Setelah di selingkuhi oleh sang suami, Jeselyn Angelina harus menerima nasib pahit dimana ia di perkosa oleh mantan kakak iparnya yang sudah memiliki istri, membuatnya hamil di luar nikah.
Setelah mereka menikah, banyak rahasia rahasia besar yang terungkap satu per satu termasuk identitas Jesi yang sebenarnya.
Apa saja rahasia besar itu? Apakah pernikahan keduanya akan langgeng sampai akhir hayat dimana Jesi hanya bisa jadi istri kedua? Ikuti dan dukung kisahnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENGAKUAN NYONYA ERIKA
Jeduaaarrrrr...
Bagaikan di sambar petir di siang bolong, nyonya Erika benar benar terkejut mendengar ucapan Angelin. Namun ia tidak percaya begitu saja.
" A.. Apa?" Nyonya Erika mengerutkan keningnya. " Raya yang memberikan rekaman CCTV ini padamu?" Tanya nyonya Erika memastikan.
" Ya, anakmu sendiri yang memberikan itu padaku."
" Bodoh! Kenapa Raya memberikan rekaman CCTV itu padanya? Apa dia mau menyerang orang tuanya sendiri? Sebenarnya apa yang ada di pikiran Raya? Atau ada seseorang yang mengancamnya? Aku harus menghubungi Raya setelah aku berhasil mengusir wanita ini pergi dari sini." Ujar nyonya Erika dalam hati.
" Aku tidak percaya dengan semua omonganmu. Tidak mungkin anakku mau menjebak orang tuanya sendiri."
" Kenapa tidak? Dia sudah besar, dia tahu mana yang benar dan mana yang salah. Kau harus mengakui semua perbuatanmu dan perbuatan suamimu. Kalian harus bertanggung jawab kepadaku. Berhubung paman Rayyan sudah tiada, maka kau yang harus menanggung akibatnya. Kau akan di penjara tante. Dan akan aku pastikan, kau akan mendapatkan hukuman mati sesuai perbuatanmu pada kedua orang tuaku."
Dug...
Tiba tiba nyonya Erika bersimpuh di depan Angelin.
" Tidak Angelin, tante mohon maafkan tante! Tante tidak tahu apa apa soal ini. Itu semua rencana paman kamu yang ingin menguasai harta orang tuamu. Percaya pada tante Angelin, tante tidak tahu apa apa tentang kecelakaan itu." Angelin tersenyum, ia telah merasa untuk mendapatkan bukti sudah ada jalan.
" Aku harus membuat Angelin mempercayaiku. Tidak masalah jika aku harus melimpahkan semua kesalahan itu pada mas Rayyan, toh dia sudah meninggal dunia. Dengan begitu, aku dan Raya akan tetap aman." Batin nyonya Erika.
" Apa kau pikir aku percaya? Kau yang mencari montir untuk memutus kabel rem mobil yang orang tuaku tumpangi."
Deg...
Nyonya Erika mendongak menatap Angelin. Apa sedetail itu Angelin mengetahui semuanya? Siapa sebenarnya saksi kunci yang Angelin maksud? Pikir nyonya Erika.
" Kenapa? Apa kamu mau mengelaknya juga? Aku punya saksi untuk itu tante." Ucap Angelin menekan kata tante.
Tanpa nyonya Erika tahu, jika di kamar atas ada Jesi, Andra, Reon dan pak Vandi yang sengaja bersembunyi. Mereka sedang menyaksikan acara live yang sedang berlangsung di ruang tamu itu melalu laptop. Ya, Andra memasang kamera di ruang tamu supaya mereka bisa memantau apa yang terjadi di sana termasuk yang nyonya Erika ucapkan. Mereka harus mendapatkan bukti berdasarkan pengakuan nyonya Erika sendiri.
Jesi yang duduk di sebelah Andra, tanpa sadar menggenggam erat tangan Andra. Ia berusaha untuk tetap tenang menunggu apa yang akan nyonya Erika katakan selanjutnya.
" Tenang lah sayang!" Ucap Andra.
" Apa tante Erika mau mengakui semua kesalahannya, mas?" Lirih Jesi.
" Mas tidak tahu, kita lihat saja. Angelin pasti akan terus menekan dan menyudutkannya supaya dia mau berbicara." Sahut Andra.
" Aku rasa tante Erika tidak akan mengatakan yang sebenarnya. Dia pasti bukan wanita bodoh mas." Ujar Jesi.
" Kamu tenang saja nona Jesi, pasti kita akan berhasil mendapatkan bukti bukti itu. Kemarin saya berhasil membuat Raya memberikan rekaman CCTV itu, saya yakin kalau saya juga bisa membuat Raya mendukung kita. Termasuk membuat ibunya membuka mulut." Ujar Reon.
Ya, dengan segala rayuan dan tipu daya yang Reon mainkan kepada Raya, akhirnya Raya masuk perangkapnya. Ia memberikan bukti rekamana CCTV enam tahun lalu kepada Reon dengan imbalan Reon mau menjadi kekasihnya. Reon menjanjikan pernikahan jika Reon memenangkan kasus ini. Mungkin benar kata orang kalau cinta itu memang buta. Buktinya Raya memilih mengirim ibunya ke penjara demi cinta yang akan ia dapatkan dari Reon. Sungguh miris nasib Raya, di saat ia di cintai mati matian oleh suaminya, ia justru mengharapkan cinta lain yang belum tentu kepastiannya.
" Terima kasih tuan Reon, anda sangat membantu kami." Ucap Jesi di balas anggukkan kepala oleh Reon.
Mereka kembali fokus ke layar laptop yang masih menyala. Nampak Angelin menatap nyonya Erika dengan tatapan tajam.
" Begini saja, bagaimana kalau kita bernegosiasi?" Ujar Angelin.
" Negosiasi?" Nyonya Erika menatap Angelin.
" Jika tante mau mengakui semua kesalahan tante, maka aku akan menjamin karir Raya aman. Aku akan membiarkan dia meraih impiannya sebagai model ternama di negara A. Aku juga akan memberikan kompensasi kepadanya berupa saham sebesar dua puluh lima persen." Ucap Angelin menatap nyonya Erika. Ia yakin nyonya Erika pasti akan melakukan apa saja demi anak satu satunya.
" Tapi kalau tante tidak mau dan tetap mengelak, maka aku akan menyeret Raya dalam kasus ini. Dengan begitu, karir dia akan hancur. Byurrrrrr!!!!!" Angelin mengangkat tangannya seolah olah sedang menjatuhkan sesuatu.
Angelin melirik nyonya Erika yang nampak sedang memikirkan sesuatu. Mungkin ia masih menimbang nimbang tawaran Angelin.
" Bagaimana tante? Jangan tante pikir aku tidak bisa membuktikan kalau tante bersalah. Aku sudah menyewa pengacara terhandal dari negara A." Nyonya Erika masih bungkam.
Angelin beranjak dari kursinya, " Baiklah kalau begitu. Kita akan bertemu di pengadilan nanti."
" Ba.. Baiklah. Aku setuju."
Angelin melebarkan senyumannya, uang lima ratus juta akan segera sampai ke tangannya.
" Tidak apa jika aku harus masuk penjara. Yang penting Raya aman. Lagian Raya masih mempunyai saham dua puluh lima persen, itu cukup untuk menghidupi Raya selama aku berada di penjara." Pikir nyonya Erika.
" Baiklah, kalau begitu ceritakan bagaimana kamu dan paman Rayyan merencanakan pembunuhan itu!" Titah Angelin kembali duduk di kursinya.
" Aku mau perjanjian hitam di atas putih." Ucap nyonya Erika. Ia tidak mau di tipu oleh Jesi tanpa adanya bukti hitam di atas putih.
Angelin terkekeh, ia pun memberikan sebuah dokumen perjanjian pengalihan saham dua puluh lima persen atas nama Raya Antika, dan pembebasan Raya dari kasus ini. Reon sudah menyiapkan segalanya dengan matang karena ia tahu dokumen seperti ini akan sangat di butuhkan. Apalagi nyonya Erika bukan orang bodoh.
" Aku sudah tanda tangan di sana, sekarang tinggal kamu yang tanda tangani." Ujar Angelin.
Nyonya Erika membaca satu per satu isi dalam dokumen perjanjian tersebut, lalu tanpa ragu ia pun membubuhkan tanda tangan di atasnya sebagai pihak kedua.
Angelin tersenyum smirk, " Ha ha dia tidak sadar kalau dokumen itu tidak sah karena yang ada di sana tanda tanganku bukan tanda tangan Jesi yang asli. Dadar manusia bodoh! Sukanya membodohi orang tapi juga gampang di bodohi oleh orang lain. Sekarang rasakan penderitaanmu nyonya Erika. Dan aku akan bersenang senang dengan bayaranku." Ujar Angelin tertawa dalam hati.
" Sekarang cepat ceritakan! Jangan membuang waktuku!" Titah Angelin.
" A.. Aku dan mas Rayyan memang merencanakan kecelakaan itu. Kami merasa iri dengan kehidupan mewah kedua orang tuamu, sedangkan pamanmu hanya menjadi satpam. Kehidupan kami sangat sulit waktu itu, kami meminta ayahmu untuk memberikan jabatan kepada pamanmu, tapi kedua orang tua kamu sama sekali tidak mau membantu kami dengan alasan karena pamanmu memiliki catatan kriminal. Pada akhirnya kami sakit hati, akhirnya kami berencana untuk membunuh kedua orang tuamu dengan tujuan menguasai seluruh harta kekayaan mereka. Kami membayar seseorang untuk menyabotase kecelakaan itu. Kami membuat kecelakaan itu seolah olah murni kecelakaan biasa yang di sebabkan rem blong."
Deg...
Jesi mengepalkan erat tangannya, dadanya bergemuruh. Bagaimana bisa ada saudara sekejam itu. Ia sudah tidak bisa meredam emosinya. Ia pun beranjak dari tempatnya.
" Adek, mau kemana?" Tanya Andra melihat Jesi melangkahkan kakinya.
" Aku mau turun."
" Apa???"
TBC...
Dokumen yang ditandatangani Angeline, tidak sah, kamu tidak akan mendapatkan apapun Raya.