NovelToon NovelToon
Menantu Licik, Pembalasan Istri Yang Tersakiti

Menantu Licik, Pembalasan Istri Yang Tersakiti

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:38.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reni Juli

Setelah dua tahun menikah, Laras tidak juga dicintai Erik. Apapun dia lakukan untuk mendapatkan cinta suaminya tapi semua sia-sia. Laras mulai lelah, cinta Erik hanya untuk Diana. Hatinya semakin sakit, saat melihat suaminya bermesraan dengan Dewi, sahabat yang telah dia tolong.
Pengkhianatan itu membuat hatinya hancur, ditambah hinaan ibu mertuanya yang menuduhnya mandul. Laras tidak lagi bersikap manja, dia mulai merencanakan pembalasan. Semua berjalan dengan baik, sikap dinginnya mulai menarik perhatian Erik tapi ketika Diana kembali, Erik kembali menghancurkan hatinya.

Saat itu juga, dia mulai merencanakan perceraian yang Elegan, dibantu oleh Briant, pria yang diam-diam mencintainya. Akankah rencananya berhasil sedangkan Erik tidak mau menceraikannya karena sudah ada perasaan dihatinya untuk Laras?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27. Rencana Yang Hampir Berhasil Dan Permintaan Gila

Restoran hotel berbintang itu dipenuhi cahaya temaram dari lampu gantung kristal. Aroma anggur merah dan daging panggang menguar, menambah kesan mewah. Di salah satu sudut ruangan, seorang pria bertubuh gemuk dengan wajah licin sedang duduk santai, mengenakan jas mahal yang terlihat sedikit sempit di tubuhnya. Dialah Pak Roby, pengusaha tua yang namanya disegani, tapi juga dikenal sebagai pria hidung belang.

Dewi melangkah masuk dengan percaya diri. Gaun kerjanya pas di tubuh, rambutnya tertata sempurna, dan setiap lenggokan kakinya seolah dirancang untuk menarik perhatian. Begitu melihatnya, mata Pak Roby langsung berbinar, senyum nakal terbit di wajahnya.

“Ah… nona cantik yang katanya ingin bicara soal bisnis,” ucapnya, suaranya berat dan penuh nada menggoda, "Akhirnya kau datang."

Dewi tersenyum manis, lalu duduk berhadapan dengannya. “Betul, Pak. Saya Dewi, mewakili perusahaan Wijaya, dan kami ingin mengajak anda bergabung dalam proyek kerja sama ini.”

Ia menggeser map berisi proposal di meja, namun tatapan Pak Roby lebih sering jatuh ke tubuhnya daripada ke dokumen itu. Dewi tahu, dan justru itulah yang membuatnya merasa menang.

“Hmm…” gumam Pak Roby sambil membuka halaman pertama proposal. “Angkanya cukup menarik. Dan akan lebih menarik jika kau duduk disampingku."

"Maaf, apa maksudnya?"

"Nona, seharusnya kau tahu maksud dari perkataan itu dan kerjasama ini tergantung bagaimana dirimu malam ini."

Dewi diam sesaat. Dasar laki-laki, semua sama saja. Dia tersenyum manis dan dengan perlahan, dia menghampiri pak Roby.

Tatapan pria tua mesum itu kembali tertuju pada lekukan tubuh indahnya. Kali ini mereka cukup cerdik, mengirimkan yang cantik.

"Bagaimana, Pak Roby. Aku datang untuk sebuah keberhasilan dan aku harap pak Roby tidak mengecewakan aku."

"Tentu... tentu saja!" Pria tua itu tertawa pelan, "Tapi kau harus tahu, Dewi… bisnis itu bukan hanya soal angka. Terkadang, ada hal lain yang bisa membuat saya lebih… yakin.”

Dewi sudah paham maksudnya. Ia mencondongkan tubuhnya sedikit, bibirnya tersenyum menggoda. “Tentu saja, Pak Roby. Saya akan pastikan Anda merasa puas bekerja sama dengan kami. Asalkan kau mau menjalin kerjasama dengan perusahaan kami, kau boleh melakukan apapun!.”

Pak Roby tertawa terbahak, suaranya keras hingga membuat beberapa pengunjung melirik. “Bagus, bagus! Aku suka wanita yang tahu cara meyakinkan klien. Kau berbeda dengan wanita kaku waktu itu.” tangan pria tua itu sudah berada di paha Dewi, mengusapnya sambil memijatnya.

Dewi tersenyum, sambil menahan diri. Hanya malam ini. Dia tidak boleh gagal. Dia harus mendapatkan kerjasama itu, menunjukkan pada Erik jika dia mampu.

Dia tidak akan memberikan kesempatan pada Laras untuk menertawakan dirinya. Dan setelah malam ini, jalannya untuk menyingkirkan Laras perlahan terbuka.

Namun yang tidak Dewi ketahui, seseorang telah menyiapkan segalanya jauh sebelum pertemuan ini berlangsung. Laras tahu betul siapa Pak Roby. Ia tahu kelemahannya, nafsunya, dan bagaimana pria itu bisa dipermainkan.

Seorang mata-mata yang Laras bayar cukup mahal sedang mengawasi Dewi secara diam-diam. Dia memerlukan bukti, bukti yang bisa menjatuhkan Dewi sekaligus menutup rapat-rapat kesempatan Erik mempercayainya lagi.

"Jadi bagaimana, pak Roby? Apa bisa menyetujui kerja sama ini malam ini juga?" Tanya Dewi.

"Tentu, asalkan?" Roby berbisik di telinga Dewi. Wanita itu tidak terkejut karena dia sudah tahu apa yang diinginkan oleh pria tua itu.

Dia tersenyum, "Itu perkara mudah, asalkan aku mendapatkan kerja samanya!"

"Ho... Ho, kau pasti mendapatkannya!" Roby meneguk anggurnya sampai habis.

Pertemuan malam itu berakhir dengan tawa puas Pak Roby dan senyum penuh keyakinan dari Dewi. Ia merasa sudah memenangkan segalanya.

Mereka bedua keluar dari restoran, langkahnya ringan, seolah dunia berada di genggamannya. Roby memeluk pinggang Dewi, membawanya ke suatu tempat, sebuah hotel yang tidak jauh dari tempat itu.

Mata-mata Laras mengikuti, mengambil sebuah foto untuk dikirimkan pada Laras sebagai bukti jika rencananya berjalan dengan mulus.

Laras yang sedang menikmati makan malam dengan Erik, berhenti sejenak untuk mengambil ponselnya saat ada pesan masuk.

Mereka pun berada di sebuah restoran mewah. Laras tidak menolak ajakan Erik, dia ingin merayakan kemenangan yang sudah berada di depan mata.

Dia melihat foto yang dikirimkan oleh mata-matanya. Senyuman sinis melengkung di bibir. Minuman diteguk dengan perlahan, ekspresi wajahnya tampak puas.

"Siapa yang mengirimkan pesan untukmu?" Tanya Erik curiga. Dia tidak pernah melihat Laras menunjukkan ekspresi seperti itu. Dingin dan penuh rencana licik.

Istri polos dan lemah lembutnya, tiba-tiba berubah menjadi orang lain. Setiap tatapan mata, dan ekspresi yang ditunjukkan oleh Laras, dia tak menyukainya sama sekali.

"Laras," Erik berhenti memotong dagingnya, "Siapa yang mengirimkan pesan, kenapa kau terlihat begitu senang?" Dia semakin curiga, khawatir pesan itu dikirimkan oleh Briant Nugraha.

"Untuk apa kau tahu, Erik?" Pesan itu dihapus, ponselnya pun dimasukkan ke dalam tas, "Selama ini aku tidak pernah bertanya padamu siapa yang menghubungimu dan siapa yang mengirimkan pesan untukmu. Jadi aku rasa kau tidak perlu tahu!"

"Kita suami istri, seharusnya tidak ada rahasia!"

"Kau benar. Memang tidak seharusnya ada rahasia sampai aku tahu semua nama selingkuhanmu. Bukankah itu luar biasa?"

Erik menghela nafas dan meletakkan garpu dan pisaunya. Dia tidak ingin mengungkit hal itu tapi setiap kali mereka membicarakan sesuatu, Laras pasti akan terus mengungkitnya.

"Sekarang aku tidak akan berselingkuh lagi. Bisakah kau tidak mengungkitnya?"

"Apa kau mau bertaruh denganku?" Laras menatapnya, matanya berkilat penuh ketidakpercayaan, "Ucapan itu hanya di mulut saja. Kau pasti akan melakukannya lagi nanti apalagi setelah kau berhasil meluluhkan aku. Jangan kau pikir aku tidak tahu kenapa kau ingin memperbaiki hubungan secara tiba-tiba, Erik!"

Lagi-lagi Erik menghela nafas. Laras menikmati setiap potongan daging dengan anggun. Meski mereka berdebat dan situasi tampak tegang tapi dia tidak ingin melewatkan makanan lezatnya.

"Bagaimana caranya supaya kau mempercayai aku jika aku tidak akan mengulanginya? Katakan, akan aku lakukan!"

"Oh, apa kau yakin?" Garpu dan pisau diletakkan, Laras mengelap sisi mulutnya dengan santai.

"Tentu saja. Katakan apa yang harus aku lakukan, aku akan berusaha melakukannya!"

"Mudah saja, Erik!" Serbet diletakkan. Laras kembali memandangi suaminya dan tersenyum manis, "Ubah seluruh harta yang kau miliki atas namaku, maka kita akan memperbaiki hubungan dan aku akan membiarkan kau tidur denganku. Apa kau bisa melakukannya?"

Permintaan itu membuat kedua mata Erik terbelalak, "Apa kau sudah gila, Laras?" Suaranya mulai meninggi. Dia tidak suka dengan permintaan gila itu.

"Kenapa kau takut?" Kini Laras terdengar mengejek, "Jika kau memang ingin memperbaiki hubungan, seharusnya kau tidak takut karena harta itu akan menjadi milik kita bersama. Aku tidak mungkin berselingkuh. Jika aku melakukannya, semua harta itu tetap menjadi milikmu tapi jika kau melakukan perselingkuhan lagi, maka aku akan menendangmu tanpa sepeserpun. Apa kau mau melakukannya?"

"Tidak!" Erik mengusap rambutnya, "Permintaanmu benar-benar sudah gila dan keterlaluan!"

"Jika kau serius maka permintaan itu tidak akan terdengar gila dan keterlaluan!" Laras berdiri dan menyambar tasnya, "Terima kasih untuk makan malamnya, aku bisa pulang sendiri!" Dia melangkah pergi tanpa berpaling.

Erik memukul meja dan mengumpat. Kenapa hati istrinya begitu keras? Bagaimana caranya membujuk Laras selain mengikuti permintaan gilanya itu?

1
Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄
mana bisa Ratna menuntut Laras apalagi saat itu menjadi suami Laras. Ratna kau boleh sombong tp jgn botol, bodoh n tolol 🤣🤣🤣
jd pengen Ratna jd gembel 🤣🤣
Dewi Ariyanti
ayo Laras jangan takut pada ibu mertuamu 💪💪💪💪
Ma Em
Semoga Laras segera tau siapa yg menabrak Laras .
Dewi Ariyanti
Erick kau mendekati Laras hanya ingin memberikan ibumu cucu nanti setelah itu kau pasti kau berselingkuh lagi ck ck itu tidak akan mungkin terjadi karena laras akan pergi meninggalkan mu sebelum usahamu tercapai
Ikoh Jenggung
Erik mungkin penasaran aja karna belum mencicipi laras makanya mau melakukan apapun
Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄
Erik pede sekali bisa bobo n menghasilkan cucu buat emaknya 🤣
hayuu Erik n Ratna cemuuuunguut utk tujuan kalian yg bersebrangan 🤣🤣
Sunaryati
Segera Laras jangan sekedar rencana
Sunaryati
Mintalah pada Laras pasti dikasih
mery harwati
Ayo Ratna berusahalah lebih keras lagi untuk mengambil buku nikah Erik & Laras agar rencanamu semakin mulus untuk mengesahkan perceraian Erik & Laras 💪😛
Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄
Laras seakan memberikan Erik sayap utk terbang tinggi ternyata sayapnya rapuh, Erik jatuh lagi gubrak 🤣🤣
semangat utk mendapat luka Erik 🤣
Lianty Itha Olivia
kasihan juga lihat perjuangan Erik KLO SDH begini
Ikoh Jenggung
ssekarang biarin Erick terbang nanti hempaskan sampai titik paling dalam
Dewi Ariyanti
💪💪💪Laras biarkan Erick merasa terbang tinggi dan berbunga bunga dan setelah itu kau hempaskan seperti angin biar dia merasakan apa yang kau rasakan dulu
🌈Yulianti🌈
nanti pas s Diana datang mana janji mu mana sumpah mu yg pernah kau ucapkan dahulu pokoknya mpreet lah kau erik
Ma Em
Laras emang kamu yg terbaik biarkan si Erik berusaha sendiri untuk berubah dan perbaiki dirinya paling nanti lama2 selingkuh lagi .
Susan Susanti
semangat briant 💪
mery harwati
Istri orang lebih menantang Briant 😄
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
Go go pebinor🤣🤣👍👍
lyani
istri org lebih menggoda y bre
lyani
sedangkan kau suami tak tahu berterima kasih Rik,dah capek kak Reni cariin istri sebegitu sempurna masih aja cari selingkuhan...heran dehhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!