"Selamanya kau hanya akan menjadi wanita penghangat ranjangku, Anna! Segera setelah kau melahirkan anak untukku, aku akan langsung menceraikan mu." Alexander.
"Aku tidak pernah menjebak mu Tuan, kumohon jangan memperlakukan aku seperti wanita murahan." Anna.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21
Episode 21
***
"Byur!"
Dia menjatuhkan dirinya ke dalam kolam yang dalam, dia membiarkan dirinya tenggelam begitu saja.
Rasa trauma yang begitu hebat, nafas yang langsung terasa sesak, tubuh yang langsung terasa dingin dan membeku Anna membiarkan dirinya tenggelam begitu saja.
"Biarlah seperti ini, aku tidak tahan lagi."
"Jika rasanya sesakit ini tidak ada gunanya hidup, Ibu ... Maafkan aku, aku menyerah ..."
"Ayah, aku ..."
"Aku tidak bisa bertahan lagi, tolong maafkan aku."
"Semua ini terlalu menyakitkan."
"Aku ingin disini saja, setidaknya berada disini lelaki itu tidak akan menyakiti aku lagi, aku tidak perlu berjuang dan menderita lagi."
Anna menyerah, segalanya terlalu sakit dan menusuk hatinya, suaminya diam saja ketika dia di genggam lelaki lain, tidak ada hal yang lebih sakit dari hal itu.
Matanya menatap ke permukaan kolam, dia bisa melihat bulan dengan jelas, untuk pertama kalinya di dalam ini terasa sangat tenang.
"Kenapa aku merasa sedikit senang? Apa karena aku akan bertemu Ibu?"
"Ayah, maaf ya ... Mungkin Anna akan meninggalkan Ayah lebih dulu, aku ingin bertemu Ibu, aku merindukan Ibu."
"Maaf."
Bisiknya lagi kemudian semuanya menjadi gelap, dia tidak bisa mendengar apapun atau merasakan apapun lagi.
Kosong, dingin dan terasa hampa.
***
Sedangkan POV Alexander,
Ketika Anna meminta tolong padanya, ada gemuruh yang terjadi dalam diri Alexander, sesuatu sedang terbakar dalam dirinya, sesuatu yang tidak ia ketahui sama sekali.
"Haaah!" Nafasnya menjadi sangat berat, matanya menjadi sangat tajam dan dia ingin melenyapkan lelaki itu.
Ketika lelaki itu mengatakan ingin membeli Anna dan menjadikan nya wanita penghangat ranjang nya, dia ingin memotong lidahnya saat ini juga.
'Kenapa aku marah sekali? Apa yang sedang terjadi denganku?'
'Bukankah jika dia bersama lelaki lain itu artinya aku lebih mudah berpisah dengannya? Aku bisa saja bilang dia hamil anak lelaki lain dan Kakek pasti akan membencinya dan mengijinkan aku berpisah darinya.'
'Ya, ini lebih bagus! Biarlah dia bersama lelaki lain agar aku bisa bersama Selena!'
'Aku hanya menginginkan Selena, aku tidak peduli dengan Anna!' geram Alexander tak melakukan apapun, dia bahkan memalingkan matanya dan tak mau melihat itu lagi.
Tapi ...
"Tuan Alexander, Tolong aku ..."
Teriakan Anna terdengar, dan membuatnya tak bisa mengalihkan pandangannya, nafasnya semakin berat dan tatapannya menjadi sangat gelap.
Dia melihat Anna terlihat sangat putus asa, memohon padahal sambil menangis.
'TIDAK! AKU TIDAK BOLEH MENOLONG NYA!'
'AKU TIDAK PEDULI DENGANNYA!'
geram Alexander lagi dalam dirinya, dia menekan rasa tidak nyaman dan amarah yang terlalu besar yang bergejolak dalam dirinya, dia bersumpah dia tidak peduli dengan Anna dan jika Anna bersama lelaki lain jal itu akan menguntungkan nya.
"LEPAS!"
Saat Alexander masih berkutat dengan dirinya sendiri, dia mendengar teriakan Anna dan menyadari jika lelaki itu telah berani menggenggam tangan istrinya.
"BAJINGAN! KU B U N U H KAU!" Geram Alexander kemudian berdiri dengan murka yang sangat besar.
Saat itu Anna sudah jatuh ke dalam kolam, langkah Alexander sangat cepat dan dengan mudah dia menghajar lelaki itu.
"BUK!"
"BAK!"
"BUK!"
Alexander tak memberikan kesempatan untuk lelaki itu membela diri, dia menghabisinya sampai berdarah-darah.
"KAU KIRA KAU SIAPA BERANI MENYENTUH NYA?"
"DIA MILIKKU! KAU DENGAR? DIA MILIKKU SIALAN!" Alexander tak bisa mengendalikan dirinya lagi.
Dia telah menahan dirinya sejak tadi, ketika lelaki ini dengan berani meminta Anna sebagai penghangat ranjang nya.
Hanya membayangkan Anna bersama lelaki lain sudah membuatnya seperti orang gila, dia membuat lelaki itu sampai pingsan, Liam Dawn panik dan meminta security-nya untuk menghentikan Alexander.
Saat dia berhasil dihentikan, Alexander panik ketika menyadari istrinya masih ada di dalam kolam, dengan cepat dia melompat dan melihat Anna sudah berada di dasar kolam.
Wajahnya sangat pucat, matanya terpejam dan seolah dia menyerah dengan segalanya.
Dengan cepat Alexander menarik tangan Anna dan membawanya ke atas kolam.
"Sialan!"
"Awas saja kalau kau mati! Aku tidak akan membiarkan mu mati begitu saja Anna!"
Alexander kehilangannya akalnya, dia memberikan nafas buatan dan memberikan pertolongan pertama, untung saja saat itu Anna langsung batuk tapi kembali pingsan.
Saat itu Alexander bisa bernafas lega, itu artinya Anna masih hidup dan selamat.
Tanpa memperdulikan kepanikan dan kebingungan orang-orang yang ada di sana termasuk Liam, Alexander segera menggendong istrinya di tangannya.
Tak ada apapun yang terucap dari bibirnya, dia pergi dari tempat Liam dan membawa istrinya pulang.
Saat Alexander pergi, Liam sangat kebingungan, dia belum pernah melihat Alexander kehilangannya kendali seperti barusan.
Ketakutan dan amarahnya membuat Liam seperti tidak mengenali Alexander lagi.
"Siapa sebenarnya wanita itu? Kenapa dia mampu membuat Alexander yang biasanya tenang jadi seperti itu?"
"Aneh sekali ..." Bisik Liam sudah meminta security-nya untuk melarikan temannya yang dihajar Alexander sampai pingsan menuju rumah sakit.
***
Bersambung ...
Maaf ya semuanya, jika masih banyak kesalahan pengetikan, semoga kalian suka novel ini ya. terimakasih banyak.
bisa berubah jadi iblis Alex kalau cemburu