Di daratan yang sangat luas, terbentang lima benua besar yang memiliki ratusan penguasa. Masa dimana peperangan antar kerajaan di mulai, masa dimana penguasa berambisi menguasai daratan. Perang, politik, birokrasi, kekuatan, kekuasaan, romance, dan sejarah peradapan menyatu dalam kisah ini.
ini hanya cerita fiksi belaka, imajinasi yang beradu dengan sejarah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps - 27
[Istana Kerajaan Andorra]
Rombongan Herry bersama dengan lainnya, sampai di depan istana kerajaan. Beberapa prajurit dan Jenderal, sudah berdiri didepan istana untuk menyambut Panglima Besar.
"Silahkan Panglima." kata Klain.
"Kau ingin bersikap formal disini ya.?" jawab Herry.
"Tentu saja Panglima."
"Hm, sudahlah."
"Hormat kepada Panglima Kerajaan, grak."
Semua prajurit pun langsung memberinya hormat disana. Herry, Alice dan Celine, berjalan kedepan istana ditemani Klain.
"Mama, celin takut." sahut Celine.
"Tenanglah, nanti kita akan pindah ke rumah baru, sekarang kamu harus bersikap sopan didepan Raja, oke.?"
"Uhm."
"Tidak buruk dengan sikap militer disini, tapi aku tidak bisa menilai hanya dengan melihat para prajurit disini." kata Herry dalam hati.
....
Mereka pun sampai didalam istana, dan didalam sana, Raja James sudah menunggu kedatangan mereka.
"Hm, Jadi inilah sosok tangan kiri Gerald Hosten. Akhirnya dia datang kesini."
Herry dan lainnya langsung menundukkan badanya, bahkan Celine pun ikut membungkuk disana.
"Hamba menghadap Yang Mulia Raja".
"Bangunlah."
"Terimakasih Yang Mulia." sahut Herry sambil berdiri tegap disana.
"Akhirnya kau mau datang kemari, mungkin kau sudah mendengar tentang krisis kerajaan Andorra. Jadi, aku memutuskan untuk tetap mempertahankan kedaulatan kerajaan. Untuk melakukan itu, aku butuh sosok yang sangat berpengalaman di bidang militer. Tentu saja, aku juga butuh bukti dan referensi dari para pejabat istana untuk menemukan sosok itu. Dan kaulah orangnya Herry."
"Hamba mengerti Yang Mulia, Hamba sudah mendengarkan semuanya dari Jenderal Klain. Dan hampa bersumpah akan melayani dan berjuang di atas tanah Andorra untuk kepentingan Raja dan rakyatnya." kata Herry serius.
"Hahaha, baiklah." James pun berdiri dan berjalan kearah Herry.
Seorang ajudan membawa medal khusus Panglima Besar Andorra. Medal emas berlambang logo militer dan bendera kerajaan.
Herry pun berlutut didepan James, lalu James mengambil medal itu, dan di pasangkan dikerah baju Herry.
"Mulai sekarang, kau resmi menjadi Panglima Tertinggi kerajaan Andorra. Kau memiliki wewenang dan kekuatan seluruh militer Andorra. Aku percayakan semua ini padamu. Untuk Administrasi identitas dan lainnya sudah kami urus. Jadi kau bersama keluargaku resmi menjadi warga Andorra."
"Terimakasih atas penghargaannya Yang Mulia." jawab Herry.
"Ehm, bangunlah."
Herry pun bangun dan melihat wajah James yang sudah pucat, bahkan ia merasa James sudah memikul beban sangat berat selama hidupnya.
"Apa kau sudah punya rencana Panglima.?"
"Tentu hamba sudah menyiapkan semuanya. Tapi hamba perlu merevisi seluruh aturan kemiliteran, dan memastikan beberapa hal. Yang Mulia tenang saja, semua sudah aku persiapkan." jawab Herry.
"Aku tidak salah memilihmu, semoga harapanku terpenuhi bersamamu. Lalu, apa boleh aku tau, apa yang sudah kau rencanakan.?"
"Tentu saja Anda perlu mengetahui semuanya Yang Mulia. Jadi, bisakah aku memulai rapat darurat militer sekarang.?" sahut Herry.
"Sekarang? apa kau tidak ingin melihat rumah barumu dulu, atau sekedar beres-beres.?"
"Itu tidak penting Yang Mulia, waktu kita terbatas, aku kemari juga sangat terburu-buru, jadi tidak ada waktu untuk beres-beres, itu bisa di lakukan Istri Hamba." jawab Herry.
"Ah, baiklah kalau begitu. Aku rasa keadaan semakin genting, jadi kau bisa mengaturnya Herry."
"Terimakasih Yang Mulia." sahut Herry.
Lalu, ia memanggil Klain, dan Klain pun langsung menghampiri Herry.
"Kita rapat darurat militer sekarang, siapkan tempat dan beberapa dokumen militer, tidak ada yang disembunyikan,semua dokumen militer harus ada, dan antarkan Alice dan Celine kerumah."
"Laksanakan perintah" sahut Klain.
Herry pun berbincang bersama Alice dan Celine disana. James hanya melihat Herry dengan tersenyum.
"Meskipun Gerald sudah tidak ada, tapi ia meninggal sosok yang luar biasa, aku rasa Herry bukan orang sembarangan, bahkan dia langsung bekerja sejak datang kemari, aku harap dia memberikan sesuatu yang terbaik."
....
"Aku akan merindukanmu ayah" kata Celine sambil memeluk Herry.
"Aku juga akan merindukanmu sayang." Cup,
"Aku pergi dulu, jangan terlalu memaksakan diri, ingat prioritas utamanya." kata Alice.
"Aku tau." Cup, iya mencium istrinya.
"Hamba pamit undur diri Yang Mulia." kata Alice sambil menundukkan badannya.
"Ah baiklah."
Alice pun langsung meninggalkan tempat bersama putrinya. Lalu Klain menghampiri Herry disana.
"Yang Mulia, Panglima, ruang rapat sudah siap."
Herry hanya menganggukkan kepalanya dan langsung menuju ruang rapat bersama James. Didalam sana, sudah ada para pejabat istana berserta 7 Jenderal termasuk Klain.
Rapat pun dimulai.
"Terimakasih sudah hadir dalam rapat darurat kali ini. Perkenalkan sebelumnya, nama saya Herry Rossail, dan menjabat sebagai Panglima Tertinggi kerajaan Andorra. Mulai hari ini, kita akan merevisi semua aturan militer, pembahasan keuangan militer, sumber dana, suplay makanan dan pakaian, dan strategi taktis untuk mempertahankan wilayah Andorra."
"Mulai dari administrasi perekrutan, pelatihan prajurit tempur, sampai prajurit siap tempur. semua akan kita bahas dalam rapat kali ini."
Semua orang hanya menganggukkan kepalanya, bahkan mereka sangat tenang dan menerima semua masukkan Herry. Perdebatan hampir tidak ada dalam rapat itu, dan semua sudah di persiapkan oleh Herry.
Dia, menjelaskan segala aspek yang dibutuhkan kemiliteran, kekuatan fisik, pelatihan tempur dengan aura, dan mengumpulkan para prajurit yang memiliki potensi. Herry juga membagi tugas para Jenderal dan pembagian prajurit tempur.
Angkatan Darat dan laut. dibagi menjadi 4, warrior, support, medis, dan Administrasi. Beberapa bagian itu, memiliki tugas dan kewajiban masing-masing. Herry menjelaskan secara detail dan akurat.
Semua orang benar-benar terpana dengan ide cermat Herry, perubahan besar militer Andorra segera terjadi. Dan semua itu ia rujuk dari catatan milik Rudy.
James merasa sangat lega, ia bisa melepaskan beban yang paling berat karena Herry.
"Kita sudah melakukan rapat selama 5 jam. mungkin ini sudah semuanya. Kalian sudah tau tugas masing-masing, para pejabat istana dan pejabat militer kalian harus bekerjasama. Aku ingatkan sekali lagi, tidak ada persaingan di antara kita. Yang perlu kita lakukan hanyalah tugas dan porsi kita masing-masing."
"Laksanakan perintah Panglima." teriak semua pejabat disana.
"Dengan begini, Militer Andorra akan lebih kuat, dan aku harus segera mencari Tuan Muda. Aku tidak punya waktu lagi."
Semua orang pun langsung membungkukkan badan dan memberi hormat kepada James dan Herry. Lalu mereka bergegas melakukan tugas masing-masing.
"Kau memang sangat luar biasa Panglima. tidak kusangka masalah militer bisa di atasi hanya dalam waktu 5 jam saja. Apa kau belajar dari Gerald.?"
"Anda benar Yang Mulia, sebagian aku pelajari dari Tuan Gerald, tapi sebagian besar aku memiliki referensi lain yang lebih luar biasa. Anda bisa membaca catatan ini." kata Herry sambil memberikan analisa milik Rudy.
"Apa ini.?" Sahut James dan langsung membacanya. Baru halaman pertama, ia langsung terkejut, semakin ia membaca lebih dalam, semakin ia terkejut.
Bahkan air keringat sampai menetes kebawah. Jame tidak pernah menyangka ada analisa seperti itu.
"Luar biasa, ini benar-benar luar biasa. Seisi kerajaan, tidak ada satu orang pun yang mampu memikirkan hal ini. Kau benar-benar luar biasa Herry."
"Maaf Yang Mulia, sebenarnya yang membuat analisa ini adalah seorang anak berusia 13 tahun, bahkan dari tulisan ini, mungkin dia sudah menulis di usia 8 tahun."
"Ha.? siapa anak itu, dia benar-benar jenius." sahut James dengan penasaran.
"Dia adalah Anak kandung Tuan Gerald, dan cucu kandung Anda Yang Mulia. Namanya Rudy Hosten." jawab Herry.
"Apa.? jadi aku punya cucu.? apalagi anak itu adalah anak kandung Gerald.?"
James benar-benar sangat terkejut.
.....