mengisahkan tentang mantan pacar yang berubah menjadi saudara tiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dilafnp, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pesta menginap
"baiklah, pelajaran hari ini cukup sampe disini aja..." ucap Varo mengakhiri les privatenya.
Mia mengangguk paham, ikut menutup dan merapikan buku bukunya.
"makasih atas pelajarannya..." ucap Mia sambil tersenyum ringan.
Varo mengangguk. "lo mau gue temenin dulu ga?" tanya Varo santai membuat Mia keheranan.
"maksud gue ga aneh.. sumpah.. gue cuma kasian liat lo sendirian doang dirumah.. mama sama ayah tiri lo lagi liburan, kakak tiri lo sampe sekarang belum pulang-pulang.. kemungkinan bahkan ga pulang.. karna itu gue...." Varo mencoba menawarkan diri, namun siapa sangka, disaat yang sama suara sepeda motor milik Lucas terdengar memasuki halaman rumah.
"mm.. kayaknya ga perlu, Lucas udah pulang kayaknya..." ucap Mia sambil berdiri membawa buku buku pelajaran di tangannya.
"Mia, lo yakin? lo sama dia berdua doang dirumah sebesar ini? ...yakin???" tanya Varo dengan wajah cemas.
Mia mengangguk. "setelah ini gue bakal masuk kamar terus kunci kamar gue dari dalam.."
Mendengar itu Varo mengangguk, wajahnya tersenyum senang, dia juga meresa kalau Mia sekarang benar-benar tidak tertarik lagi dengan Lucas.
"waahhh... ternyata bener kata orang ya.. ternyata kamu anak orang kaya..." suara wanita yang nyaring dan familiar terdengar memasuki rumah.
mendengar itu Mia yang berdiri seketika membeku, apalagi saat dia melihat ternyata wanita itu adalah Zee.
"lohh Mia..." ucapnya dengan senyum riang seperti tidak terlalu terkejut dengan keberadaan Mia.
"wah, Varo juga lagi ada disini ya? kalian lagi pacaran ya..." ucap Zee masih dengan suara nyaringnya.
Terlihat dibelakang Lucas yang baru saja memasuki ruangan, menatap Mia dengan wajah yang sulit diartikan.
"Lucas!! apa apaan ini??" tanya Mia dengan suara kesal dan tatapan marah ke arah pria yang berdiri itu.
"ihhh Mia, kenapa marah marah sih!! walaupun kalian sekarang sudah jadi saudara, tapi rumah ini kan tetep aja rumah Lucas, dia lebih berhak buat ngundang tamunya kesini... lagian kalau kalian aja bisa pacaran dirumah, masa kita bedua ga boleh!!" ucapan panjang Zee membuat Mia terdiam.
Dengan wajah tanpa ekspresi, Mia yang masih sibuk memeluk buku-bukunya naik ke lantai 2, dan langsung saja mengunci pintu kamar sesuai seperti ucapannya tadi.
***
Sedangkan dibawah, Varo yang melihat semua ini tentu saja tidak bisa terima..
Dengan cepat dia menyusul Mia ke lantai atas, dan langsung mengetuk pintu kamar Mia dengan cemas.
Tookkk... tokkk....
"Mia... Mia... lo gapapa kan?" ucap Varo di depan pintu kamar Mia.
"ihhh apaan sih!! cuma gitu doang ngambek..." ucap Zee dengan nada malas, lanjut dia duduk di ruang tamu, seperti tidak ada yang terjadi.
Lucas memandang semuanya, hatinya sakit, tapi tidak ada yang bisa dia lakukan.
hal ini semua terjadi juga karna kesalahan Lucas, entah bagaimana Zee bisa tau rahasianya, dan demi menutup mulut wanita gila ini, Lucas mau tak mau harus menuruti setiap keinginannya, termasuk yang ini.
"puas lo sekarang!!" ucap Lucas dengan nada kesal sambil memandang Zee yang duduk santai.
"ihhh, apaan sih!! apa yang aku omongin itu bener tau.. masa mereka aja yang boleh pacaran dirumah, kita ga boleh!" ucap Zee masih dengan nada menjengkelkan yang sama.
"mereka ga pacaran!! Varo guru privat yang disewa ayah gue!!" ucap Lucas kesal, dia tidak mau kalau sampai Zee mengosibkan tentang Mia disekolah.
"ga pacaran apa? buktinya itu Varo tau banget dimana kamar Mia... mm.. apa jangan jangan merea udah serius ya di kamar itu..." ucapan Zee ini seketika membuat Lucas hampir meledak.
Dengan cepat, Lucas langsung membawa dirinya ke lantai 2.
"Mia, sayang... buka pintunya... ini aku..." ucap Varo lembut masih dengan tangannya yang mengetuk pintu kamar Mia.
"upss.. ternyata bener ucapan aku tadi..." ucap Zee yang berdiri, mengiring di belakang Lucas.
Melihat Varo yang begitu perhatian ke Mia, dan bumbu bumbu yang ditebar oleh Zee, membuat Lucas tidak tahan lagi.
Lucas langsung menarik tubuh Varo, dan menghajarnya.
sempat terjadi baku hantam, membuat Zee memekik, namun bukannya mencoba menghentikan, Zee malah memekik semangat karna melihat Varo yang babak belur akibat Lucas.
mendengar semua itu, Mia akhirnya tidak bisa diam lagi, dia membuka pintu kamarnya, dan dengan cepat langsung memisahkan Lucas dan Varo.
"LUCAS!!! CUKUP!!!!" pekik Mia sambil memeluk tubuh Varo.
Lucas terdiam, bukan ini yang dia inginkan, namun melihat Mia begitu perhatian ke Varo, dengan wajah kesal Lucas hanya bisa pergi.
Mia membantu Varo masuk ke kamarnya (tempat paling dekat untuk Varo beristirahat)
"ck!!! lo sama Lucas sebenarnya ngapain sih!!" ucap kesal Mia sambil mengambil kotak P3K yang ada dikamarnya.
Varo mengangkat kedua bahunya. "jangan tanya gue, dia yang dateng-dateng langsung nimpukin gue..." jawab Varo santai.
mendengar itu, Mia hanya bisa menghela nafas panjang. "hhuuuhhh... setelah gue obatin, lo balik aja sana... gue ga mau libatin lo lagi..." ucap Mia sambil mengobati luka diwajah Varo.
mendengar itu, Varo mengambil tangan Mia yang menyentuh wajahnya.
"Mia, lo ga harus ngadepin ini sendirian, gue udah bilang, gue bakal temenin lo... sekarang izinin gue temenin lo disini ya..." ucap lembut Varo.
Mendengar itu Mia malah menyergitkan alisnya. "gue kenapa? gue ga kenapa-kenapa... lo fikir gegara Lucas bawa pacarnya kerumah, gue jadi frustasi gitu? nggak ya..."
"Mia... udah gue bilang, lo ga mesti pura-pura kuat.. gue tau lo aslinya sedih liat Lucas bawa cewek lain kan?" ucapan Varo ini berhasil membuat air mata Mia jatuh berlahan.
Mia mencoba menghapus air matanya, namun hal itu sudah keburu dilihat oleh Varo.
"mm.. setidaknya sampe Zee pulang, gue temenin lo ya... kalau dia udah pulang, kalian bisa selesaiin masalah kalian berdua doang..." ucap Varo yang tidak bisa dibantah lagi oleh Mia.
***
Setelah selesai mengobati Varo, Mia dan Varo akhirnya turun kebawah.
hari yang cerah sudah berubah menjadi gelap, Mia dan Varo juga sudah banyak menghabiskan waktu mengobrol dan melihat koleksi foto milik Mia di kamarnya.
Mia dan Varo fikir Zee sudah pulang sehingga Varo bisa pulang juga..
tapi ternyata gadis itu masih dirumah.
Dan lebih parahnya lagi, dia sudah berganti pakaian, menggunakan pakaian tidur.
"ehhh... kalian udah turun..." ucap Zee santai sambil menonton TV dengan pakaian tidur yang entah dia dapat dari mana.
"kalian pasti laperkan dari tadi di kamar terus? mm..." ucapnya Zee dengan senyum penuh arti.
Mia mencoba menjelaskan kalau mereka tidak melakukan apapun, namun Zee seperti tidak peduli.
"itu, gue tadi udah pesen makanan buat kita semua... kalian makan aja dulu..." lanjut Zee berucap sebelum Mia menjelaskan apapun.
Varo mengangguk, dia merasa ada yang salah dengan otak gadis ini.
"jangan lupa sisain Lucas ya... dia lagi mandi, paling bentar lagi turun..." ucap Zee sesaat Mia dan Varo berlalu.
Mendengar itu Mia terdiam, mungkin kan mereka berdua... dimakar Lucas....
...****************...
