NovelToon NovelToon
BENANG KUSUT

BENANG KUSUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Cintapertama
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Gemini 75

Kirana berusaha menjaga keluarga, sementara Riana menyimpan rahasia. Cinta terlarang menguji mereka. Antara keluarga dan hati, pilihan sulit menanti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Gemini 75, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta Yang Menanti

Mentari senja merayap turun, memancarkan warna keemasan yang lembut di langit Pujon Kidul. Cahayanya menari-nari di antara hamparan sawah yang menghijau, menciptakan lukisan alam yang memukau. Riana Indriani duduk dengan gelisah di salah satu gazebo Cafe Sawah, jemarinya mengetuk-ngetuk meja kayu. Udara sejuk pegunungan sedikit menenangkan, namun tidak mampu meredakan debaran jantungnya yang tak terkendali.

Ini adalah pertemuan yang berbeda. Bukan lagi sekadar obrolan ringan tentang pekerjaan atau diskusi proyek. Raka Adibrata, atasannya yang selama ini ia kagumi dalam diam, telah mengajaknya bertemu di tempat ini. Sebuah tempat yang jauh dari hiruk pikuk kota, menawarkan ketenangan dan keindahan alam yang memanjakan mata.

Waktu seolah berjalan lambat. Setiap detik terasa seperti menit yang panjang. Riana terus memandangi jalan setapak yang berkelok di antara tanaman, berharap segera melihat sosok yang ia tunggu. Pikiran-pikiran berkecamuk di benaknya. Apa yang akan Raka katakan? Apakah ini hanya pertemuan biasa, atau ada sesuatu yang lebih?

Tiba-tiba, dari kejauhan, muncul sosok yang sangat familiar. Raka Adibrata. Langkahnya mantap, senyumnya merekah saat melihat Riana. Jantung Riana semakin berdebar kencang. Ia berusaha menenangkan diri, menarik napas dalam-dalam sebelum Raka mendekat.

"Maaf membuatmu menunggu," ucap Raka, suaranya terdengar lembut di telinga Riana. Ia duduk di kursi hadapan Riana, tatapannya hangat dan penuh perhatian. "Jalan sedikit macet tadi."

"Tidak apa-apa, aku juga baru sampai kok," balas Riana, berusaha menyembunyikan kegugupannya di balik senyum tipis.

Mereka terdiam sejenak, menikmati keindahan senja yang semakin memukau. Raka membuka percakapan dengan membahas hal-hal ringan. Tentang pekerjaan yang sedang mereka kerjakan, tentang hobi masing-masing, tentang film yang baru-baru ini mereka tonton. Riana pun mulai merasa lebih rileks, sedikit demi sedikit menghilangkan kegugupan yang tadi melandanya.

Namun, di balik obrolan ringan itu, Riana bisa merasakan ada sesuatu yang berbeda. Tatapan Raka terasa lebih dalam, lebih intens. Setiap kali mata mereka bertemu, Riana merasakan sengatan listrik yang aneh, namun menyenangkan.

Setelah beberapa saat, Raka menghela napas panjang, memecah keheningan yang mulai terasa canggung. Ia menatap Riana dengan tatapan yang lembut, namun penuh ketegasan. "Riana, sebenarnya ada hal penting yang ingin aku sampaikan," ujarnya, suaranya terdengar lebih serius dari sebelumnya.

Riana menelan ludah. Firasatnya mengatakan, inilah saatnya. Inilah saat yang ia tunggu sekaligus ia takuti.

"Aku... aku menyukaimu, Riana. Sejak pertama kali kita bertemu," ungkap Raka, kata-katanya mengalir dengan tulus dari lubuk hatinya. "Aku tahu ini mungkin mengejutkanmu, tapi aku tidak bisa lagi memendam perasaan ini. Aku ingin kamu tahu, bahwa aku benar-benar menyukaimu."

Pengakuan Raka bagaikan petir di siang bolong. Riana terkejut, namun juga merasa senang yang tak terhingga. Ia memang sudah lama menaruh hati pada Raka, mengaguminya dari jauh. Namun, trauma masa lalu membuatnya ragu untuk membuka diri, takut akan terluka lagi.

"Raka, aku..." Riana menggantungkan kalimatnya, mencari kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya. "Aku juga menyukaimu. Aku sudah lama mengagumimu. Tapi... aku tidak tahu apakah aku bisa menerima cintamu," lanjutnya lirih, suaranya bergetar.

Raka mengerutkan kening, menunjukkan ekspresi bingung dan sedikit kecewa. "Kenapa? Apa ada yang salah denganku? Apa aku melakukan sesuatu yang membuatmu tidak nyaman?"

Riana menggeleng cepat. "Bukan begitu, Raka. Kamu tidak salah apa-apa. Aku hanya... aku trauma. Aku sudah berkali-kali gagal dalam cinta. Aku takut, jika aku membuka hati untukmu, aku akan terluka lagi. Aku takut, kamu akan menyakitiku seperti orang-orang sebelumnya," jelas Riana, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.

Raka meraih tangan Riana, menggenggamnya erat, seolah menyalurkan kekuatan dan keyakinan. "Aku mengerti, Riana. Aku mengerti rasa takutmu. Aku tahu, menyembuhkan luka itu butuh waktu. Aku tidak akan memaksamu untuk segera membalas cintaku. Aku tidak akan menuntut apa pun darimu," janji Raka, matanya menatap Riana dengan penuh keyakinan dan ketulusan. "Aku akan menunggu, Riana. Aku akan menunggu sampai kamu siap membuka hatimu untukku. Aku akan membuktikan padamu, bahwa aku berbeda dari orang-orang sebelumnya. Aku akan menjagamu, melindungimu, dan mencintaimu dengan sepenuh hati."

Riana terharu mendengar ucapan Raka. Air matanya tumpah, membasahi pipinya. Ia merasa bersyukur, ada seseorang yang begitu tulus mencintainya, yang mau menerima dirinya apa adanya, dengan segala luka dan ketakutannya.

"Terima kasih, Raka," ucap Riana, suaranya tercekat oleh tangis. "Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan. Aku hanya bisa berjanji, aku akan berusaha. Aku akan berusaha untuk menyembuhkan lukaku, untuk membuka hatiku, dan untuk mempercayaimu."

Raka tersenyum lembut, mengusap air mata Riana dengan ibu jarinya. "Aku tahu kamu bisa, Riana. Aku percaya padamu. Aku akan selalu ada di sini untukmu, mendukungmu, dan menemanimu dalam setiap langkahmu."

Riana menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Ia menatap Raka dengan tatapan yang penuh harap. "Aku hanya minta satu hal, Raka. Bersabarlah menungguku. Karena sebenarnya, jauh di lubuk hatiku, aku pun ingin bersamamu. Aku pun ingin merasakan cinta yang tulus dan abadi," ucapnya, suaranya bergetar, namun penuh keyakinan.

Raka tersenyum, mendekatkan wajahnya dan mengecup kening Riana dengan lembut. "Aku akan sabar menunggu, Riana. Aku akan selalu sabar. Aku percaya, suatu saat nanti, kamu akan menjadi milikku. Dan aku akan menjadi milikmu selamanya," bisik Raka, suaranya penuh cinta dan harapan.

Senja semakin larut, langit berubah menjadi gelap. Bintang-bintang mulai bermunculan, menghiasi langit malam yang indah. Namun, kehangatan cinta mulai menyelimuti hati Riana dan Raka, mengalahkan dinginnya udara malam. Mereka tahu, perjalanan mereka masih panjang, penuh dengan tantangan dan rintangan. Namun, dengan kesabaran, kepercayaan, dan cinta yang tulus, mereka yakin bisa meraih kebahagiaan bersama.

Sambil menikmati secangkir kopi hangat, mereka melanjutkan obrolan mereka, saling berbagi cerita dan mimpi. Malam itu, di Cafe Sawah Pujon Kidul, cinta mulai bersemi di antara Riana Indriani dan Raka Adibrata. Sebuah cinta yang lahir dari ketulusan, kesabaran, dan harapan. Sebuah cinta yang siap menghadapi segala badai dan rintangan, demi meraih kebahagiaan abadi.

\*\*\*\*\*\*\*\*

1
SitiGemini75
tunggu aja nanti 🤣
SitiGemini75
iya kak hukum aja 😍
SitiGemini75
kapan ya kak soalnya aku masih seneng mainin hidup Riana sih kak
SitiGemini75
iya ya kak kenapa nggak di blokir aja 😄😄🤭
kalea rizuky
riana oon blokir no semua mantan qm. itu bodoh
kalea rizuky
riana di hancur kan berkali. kali. kapan bahagia nya thor jahat lu
kalea rizuky
jahat qm. bim ya ampun riana nasib mu
kalea rizuky
moga Bima obat ya bukan luka baru
kalea rizuky
heleh g punya pilihan tp doyan buktiknya lu hamil najis
kalea rizuky
nunggu karma para penghianat
kalea rizuky
kasian riana adek kurang ajar
Heny
Kasian Riana di khianati
SitiGemini75: sebenarnya kasian juga tapi namanya takdir harus gimana lagi
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!