Alana, Rekha, Chyntia, Aurora, Tiara, Salsa, Shea, 7 orang gadis cantik yang harus berhadapan dengan 7 orang kating mereka yang sangat terkenal di kampus.
Jay, Jake, Owen, Gerry, Niko, Satria, Dewa, kating yang paling terkenal di semua kalangan mahasiswa, hingga membuat mereka menjadi wajah kampus untuk mewakili kampus dalam beberapa kegiatan terpaksa berhadapan dengan 7 orang mahasiswi baru yang ternyata cukup membuat mereka kewalahan dengan segala jawabannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 23
Terjadi kehebohan di kampus ketika mereka akan berangkat ke puncak untuk acara 17san disana.
Karena memang setiap tahunnya mereka akan mengadakan camping bersama para mahasiswa baru untuk kegiatan rutin ini.
Ya, kehebohan itu terjadi saat Alana turun dari mobil Jake, dan itu semakin membuat kericuhan.
"Gila sih, Jake. Udah berhasil aja bawa tuh inces. Memang gak bisa di pungkiri pesona cowok Australia ini." gumam Niki yang mengetahui hal itu.
"Heh!" Jay mengingatkan Niki untuk tidak bicara sembarangan karena mereka baru mengetahui sebuah fakta bahwa ternyata Gerry menyukai Alana.
Ya, kedua sahabat itu menyukai gadis yang sama dan itu pula yang membuat persahabatan mereka mulai renggang.
Sadar dengan apa yang dikatakannya tadi membuat Niki langsung menutup mulutnya. Dia melupakan satu hal, jika Gerry menyukai Alana.
"Sorry," ucapnya merasa bersalah dengan semua itu. Tapi sudah terlanjur, jadi tidak ada yang bisa diperbaiki lagi bukan.
"Beneran nih sih Alana di jemput kak Jake? gimana respon papinya?" gumam Salsa melihat kejadian ini.
"Pastinya kak Jake nyiapkan mental sih menurut gue. Kalau gak mana mungkin berhasil bawa Alana." jawab Tiara yang ikut menimpali.
"Aku kesana dulu ya, Al. Nanti kabari kalau udah mau ke bus." ucap Jake yang membuat Alana menganggukkan kepalanya.
"Bye, cantik." kata Jake sambil mengusap kepala Alana dan itu membuat Alana tersenyum padanya.
Sungguh, perlakuan lembut Jake padanya membuat Alana merasa begitu di perhatikan. Jake laki-laki yang tulus menurutnya.
Sedangkan Alana sudah mendapatkan tatapan yang membuat dirinya merasa salah tingkah di buat teman-temannya itu.
"Cieee...udah makin Deket aja nih, inces sama ayang beb!" goda Chyntia pada Alana yang membuat pipinya bersemu merah.
"Oh, damn! Liat pipinya anjir, Alana blushing, gila!" seru Shea yang semakin Alana merasa malu.
"Udah ah, kalian apaan sih?" ujarnya malu.
Sungguh, dia tidak bisa menyembunyikan rasa malunya ketika di goda oleh teman-temannya. "Pengen juga kayak Alana, tapi gue maunya kak Dewa." tiba-tiba saja Rora bicara seperti itu yang membuat mereka semua terperangah.
"Heh! Lu sadar gak sih ini?" Chyntia mengecek kening Rora yang membuat dirinya langsung menepis tangan gadis lemot itu.
"Apaan sih, ah! kenapa sih kalian gitu banget sama gue? Emangnya gak boleh ya gue suka sama kak Dewa? Alana aja boleh jalan sama kak Jake, kenapa gue gak boleh? Lagian kak Dewa single kan? Boleh dong gue Deket sama kak Dewa?"
"Emangnya aku single?" bisik Dewa di telinga Rora yang membuat gadis itu terkejut setengah mati.
"Ahk...!" Rora berteriak ketika melihat siapa yang berbisik padanya.
Dewa! sumpah demi apapun bagaimana bisa laki-laki itu ada di sini dan sejak kapan?
"Gue tiba-tiba haus anjir! kantin yuk!" ajak Shea yang tau mereka tidak harus ikut campur dengan semua ini.
"Ikut!" jawab Tiara yang langsung di ikuti oleh yang lainnya dan membiarkan Rora dengan Dewa disana.
"Girls, tungguin gue. Gue ikut woi!" seru Rora.
sayangnya ketika di hendak menyesal teman-temannya, Dewa menghadangnya yang hendak pergi.
"Mau kemana?" tanya Dewa saat Rora hendak pergi darinya.
"Kak, lepasin." pintanya melas.
"Eh? Katanya tadi mau sama gue. Ini gue udah di sini loh, masak iya mau di tinggalin?" ujar Dewa yang semakin menggoda Rora di sana.
Lihat saja, dia bahkan menatap Rora dengan tatapan manis yang membuat gadis itu langsung mau pingsan.
"Loh kamu kenapa? Kok pipinya merah?" tanya Dewa memegang pipi Rora yang semakin membuat gadis itu salah tingkah di buatnya.
"Ha, a-aku baik-baik aja kok, Kak." jawab Rora gugup.
"Yakin? Kalau kamu kenapa-kenapa kita bisa ke UKS dulu. Apa mau aku temenin?"
"Hah? Gak kok! A-aku-" Rora bingung harus melakukan apa, sampai dia menemukan sebuah ide yang membuat Dewa tertipu.
"Kak Jake?" ucapnya yang membuat Dewa mengikuti arah telunjuk Rora, dan tuh berhasil menipunya.
Merasa dirinya di tipu oleh Rora membuat Dewa tersenyum. Sungguh, menurutnya Rora itu menggemaskan.
***
np ft gk bs di bk
next my