pikiranmu aku menyukai semua pria? Apa kau harus cemburu dengan semua nama laki-laki yang keluar dari mulutku?" tanyaku dengan nada tinggi

"Tentu saja tidak. Hanya saja kau memandangnya dengan kagum," kilahnya

"Siapa yang tidak mengaguminya? Selain tampan, sesungguhnya dia memiliki aura kepemimpinan lebih baik dibanding Alpha Conor. Aku mengatakan ini bukan karena masa laluku dengan Alpha Conor yang tidak baik. Aku beberapa kali bertemu dengan beta Noah dalam latihan bersama, Dan menurutku dia memiliki jiwa kepemimpinan yang baik," kataku

"Kau benar. Hanya saja dia tidak memiliki ambisi untuk menjadi seorang Alpha, Tanpa ambisi, dia tidak bisa memimpin sebuah pack dengan baik,"

"Jadi menurutmu Alpha Conor adalah pemimpin yang baik?"

"Sifatnya memang kekanakan. Kekuatan yang dia miliki juga lemah dibanding Alpha-alpha lain. Tapi sesungguhnya, Alpha Conor memiliki sesuatu yang tidak dimilki alpha lainnya,"

"Apa? Kebodohan?" tanyaku sinis

Alpha King tersenyum sambil mencubit pipiku dengan gemas. "Berbeda dengan Alpha lain yang menggunakan kekuatan untuk mengendalikan pack mereka, Alpha Conor memiliki cara sendiri. Entahlah bagaimana aku menjelaskannya. Tapi di mataku dia sangat karismatik. Dia memiliki aura kuat yang membuat orang lain merasa nyaman dan termotivasi untuk mengikuti arahannya tanpa membuat mereka takut,"

"Benarkah? Aku tidak bisa merasa nyaman berada di dekatnya,"

"Kau sudah cukup lama tidak bertemu dengannya bukan? Dia sudah berubah. Memang sifat kekanakannya masih ada, tapi sifat itu tidak lagi dia gunakan untuk menyakiti orang lain seperti yang ia lakukan padamu dulu. Ia menggunakan sifatnya itu untuk membuat emosi orang lain menjadi lebih baik. Hal yang tak pernah bisa alpha-alpha lain lakukan, terutama aku," terang Alpha Arthur

"Benarkah?" tanyaku meragukannya

"Jika kupikirkan, sebetulnya kalian memiliki karakter yang kurang lebih sama." kata Alpha

"Sama? Apa kau bercanda? Jangan samakan aku dengannya!" kataku tak terima

"Bukan begitu, Sayang. Mungkin kau tidak se-kekanakan seperti dia, atau tidak sehumoris dia. Tapi karakter kalian sama. Kalian adalah orang dengan sifat social butterfy. Kalian karismatik, pandai bersosialisasi,selalu menjadi pusat perhatian, memiliki lingkaran pertemanan yang luas, enerjik, dan yang paling kusuka kalian mampu menciptakan suasana yang positif,"

"Kau berkata seperti itu seakan kau sudah lama mengenalku,"

"Tidak perlu waktu lama untuk memahamimu, Mate. Dengan merasakan energimu, aku tahu tipe seperti apa kau," kata Alpha menyombongkan diri

"Well, kalau begitu kau tak perlu waktu lama untuk mengetahui aroma apa yang kusuka bukan? Aroma yang menempel di tubuhmu saat ini," ejekku

"Hm...aku hampir melupakannya. Aku seharusnya fokus mencari tahu informasi itu," katanya sambil memelukku dan menghirup dalam aroma di leherku.

"Alpha, aku penasaran akan sesuatu. Sebetulnya tugas apa yang kau berikan pada Gio, Ralph dan Haldir?"

"Seperti kata mereka. Tugas diplomasi," jawabnya singkat sambil tetap menaruh wajahnya disekitar leherku

"Seperti apa? Untuk apa? Dan kenapa tiba-tiba?"

"Sabar, Mate. Jiwa penasaranmu terlalu tinggi sekarang. Kenapa kau tidak menikmati suasana saat ini saja? Jangan membebani pikiranku dengan sesuatu yang berat," katanya lalu menggandengku ke arah mereka yang telah selesai memasang beberapa tenda dan memasang api unggun.

Mereka menundukan kepalanya saat kami datang. Alpha Arthur mengangkat telapak tangan kanannya seakan memberitahu mereka bisa melanjutkan kegiatan mereka. Kami akhirnya duduk bersila beralas kain di pasir pantai, mengelilingi nyala api anggun yang menerangi wajah-wajah pada werewolf yang mempesona. Suara crackling kayu bakar membaur dengan desir angin laut menciptakan harmoni alam yang menenangkan. Aroma kayu yang terbakar dan aroma laut menyatu dalam dinginnya malam, sementara bintang di langit mulai bermunculan. Momen sederhana, namun terasa begitu dalam dan penuh kebersamaan di tepi laut yang luas dan misterius.

"Maafkan kami jika belum bisa menyambutmu dengan baik Alpha King," kata Beta Noah ,"Kami harap kau bisa menikmati kunjunganmu di Pack kami meskipun hanya tidur di dalam tenda beralas pasir," lanjutnya

"Tidak apa-apa. Lagipula aku secara mendadak meminta agar kita menginap disini." jawab Alpha Arthur

"Dan untuk Quenn Luna, aku harap kami membuatmu nyaman berada di pack kami," kata Noah

"Tak usah terlalu formal kepadaku, Noah. Bukankah kita teman latihan bersama. Lagipula aku belum resmi menjadi Quenn Luna," kataku

"Meski begitu, kau adalah calon Quenn Luna kami. Aku tidak bisa menganggap anda sebagai teman latihan lagi," kata Noah. Ia lalu mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Sebuah kotak yang terbungkus rapi seperti sebuah kado dan memberikannya padaku

"Alpha Conor berpesan kepadaku, aku harus menyerahkan ini pada anda sebelum anda sampai di Pack kami," terang Noah

Aku menerima kotak itu dengan penuh tanda tanya. Kenapa tiba-tiba Alpha Conor memberiku hadiah? Dalam rangka apa?

"Bukalah," kata Alpha Arthur

Dengan tangan sedikit gemetar karena penasaran, aku membuka kotak itu. Kusobek kertas berwarna cerah dengan kain bebentuk pita berwarna merah muda. Mataku terbuka lebar saat melihat isi dari dalam kotak itu. Aku tersenyum kecil, menutup kembali kotak itu lalu mengalihkan pandanganku ke arah Beta Noah, "Katakan pada Alphamu, aku menerima dengan tulus hadiah yang ia berikan padaku. Hadiah ini datang sedikit terlambat, namun aku menghargainya. Kurasa ini adalah kado terindah dari seorang Alpha kekanakan seperti Alpha Conor."

 

1
Alfi Hidayati
cerita bikin penasaran.
JustForFun: terima kasih.
total 1 replies
Khaira Delisya
pokoknya seru,sukaaaaa😍
JustForFun: pokoknya terus baca sampai tamattttt😍😍
total 1 replies
Wiji Lestari
💪💪💪
JustForFun: waduh... ngebut ni bacanya. tau tau udah bab 21 aja🤭
total 1 replies
Wiji Lestari
up up up
JustForFun: go go go💪
total 1 replies
Wiji Lestari
kasihan
JustForFun: ga sampe nangis kan???
total 1 replies
Wiji Lestari
mhantap
JustForFun: asyek asyek
total 1 replies
Wiji Lestari
makin seru💪
JustForFun: di slow in dulu ga nih alurnya? biar ga tegang2 amat🤭
total 1 replies
Wiji Lestari
lanjoot
JustForFun: gassss
total 1 replies
Khaira Delisya
seru
JustForFun: makasih feedbacknya kak. mohon kritik sarannya kak
total 1 replies
JustForFun
terima kasihhh. bikin semangat buat nulis. 🤭 alurnya kecepetan atau terlalu lambat ni menurut kakak? biar bisa jadi perbaikan kedepan.
JustForFun
😍jangan sungkan kasih masukan ya. penulisan memang agak sedikit berantakan di tanda baca. ini aku sambil coba revisi2 biar gampang dipahami bahasanya🙏
Wiji Lestari
makin penasaran 💪💪 thor
JustForFun: thor nya makin pusing pembacanya ngebut kali bacanya🤭
total 1 replies
Wiji Lestari
aq suka cetitanya
JustForFun
jangan lupa tinggalkan jejak kalian di kolom komentar
JustForFun
HaiHaiHalo semua
Bagi yang suka novel panjang, Last Clan: The Living Legend ini bisa menjadi pilihan kalian
mohon tinggalkan kritik dan saran di kolom komentar untuk perbaikan kedepan ya
terima kasih
Mayuyuuuuu
lanjut
JustForFun: per hari 2 bab ya kak. sabarrrr😄🤭
total 1 replies
Mayuyuuuuu
udah lama ga baca novel genre fantasi kayak gini

dan ga kecewa sih
ceritanya bagus
JustForFun: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!