NovelToon NovelToon
NIGHT LIGHT

NIGHT LIGHT

Status: sedang berlangsung
Genre:Trauma masa lalu / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Nikah Kontrak / Reinkarnasi
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Chichi

Ketika Pagi datang, Lucian Beasley akan pergi. Tetapi Malam hari, adalah miliknya. Lucian akan memelukmu karena Andralia Raelys miliknya. Akan tetapi hari itu, muncul dinding besar menjadi pembatas di antara mereka. Lucian sadar, tapi Dia tidak ingin Andralia melupakannya. Namun, takdir membencinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chichi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 27: Bayangan Iblis

Andralia menatap pantulan dirinya dari cermin dihadapannya. Dia mengusap pipinya sendiri perlahan. Wajahnya terlihat lebih cerah. Tanpa bibirnya tersenyum, raut mukanya dapat dibaca jika dia sedang senang.

"Kenapa wajahku begini?" bukan aneh. Andralia merasa sedikit heran. Wajahnya tampak berseri, seakan dia menikmati kesehariannya di sini. Bersama Lucian.

"CKLAK!"

Pintu kamar itu tiba-tiba terbuka. Sungguh membuat Andralia terkejut saat berkaca. Bahkan, dia terlihat salah tingkah, seolah sedang berusaha menyembunyikan sesuatu.

Kening Andralia kembali berkerut saat melihat ke arah pintu terbuka. Ternyata, itu Lucian. Lucian yang membuka pintu itu dengan terburu-buru dan langsung setengah lari ke arah Andralia.

"Yang Mulia!"

"Lihatlah, wajahnya bahkan terlihat antusias" batin Andralia saat menatap wajah Lucian dengan senyum cerianya yang menyilaukan matanya.

"Sungguh tidak cocok dengan wajah dan ukuran tubuhnya" batin Andralia menyindir kelakuan Lucian.

Lucian menunjukkan lembar kertas gulung kepada Andralia. "Mari ke sini, Yang Mulia! Saya yakin Anda belum pernah menikmati pemandian umum!" Tegas Lucian dan "SRUK! PLAK!!" Andralia merebut lembar kertas itu dan memukulkannya ke arah Lucian.

"Kau gila?! Pemandian umum?! Astaga Lucian! Aku tidak menyangka kau punya pikiran yang sangat kotor!" Andralia mengibaskan rambutnya ke arah Lucian.

Sedangkan Lucian terlihat sedang mencerna apa yang barusan dia dengar. Matanya masih menatap lembar kertas yang menyentuh kakinya.

"Pikiran kotor?"

"Pemandian umum?..."

"...umum?" Lucian mencerna semua ucapan Andralia dan 'TENG!' Otak Lucian sungguh bekerja keras.

"YANG MULIA! BUKAN PEMANDIAN UMUM BEGITU YANG SAYA MAKSUDKAN!" Lucian berusaha menjelaskan semuanya kepada Andralia.

Dia berlutut dihadapan Andralia yang duduk di pinggiran kasurnya. "Pemandian umum yang saya maksud itu, seperti pemandian air hangat. Tentu saja, laki-laki dan perempuan dipisah. Bagaimana Yang Mulia?"

Mereka menjalani hari-hari liburan di Amara selama sebulan penuh. Selama sebulan penuh, Lucian dan Andralia hanya menikmati banyak tempat wisata dan terkadang hanya istirahat ataupun memasak makanan.

Dan kini, mereka sedang di dalam Kapal untuk kembali ke Kerajaan Erundil. Tentu saja, mereka membawa Issac. Tanpa sepengetahuan para petinggi.

Kedua mata hijau Issac menatap permukaan air laut. Dia bisa melihat airnya yang jernih. Penuh dengan sekumpulan ikan kecil yang saling melindungi. Wajah ingin tau Issac membuat Lucian mengingatkannya pada masa kecilnya. Dia tersenyum tipis dan mengusap kepala Issac.

Issac menoleh perlahan ke arah Lucian. Angin laut itu, membuat rambut Lucian menari, sungguh tampak ringan dan lembut.

"Nanti, setelah sampai di Istana.... Jangan lupa buat surat untuk Adam" ucap Lucian.

Bocah itu mengangguk kecil. Dia menoleh ke sisi kirinya. Andralia sedang duduk seorang diri. Menikmati teh dan cemilan kecilnya di atas meja mereka.

"Tuan,..." panggil Issac pada Lucian.

"Iya?" Tanya Lucian melihat bocah berambut cokelat itu menatap ke arah Andralia.

"Emm,... Nyonya terlihat lebih berisi (gemuk) dari saat pertama kita bertemu" lirih Issac.

Lucian tersenyum kaku dan langsung membekap mulut Issac, dia khawatir Andralia mendengar ucapan itu. Issac menoleh ke arah Lucian yang perlahan berjongkok dan mendekatkan bibir Lucian ke arah telinganya.

"Issac jangan mengatakan hal barusan ke Yang Mulia ya, nanti aku yang mati...." Lucian sudah tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika ada seseorang yang mengatakan Andralia gemukan setelah pulang dari liburan mereka.

"Mati!?" Kedua mata Issac terbuka lebar. Dia sungguh bocah polos dan mengangguk pelan.

Lucian kembali melepaskannya bekapan tangannya saat Andralia menoleh ke arahnya. Kening Andralia selalu berkerut setiap kali mata mereka bertemu.

"Nyonya sangat membenci Anda?" Bisik Issac yang langsung menghantam jantung Lucian.

"Itu tidak benar...." Lucian menunjukkan ibu jarinya pada Andralia dan dia hanya mendapatkan pelengosan dari Andralia.

Sampai di daratan Erundil. Mereka bertiga sudah di sambut oleh Kyle. Kyle menatap bocah yang Andralia tuntun. Dia menoleh ke arah Lucian seakan tatapan bertanya. Lucian hanya meringis lebar. Itu artinya, "Jangan bertanya sekarang".

Sayangnya, mata penasaran Kyle tidak pernah bisa lepas dari pandangan Andralia. Andralia menoleh ke arah Lucian yang hanya meringis lebar. "Kau pakai bahasa apa lagi dengan Ayahmu?" Andralia sudah sangat mengenali Lucian dan Kyle. Mereka berdua adalah tipe seseorang yang bisa berbicara hanya dari tatapan saja.

Mata orange Kyle menatap bocah itu. Bocah yang kurus, sama seperti saat dia membawa Lucian ke Istana Erundil. Bocah itu juga menatap Kyle. Dalam batinnya, dia sungguh takjub, bisa melihat sosok terkuat di Erundil dengan mata kepalanya sendiri.

"Woah, Dia Tuan Kyle Beasley! Kakakku sangat ingin menemuinya. Tapi..." Bocah itu menoleh ke arah wajah Lucian. Dia membandingkan wajah Kyle dan Lucian dengan matanya sendiri. "Kenapa wajah mereka berbeda? Tuan Kyle Beasley, tidak setua yang ku bayangkan" lanjut batin bocah itu.

Kyle masih menatap bocah itu, dia memperhatikan setiap inci tubuhnya. Dari ujung rambut sampai ujung kaki. Mata Kyle memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang biasa.

"Bocah ini...." Kyle melihat ke arah punggung bocah itu.

"Kau tidak boleh mendekati Lucian ataupun Putri Andralia" Kyle mengulurkan tangannya pada bocah itu.

Tentu saja itu membuat Lucian dan Andralia kaget. Kyle yang biasanya tak pernah melarang siapapun mendekati Lucian dan Andralia tiba-tiba melarang seseorang untuk mendekat mereka.

"Apa yang kau katakan?" Andralia menarik tangan Issac untuk tetap di dekatnya. Sedangkan Lucian, berusaha mendengarkan apa yang Ayahnya katakan.

"Tidak boleh ada di dekat kalian berdua" Kyle sungguh berani mengulangi ucapannya meski Andralia sudah mendengarnya dengan jelas.

Lucian mengulurkan tangannya di depan Andralia. Menghalangi Kyle agar tidak bertindak sembarangan. "Ayah, kenapa kau melarang kami?" Tanya Lucian menatap Kyle.

Mata Kyle masih menatap ke arah punggung Issac. Bayangan hitam terlihat membumbung tinggi di belakangnya.

"Iblis sudah menyentuhnya. Putri Andralia, berikan bocah itu pada saya." Tegas Kyle menarik pedang dari sarung pedangnya.

"Tidak. Aku keturunan Erundil. Aku akan baik-baik saja meski menyentuh Iblis!" tegas Andralia.

Kedua mata Issac terbelalak lebar. "Iblis...?" dia menatap ke arah tangannya yang masih digenggam erat oleh Andralia, "menyentuhku...?" Jantung Issac berdebar kencang.

Dia melepaskan tangannya dari Andralia. Tak ingin membuat Andralia terluka.

Lucian menatap bocah itu. Telapak tangannya tampak bergetar. Dia segera menghadang Ayahnya, dan memegang tangan Ayahnya untuk memasukkan kembali pedang besi itu ke tempatnya. Sepanjang perjalanan mereka, Lucian menyadari jika tidak ada yang menyentuhnya, selain dia.

"Ayah..." Mata merah Lucian menatap mata Kyle.

"Kami akan baik-baik saja. Aku yang membawanya kemari. Issac adalah tanggung jawabku" ucap Lucian mengenggam tangan bocah itu.

Bayangan hitam itu berdenyut pelan, meresap ke telapak tangan Lucian. Napas Kyle seakan ditindihi beban. Seolah, udara di sekitar mereka terasa berat. Kening Kyle sudah berkerut. Tatapannya menjadi tajam saat melihat putranya.

"Lucian, apa yang sudah terjadi padamu?" Kyle kembali memegang pedang besinya.

1
Sqortyfor
innalilahi 😭🛐...sakit bettt jadi Lucianny✋😔🤚...aku juga mendukung lucian bunuh ajh penghalang jodoh😳😭😏
ChiArt_27: plis... tolong kak🙏😭😭😭
total 1 replies
gwramm
ini sihh ceritanya menarik bet aslii🤭💯🔥semmangatt kakk author😾✨
ChiArt_27: terima kasih kak❤️‍🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!