NovelToon NovelToon
Two Promises

Two Promises

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Slice of Life
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Penulis Anonim

Minamoto Haruki adalah seorang pemuda yang hancur. Kebahagiaan dan kehidupannya porak-poranda ketika kekasihnya, Yoshimoto Sakura, tewas dalam sebuah kecelakaan tragis. Diliputi penyesalan dan keputusasaan, Haruki hanya bisa berharap bisa kembali ke masa lalu dan mengubah takdir kelam itu.

Ajaibnya, harapan Haruki terkabul. Ia terbangun dan menemukan dirinya kembali ke masa lalu, tepat satu tahun sebelum tragedi terjadi. Di sinilah, di hari pertamanya di tahun ketiga SMA, ia bertemu kembali dengan Sakura yang masih hidup dan ceria, serta temannya yang protektif, Yoshida Hana.

Dengan kesempatan kedua di tangannya, Haruki bersumpah akan melindungi Sakura dan mengubah masa depan mereka. Namun, ia segera menyadari bahwa mengubah takdir tidak semudah yang ia bayangkan. Ada detail-detail kecil yang berbeda, interaksi yang tak sama, dan rahasia yang belum terungkap.

Ikuti kisahnya di "Two Promise"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis Anonim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

(Part 2) Ch.26 - Pengunjung Waktu

[20 Juli — 2015]

[•] Perjalanan pulang

*POV Haruki

Ketika aku sedang berjalan pulang sekolah bersama Megumi.

Mendadak tubuhku terasa kaku, hingga aku tak mampu menggerakkan satu pun jari tanganku. Seolah-olah ada yang menahanku untuk bergerak.

Bahkan suara Megumi yang sedang khawatir dengan keadaanku saat ini pun, tak dapat aku dengar.

—Kenapa ... apa yang sedang terjadi sekarang ini?

Beberapa saat setelah tubuhku kaku, waktu di sekitarku serasa terhenti. Tak ada satu pun yang bergerak karenanya.

Kemudian, muncul seorang lelaki dewasa yang mengenakan pakaian dan jubah berwarna serba putih dan membawa jam berukuran yang sangat besar di belakangnya. Jarum jamnya terus berputar dengan cepatnya.

Lelaki itu berdiri jauh di hadapanku. Dia menunjuk ke arahku sambil menyeringai.

Lelaki itu mengatakan sesuatu padaku, "$@# akan tiba menghampirimu!"

—Apa ... yang akan menghampiriku?

Tak lama setelah itu, lelaki itu melangkah ke arahku dengan perlahan. Melewati segalanya, dan menembus semuanya bagaikan kabut.

Kemudian, dia berhenti tepat di depanku. Menatapku dengan senyum yang tampak begitu menyeramkan.

"Dia sangat menantikan aksimu, dari dunia sana ... wahai manusia."

Tepat setelah mengatakan itu, lelaki itu menghilang seketika, dan waktu pun kembali berjalan.

Syok dan perasaan takut masih menyelimutiku, buatku diam membeku.

"Haruki ... Haruki ... Haruki ... " Megumi terus memanggilku untuk menyadarkanku kembali.

Sesaat setelah kembali mendengar suara di sekitarku, tubuhku kembali dapat di gerakkan.

"Haruki ... kau tidak apa-apa kan ... Haruki ... " ucap Megumi, terlihat panik dari ekspresinya.

"Aku ... baik-baik saja ... Megumi," ucapku dengan suara agak serak.

"Apa ... yang sebenarnya terjadi pada dirimu tadi, Haruki?" Megumi bertanya padaku.

"Aku juga tidak tahu ... Megumi," jawabku.

Aku tak tahu apa itu, tetapi ... lelaki itu sepertinya bukanlah manusia.

Selain itu, suaranya terdengar mirip seperti yang aku dengar di kuil saat berlibur bersama di Kyoto waktu itu.

—Siapa dia sebenarnya? kenapa dia bisa menghentikan waktu seperti tadi? dan kenapa aku tidak dapat mendengar dengan jelas apa yang dia katakan pertama kali padaku?

Pertanyaan seperti itu terus berputar-putar di dalam kepalaku.

Setelah itu, aku pun tetap bersikap normal, seakan tidak ada yang benar-benar terjadi terhadapku.

Meskipun Megumi melontarkan beberapa pertanyaan padaku selagi berjalan, aku menghindarinya dengan mengatakan kalau itu mungkin hanyalah "Halusinasiku" saja.

Selanjutnya, aku pun terus berjalan sampai kembali ke apartemenku.

...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...

[•] Kediaman Keluarga Kamihara

*POV Megumi

Setelah kembali ke rumah, aku langsung merebahkan tubuhku di kasur di kamarku.

—Tadi itu apa ya? kenapa Haruki terlihat panik seperti itu?

Walaupun berulang kali aku bertanya padanya, dia terus saja mengelak.

"Melihat dirinya ... sama seperti yang aku alami waktu itu ... "

____________________________________________________

[TIME LINE SEBELUMNYA]

[12 April — 2016]

Beberapa jam setelah aku melihat Haruki bersumpah di depan makam Sakura. Sebuah kejadian aneh terjadi padaku.

Ketika aku sedang dalam perjalanan pulang menuju rumahku, aku merasakan keanehan di sekelilingku.

Waktu terhenti, tubuhku tak dapat bergerak sedikit pun. Sesaat setelahnya, aku melihat sesosok pria berjubah dengan jam berukuran besar di belakangnya.

Pria itu menunjukku dan mengatakan, "Aku memerlukan bantuanmu," dan kemudian menghilang setelahnya.

Tepat setelah pria itu menghilang, waktu di sekitarku kembali bergerak dengan normal.

Aku tak terlalu memikirkan hal itu dan langsung kembali ke rumahku.

Ketika sampai di rumah, aku pun langsung tidur di kamarku. Namun, keesokan harinya, aku mendapatkan diriku yang sudah berada di masa lalu hingga saat ini.

____________________________________________________

[20 Juli — 2015]

Setelah melihat reaksi Haruki yang seperti itu. Aku kembali mengingat saat-saat itu.

—Apa Haruki juga mengalami hal yang sama denganku seperti saat itu...

"Apakah yang aku lihat itu adalah... "

—Tidak, tidak ... aku tidak boleh berpikir seperti itu!

"Tetapi... "

...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...

[•] Kamar Apartemen Minamoto Haruki

*POV Haruki

Setelah kembali ke kamar apartemenku, aku langsung merebahkan tubuhku di ranjang.

"Yang tadi itu, sebenarnya apa ya?"

Pertanyaan itu terus berputar di dalam pikiranku selama perjalanan pulang.

Meskipun aku berhasil mengelak dari pertanyaan Megumi. Aku yakin kalau Megumi tidak akan mempercayaiku dengan mudahnya.

Yang aku yakini adalah, bahwa lelaki yang aku lihat saat itu bukanlah manusia, melainkan makhluk astral yang mungkin ada hubungannya dengan diriku yang kembali ke masa lalu ini.

—Tetapi ... siapa sebenarnya makhluk itu?

"Besok ... setidaknya aku harus tetap berperilaku seperti biasanya di sekolah. Kalau tidak, aku akan membuat Megumi semakin khawatir terhadapku."

Setelah mengatakan itu, aku pun mulai tertidur. Setelah semua kejadian yang menimpaku hari ini, aku harus tetap bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

—Terutama ... kepada mereka bertiga di sekolah.

[21 Juli — 2015]

Setelah terbangun dari tidurku, aku langsung mempersiapkan diriku untuk berangkat ke sekolah.

"Semoga hari ini semuanya baik-baik saja," batinku berharap.

[•] Sekolah

Saat sampai di sekolah, aku melihat Megumi sedang menunggu di gerbang sekolah.

Melihatnya, aku yakin kalau dia sedang menungguku sampai di sekolah.

"Megumi!" panggilku, berjalan ke arahnya.

"Haruki... " balas Megumi, "Bagaimana ... kabarmu Haruki?"

"Aku baik-baik kok ... Megumi, " jawabku tersenyum.

Setelah itu, Megumi tak lagi mengatakan apa pun, dan kami pun langsung berjalan menuju ruang kelas.

[•] Ruang kelas

Begitu sampai di ruang kelas.

"Wah, ternyata kelas masih sepi ya ... Haruki," ujar Megumi.

Ruang kelas masih sepi, hanya ada beberapa siswa saja di dalamnya.

Megumi langsung berjalan ke arah mejanya untuk meletakkan tas yang dibawa olehnya. Aku pun begitu.

Setelah meletakkan tasnya, Megumi menghampiri mejaku.

Dia hanya bertanya hal yang biasanya, seperti sudah mengerjakan PR atau belum.

—Apa Megumi sudah melupakan hal yang terjadi padaku kemarin?

Tak lama setelahnya, Sakura dan Hana pun telah sampai di ruang kelas.

"Yo, Minamoto-kun, Kamihara-san ... tidak biasanya kalian datang lebih dulu," sahut Hana, meletakkan tasnya di mejanya.

"Selamat pagi, Yoshida-san, Yoshimoto-san!" ucap Megumi tersenyum.

"Selamat pagi juga, Kamihara-san!" balas Sakura.

"Minamoto-kun ... apa kau sudah mulai mempersiapkan kebutuhanmu untuk liburan nanti?" Hana bertanya padaku.

"Belum... " jawabku singkat, "Kalau kamu ... sudah atau belum, Yoshida-san?"

"Aku juga belum ... Minamoto-kun," jawab Hana.

"Kalau kau belum, kenapa kau malah bertanya pada Haruki?" sahut Megumi bertanya.

Hana tersenyum tipis, "Aku hanya ingin bertanya saja kok, Kamihara-san," jawabnya.

—Melihat Hana yang tersenyum seperti itu ... mencurigakan sekali.

"Apa yang sedang kau rencanakan ... Yoshida-san?" tanyaku langsung ke intinya.

"Aku tidak sedang merencanakan apa pun kok, Minamoto-kun," jawab Hana, senyumnya masih terlihat mencurigakan.

"Janganlah berbohong, Yoshida Hana-san... " ujarku, "Aku bisa mengetahuinya dari ekspresi mencurigakanmu itu."

"Baik, baik ... aku akan mengatakannya dengan jujur," balas Hana.

"Jadi, apa yang kau sedang rencanakan ... Yoshida-san?" tanyaku.

Hana tersenyum dengan lebar, tatapan matanya penuh keyakinan.

"Minamoto-kun ... semuanya ... bagaimana kalau kita berbelanja kebutuhan liburan bersama-sama?"

Bersambung....

1
Azαzel
mampir juga thor😁
Roxanne MA
okay next thor bab berikutnya aku penasran sma next chapter
Reaz
ayo mampir juga/Coffee/
Lounyx
semangat Thor/Hammer/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!