Cinta akan hadir seiring datangnya waktu, kita hanya perlu bersabar, entah besok, lusa tau tahun depan kita tidak akan bisa menebaknya. Ikuti saja alurnya, agar kau tahu kemana tempat ia akan berlabuh, ya cintaku ada di kamu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neisa Krestianningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# 27.
Bastian tidak tahu bahwa yang dibicarakannya adalah sang istri Ara .
Usai melakukan aksi itu, Soraya segera kembali ke dalam mobil, dibukanya masker yang bertengger di hidungnya ,keringat dingin membanjiri keningnya, rasa takut dan puas menjadi satu. "Bagaimana kalau aku ketahuan, semoga saja tidak" pikirnya. Ia merasa puas dan lega sudah menyingkirkan pesaingnya itu. Ia berharap Ara dan bayinya mati.
Bastian menyusul Soraya ke parkiran, dibukanya pintu mobil untuknya, dilihat ya Soraya yang terlihat gugup.
"Kau , kenapa seperti melihat hantu saja !" tanya Bastian penasaran.
"Tidak, tidak kenapa napa" jawabnya singkat.
Akhirnya mobil itu melaju menuju mansion. Tak ada percakapan khas suami istri yang ada hanya keheningan.
Mereka akhirnya sampai di mansion, Soraya terlebih dahulu memasuki mansion milik suaminya itu, ia ingin cepat cepat ke kamar, ia ingin menenangkan diri.
Saat akan ke kamar, tiba tiba mama Lena muncul dari arah dapur.
"Gimana Soraya, apa kata dokter ?" tanya Mama Lena seraya mendekati anaknya ini.
" Semuanya baik ma" jawab Soraya.
"Trus cewek apa cowok ?".
"Cewek ma semua nya sehat, kata dokter aku tidak boleh stres, sudah ya ma aku ke kamar dulu aku mau istrahat capek" pamit Soraya.
Setelah menenangkan diri Soraya menuju kamar mandi, ia ingin mandi dengan air hangat.
Usai mengganti pakaiannya Soraya turun ke bawah menemui sang mama.
"Ma, ada mau aku critain" kata Soraya sambil berbisik
"Aku tadi melihat Ara ma, Ara hamil kandungannya besar" .
"Terus".
"aku dorong dia ma, posisinya telungkup gak tau deh ma gimana dia dan bayinya sekarang"
"Wah kamu hebat sayang semoga saja dia cepat mati" kata mama Lena tersenyum bahagia.
Tanpa sengaja Bastian yang ingin ke ruang tamu mendengar percakapan sang mama dengan Soraya.
"Siapa yang cepet mati ma ?"tanya Bastian.
"Itu itu lho bas kucing tetangga sebelah semoga cepat mati" jawabnya dengan gugup.
"Oh aku kira apa ,ya sudah Bastian mau keluar sama Toni".
Di kafe milik Adrian, Nadia telah menjadi seorang kepala kafe yang handal, Saat Adrian dan Nadia melakukan evaluasi karyawan tanpa sengaja ia melihat Bastian yang merupakan suami dari sahabat nya Ara.
Nadia dan Adrian pun mendekati suami sahabatnya itu.
"Pak Bastian" panggil Nadia
Bastian yang mendengar ada orang memanggil namanya segera menoleh.
"Dimana Ara pak Bastian, sudah beberapa bulan ini saya sulit menghubunginya" sambung Nadia.
Melihat Adrian, Bastian mendekat dan bugh..
"Dimana istriku ?" teriak Bastian pada Adrian.
Nadia bingung, dengan pertanyaan pak Bastian.
"Pak Bastian mencari Ara? bukan kah selama ini Ara bersamanya, kenapa ia bertanya seperti itu? " pikir Nadia.
"Kau Bastian kan suami Ara ? Dimana Ara? Sudah hampir 8 bulan ini aku tak bertemu dengannya" sahut Adrian.
Mendengar pengakuan dari Adrian Bastian pun berpikir, apabila Ara tidak bersama dengan Nadia dan Adrian kemana dia..
Sedangkan Dirumah sakit Puri Medika Kinan/Ara sedang berjuang diruang operasi. 1 jam sudah operasi berlangsung Evan dan Ibu Grace masih setia menunggu didepan pintu ruang operasi.
"Evan kenapa lama sekali?" tanya Ibu Grace dengan wajah khawatir.
"Tenang Bu, sebentar lagi selesai"
Kini operasi sudah selesai Ara yang belum sadar dari biusnya itu segera dipindahkan ke ruang perawatan.
Setelah berapa jam kemudian, Ara mulai tersadar dan memanggil Ibu Grace. Ibu Grace masih setia mendampingi kinan.
"ibu, aku dimana ?"tanya Kinan dengan suara lemah
"Kamu dirumah sakit nak ?".
Kinan pun meraba raba perutnya, ada sesuatu yang aneh yang ia rasakan , Bu perutku perutku, dimana anakku, dimana anakku ?
"Tenang kinan, kamu sudah melahirkan, anak kamu dibawa keruang perawatan, anak kamu laki laki" terang ibu Grace.
Mendengar itu, lega hati Kinan.
Dokter Evan yang datang langsung memeriksa keadaan Kinan, "gimana Van ?" tanya ibu Grace.
"Alhamdulillah kondisinya cukup baik Bu, tinggal masa pemulihan saja".
"Tapi dok, saya sekilas mengingat sebagian masa lalu saya, nama saya Arasha, saya sudah punya suami tapi namanya saya masih tidak ingat" terang Ara.
"Sebentar saya panggilkan dokter Susilo, beliau yang mengoperasi mu dulu".
Dokter Evan bergegas memanggil dokter Susilo diruangannya.
Dokter Susilo pun menuju keruang rawat Ara dan segera melakukan pemeriksaan.
"Dokter Susilo bagaimana perkembangan Ara? "tanya dokter Evan.
"Alhamdulillah, ingatan nona Ara berangsur angsur pulih, jangan terlalu dipaksa ya nanti bisa stres".
"Baik dokter terimakasih !".
Hari hari seperti biasa Ara lalui kini ia disibukkan merawat anak semata wayangnya , semua penghuni rumah itu saling membantu merawat pengeran tampan siapa lagi kalau bukan Mateo
"Uluuu, uluuuu sayangnya Oma sudah mandi nak?".
"Sudah Oma sudah mandi plus wangi" jawab Ara .
"Evan, besok tolong kamu antar Ara ke rumahsakit ini jadwalnya Mateo imunisasi".
"Iya ma".
"Haduh sayangnya om,, gantengnya" sambil mencium pipi gembul Mateo.
"Makanya cepet menikah biar punya anak sendiri"
"Iyaa iyaa ma"
"Ya sudah Evan berangkat dulu ke rumah sakit" pamit Evan.
"Hati hati Van ".
Dirumah sakit.
Kini giliran Soraya yang merasakan mulas mulas pertanda ia akan segera melahirkan. "Bas, Soraya akan melahirkan cepatlah pulang" telpon mama Lena.
"Iya ma.."
Bastian pun bergegas menuju kerumah sakit Puri Medika.