NovelToon NovelToon
Cintai Aku Kumohon

Cintai Aku Kumohon

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Pengantin Pengganti / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: ewie_srt

reeva dipaksa menikahi seorang pria dewasa penerus grup naratama, kehidupan reeva berubah 180°, entah kehidupan bagaimana yang akan reeva jalani.
dukung karya saya yah 🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ewie_srt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dua puluh tujuh

Reeva duduk dengan canggung di sudut kasur tebal yang lebar itu, birru baru saja masuk ke dalam kamar mandi, setelah pria itu mengambil gantinya dari koper.

Reeva meremasi jemarinya yang saling terkait. Degub jantungnya sudah tak bisa di kondisikan lagi, selama 3 bulan pernikahan mereka, baru kali ini mereka harus tidur sekamar. Bagaimana mungkin reeva tidak deg-degan parah, saat ini saja ingin rasanya reeva melarikan diri.

"click.." pintu kamar mandi itu terbuka, birru keluar dengan rambut basahnya yang terlihat sangat..seksi, reeva terperangah, pipinya merona merah. Pria itu hanya mengenakan bawahan, celana sweatpants baggy warna abu tanpa atasan. Memperlihatkan perutnya yang rata. Reeva menelan salivanya, dengan jengah ia melengos membuang padangannya ke arah lain.

"kamu nggak mandi?" tanya birru santai, tangannya meraih handuk kecil yang tersampir di pundaknya. Pria itu mengusap rambutnya yang masih basah.

"sebentar lagi.."sahut reeva, suaranya terdengar serak. ia tercekat melihat birru yang berjalan santai dengan pose topless. Reeva mengomel dalam hati.

'bisa-bisanya dia santai tanpa baju begitu di depanku'

"kamu kalau masih kedinginan, mandi air hangat aja, ada water heaternya kok" birru menyarungkan kaos putih polos ke tubuh atletisnya itu. Reeva yang masih memalingkan pandangannya, hanya mampu menggeleng.

"ntar aja habis makan malam baru aku mandi, kata mang somad ambu menyiapkan bakaran"

"heummm, oke.." sahut birru menganggukkan kepalanya, ia menyugar rambutnya dengan jemari tangan, saat ini birru terlihat sangat manusiawi, namun dengan kegantengan yang sangat maksimal.

suara ketukan di pintu mengejutkan mereka, sebelum melangkah birru menyambar cardigannya sebelum keluar,

"ayo.." ajaknya pada reeva yang menggeleng.

"sepertinya aku mandi dulu deh, kamu duluan saja, ntar aku nyusul"

"okelah..." birru meninggalkan reeva sendirian, tak lupa pria itu, meminta reeva untuk segera menyusul.

Reeva menghembuskan nafasnya lega begitu birru meninggalkannya di kamar. Sungguh reeva tak habis pikir, benarkah birru tidak menganggapnya sebagai seorang wanita, apakah pria itu hanya menganggapnya anak kecil. Kalau pria itu menganggapnya sebagai seorang wanita, pasti birru tidak akan berani keluar dengan penampilan seperti tadi, topless.

Entah mengapa menyadari hal ini, ada yang mendenyut sakit di dada reeva, ia sangat tahu hatinya nanti pasti akan babak belur, jika ia bersikeras mempertahankan rasa yang mulai berkembang di hatinya ini.

Mata reeva galau menatap pantulan bayangannya di cermin.

" ayolah reeva, sadarlah...jangan sampai kau jatuh cinta pada birru" gumam reeva, tangannya memeluk erat tubuhnya sendiri.

"bukankah kau tahu, kau sama sekali tak akan mampu mengetuk hati pria itu"

Reeva bangkit, dan menyambar handuk. Reeva ingin mandi sekaligus ingin menenangkan hatinya yang mendadak melow ini. Reeva teringat tadi pagi, pria itu mengumamkan sebuah nama.

"vania?, siapakah dia bagi birru, hingga membuat pria itu terlihat lebih diam dan sedikit galau seharian ini".

Reeva mengenakan kaos oversize berhoody miliknya, celana training yang sewarna membuat gadis itu terlihat fresh, tanpa sapuan bedak apapun. Reeva mendekati birru yang terlihat duduk di depan pemanggangan, namun wajahnya tertunduk mengamati ponsel ditangannya yang terlihat menyala.

Reeva tersenyum manis, ketika ambu dan mang somad menyapanya,

"neng reeva suka jagung?" wanita paruh baya yang sedikit tambun itu bertanya sopan. Tangannya dengan lincah membalik-balik jagung yang berada di atas bakaran.

"suka ambu.." sahut reeva sopan, ia mendudukkan tubuhnya tepat di sisi birru yang terburu-buru memasukkan ponselnya ke saku celana.

reeva menyambut uluran tangan ambu yang menyodorkan jagung kepadanya, reeva mencomot sepotong dan menyodorkan kepada birru. Pria itu tersenyum dan menerima.

"ambu dan mang somad, kenapa nggak ikut makan?" mulut reeva terlihat penuh, suara yang keluar terdengar lucu. Kedua pelayan birru itu tersenyum melihatnya.

"nanti neng, ambu siapkan susu jahe dulu yah"

Ambu, menuangkan susu hangat dari termos ke dalam 4 gelas, asap yang mengepul mengeluarkan aroma yang hangat dan menyegarkan.

"terima kasih ambu" reeva menyambut sodoran gelas itu dari ambu.

"heummm...harum" gumam reeva, ia menyeruput susu itu perlahan.

Birru mengamati reeva, wajah gadis itu mulai terlihat memerah, entah karena mereka duduk di dekat perapian, atau karena efek susu jahe hangat buatan ambu.

"ini untuk aden..." ambu menyodorkan segelas untuk birru yang menyambutnya dan tak lupa mengucapkan terima kasih. Wanita itu menyodorkan untuk mang somad juga yang sedang mengunyah jagung dengan tenang.

Mereka mengobrol cukup lama, walau obrolan itu terlihat lebih di dominasi reeva dan ambu, tiba-tiba birru bangkit seraya menggeliatkan tubuhnya,

"aku duluan yah" pamitnya pada reeva, reeva hendak mengangguk namun ambu juga sudah terlihat menguap beberapa kali, jingga tak enak hati, jika menahan ambu dan mang somad yang terlihat sudah mengantuk.

"aku ikut.." jawab reeva akhirnya, mengangguk sopan dan pamit kepada 2 orang pelayan keluarga birru itu.

"aku tidur dimana?" tanya reeva. Begitu mereka memasuki kamar, birru yang terlihat diam dan mungkin juga kelelahan, sudah meletakkan tubuhnya di ranjang besar dan lebar itu.

Birru menepuk tempat kosong di sisinya,matanya sudah terpejam, namun ia masih menjawab dengan suara parau mengantuk.

"di sini"

Reeva masih ragu, kakinya berat melangkah. Menyadari gadis itu belum juga bergerak, birru membuka matanya.

"kenapa?" tanyanya lembut, tangan kekarnya menarik bantal guling panjang dan meletakkan di tengah, diantara mereka.

"kemarilah, aku tidak akan menyentuhmu" tangan itu kembali menepuk ruang kosong di sisinya.

perlahan reeva mendekat, naik ke atas tempat tidur, dan meletakkan tubuhnya di samping birru. Sebuah bantal guling panjang memberikan sedikit jarak di antara mereka.

Reeva telentang dengan tegang, rasa canggung luar biasa menguasainya saat ini, ia tak berani untuk menolehkan kepalanya sedikitpun. Matanya terpejam, reeva berusaha menenangkan jantungnya yang sedang konser di dalam sana. Kesunyian terasa mencekam di kamar itu, entah mengapa reeva sepertinya hanya mendengar hembusan nafasnya sendiri. Reeva memberanikan diri memiringkan tubuhnya ke arah birru, perlahan ia membuka matanya. Jantung reeva hampir berhenti berdetak karena kagetnya, jantung itu berdetak kencang tak beraturan, matanya bertemu dengan mata birru yang ternyata sedang menatapnya. mata reeva terbelalak lebar dan pipinya, ia yakin, sangat yakin pasti sedang bersemu merah.

Tak ada kata dari mulut birru, pria itu hanya menatap lembut reeva yang terlihat salah tingkah,

"anu..., tidurlah! Besokkan kamu nyetir" gugup reeva berusaha menutupi debar jantungnya yang bertalu-talu.

Birru tak menyahut, hanya tangannya meraih selimut dan menariknya sampai ke batas punggung reeva, senyumnya masih sangat indah.

"kamu juga tidur, jangan takut, aku nggak akan ngapa-ngapain kamu"

Reeva mengangguk canggung, ia memejamkan matanya. Tak butuh waktu lama, dengkuran halus terdengar dari mulutnya. Birru menatap tak percaya istri ciliknya itu, hanya dalam hitungan detik langsung bisa terlelap.

Birru mengamati wajah cantik reeva, mulai dari alisnya yang rapi tanpa di gambar. Hidungnya yang mancung namun mungil, bibirnya yang kecil, namun sedikit tebal dan terlihat sensual. bibir mungil itu, jika diperhatikan dalam keadaan tenang, ternyata berbentuk unik, berbentuk hati.

"hehhhhh.." desah birru menghembuskan nafasnya.

"bisa-bisanya kamu tidur, di saat aku gugup begini di sampingmu"

Birru menatap gemas,bagaimana gadis ini bisa tidur nyenyak di sisinya, tanpa merasa terganggu ataupun canggung, sementara dirinya tidak bisa sedikitpun memicingkan mata.

'apakah gadis ini sedikitpun tidak tertarik padaku' batin birru dalam hati, tangannya terulur, menarik selimut yang melorot, akibat gerakan reeva.

Bersambung...

1
Afisha
kerenn, semangat terus ya thor
ewie_srt: terima kasih🙏🙏
total 1 replies
Titin Taslim
suka novel bgus,dari awal baca suka karna setiap babnya bgus,ayo ceritanya seru
ewie_srt: .terima kasih atas penilaiannya 🙏🙏
total 1 replies
Titin Taslim
bagus lanjut dong kk author
ewie_srt: siap, doakan saya bisa kasih yang terbaik 🙏
total 1 replies
rhn fidiah
Mengharukan 😢
ewie_srt: terima kasih 🙏🙏
total 1 replies
Kei Kurono
Mantap banget thor, plotnya bikin gak bisa berhenti baca!
ewie_srt: terima kasih, udah mau singgah 🙏🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!