Sandra, gadis yang terbangun dari tidur panjangnya selama 2 tahun dan kini terbebas dari pengasingan selama 5 tahun.
Baru saja kemarin ia bertemu dengan teman teman kuliahnya, namun sekarang ia bahkan tidak mengenali tempat yang ia tinggali selama ini. Dunia seakan telah berubah, Alat-alat canggih yang sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari, anak kecil yang kini sudah memiliki smartphone masing-masing, dan cahaya gemerlap malam dari lampu-lampu yang memenuhi jalan ditengah kota serta Gedung-gedung yang menjulang tinggi dihadapannya.
Seberapa jauh ia tertinggal selama ini? dari sahabat-sahabat bodohnya, dan dari orang-orang yang selalu ada di keseharian Sandra saat itu. Apakah sandra masih dapat bertemu dengan mereka, apakah mereka masih menerima sandra setelah semua yang sandra lakukan kepada mereka.
Pikirannya berkecamuk memikirkan hal-hal yang telah ia lewati begitu saja.
‘Biarlah semua berlalu, kini ia harus memulai lembaran yang baru, orang-orang baru dan dunia ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adsetian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25 - Perjodohan
Melihat boni yang tertawa ngakan membuat reyhan pun tak dapat menhan tawanya begitu pula dengan Sandra dan Nathan. Yang awalnya berdiam diri dengan pikirannya masing-masing, kini mereka tertawa terbahak bahak karna di picu oleh hal yang sama.
“ya udah, kita makan dulu, tenang gue traktir...” ucap reyhan dengan nada sombong,
“uhh... baiq seqali dirimu ray” balas Boni lebay,
“terserah lo dah” jawab nathan yang menyesap kopinya.
“tapi gue udah bayar loh rey” ucap sandra dengan memasang wajah sedih ala-ala nya.
“nah loh ray, balikin tuh. cashback!” ucap boni.
“tenang sayang ku akan mengembalikan uang mu dengan penuh rasa cinta” ucap Reyhan dengan rayuannya,
“lo ngomong begitu lagi gue tampol lu” ucap nathan kepada reyhan, lalu di balas dengan tawa mengejek reyhan,
“liat tuh bon, cembokur dia” ucap Reyhan mengadu kepada boni.
"sudah biasa itu mah” balas boni dengan wajah mengejek.
“udah-udah, makan aja kenapa sih” ucap sandra yang sudah mengunyah nasi gorengnya.
Mereka pun makan dengan suasana tenang, namun baru 2 sendok mereka makan, reyhan sudah berteriak
“anjirr.... pedes amat nih nasi” ucap Reyhan,
“ah masa sih, nggak pedes gini kok” ucap nathan,
“ngga pedes pala lu botak!, ini pedes than” ucap boni membenarkan ucapan reyhan,
“elu yang botak” jawab nathan
“ini nggak pedes banget kok, ya... lumayan pedeslah buat gue!” timpal sandra,
"lagian kalian pesen nasi goreng apaan sih? Udah tau ngga bisa makan pedes” tambah sandra mengingat Reyhan dan Boni tidak terlalu menyukai makanan pedas.
Seketika Reyhan terdiam merutuki kesalahan bodohnya tersebut,
“gue pesen sama dengan pesenan lo” jawab Reyhan malu, dan mengundang tawa sandra.
“hahahaha... lagian lo nya sih rey, kalo pesen tuh di tanya dulu. Gue pesen nasi goreng Wasted tadi” jelas sandra,
“bego lu ray!” ucap boni, sedangkan Reyhan sudah memasang tampang malu plus bodohnya. Akhirnya, reyhan dan boni pun memesan makanan baru.
Setelah makan, mereka kembali terdiam beberapa saat hingga reyhan berdiri dan memegang kening sandra.
“hemm... nggak panas kok” ucap reyhan masih memegang kening sandra,
“lo kenapa dah” ucap boni,
“gila lo ya?” tambah sandra,
“setresnya kambuh tuh anak” tambah nathan.
“apaan sih lo pada, engga gitu” jawab Reyhan lalu duduk kembali.
“gue takut aja dia itu ternyata kemasukan jin cafe rengginang. Lo pada tau kan?” tambah reyhan,
“astaga... gue lupa masalah itu, jadi ini alasan lo pergi ngilang san, sadar san, sadar...” balas boni dengan celoteh bodohnya, sedangkan nathan tidak berbicara apapaun,
“apaan sih lo pada! Gue punya alasan tersendiri tentang itu semua” jawab sandra.
“alasan kenapa lo selama ini ngilang?” tanya nathan.
“iya” jawan sandra pelan,
“apa alasannya?” jawab nathan mulai menyelidik,
“gue belum bisa cerita sekarang. Tapi gue pasti cerita kok, ya... tapi bukan sekarang!” ucap sandra menjelaskan.
“why?” tanya boni,
“it's complicated” jawab sandra yang membuat ketiga pria itu terdiam.
“oke, kita tunggu sampe lo mau jelasin itu semua ke kita” ucap Reyhan,
“thanks rey” ucap sandra dan rayhan hanya membalasnya dengan senyuman
Mereka pun melanjutkan makan dengan bercakap cakap. Sejenak mereka melupakan segala masalah di antara mereka, yang ada hanyalah pembicaraan ringan dan hangat.
Tanpa di sadari, tino yang tadi ingin mampir untuk menemui nathan melihat semua drama yang mebuatnya jijik di depan matanya secara langsung dan membuatnya geram.
“berengsek!” ucapnya lalu kembali menuju mobil hitamnya dan memacu kendaraannya dengan cepat, membelah jalanan kota dimalam yang ramai.
****
Pagi hari nathan di awali senyuman di wajahnya, terngiang-ngiang akan peristiwa semalam yang sangat mebuatnya bahagia, setelah 5 tahun lamannya akhirnya mereka berkumpul kembali, dirinya, Boni, Reyhan dan tentu saja Sandra.
Dengan langkah ceria nathan keluar dari kamarnya menuju dapur untuk membuat sarapan. Namun ia terkejut akan seseorang yang duduk santai sambil menonton TV.
“baru bangun?” ucap Renita ibu nathan.
“mama? Kok mama kesini nggak bilang-bilang? Tanya nathan terkejut sambil menghampiri ibunya,
“mama kan mau ngasi kejutan ke kamu sayang...” ucapnya sambil memeluk nathan,
“mama kangen sama kamu” tambahnya sedangkan nathan hanya tersenyum dan membalas pelukan ibunya.
“oh iya, mama mau tanyain sesuatu sama kamu” ucap ibunya berubah serius.
“tanya apa ma?” tanya nathan,
“kapan kamu menikah than?” tanya ibunya, yang sontak membuat nathan tersedak oleh air yang ia minum.
“uhuk! Uhuk! Ekhem! Mama apaan sih, nathan masih muda ma, lagian nathan belom punya pacar” ucap natan sambi menepuk-nepuk dadanya yang sakit.
“mama tau, tapi kamu itu terlalu sibuk sama usaha kamu. Mama takut kamu sakit dan nggak ada yang ngurus kamu than, pas mama baru dateng aja kamu ngga punya makanan sehat than, kamu bahkan Cuma punya mi instan 3 bungkus dan rumah kamu ngga terawat gini” ucap ibunya khawatir.
“ma, nathan bisa beli makanan di luar mah, masalah rumah nathan bisa aja sewa pembantu” balas nathan.
“ma, nathan bahkan belum punya pacar ma. Dan belum ada yang cocok sama nathan” tambah nathan lagi menjelaskan ke ibunya.
“kamu bisa aja nikah than, kamu itu ada seseorang yang lebih dari sekedar temen, kamu bahkan juga udah kenal sama dia” ucap ibunya yang membuat nathan bingung.
“maksud mama?” tanya nathan,
“Daniar!” jawab ibunya mantap.
“hahaha, mama apaan sih. Ma... aku sama daniar ngga ada hubungan apa-apa, kita Cuma temenan nggak tebih!” jelas nathan,
“tapi mau sampai kapan kamu begini than?. Dengerin mama, daniar itu cantik, dia juga baik, bahkan dia juga sukses dengan profesinya sebagai penulis, bahkan semua buku karyanya itu bestseller than. Terlebuh dia rajin dan pinter masak, apa lagi yang kurang dari daniar?” ucap ibunya panjang lebar yang memuji daniar.
“daniar nggak ada kekurangan ma, nathan aja yang ngga nganggap daniar lebih dari temen, bahkan nathan ngga ada rasa lebih dari sekedar teman ke daniar ma” jawab nathan kepada ibunya tersebut.
“nathan, mama sama mamanya daniar merencanakan sebuah perjodohan untuk kalian” ucap ibunya yang membuat nathan terkejut,
“apa? Ma... nathan ngga mau di jodohin ma, nathan bisa cari pendamping hidup nathan sendiri” ucap nathan menolak perjodohan tersebut.
“mama nggak mau tau, kamu punya waktu 2 bulan untuk menentukan pasangan hidup kamu, kalo selama itu kamu belum bisa dapet, maka kalian akan kami jodohkan! Dan 1 lagi, cobalah kamu sering bertemu dengan daniar agar lebih mengenal” ucap ibunya kepada nathan lalu pergi ke kamar tamu tempat ibunya beristirahat saat berkunjung ke apartemen nathan.
‘shit! Baru aja mau balikan, sekarang malah kaya gini!’ ucap batin nathan.
Nathan tak habis pikir akan kehendak ibunya tersebut, jujur saja daniar memanglah wanita yang baik, daniar sangat sempurna untuk menjadi seorang istri. Namun tetap saja sekuat apapun nathan mencoba untuk mencintai daniar, ia tetap tidak bisa memiliki rasa lebih kepada daniar, baginya daniar adalah teman semasa kecilnya sekaligus adik baginya.