Selena Saphire Cessalie adalah seorang antagonis dan juga putri dari seorang Duke Alaric yang akan mati sebelum hari kedewasaannya.
Sedangkan Selina Quinsha adalah jiwa asing yang tiba-tiba terjebak di dalam raga Selena Saphire Cessalie. Nama mereka hampir mirip dan nasib mereka juga mirip, mati diusia muda.
Dengan sebuah sistem, Selina akan menyelesaikan beberapa misi untuk bisa bertahan hidup dari batas waktu yang sudah ditentukan oleh cerita aslinya.
Mampukah Selina menyelesaikan semua misi yang diberikan oleh sistem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MTMH18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemarahan Duke Alaric
Duke Alaric yang masih berada di dalam kamarnya, merasa ada kekuatan besar yang berasal dari kamar sebelah… kamar milik Selena.
Kemudian disusul dengan suara teriakan panik dari Mary, pelayan pribadi Selena.
Tanpa membuang waktu, Duke Alaric langsung keluar dari kamarnya dengan langkah lebarnya. Sang duke berjalan ke kamar sebelah.
Brak!
“Selena?” Kagetnya saat melihat tangan sang putri digigit oleh serigala yang ukurannya sangat besar.
Saint Eric yang saat ini sudah menjadi pengawal pribadi Selena juga datang ke kamar sang nona dengan menggunakan teleportasi, Eric terkejut saat melihat perubahan Kale yang menjadi seperti serigala liar.
Eric langsung mengeluarkan rantai dan mengikat tubuh Kale agar tidak menyerang Selena yang sudah terluka parah. Duke Alaric langsung menggendong putrinya dan memberikan pertolongan pertama pada luka lebar di tangan sang putri.
“Bagaimana bisa hewan buas sepertinya bersama putriku?” Marah Duke Alaric kepada Eric yang masih berusaha menahan Kale yang terus meronta.
Selana yang hampir hilang kesadarannya, kini mulai sadar kembali dan terkejut saat melihat Kale yang sedang dirantai dengan rantai sihir milik Eric.
Selena menatap ke mana arah mata Kale tertuju, ternyata pada bunga matahari yang tergeletak di atas lantai. Anak perempuan itu mencoba mengingat sesuatu, ia yakin kalau ada alasan kenapa Kale membenci bunga matahari sampai marah seperti ini.
“Panggil dokter!” Teriakan Duke Alaric membuat Selena menatap sang ayah.
Dari mata merah itu, Selena sempat melihat getaran ketakutan… tetapi ia tidak begitu yakin, karena Duke Alaric sangat membencinya.
“Bunuh hewan liar itu!” Titah Duke Alaric kepada Eric yang tidak bisa menyembunyikannya keterkejutan.
“Tapi Tuan Duke—”
“Jangan membantah! Bunuh sekarang juga!” Duke Alaric memotong ucapan Eric yang terlihat ragu untuk membunuh Kale.
“Ja-jangan!” Kata Selena sambil menahan ringisannya.
Anak perempuan itu meronta agar sang ayah menurunkannya, tetapi Duke Alaric tidak akan membiarkan putrinya untuk mendekat hewan buas seperti Kale.
“Ini salahku, Kale marah karenaku!” Seru Selena yang baru ingat kalau Kale membenci bunga matahari yang merupakan lambang dari Kerajaan Drakestone.
“Tolong turunkan aku! Aku akan meminta maaf kepada Kale,” Selena menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca.
Tatapan dingin Duke Alaric tidak berubah, bahkan rahang sang duke terbilang mengeras, karena menahan amarahnya.
“Tidak! Dia akan membunuhmu!” Kata Duke Alaric yang kini berjalan untuk keluar dari kamar sang putri, tetapi ucapan Selena membuat langkahnya terhenti.
“Aku akan melakukan apa saja, asal Tuan Duke mengizinkanku untuk menenangkan Kale,” suara anak perempuan itu terdengar sedikit bergetar.
Duke Alaric menatap putrinya, suara geraman dari Kale membuat suasana di Mansion Cessalie semakin mencekam. Mata hijau Selena menyorot penuh permohonan, dan semua itu demi serigala yang hampir membunuhnya.
Duke Alaric menurunkan putrinya, “Jika dia tidak bisa tenang, maka jangan menghalangiku untuk membunuh hewan liar itu!”
Selena menganggukkan kepalanya, bibirnya yang tampak pucat terlihat menyunggingkan senyuman manisnya. Kakinya yang kecil melangkah ke arah bunga matahari yang masih menjadi pusat kemarahan Kale.
“Aku akan menghancurkannya demi Kale!” Ucapnya sambil menatap ke arah Kale yang masih menggeram marah.
Selena mematahkan bunga matahari tersebut, ia merobeknya menjadi potongan kecil-kecil. Dan tanpa diduga Kale mulai sedikit tenang, tetapi Eric masih belum melepaskan rantai di tubuh serigala itu.
“Maaf Kale, aku tidak tahu kalau kau membenci bunga itu,” Selena menangis dan hendak melangkah mendekati Kale yang masih belum berubah menjadi kecil lagi.
“Tidak boleh terlalu dekat!” Tahan Duke Alaric sambil menahan tangan putrinya agar tetap menjaga jarak dengan Kale.
“Jangan bunuh Kale, ini semua bukan salah Kale…ini salahku!” Selena menatap ayahnya dengan mata hijau yang basah oleh air mata.
“Dia sudah melukaimu, bahkan hampir memutuskan lenganmu! Apa kau masih ingin membiarkan hewan liar itu tetap hidup?” Bentak DUke Alaric tanpa sadar.
GGRRRHHHH
Kali ini Kale menggeram matah kepada Duke Alaric yang sudah membuat Selena ketakutan.
“Iya, aku tidak akan ceroboh lagi. Aku yakin Kale tidak sengaja melukai—”
“Bodoh!” Duke Alaric memotong ucapan putrinya.
Selena tiba-tiba bersimpuh di depan ayahnya, “Aku mohon jangan bunuh Kale!” Pinta anak perempuan itu yang masih sesenggukan.
Eric mengalihkan pandangannya ke arah lain, ia tidak tega melihat Selena yang memohon seperti ini. Sebenarnya apa yang dikatakan Selena benar, Kale tidak bisa mengendalikan diri, karena amarah yang membuat kekuatannya juga tidak bisa dikendalikan.
“Apa kau tidak keberatan kalau mati diserang oleh hewan liar itu?” Tanya Duke Alaric dengan intonasi suara yang tidak sekeras tadi.
Selena menganggukkan kepalanya, ia tidak akan ceroboh seperti tadi dan dirinya bisa menjamin kalau Kale tidak akan berubah seperti ini lagi.
“Aku berjanji akan menjaga Kale dengan benar dan tidak akan membiarkannya melukai siapapun yang ada di sini,” ucap anak perempuan itu yang tidak bisa membiarkan Kale mati begitu saja, karena Kale adalah aset yang sangat berharga untuknya dan juga untuk kekuatan Cessalie di masa depan.
“Baiklah kalau begitu,” Duke Alaric menatap ke arah Eric yang kini menganggukkan kepalanya.
“Kurung hewan liar ini sampai tubuhnya kembali menyusut! Jangan lepaskan sebelum tubuhnya kembali mengecil!” Titahnya kepada Eric yang langsung menghilang sambil membawa Kale.
“Kale dibawa ke mana?” Panik Selena saat tidak melihat keberadaan Kale dan juga Eric.
“Ke tempat yang lebih aman,” jawab Duke Alaric sambil menggendong putrinya untuk keluar dari kamar yang sudah hancur oleh kekuatan Kale.
Selena hendak membuka suaranya, tetapi tiba-tiba saja tubuhnya terasa lemas dan…
[MISI GAGAL]
[MASTER AKAN MENDAPATKAN HUKUMAN]
Setelah membaca tulisan yang ada di layar monitor, Selena langsung tidak sadarkan diri dan membuat Duke Alaric sedikit panik.
“Kenapa dokter belum tiba juga?” Marahnya kepada Louis yang baru datang.
Mary yang ditugaskan untuk memanggil dokter, masih belum kembali. Tetapi malah Louis yang dimarahi oleh Duke Alaric.
“Dia masih hidup,” gumam Duke Alaric yang masih bisa merasakan kehidupan di dalam raga putrinya.
Meskipun pendarahannya sudah tidak keluar lagi, tetapi Selena kehabisan banyak darah dan tubuhnya begitu dingin.
“Tuan, pakaian Anda kotor. Saya akan—”
“Tidak perlu. Cepat bawa dokter ke sini!” Potong Duke Alaric yang kini menidurkan sang putri di tempat tidur miliknya.
Duke Alaric membawa Selena ke kamarnya, karena kamar Selena tidak bisa dipakai lagi dan harus menunggu waktu untuk selesai diperbaiki.
Louis berlalu keluar untuk menjemput dokter, meninggalkan Duke Alaric yang masih menatap wajah pucat putrinya.
“Bahkan saat nyawamu terancam, kau masih ingin melindungi hewan buas itu?” Tanya Duke Alaric yang tidak akan mendapatkan jawaban dari Selena yang saat ini menjalani hukuman dari sistem.
Bersambung.
delapan belas tahun, iyesss dong
dan bisa jadi Kale juga berasal dari dunia modern.
berasa di tinggal pas lagi sayang sayang nya......😭