Loh,Kok Bisa-bisanya Kamu Naksir Aku?

Zen dengan kepercayaan diri 100% berjalan menuju markas,tempat mereka biasa nongkrong.

Di sepanjang jalan, cewek-cewek merasa takjub. Seperti belum pernah melihat Zen.

"Wah siapa cowok ganteng itu."

"Tinggi dan proporsional ya..."

"Iya,cakep banget. Beda banget sama yang sering lewat sini dulu.Yang dulu seperti gajah."

"Iya gajah ...hahaha."

Zen dengar itu semua,'Jadi aku seperti gajah kemarin?,dasar cewek sampah,yang cuma suka dengan cowok ganteng!'

Tapi,karna cewek-cewek tadi bilang kalau dia sekarang ganteng,Zen merasa bagai di atas angin.'Ini menyenangkan,begini ya rasanya jadi cowok cantik.'

Salah satu dari cewek tadi mendekat,merasa tertarik ingin menggoda Zen. Hal yang selama ini belum pernah Zen rasakan. Adalah di taksir cewek duluan.

"Hai cowok ganteng,main sama kita aja yuk..."

Tentu ini membuat hati Zen tambah merasa dirinya luar biasa.

Zen membersihkan tenggorokan,mendehem sedikit.

Punggungnya ia tegakkan,menatap sambil menaikkan alisnya sedikit. Dia mencontoh aktor tampan di Drakor yang tidak sengaja di tontonnya.Gaya sok cuek dan jual mahal.

"Aku tidak gampang tertarik!"

Cewek tadi bernama Yuri.Dari sekolah lain.Cewek cantik yang jadi idola cowok-cowok di sekolahnya.

"Wah ...aku suka sama cowok cool begini." Yuri semakin merasa tertantang. Dia tidak pernah di tolak cowok,selama ini cowok-cowok lah mengejarnya.

Tapi Zen,dengan kepercayaan diri sebagai cowok jantan. Tetap tidak memperdulikan,'Hanya Mayra yang bukan cewek sampah,dia suka cowok apa adanya...Aku nggak akan mengkhianati Mayra.Hanya dengan cewek sampah ini.'

"Minggir,aku tidak suka jalanku di ganggu!" Sambil berlalu meninggalkan Yuri dan kedua temannya.

"Apa? Aku di tolak? Tidak bisa,aku tidak bisa di tolak."

Yuri menghentakkan kakinya.Tidak terima.

"Aku harus dapatkan cowok itu,cari tahu siapa namanya!"

***

Selesai latihan ...

Axel keluar kelas A putra. Dia mencari-cari Mayra.'Di mana Mayra,apa dia sudah selesai berlatih?'

Seseorang menepuk bahunya,"Hoy,mau berteman nggak?"

Lalu mengulurkan tangannya,–bersalaman.

"Aku Gio"

Axel mengangguk,"Hi Gio,aku Axel"

"Kau tidak perlu menyebut namamu.Berapa kali tadi Ryu memuji dan menyebut namamu kan."

"Ah...aku jadi merasa tidak enak."

"Bukan masalah Axel,oh..ya aku hanya ingin memberi tahumu. Di sini tidak ada yang benar-benar ingin berteman,jadi kau berhati-hati ya."

Axel menautkan alis,"Apa aku juga harus berhati-hati denganmu Gio?"

Gio menaikkan bahu,"Bisa jadi,kalau aku menemukan celah untuk mengalahkan mu.Aku tidak akan peduli berteman atau tidak."

"Kalau kau punya kemampuan silahkan saja Gio,aku disini hanya ingin mendapatkan pekerjaan."

Gio menatap Axel,'Apa dia juga sepolos ini? Anak baru ini punya segalanya,tapi aku tidak percaya kalau dia juga polos.'

"Aku mau cari Mayra,sampai jumpa lagi Gio."

Gio menyilangkan kaki,sengaja agar Axel terjatuh saat melangkah.Tapi diluar dugaan. Axel cepat melompat,tubuhnya ringan melenting.

Gio terbelalak 'Dia jago menghindar juga? Instingnya kuat? Sebenarnya dia siapa?'

Axel menoleh,"Kau benar Gio,aku harus berhati-hati. Walaupun itu denganmu"

Gio terhenyak,'Dia tidak sepolos yang ku kira.'

***

Dari lorong yang menghubungkan antara ruang kelas,Mayra muncul bersama Nathan. Melihat Axel yang celingukkan.

"Axel!" Mayra memanggil.

Cepat Axel menoleh. "Mayra,kau sudah selesai?"

"Iya sudah,ayo pulang bareng." Mayra langsung menggandeng Axel.

Kruk...

Kruk ..

Suara perut Axel

"Eh kau lapar Axel?" Tanya Mayra.

Axel mengangguk.Melihat itu Nathan tersenyum,lalu menglingkarkan tangannya di punggung Axel.

"Ayo kita makan dulu.Jatah makan kalian sudah di tanggung MG."

"Yang benar Nathan?"

"Iya benar,Rambut Singa"

"Sudah ku bilang jangan..."

Belum selesai Mayra bicara,tangan Nathan sudah menarik Axel lebih dulu.Mau tidak mau Mayra mengikuti."Menyebalkan!"

***

Di kantin MG...

Tertulis di buku menu.Budgeting untuk kelas C,Kelas B dan Kelas A.Nampak perbedaan yang mencolok .

Kelas A tertulis budget 50.000

Kelas B tertulis budget 25.000

Kelas C tertulis budget 10.000

Axel memperhatikan perbedaan itu.Nalurinya merasa seperti tidak terlalu suka.

"Nathan,kenapa harus berbeda begini?"

"Itu karena,pihak MG memotivasi peserta untuk lebih giat berlatih. Kalau mau cepat naik kelas,dan berada di posisi atas..."Sambil nunjuk tulisan kelas A, "....ya harus berusaha."

"Tapi,kenapa aku dan Mayra langsung di kelas A?"

"Itu karna Morgan memilih langsung kalian.Dan kalian sudah memiliki aura bintang. Terlebih kau Axel,kau banyak memiliki potensi."

"Pantas saja orang-orang di kelas C dan kelas B menatap sinis padaku."

"Iya begitulah kalau sudah masuk dunia agensi,dunia penuh persaingan."

Axel mengangguk-angguk.

"Sudah,kalian pesan saja yang kalian mau.Nanti kalau budgetnya berlebih dari budget kalian,aku yang akan bayar."

Mayra tiba-tiba memegang perut,"Eh ...sepertinya aku harus ke toilet.Kalian duluan saja ya."

Axel cepat-cepat menoleh "Mayra ada apa?"

Mayra menggeleng,"Kebelet,udah kamu makan aja duluan nggak apa-apa."

"Beneran nggak apa-apa?"

"Iya beneran."

Mayra berjalan menjauh,menuju toilet.

Axel menatap Nathan serius.

"Nathan,ada sesuatu yang harus kita bicarakan."

Nathan pun tak kalah serius,sebenarnya dia sudah menunggu moment bicara berdua saja dengan Axel. Ada banyak pertanyaan yang muncul sejak pertemuan pertama itu.

"Nathan kau belum jawab pertanyaan ku soal energi murni"

Nathan melihat sekitar,memastikan tidak ada yang mendengar selain mereka.

"Kau juga merasakan energi murni Axel?"

Axel mengangguk,"Apa kita tercipta dari tempat yang sama Nathan?"

"Kau juga ciptaan? Sungguh?"Mata Nathan membulat.

"Aku di ciptakan oleh profesor Frans,dan aku hidup kembali di usia remaja.Tapi kenapa aku merasa wajahmu dan tubuh mu adalah milikku sebelum aku bertemu dengan Profesor Frans."

Nathan membenarkan duduknya,"Axel kau serius? Jadi jiwamu adalah...."

Belum sempat Nathan melanjutkan ucapannya,Yoona datang menghampiri mereka.

"Hai Axel,boleh aku duduk di sebelahmu?"

Axel menaikkan alisnya,menatap Yoona sebentar. "Tidak boleh,di sebelahku hanya untuk Mayra."

Yoona yang merasa di tolak,agak sedikit kecewa 'Sombong sekali,beraninya menolah seorang Yoona.Aku ini artis,apa dia tidak tahu?'

"Baiklah kalau begitu aku duduk di depanmu."

Belum di jawab oleh Axel,Yoona sudah duduk di depannya.

Nathan yang tidak suka dengan kehadiran Yoona,berubah masam.'Wanita Rubah ini,tidak pernah berubah.'

"Axel,bagaiman latihanmu hari ini?,apa kau kesulitan?"

Axel menggeleng,"Tidak,aku tidak kesulitan.Ryu mengajariku dengan profesional."

"Bagus Axel,oh ...ya,kamu berminat ke ikut Casting? Aku pemeran wanita utama di film itu. Kalau kau mau aku bisa hubungi produser untuk merekrutmu."

Mayra yang baru kembali dari toilet,mendengar itu.'Aku sangat marah! Si rubah itu, coba-coba merayu Axel.'

Nathan yang menyadari itu,manarik tangan Axel,dan berdiri"Cepat kita pergi dari sini.Kita makan tempat lain saja."

Axel ikut berdiri,mereka meninggalkan Yoona sendiri.

*

*

*

~Siapa Jiwa Axel sebenarnya?

~Makin penasaran? Lanjutin baca,jangan lupa like & koment ya....! Hadiah juga jangan lupa,buat Author semangat Update!

~Salam hangat dari Penulis🤍