NovelToon NovelToon
Kapten Pilot Dingin Suami Wasiat Dari Mendiang Ayah

Kapten Pilot Dingin Suami Wasiat Dari Mendiang Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Pernikahan rahasia / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: mom beauty

Aletta seorang gadis cantik primadona SMANSA dan periang yang berusia 18 tahun masih duduk di sekolah SMA kelas 3 terpaksa menikah paksa karena wasiat dari almarhum sang ayah.

ia menikah dengan pria tampan nan dingin bernama Lucien Bryan yang berusia 25 tahun. seorang kapten pilot yang ber kharisma dan sudah memiliki kekasih.

bagaimana kisah kehidupan rumah tangga aletta. yuk simak ceritanya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom beauty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bath up

sejak letta keluar dari apart. Bryan masih bersama Lupita di apartemen.

dan sore ini, lupita sedang beristirahat di kamar nya Bryan. mereka tidur seranjang tapi tidak melakukan apa-apa. Bryan masih memegang teguh prinsipnya walaupun lupita melakukan rangsangan kecil sejak tadi.

ketika lupita sedang rebahan di dada kekar Bryan, tiba-tiba dering ponsel diatas nakas samping ranjang meraung kencang.

Bryan yang hendak meraih ponselnya ditahan oleh lupita, " biarin aja lah sayang paling orang iseng, " tahannya seraya memegang lengan Bryan.

"sebentar saja sayang. takutnya penting. "

tapi lupita tak habis cara. ia tak mau Bryan mengangkat karena yang ada dipikiran nya saat ini adalah itu panggilan Dari Aletta.

lupita mengeratkan pelukannya. "biarin yang.. kalau penting nanti juga bunyi lagi, " kelitnya menahan Bryan agar disisinya.

panggilan itupun terhenti. tak lama, ponsel itu meraung kembali.

Bryan menjulurkan lengannya ke samping,

lupita yang melihat langsung mencekal lengannya Bryan "biarin saja kenapa sih yang. Jarang-jarang lho kita bisa me-time begini " ia masih saja menahan Bryan agar tak menyentuh ponselnya. ntah kenapa lupita merasa cemburu ketika Bryan hendak memegang ponselnya.

"lupita, please..... sebentar saja. aku takut dari mama, " ia memohon dengan wajah memelas.

Lupita melengos, "he'um, " balasnya singkat kemudian melepaskan pelukannya.

Bryan meraih ponsel diatas nakas. melihat nomor si penelpon.

"mama, " lirihnya. ia kemudian menoleh, melihat wajah lupita yang cemberut. "sayang, mama nelpon. kamu diam dulu ya. "

lupita diam saja tak menjawab. sedang Bryan sudah menerima panggilan.

"halo, ma... " jawab Bryan dibalik benda pipih tersebut.

"hai sayang nya mama!"

"ada apa ma? " tanya Bryan.

"kok gitu kamu. mama nelpon kangen sama anak laki-laki mama. oh iya, mantu mama mana? " mama sonya mencoba mendengar apa alasan sang anak, karena sejak tadi mama sonya memantau CCTV yang langsung saja membuatnya tersulut emosi.

"hah! oh.. le-letta lagi ti-tidur ma. iya lagi tidur. "

ntah kenapa Bryan saat ini seperti maling ayam yang ketahuan mencuri.

"hari gini! udah tidur? yang bener kamu? bangunilah mantu mama sekarang juga, mama mau bicara, " ucap mama sonya dengan nada tegas. terus terang mama sonya lagi menahan emosi agar tidak meledak-ledak. ia masih mencoba bersabar agar sang putra tidak tahu kalau sejak tadi ia memantau gerak-gerik mereka yang lagi disana.

"jangan dibangunkan dong ma... kasihan dia, " kelit Bryan berbohong.

"ya sudah kalau begitu, mama besok mau nginap di apartemen kamu!!" mama sonya berkata dengan tegas. dan perkataan nya itu tak bisa dibantah.

"tapi, ma... kami jadi gak punya waktu berdua dong"

"nanti mama tidak akan keluar kamar. jadi kalian tidak akan canggung, pokoknya mama besok kesana! " mama sonya masih saja menekan Bryan.

hufttt

Bryan mendesah kasar, "baiklah ma, " ia tak bisa membantah perkataan pemegang tahta tertinggi. jangankan dia, sang papa pun kalau mamanya yang sudah berkata, tidak bisa berbuat apa-apa.

"awas kamu kalau jahatin anak perempuan mama, " tegasnya dan langsung mematikan sambungan ponselnya.

"aishh.... mama, " ucapnya frustasi. Bryan meletakkan kembali benda pipih itu diatas nakas.

"kenapa sayang? " tanya Lupita yang masih berbaring.

"mama besok mau nginap, " Bryan kemudian menoleh ke Lupita, " kamu besok jangan hubungi aku dulu ya. jangan kesini dulu. bisa hancur nanti wajahku dihajar sama emaknya Tarzan, " Bryan mendekap tubuh Lupita.

"he'um... baiklah, " Lupita tersenyum melihat Bryan.

'tak lama lagi Bryan, kamu pasti jadi milik aku' batinnya tertawa jahat.

"kalau begitu, ayo bersiap. aku antar kamu pulang. " ujar Bryan mengangkat tubuh Lupita yang tadi berbaring menjadi duduk.

"aku belum mau pulang, sayang" rengek Lupita manja.

"tapi aku ada urusan habis ini. mamaku nanti mau ke sini, " Bryan mencari alasan. berusaha membujuk kekasihnya itu agar segera keluar dari naungannya.

*****

malam hari.

sementara dikediaman Ahmad subara, alm ayah Aletta.

bu mimi dan letta sedang menikmati makan malam berdua dengan hening. sesekali bu mimi mengajak berbicara letta. membahas tentang kegiatan bu mimi setiap harinya. membahas masalah sekolah letta juga tentang drama rumah tangga sang anak.

"letta, " panggil bu mimi setelah letta menghabiskan makanan nya.

Aletta yang baru saja membersihkan mulutnya dengan tisu sontak menatap wajah sang ibu.

"kenapa, bu? "

"habis ini kamu pulang ya, ibu tidak mau dicap mertua yang ikut campur masalah anak-anak nya.

" tapi bu–"

"tidak ada tapi-tapian, " tegas bu mimi dengan cepat. wajahnya terlihat serius.

"tega ibu, " letta cemberut. kesal dengan sikap sang ibu yang lebih membela suaminya. padahal niatnya letta mau menginap disini. tapi ternyata malah ditolak mentah-mentah.

sedangkan Bryan, ia sudah mengantarkan Lupita pulang ke apartemennya. ia harus segera mencari istrinya dan melakukan kesepakatan bersama demi kelangsungan hidupnya dari amukan singa betina esok.

ketika letta bersiap hendak kembali, tiba-tiba terdengar suara lembut roda empat memasuki pekarangan rumah bu mimi.

letta dan bu mimi mendengar suara itu berpandangan. kemudian bu mimi berjalan menuju pintu. melihat siapa gerangan yang datang.

"assalamualaikum, bu, " ucap pria jangkung diambang pintu. wajah nya datar tapi sedikit kacau.

"waalaikumsalam. lho..... kamu toh. sini masuk, " balas bu mimi ramah.

"saya mau jemput letta, bu. letta nya ada kan bu." Bryan hanya menebak kalau letta akan kembali ke rumah. dan ternyata tebakan nya benar.

"oh. itu letta sudah bersiap. tadi dia juga mau pulang" tunjuk bu mimi kedalam rumah.

"letta...., " panggil bu mimi.

"iya bu, sebentar." letta meraih kunci motor dan ponsel di atas meja. berjalan santai ke luar.

"suamimu sudah menjemput. buruan sana pulang, " titah bu mimi.

Aletta menatap Bryan yang masih berdiri di ambang pintu dengan kesal. "ngapain kemari. ntar juga aku pulang. "

"letta... tidak boleh begitu, " sahut bu mimi seraya menggelengkan kepalanya.

"tidak apa-apa bu. letta sudah biasa begini, " balas Bryan dengan nada lembut yang langsung mendapat pelototan tajam dari letta.

"sudah-sudah.... ntar kalian kemaleman. buruan pulang. ibu bukan ngusir ya tapi takut ada apa-apa dijalan. "

"letta mendekati sang ibu, memeluk sesaat, " letta pulang dulu bu. besok-besok kalau letta datang masih diterima kan bu? "

"kamu boleh datang kapanpun kamu mau asal ijin dulu dengan suamimu. "

Bryan menyeringai pada letta.

'huh.... tambah besar kepala dia mendengar pembelaan ibu' batin letta mengomel.

"baiklah bu. kamu pamit ya, "Bryan langsung beranjak dari beranda menuju kendaraan roda empat. sedang letta sudah menaiki motor sport nya.

kendaraan itupun akhirnya berjalan beriringan. keluar meninggalkan pekarangan rumah bu mimi.

" hah..... semoga kamu bisa mengubah suamimu, nak. " bu mimi menutup pintu.

****

di apart.

Bryan dan letta sudah sampai sekitar setengah jam yang lalu. Bryan pun membahas perihal rencana sang mama yang mau menginap besok.

saat ini mereka berdua sedang di ruang tamu. Bryan duduk dengan wajah serius dan letta malas-malasan di seberang meja.

"letta... kamu harus pindah ke kamarku sekarang juga, " perintah Bryan.

"WHAT!! " matanya membelalak tak percaya dengan ucapan suaminya.

"yang bener aja. gak... gak mau! " protes letta.

"kamu mau mama marah melihat kita tidur terpisah. sekarang kemasi barang-barang kamu semuanya. jangan sampai mama melihat barang kamu disana karena kamar itu mau dipakai mama."

"haish..... kamu bisa gak sehari aja gak bikin aku pusing, " omel letta.

"mau bagaimana lagi. buruan sekarang! " titah Bryan dengan wajah datar.

Aletta yang merasa kesal, berjalan menuju kamarnya sambil menghentak-hentakkan kakinya ke lantai. "dasar serigala kutub... , awas aja nanti aku kerjain. "

"aku dengar letta! "

"masa bodoh! "

Bryan mengacak-acak rambutnya kasar. ia frustasi menghadapi bocah tantrum seperti letta.

hening sejenak.

tak ada suara omelan dari letta. tak ada suara dari TV atau ponsel yang berbunyi. hanya suara detak jarum jam yang terdengar samar.

hingga akhirnya, Bryan pun berjalan, mulai menyusun kamarnya untuk berdua dengan letta. memindahkan pakaian nya ke lemari sebelah.

BRUKK

Bryan terkejut. ia menoleh ke belakang, "APA-APAAN KAMUU? "hardiknya keras. wajahnya langsung membeku melihat letta menjatuhkan semua barang-barang nya di lantai.

" ops.... sang penguasa marah oi..., " letta menutup mulutnya dengan sebelah tangan.

"bereskan dan letakkan di lemari sana, " Bryan menunjuk lemari yang terletak di pojok.

Aletta duduk diatas kasur king size itu dengan acuh, "sabar... aku masih capek. "ia mengipasi wajahnya dengan telapak tangan.

"Aletta... bereskan! jangan sampai aku melemparmu dari balkon! " nadanya pelan tapi tajam. Bryan menatap dengan rahang yang mengeras.

"sabar bro! "

"ALETTAAAA!!"

Aletta merasakan suhu sekitarnya menjadi dingin. tiba-tiba saja ia bergidik ngeri melihat sorot tajam Bryan seperti iblis. ia pun bangkit.

"iya... ini diberesin. "

Bryan berdiri sambil bersedekap dengan wajah angkuh, "dan satu lagi, selama kamu dikamarku, jangan coba-coba menyentuh barang-barang milikku, " Bryan memberi peringatan tegas.

aletta berkacak pinggang. wajahnya jutek, "heh.... juleha... siapa juga yang mau megang barang bekas punya situ"

Bryan seakan darahnya mendidih melihat Aletta yang selalu melawannya, "siapkan segera. aku tak mau kamarku berantakan. kalau tidak aku akan mengurungku di dalam kamar mandi! " ancamnya.

"siapa takut! "

Bryan yang emosinya sudah memuncak, bergegas mendekati letta, dan memanggul tubuh letta seperti karung beras.

"woi turunin woi....., " letta meronta seraya memukul bahu kekar Bryan.

"LUCIEN BRYAN TURUNIN GUE! " teriak letta di samping telinga Bryan yang tak peduli dengan amukan dan pukulan letta.

Bryan yang gemas pun memukul bokong letta.

plakk

"woi... pelecehan!!" Aletta meronta-ronta.

"siapa bilang. bahkan lebih dari inipun aku bisa, " balas Bryan tersenyum puas.

Bryan meletakkan Aletta di dalam bathup. ia buru-buru keluar dan mengunci pintu kamar mandi itu.

letta langsung berlari mengejar tapi sayang ia kalah cepat. hingga terkurung di kamar mandi yang luas itu.

brak... brak... brak.....

"serigala kutub..... bukain! " teriak letta dari dalam.

"serigala Antartika.... bukain woyy! "

"aish.... dasar kepala batu."

Aletta pasrah. ia berjalan menuju bathup dan mendudukinya. "untungnya kering, " ia mengusap-usap lantainya.

"tidur disini juga gak masalah, " Aletta pun merebahkan tubuhnya berbaring didalam bathup.

bersambung.....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
shenina
waduh 🫢
Fitriah Fitri
🥲🥲🥲
Tina Nine
Nama nnya bolak balik ganti..ya thor
Fitriah Fitri
thks ka ... da di kasih 2 bab
mom beauty: masama kaka 🥰
total 1 replies
Fitriah Fitri
Alhamdulillah... akhir nya lucia mau memberi nafkah jg walau da telat sebulan peenikahan kalian
Kasandra Kasandra
lanjut
Del Masdeliana
habis ys
Del Masdeliana
kok habys
elayn owo
Baca ceritamu bikin nagih thor, update aja terus dong!
mom beauty: boleh mengajukan usulan. diterima kritik dan sarannya ya biar perkembangan novel kita semakin membuat pembaca bersemangat🤗😊
total 1 replies
Scar
Jatuh hati.
mom beauty: mksih hadirnya kaka🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!