NovelToon NovelToon
Lily Of Valley: Ratu Mafia Yang Tersembunyi

Lily Of Valley: Ratu Mafia Yang Tersembunyi

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: chery red

Dilahirkan dalam keluarga kaya, Alea Lily Armstrong tumbuh dalam penolakan. Dianggap pembawa sial, ia dikucilkan dan dibenci. Luka hati mengubahnya menjadi wanita dingin. Pertemuannya dengan Alexander, ketua mafia terluka, membawanya ke dunia gelap.
Lea menjadi "Ratu Mafia Tersembunyi," menyembunyikan identitasnya. Dendam membara, menuntut pembalasan atas luka lama. Di tengah intrik mafia, Lea mencari keadilan. Akankah ia temukan kebahagiaan, ataukah dendam menghancurkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Jebakan Sang Pemberontak dan Pertarungan di Jalanan

Dua hari setelah Richard yang dengan putus asa menyetujui tawaran email misterius itu, sebuah undangan makan siang resmi tiba di meja kerjanya. Undangan itu berasal dari "Perwakilan Nona Lily" yang akan mengambil alih 70% saham Amstrong Corp. Wajah Richard mengukir senyum pahit. Kehilangan kendali atas perusahaannya sendiri terasa bagai disayat-sayat, namun ini lebih baik daripada tenggelam dalam lilitan utang dan kebangkrutan total. Ia menimang-nimang undangan itu, otaknya disibukkan oleh spekulasi siapa gerangan Nona Lily ini.

Richard selalu punya kelemahan pada "daun muda" dan "permainan ranjang." Sudah tak terhitung berapa banyak gadis muda yang ia jerat dengan kedok tawaran kerja atau kesempatan bisnis, lantas ia jebak dalam skenario makan malam yang berujung pada pelecehan. Minuman yang dibubuhi aphrodisiac, malam-malam penuh paksaan, dan pagi yang berakhir dengan obat tidur, lalu ditinggalkan di hotel tanpa pertanggungjawaban. Bahkan ada di antara mereka yang sampai hamil dan harus berjuang sendiri. Kali ini, Richard merasa di posisi yang berbeda, ia yang terdesak, yang di ambang kehancuran. Ia tidak tahu bahwa undangan ini adalah jebakan untuknya, yang disiapkan dengan sangat teliti oleh Alea, tanpa sepengetahuan Alexander maupun Arman. Alea tahu persis titik lemah Richard. Dia tahu bahwa Richard akan lebih memilih melepaskan sebagian besar hartanya daripada harus merasakan kebangkrutan yang memalukan.

Siang itu, Richard tiba di sebuah restoran mewah, sesuai alamat yang tertera di undangan. Ia meluruskan dasinya, jantungnya berdebar antara rasa penasaran dan sedikit kecemasan. Ia berharap bertemu dengan seorang wanita muda, cantik, dan kaya raya yang bisa ia manfaatkan. Namun, yang ia temui di meja yang sudah dipesan hanyalah seorang pria paruh baya berwajah datar, mengenakan setelan jas abu-abu, lengkap dengan seorang notaris dan beberapa pengawal berbadan kekar.

"Selamat siang, Pak Amstrong," sapa pria itu, tanpa senyum. "Saya adalah asisten Nona Lily. Maaf, Nona Lily tidak bisa hadir. Beliau memiliki agenda yang sangat padat."

Richard menelan ludah, kekecewaan merayap di hatinya. Ia menutupi rasa jengkelnya dengan senyum kaku. "Oh, begitu. Tentu saja. Saya mengerti. Jadi, kita bisa langsung ke intinya?"

"Tentu," jawab asisten itu. "Semua dokumen sudah disiapkan. Nona Lily akan mengambil alih 70% saham Amstrong Corp. dengan nilai dua triliun rupiah, sesuai kesepakatan awal melalui email. Anda hanya perlu menandatanganinya."

Richard membaca cepat dokumen-dokumen itu. Jumlah dua triliun rupiah memang sudah sesuai. Namun, fakta bahwa ia harus menyerahkan kendali atas perusahaannya kepada seseorang yang bahkan tidak ia kenal wajahnya, apalagi orang yang hanya diwakilkan oleh tangan kanan atau asistennya saja, terasa sangat pahit. Richard mencengkram pulpennya, kekesalan dan rasa penasaran bercampur aduk, namun demi perusahaan miliknya yang sedang di ujung tanduk, ia menelan semuanya. Dengan berat hati, ia membubuhkan tanda tangannya di setiap lembar dokumen yang disodorkan. Satu per satu, kepemilikan saham itu beralih tangan. Amstrong Corp. kini bukan lagi sepenuhnya miliknya.

"Selamat, Pak Amstrong," kata asisten itu setelah semua dokumen ditandatangani. "Sekarang, 70% kepemilikan saham Amstrong Corp. secara resmi beralih kepada Nona Lily." Pria itu menjabat tangan Richard sekilas, lalu beranjak pergi, meninggalkan Richard sendirian di meja restoran, dengan segunung kekalahan di pundaknya.

Pada hari yang sama, ketika senja mulai menyelimuti kota, Alea dan Axel baru saja pulang sekolah. Axel mengendarai motor sportnya dengan Alea memeluk pinggangnya erat di belakang. Jalanan yang mulai sepi karena memasuki area pemukiman, mendadak terasa aneh. Suara deru motor lain terdengar dari belakang, mendekat dengan cepat.

VROOOM!

VROOOM!

Tiba-tiba, dari belokan di depan, tiga motor lain muncul, memotong jalur mereka. Axel segera mengerem mendadak, menyebabkan ban motor berdecit keras.

CIIITT!

"Ada apa ini?!" seru Axel, terkejut.

Dari motor-motor itu, segerombolan pria bertubuh besar turun. Total ada lebih dari dua puluh orang. Beberapa di antara mereka membawa senjata tajam: golok, pisau lipat, bahkan rantai besi. Wajah mereka tertutup masker, hanya menyisakan mata dingin dan penuh ancaman.

"Serahkan gadis itu!" teriak salah satu dari mereka, mengacungkan goloknya.

Axel segera menarik Alea ke belakang punggungnya. "Tidak akan! Siapa kalian?!"

"Turun dari motormu, banci!" geram yang lain, bergerak maju.

Axel mengunci kontak motor, bersiap menghadapi mereka. "Alea, tetap di belakangku!"

Namun, Alea tidak tinggal diam. Ia merasakan aura bahaya yang pekat. Ini bukan sekadar perampokan, ini adalah penyergapan terencana. Tanpa menunggu, ia melangkah maju, kakinya menendang cepat ke arah perut salah satu penyerang yang terlalu dekat.

BUAGH!

Pria itu tersentak, terhuyung mundur sambil memegangi perutnya.

"Sialan! Lawan mereka!" teriak si pemimpin gerombolan.

Axel dan Alea segera berada dalam posisi bertarung. Axel, dengan kekuatan fisiknya, melayangkan pukulan-pukulan yang keras.

DUGH!

DUGH!

Dua penyerang tumbang. Namun, jumlah mereka terlalu banyak.

Alea bergerak seperti bayangan. Dengan teknik tendangan yang sempurna, ia melayangkan tendangan berputar ke kepala seorang penyerang.

WHUUSH!

PRAK!

Pria itu jatuh tersungkur. Lalu, ia beralih mengunci lengan seorang lawan, memutarnya dengan cepat hingga terdengar KRETEK! dari sendi bahu pria itu, yang langsung menjerit kesakitan.

"Jangan hanya berdiri, serang!" teriak Axel, yang sedang bergulat dengan tiga pria sekaligus.

Alea beralih dengan kecepatan kilat, gerakan pukulan dan tendangan kuat mengalir dalam setiap gerakannya. Ia menghindari ayunan golok yang datang dari samping dengan sidestep cepat, lalu menggunakan siku untuk menghantam rahang penyerang lain.

BUGH!

Suara tulang beradu memekakkan telinga. Ia berputar, menangkis pisau dengan tangannya, lalu menggunakan teknik bela diri yang dipelajarinya untuk membalikkan tenaga lawan, membuat pria itu terlempar ke arah teman-temannya.

SREK!

Sebuah pisau menggores bahu Alea saat ia terlalu fokus pada satu lawan. Darah segar mengucur. GRRR! Alea menggertakkan giginya, rasa sakit itu justru memicu amarahnya. Matanya berubah dingin, mematikan. Ia melancarkan pukulan berantai ala Boxer ke wajah seorang penyerang, yang langsung roboh dengan hidung patah.

Axel juga bertarung mati-matian, tubuhnya sudah babak belur, nafasnya terengah-engah. Ia berhasil menjatuhkan beberapa orang, namun ia juga sudah menerima beberapa pukulan dan tendangan. Darah menetes dari sudut bibirnya.

"Boo! Awas!" teriak Axel saat melihat seorang penyerang mencoba menyerang Alea dari belakang dengan rantai.

Alea membalikkan badan dengan cepat, namun tenaganya sudah terkuras. Ia berusaha menangkis, namun pukulan rantai itu mengenai lengannya. CRACK! Rasa sakit yang menusuk menjalar, membuat lengannya lemas.

Mereka berdua mulai terpojok. Lebih dari separuh penyerang sudah tumbang, namun yang tersisa adalah yang paling kuat dan gigih. Alea merasa pusing, napasnya tersengal. Tenaga remajanya tidak sebanding dengan pengalaman puluhan pria dewasa ini. Axel pun sudah di ambang batasnya, melindungi Alea dengan sisa tenaga yang ia punya.

Tepat ketika seorang penyerang berbadan besar mengangkat goloknya tinggi-tinggi, bersiap melayangkan pukulan mematikan ke arah Alea dan Axel yang sudah terduduk di tanah, tiba-tiba...

Sebuah suara raungan mobil dari kejauhan semakin dekat. Lalu, derap langkah kaki-kaki berat.

"BERHENTI!"

1
Naruto Uzumaki family
Lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!