NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Tuan Muda

Istri Kontrak Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahkontrak / Cinta setelah menikah / Selingkuh / Kaya Raya / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Ibu Tiri / Tamat
Popularitas:56.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Nadia

Diva Afkar. Wanita cantik yang berumur 20 tahun. Harus menghadapi masalah yang begitu berat. Mulai dari pengihatan sang adik yang merebut kekasih nya.

Begitu juga Ibu tiri dan ayah kandung nya, yang menjual Diva kepada seorang pengusaha tua kaya-raya.

Akan tetapi keberuntungan memihak kepadanya. Ternyata pengusaha tua itu menikah kan Diva dengan putra tungal pengusaha tersebut.

Bagai mana kelanjutan nya? Simak terus episode-episode berikut ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode #27

"Di mana Aziel? " (Tanya Marisa kepada Diva.)

"Ada di kamar bibi. " (Ucap Diva duduk di kursi meja makan.)

"Kenpa dia tidak ikut bersama mu untuk makan? " (Tanya tuan Baylor heran.)

"Tidak papa, dia tidak mau. " (Ucap Diva tersenyum paksa.)

"Ciee, apa kalian masih marahan? " (Tanya Sela sambil menguyah makanan nya.)

"Diam lah. " (Ucap Diva melotot.)

"Ada apa ini? Apa kalian bertengkar? " (Ucap Marisa bingung.)

"Tidak bibi, lupakan saja. " (Ucap Diva mengalihkan pembicaraan.)

Selesai makan

Diva tidak kembali ke kamar nya melainkan kan berjalan menuju ke arah balkon rumah nya.

"Huh, dingin sekali. " (Ucap Diva sambil mgosok kedua tangan nya.)

Sementara itu Aziel, merasa bingung ia tidak melihat Diva masuk kamar, bahkan ini sudah larut.

"Apa makan selama ini? " (Batin Aziel.)

Aziel keluar dari kamar nya menuju dapur.

Terlihat dapur sudah kosong, bahkan seisi rumah sudah sunyi.

Seketika Aziel ingat tempat paling nyaman di rumah itu.

"Huh, apa yang terjadi dengan ku? Mengapa aku merasa tidak nyaman seperti ini? " (Ucap Diva menatap langit mendung malam itu.)

Diva menatap nanar langit kelam malam itu, sebutir bintang pun tidak kelihatan.

"Ibu, apa ibu tenang di sana? Aku merindukan mu. " (Ucap Diva menyeka air mata nya.)

"Apa yang kau lakukan di sini? " (Ucap Aziel memeluk Diva dari belakang.)

"Astaga, kau mengagetkan ku. " (Ucap Diva tampa membalikkan badan nya.)

"Lepaskan tangan mu. " (Ucap Diva merasa tidak nyaman.)

Bukan nya melepaskan Aziel malah mempererat pelukan nya.

"Kalau aku tidak mau? " (Ucap Aziel jahil.)

Jelas sekali saat ini Aziel terlihat begitu menyayangi Diva. Hanya saja ia berusaha menepis perasaan nya itu.

"Terserah kau saja. " (Jawab Diva sambil terus menatap langit.)

"Ayo masuk! Ini sudah larut. " (Ucap Aziel membalikkan badan Diva.)

"Masuk lah, aku masih ingin di sini. " (Ucap Diva malas.)

"Kenapa sekarang malah kau yang marah? Seharusnya aku yang marah. " (Ucap Aziel terlihat kesal.)

"Marah? Kenapa kau harus marah? " (Ucap Diva bingung.)

"Dengar sekarang suami mu adalah aku! Bukan Brian, lalu kenapa kau membela nya? " (Ucap Aziel mencengkram kuat bahu Diva.)

"Membela nya? Dengar kan aku, aku sama sekali tidak membela nya, jika tadi kau terus memukul dia dan dia sampai masuk rumah sakit bagaimana dengan mu nama baik mu akan tercemar. " (Jalan Diva panjang lebar.)

Aziel terlihat berfikir dengan ucapan Diva ia baru sadar jika perbuatan istri nya itu semata-mata untuk menjaga nama baik nya.

"Apa kau cemburu? " (Tanya Diva menaikan satu alis nya.)

"Ap ... apa? Aku cemburu? Hah, yang benar saja. " (Ucap Aziel bertinkah aneh.)

"Hahaha, ayo mengaku saja, kau cemburu kan? " (Ucap Diva mengelitik pinggang Aziel.)

"Apa yang kau lakukan! Geli! Hentikan. " (Ucap Aziel mencoba menghindari istri nya.)

Mereka sungguh terlihat seperti suami istri pada umumnya.

Pagi pun tiba.

08.20

"Mama aku dan kakak ipar brangkat dulu. " (Ucap Sela berjalan melewati dapur.)

"Tunggu, di mana Aziel? " (Tanya marisa kepada Diva.)

"Bibi, dia sudah berangkat pagi-pagi sekali, mungkin ada hal penting. " (Ucap Diva tampa mengalihkan pandangan dari layar ponsel nya.)

"Baik lah, mengapa kalian tidak sarapan dulu? " (Tanya Marisa.)

"Bibi kami juga ada miting penting hari ini, jadi aku dan Sela bisa makan di kantor saja. " (Ucap Diva tersenyum.)

"Baik lah kalau begitu hati-hati. " (Ucap Marisa sambil mengoleskan slay kacang kepada roti nya.)

Sela dan Diva pun berangkat ke kantor mengunakan mobil yang di beli khusus oleh Aziel untuk Diva.

Sementara itu di sisi lain,

"Huh, aku sudah telat, Diva pasti akan memarahi ku. " (Ucap Tania berjalan menunggu taxi.)

"Aduh jam segini kok gak ada taxi yang lewat ya, hari pertama kerja aku sudah seperti ini. " (Ucap Tania menyebrang jalan sambil melihat jam di tangan nya.)

Ckiiiiit ....

Aaaaaa ...."(Jerit Tania.)

Hampir saja Tania di tabrak oleh mobil biru yang tidak tau entah milik siapa, kalau pemilik mobil itu tidak cepat mengerem mungkin saja Tania sekarang sudah di rumah sakit.

"Huh, aku sangat kaget. " (Ucap Tania mengekus dada nya.)

"Apa kau baik-baik saja? " (Ucap pemilik mobil tersebut.)

"Kamu! " (Ucap Tania menatap lelaki tampan yang berdiri di depan nya.)

"Eh, kamu yang kemarin di kantor Afkar? " (Ucap David.)

Ya pemilik mobil itu adalah David.

"Ah, iya maaf kan saya saya buru-buru. "(Ucap Tania terlihat salting.)

" Tidak, seharusnya saya lah yang minta maaf, ini kedua kali nya saya hampir menabrak kamu. "(Ucap David ramah.)

" Tidak masalah, aku baik-baik saja. "(Ucap Tania gugup.)

" Ouh iya kalau boleh tau apa kamu karyawan di perusahaan Afkar? "(Tanya David sambil melirik penampilan Tania.)

" Iya, saya baru saja masuk hari ini. "(Ucap Tania.)

"Ouh, kebetulan sekali saya juga ingin ke sana, apa kau mau barengan? " (Tanya David.)

"Tidak, tidak usah aku tidak ingin merepotkan mu. " (Ucap Tania malu.)

"Tidak perlu sungkan ayo silakan masuk, hitung-hitung sebagai tanda permintaan maaf dari saya. " (Ucap David membuka pintu mobil nya mempersilahkan Tania masuk.)

"Ah, baik lah, kalau begitu. " (Ucap Tania tersenyum dan masuk ke mobil David.)

Di dalam mobil hanya ada keheningan, baik Tania maupun David tidak ada yang ingin angkat bicara.

Sampai David menanyakan nama Tania.

"Kalau boleh tau, siapa nama mu? " (Tanya David sambil fokus ke jalanan.)

"Ouh iya aku sampai lupa, nama ku Tania. " (Ucap Tania mengulurkan tangan nya.)

"Ouh, nama yang bagus. Aku David. " (Ucap David bersalaman dengan Tania dan kembali menyetir mobil.)

Beberapa saat kemudian Tania dan David pun tiba di kantor Diva, bersaman dengan Diva dan Sela yang juga baru sampai.

"Eh, bukan kah itu mobil David? " (Ucap Diva turun dari mobil nya.)

"Benarkah? Di mana? " (Tanya Sela antusias.)

"Aih, giliran David saja kau langsung semangat. " (Ucap Diva sambil tertawa renyah.)

Tania dan David pun turun dari mobil.

"Tunggu, bukan kah itu sahabat mu? " (Ucap Sela terlihat kesal.)

"Tania, mengapa dia bisa bersama David? " (Ucap Diva heran.)

David yang melihat Sela pun langsung menghampiri nya.

"Selamat pagi nona muda, selamat pagi peri cantik. " (Ucap David menyapa Diva dan Sela.)

"Pagi, David kenapa kau di sini? Di mana suamiku? " (Tanya Diva.)

"Tuan muda ada di kantor nya, saya hanya izin sebentar nona muda. " (Ucap David.)

"Ouh iya, mengapa Tania bersama mu? " (Ucap Diva heran. )

"Tadi saya tidak sengaja bertemu dengan Tania di jalan, karena se arah saya mengajak nya bersama nona. " (Ucap David menjelaskan .)

Bersambung ....

1
Sandi Syarif
🤣🤣🤣
Avril
🤣🤣
Yelly _16
Luar biasa
Ma Em
Sela kamu jgn jahat sama Diva tapi kamu harus baik dan jadi teman yg selalu ada untuk Diva dan membantu Diva untuk membalaskan dendam pada ibu dan adik tirinya itu
Ma Em
Luar biasa
Ma Em
Semoga Ziel segera mencintai Diva dan cepatlah balas dan hukum ibu tiri dan anaknya si Tara agar dia menyesal karena tlh merebut semua yg Diva punya terutama harta ibunya Diva
@azza
keren 👍👍
Sukliang
ceritanya bagus, ending nya kan happy mereka,
hy sayang kenapa kembali dg aziel yg ufah sangat22 nenyakiti hati
kenapa dak dg fimas yg jelas2 mencintai udah lamaaa sekali
Sukliang
bukan manusia kau azirel
Sukliang
manusia biadab kau azriel
Sukliang
mati la kau msk tiri
Sukliang
mantappp
Sukliang
yessss ada yg bantuin
Sukliang
justry kau yg akan malu
Sukliang
dasar pelakir murahan
Sukliang
licik dibayar licik
Sukliang
kubaca lg
linda
bagus
Ira Saraswati
kalo c luna ga ketauan jahatnya ga akan nyesel dan inget istrinya, lagian kenapa sih c luna nya langsung mati ga dibikin hidupnya menderita dulu trs ntar matinya di bikin tragis kan seru tuh /Grin/
raditha astriani
kafe / cafe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!