NovelToon NovelToon
Cinta Yang Tertunda Princess Kesha & Arxel

Cinta Yang Tertunda Princess Kesha & Arxel

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Dark Romance
Popularitas:17.1k
Nilai: 5
Nama Author: Itha Queenza

Kesha Kim Elvania adalah anak ketiga dari pasangan Kenzie dan Aisha. dikeluarga KIM Kesha di perlakukan sangat baik layaknya seorang Princess.

Kesha menjalin hubungan dengan seorang Dosen dikampusnya. mereka berencana akan menikah dalam waktu dekat, namun nahasnya disa'at menjelang H-5 pernikahannya calon suami Kesha mengalami kecelaka'an.

Pernikahan dan rumah tangga yang di impikannya bahagia justru sebaliknya menjadi belenggu cinta. Kesha dianggap pembawa sial oleh keluarga suaminya.

______________

"Aku ingin bercerai darimu, aku tidak mau terus-terusan disalahkan oleh kedua orangtuamu yang bukan atas kesalahanku" Pinta Kesha.

"Sampai kapanpun aku tidak akan menceraikanmu! karena penyebabku seperti ini adalah gara-gara kamu"

"Lucu sekali kamu tidak mau melepaskanku, tapi kamu dan orangtuamu tidak punya hati memperlakukanku tidak baik, jangan sampai Daddyku tahu, jika tahu kamu akan dihabisi olehnya!"

Setelah bercerai akankah Kesha bahagia kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Queenza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 - Terjebak

"Kasih dia pelajaran dan ikat kembali!" Perintah Chan lalu melenggang pergi.

Sedangkan Li masih di dalam kamar itu sambil melihat anak buahnya yang sedang menyerang Arxel.

Bugh... Bugh... Bugh... Wush... Wush... Suara pukulan dari Arxel dan anak buah Chan yang sedang menyerang. Arxel berhasil menghindari dari pukulan anak buah Chan yang berjumlah enam orang itu.

Kesha hanya diam di belakang Arxel yang sedang fokus melawan anak buah Chan.

Bugh... Anak buah Chan menendang Arxel sampai Arxel terjungkal. Lalu Arxel di seret dan di hajar secara bersamaan.

"Ar..." pekik Kesha.

Arxel pun melawan kembali. Bugh... Bugh... kreek... kreek.. Arxel membabi buta orang-orang itu Ia memukul dan mematahkan tangan anak buah Chan.

Saar Arxel sedang lengah melawan anak buah Chan. Li pun menghampiri Kesha. Kesha pun menatap tajam kepada Li. Lalu mereka pun berduel.

"Ini kesempatan baik untuk-ku, lihat saja kau akan aku habisi!" kata Li sambil mengepalkan tangannya lalu mengambil ancang-ancang untuk menyerang Kesha.

Bugh... Kesha sudah menghajarnya lebih dulu. "Cuih... Kurang ajar kau!" seru Li yang terkena pukulan di bagian wajahnya.

Lalu Li pun menyerang kembali—ia menjambak rambut Kesha yang tergerai. Kesha pun menahan tangan Li dan melintirnya. "Akhh..." pekik Li yang merasakan tangannya sakit luar biasa.

Lalu Kesha pun menjambak balik Li dan Membenturkan kepalanya ke dinding. Brugh... Brugh... Brugh... "Matilah kau Jalang!" ucap Kesha. Bruuuk... Li pun terkapar di lantai karena kepalanya merasakan pusing darah pun menetes ke lantai.

"Akh... Daddy..." rintih Li sambil menahan sakit di kepalanya.

Arxel telah berhasil melumpuhkan ke enam anak buah Chan. "Princess ayo pergi," kata Arxel sambil mengulurkan tangannya. Kesha mengangguk dan meraih tangan Arxel.

Arxel berhenti sejenak. "Kenapa?" tanya Kesha.

"Sebentar," ucap Arxel lalu berjalan dan mengambil air keras itu Arxel membuka tutupnya lalu menyiramkan kepada wajah Li. Li yang sedang terkapar pun menjerit-jerit tidak karuan.

"Keinginanmu sudah terkabul untuk membuat wajah buruk rupa tapi tidak dengan kekasihku, justru kau jalang! kau akan hidup dengan penderitaan dan hinaan orang," gumam Arxel lalu menyiramkan kembali air keras itu keseluruh badannya Li.

Kesha pun mematung yang melihat kekejaman Arxel—Lelaki yang ia anggap pendiam dan tidak banyak tingkah kini berbeda, Ia jadi teringat kembali dengan sang Daddy,"

Suara teriakan dan jeritan di kamar itu begitu nyaring. Wajah Li hancur terbakar dengan air keras itu, ia tidak sanggup menahan rasa panas dan sakit lalu ia pun tidak sadar diri.

Arxel dan Kesha pun berlari untuk kabur dari rumah itu. Arxel kabur sambil melihat petunjuk di ponsel anak buah Chan.

Ia masih berlari di dalam rumah yang megah itu. "Hei mau kemana kalian" pekik anak buah Chan yang melihat Arxel dan Kesha sedang berlari.

Chan yang mendengar suara teriakan putrinya pun berlari dan masuk kedalam kamar itu. "Li..." pekik Chan yang melihat wajah dan tubuh putrinya terbakar oleh air keras.

"Semuanya tangkap mereka! aku mau dia hidup-hidup," pekik Chan menggema yang terdengar di seluruh ruangan.

Puluhan anak buah Chan pun berlarian untuk mengejar Arxel dan Kesha.

"Ar, kita mau kemana rumah ini sangat besar sekali," ucap Kesha sambil melihat kesekeliling.

"Kita keruangan senjata dulu, aku butuh senjata," balas Arxel dengan tangan yang tak lepas dari tangan Kesha.

Lalu mereka sampai di depan ruangan senjata. Dengan bantuan ponsel yang di curi Arxel. "Inikah ruangannya?" tanya Kesha.

"Ya, ini. aku harus membobol pin smart doornya dulu," ucap Arxel lalu mengutak atik ponsel itu ia menggunakan aplikasi buatannya untuk meretas Pin pintu itu. Tidak lama kemudian—Arxel berhasil membukanya lalu mereka pun masuk.

"Ini tidak ada apa-apa Ar, ini seperti ruang kerja," kata Kesha sambil melihat kesekeliling ruangan itu.

"Mungkin dia menyimpan senjatanya di ruang bawah tanah, kita tidak ada waktu lagi, kita harus mengambil apa yang ada." kata Arxel sambil membuka laci meja kerja Chan.

Sedangkan Kesha sedang membuka lemari-lemari yang letaknya tidak jauh dari meja kerja.

"Ar, aku menemukan berbagai pisau dan korek api," kata Kesha.

"Bawa sayang, aku juga menemukan pistol," balas Arxel sambil menyelipkan di celana dua pistol yang berada di dalam laci meja kerja itu.

"Ayo kita keluar! ini sudah cukup," kata Arxel sambil membawa Ipad yang tergeletak di atas meja—lalu ia melihat ada Ransel di sofa dan memasukan Ipad dan pisau yang Kesha temukan.

Mereka pun hendak keluar namun mereka melihat banyak anak buah Chan sedang berlarian di depan ruangan senjata itu.

"Ssshh..." Ucap Arxel sambil memeluk Kesha. Setelah merasa aman mereka pun keluar dan berjalan untuk menuju pintu keluar.

"Kita harus berlari, apa kamu lelah?" tanya Arxel.

"Tidak, ayo kita lari," ucap Kesha sambil memegang tangan Arxel. Lalu mereka pun berlari untuk menuju pintu keluar.

"Ini rumah atau apa, besar sekali," gumam Kesha.

"Aku rasa ada sesuatu dibalik rumah besar ini, entah apa itu." balas Arxel. Lalu mereka pun melihat pintu keluar yang dekat dengan ruang tamu.

"Fuck... Disana banyak orang kita tidak mungkin lewat sana," belum selesai bicara ada orang yang berteriak.

"Hei itu dia ayo kita tangkap." pekiknya.

Dor... Dor... Dor... Suara tembakan yang diarahkan kepada Arxel. Arxel pun mengarahkan pistolnya ke anak buah Chan yang sedang mengejarnya. Dor... Dor... Dor...

Bruk... Bruk... Bruk... Tiga anak buah Chan tewas yang terkena tembakan dari Arxel.

Puluhan anak buah Chan pun mengejar Arxel kembali dan menembakan senjatanya.

"Ar gimana kita di kepung," keluh Kesha.

"Tidak ada jalan lain sayang, kita harus ke belakang rumah ini untuk menuju pembuangan air," kata Arxel.

Kesha pun mengangguk mereka tak hentinya berlari untuk menuju lokasi belakang rumah. Anak buah Chan semakin dekat dengan Kesha dan Arxel.

"Tembak perempuan itu," seru anak buah Chan. Dor... Arxel menghalangi Kesha yang hendak di tembak.

"Ar..." pekik Kesha yang melihat tangan Arxel mengeluarkan darah.

"Aku tidak apa-apa, ayo jalan." kata Arxel dengan tangannya yang tertembak.

"Ar, kamu tertembak, mereka semakin dekat," kata Kesha dengan panik.

Lalu Arxel pun mengambil Gas yang berada di dekat seperti gudang. "Aku butuh korek api," kata Arxel.

Kesha pun membuka Ransel dan memberikannya. Arxel membuka gas itu dan melemparkan kepada anak buah Chan yang sedang mengejarnya lalu menyalakan korek apinya lalu berlari sambil menggenggam tangan Kesha.

Duar... Suara ledakan gas begitu menggema di belakang rumah Chan sebagian anak buah Chan ada yang terkena ledakan itu dan sebagian sedang memadamkan apinya.

"Ar, tanganmu berdarah Ar" kata Kesha sambil menangis. Mereka pun sedang bersembunyi di balik balik gudang.

"Sayang, ini tidak akan membuatku mati, kamu tenang ya, lihat mereka sudah kemari lagi, aku akan melihat lokasi saluran airnya dulu ada dimana, hanya disitu kita akan aman dan sampai menunggu Daddy kemari, rumah ini sudah di akses cctv otomatis kalau kita bersembunyi masih di sekitaran sini akan tertangkap." ucap Arxel sambil membuka Ipad yang ia curi.

"Di sebelah sana lokasinya," kata Arxel lalu mereka pun pergi. Arxel dengan tangannya yang terluka membuka tutup saluran air itu.

"Ar... Darahmu semakin banyak yang keluar," seru Kesha sambil menangis.

"Ayo masuk sayang, kita cari aman dulu mereka sedang kemari," kata Arxel dengan tenang seolah-olah tidak merasakan apa pun. Lalu Kesha dan Arxel masuk kedalam saluran air itu.

Napas Arxel terengah-engah sambil menyenderkan tubuhnya didalam saluran air itu. "Sayang bantu aku untuk mengeluarkan peluru ini ya,"

"Ar, aku bukan dokter aku takut," kata Kesha.

"Kalau peluru ini masih bersarang aku merasa sakit, jadi harus di keluarkan, kamu ambil pisaunya dan bakar ujung pisaunya pakai korek api itu," kata Arxel.

Kesha mengangguk sambil menelan ludahnya dengan kasar—Lalu ia pun melakukan apa yang Arxel katakan.

"Ar, aku takut," ucap Kesha dengan tangan bergetar yang hendak mengeluarkan peluru yang bersarang di lengan Arxel.

"Lihat aku sayang, aku tidak apa-apa ayo lakukan!" kata Arxel.

Dengan tangan bergetar Kesha mencongkel peluru itu sampai terlihat daging tangan Arxel. Kesha meneteskan airmatanya ia merasa tidak tega lalu Kesha melakukannya dengan cepat. Tang... Suara peluru itu yang terjatuh ke bawah.

Kesha menekan tangan Arxel yang masih mengeluarkan darah—lalu Kesha merobek cardingan yang ia pakai dan mengikatnya dengan cepat.

Arxel hanya meringis saja sambil menatap lekat wajah cantik Kesha yang sedang serius. "Done Ar, apakah sakit?"

"Tidak sayang, aku baik-baik saja, kamu adalah obat dari segala sakitku, sebentar ya aku akan kirim sinyal sama Daddy."

Lalu Arxel pun mengirim sinyal kepada Axel dan Kenzie. Kesha merebahkan kepalanya di pundak Arxel.

"Kita terjebak disini Ar, dan ini saluran air apa besar sekali kamu mencium gak ada bau bangkai," kata Kesha sambil melihat-lihat namun tidak ada air dan benda apa pun hanya ada sedikit sampah plastik.

"Ini bisa di bilang tempat persembunyian darurat, aku kira juga ada banyak air tapi lihat tidak ada, pembuangan air ini sudah tidak berfungsi, mungkin bau bangkai itu adalah bangkai manusia yang sudah di habisi oleh si Chan itu." Balas Arxel sambil fokus melihat ke arah Ipadnya.

Kesha pun terkejut. Entah ia harus bilang apa. "Makanya aku tidak suka berhubungan lagi dengan Mafia ya gini mereka seperti binatang tanpa ada belas kasihan" batin Kesha.

"Sayang lihat Daddy sedang kemari lima belas menit lagi sampai," ucap Arxel dengan antusias.

"Syukurlah aku takut Ar," kata Kesha sambil menggigil badannya.

"Duduk sini, sekarang lagi musim dingin disini, di dalam rumah itu ada penghangat jadinya gak terasa dingin."

Kesha pun duduk di pangkuan Arxel sambil memeluknya. Mata mereka pun bertemu. tangan Kesha terulur untuk mengusap wajah Arxel yang terdapat banyak lebam.

"Apa sakit?" tanya Kesha sambil mengusap wajah lebam Arxel.

"Tidak, aku tidak merasakan sakit, apa lagi di hadapanku ada Princess paling cantik."

"Jangan menggombal Ar, kita sedang terjebak disini, bisa saja kita ma.." belum selesai melanjutkan ucapannya Arxel sudah mencium bibir Kesha.

Kesha terkejut tapi membalas ciuman Arxel tangannya meremas rambut Arxel mereka pun hanyut dalam dunianya sendiri seketika mereka lupa sedang dimana.

1
Sintia We
arxel bisa bisanya yah kamu nge gombal di situasi yang genting🤣🤣🤣
Sintia We
deg degan nya berasa sempe sinih ma🤭
Sintia We
kayanya si chan ini minta di cincang sama Dady Ken deh
Neni Sumartini
dasar bucin akut tak tau tempat😚😚😚
Sintia We
aduh calon besan udah pada ribut dari sekarang bikin gemes nih dua aki" hot 🔥🔥🔥🔥🔥
😍litte rabiiet😍
awwwwe AQ tutup mata princess 🙈🙈🤭
😍litte rabiiet😍
AQ jga deg deg an ya Allah semoga Dady Kenzie cepat datang
sagita90
lanjut kak cantik 🥰
sagita90
bikin dah dig dug kak itha
Mamu💕
lanjut kak 💪
Yani Sugondo
masih blum sampai juga king kenzie sm Axel, gimana nanti perang antara kubu king sm chan
Mamu💕: jauh kak😅
total 1 replies
Selena Ackerman
tunggu yah sampai Daddy Ken dtg,habis kalian jadi perkedel 🤭🤣(ujian cinta mereka ugal-ugalan /Smile/)
Neni Sumartini
dah Dig dug aku bacanya
Ardian Sofy
😩aku sedih
Erda Erda
cari gara ..tunggu datang raja hutan datang abis lah kalian..
GRIL YUMI
kak kok aku ngerasa di sana lihat langsung sich
ikut deg deg an kak 😩
sabar ya princess bentar lagi daddy dan papa axel jemput kalian 😭😭😭

menunggu besok lama banget 😭
mama yoga: salah cari lawan mereka belum tau aja klo Dady Kenzie udah mode iblis nya keluar bakalan di cincang tu yang menculik princess Kesha...berasa dkit bangt ya apa aku yang kecepatan bacanya up lagi dong ka ita
total 1 replies
oktaviani
ko ak yg deg degan
Yani Sugondo
waaaah, masih otw blum perang semoga saja yg kena air keras anaknya Chan, lnjuuut
Istuning Djati
kak besok abdate dobel ya,sudah gak sabar nih,lihat dsddy ken murka.
Istuning Djati
cari gara2 tuh,musuh aexer,mau jadi apa dia ma anaknya,semoga dadfy ken cepat datang,jangan sampai terlambat ya daddy,selamatkan princesmu sam calon mantumu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!