NovelToon NovelToon
Pengganggu

Pengganggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Penyesalan Suami / Berbaikan
Popularitas:43.5k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Setting Latar 1970

Demi menebus hutang ayahnya, Asha menikah dengan putra kedua Juragan Karto, Adam. Pria yang hanya pernah sekali dua kali dia lihat.

Ia berharap cinta bisa tumbuh setelah akad, tapi harapan itu hancur saat tahu hati Adam telah dimiliki Juwita — kakak iparnya sendiri.
Di rumah itu, cinta dalam hati bersembunyi di balik sopan santun keluarga.

Asha ingin mempertahankan pernikahannya, sementara Juwita tampak seperti ingin menjadi ratu satu-satunya dikediaman itu.

Saat cinta dan harga diri dipertaruhkan, siapa yang akan tersisa tanpa luka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ternyata 13

"Oh Mbak Juwita sudah pulang. Itu tadi dicariin sama Mas Bimo."

Asha baru saja menyelesaikan pekerjaannya atau lebih tepatnya oleh Juragan Karto diminta untuk berhenti. Dia melihat Juwita yang melenggang masuk ke rumah. Tapi sebelumnya ada suara mobil yang menandakan ada orang rumah yang pergi dan sudah kembali.

Asha pikir itu Adam tapi ternyata Juwita. Jam menunjukkan angka 16.00, dan dirinya berpikir bahwa suaminya telah kembali.

"Oh, dimana Mas Bimo?" tanya Juwita. Dia menampilkan senyum terbaiknya di depan Asha.

"Tadi kayaknya pergi ke ruangan Bapak,"sahut Asha. Dia juga membalas senyuman Juwita dengan senyuman juga.

"Oke, terimakasih ya Sha."

Setelah mengatakan hal tersebut, Juwita langsung melenggang pergi. Asha melihat Juwita masuk ke ruang Juragan Karto. Padahal yang dia tahu, saat ini ayah dan anak itu sedang membicarakan hal penting.

Ia menggelengkan kepalanya, dia tidak mau tahu tentang sikap Juwita yang menurutnya kurang sopan itu. Tapi mungkin karena Juwita sudah tinggal di rumah ini sejak kecil, dia bisa bersikap seperti ini.

"Lagi pula, untuk apa aku ikut memikirkannya. Tadi memang Mas Bimo mencari dia, aku tidak bohong,"gumam Asha.

Asha kemudian merapikan mejanya, menyimpan buku pembukuan yang sudah dia buat di lemari yang ada di sana. Namun tiba-tiba Asha mengambil kembali buku itu. Ia merasa bahwa menyimpan di tempat itu bukanlah cara yang benar. Alhasil, Asha membawa bukunya kembali ke kamar. Dia menyimpannya di lemari bajunya.

Cekleek

"Mas Bimo mencari ku?" Juwita masuk ke ruangan Juragan Karti tanpa mengetuk pintu dan tanpa menyapa pula. Dia langsung masuk lalu menemui suaminya.

"Iya, tadi aku mencari mu,"jawab Bimo. Ia lalu meminta istrinya itu untuk duduk di sebelahnya.

"Juwita, apa kamu tidak tahu bahwa sekarang Bapak sedang membicarakan hal yang penting dengan suami mu?"

Ya?

Juwita terkejut ketika mendengar pertanyaan ayah mertuanya. Terlebih nada suara Juragan Karto seperti tidak suka dengan kedatangannya.

"T-tidak Pak, maaf kalau saya mengganggu pembicaraan Bapak dan Mas Bimo,"ucap Juwita tergagap. Dia langsung menundukkan wajahnya, takut.

"Pak, Bapak kenapa sih? Kan Juwita sudah dari kecil di sini. Masa Bapak bersikap seperti itu ke dia. Juwita sudah tinggal dan kenal dengan kita sejak dia kecil, bukan hal yang salah jika dia bersikap seperti ini,"bela Bimo. Ya dia sekarang tengah membela istrinya yang ditegur oleh ayahnya.

Haaah

Juragan Karto membuang nafasnya kasar. Dia merasa bahwa Bimo benar-benar sudah dibutakan cinta oleh Juwita.

Memang benar, sejak dulu Bimo sudah kecintaan sekali dengan Juwita. Apa yang diinginkan Juwita selalu dipenuhinya. Dan Bimo tidak bisa menolak barang sedikitpun permintaan wanita itu. Bahkan belum jadi istri, dan sejak masih remaja juga anak-anak, Bimo selalu berusaha mengabulkan apa yang diinginkan Juwita.

Masih segar dalam ingatan Juragan Karto, ketika anak-anak masih berusia belasan tahun, Juwita pernah meminta sebuah sepatu yang mana sangat sulit di cari. Bimo merengek kepada Juragan Karto, dan alhasil dia Juragan Karto harus mencari ke luar kota untuk mendapatkannya.

"Memang benar Juwita sudah tahu dan mengenal keluarga ini sejak kecil, namun dia juga harus bisa membedakan situasi santai dan serius. Hal yang sederhana yakni mengetuk pintu, Juwita seharusnya kamu tahu bahwa saat hendak masuk ke ruangan tertutup, hal yang kamu harus kamu lakukan adalah mengetuk pintu lebih dulu."

Degh!

Belum pernah sebelumnya Juwita ditegur seperti ini. Hal ini cukup membuatnya terkejut. Dan seketika dalam hatinya menyalahkan Asha.

"Wanita itu sengaja menjebak ku agar aku terlihat salah di mata Bapak. Dasar wanita sialan!"umpat Juwita dalam hati.

Bukannya menyadari kesalahannya, wanita itu malah melimpahkan kesalahannya kepada orang lain.

"Jangan diulangi, Juwita. Meski kamu sudah jadi bagian dari keluarga ini bahkan sedari kecil, tapi yang namanya sopan santun itu harus tetap dijalankan,"imbuh Juragan karto.

"Baik Pak, maafkan saya,"ucap Juwita.

Akhirnya Juragan Karto menyudahi pembicaraannya dengan Bimo dan menyuruh anak serta menantunya itu untuk meninggalkan ruangan.

Bimo dan Juwita berjalan bersama untuk kembali ke kamar. Sesampainya di kamar, Juwita meluapkan kemarahannya.

"Aaarghhh sialan, ini gara-gara Asha. gara-gara dia aku jadi dimarahi oleh Bapak!" pekik Juwita kesal.

"Sttt, sudah. Kamu harus tenang Juwita. Kamu harus bisa menahan emosinya. Di rumah ini kamu jelas pemenangnya. Semua orang sudah mengenalmu sejak lama. Baik itu keluargaku ataupun pekerja di rumah ini, semua sudah mengenalmu lebih dulu ketimbang wanita itu. Jadi mudah bagimu untuk membalas perbuatan wanita itu dengan cara halus pastinya."

Bimo ikut kesal juga dengan apa yang menimpa istrinya. Selama ini apapun yang dilakukan Juwita tidak pernah mendapat reaksi dari ayahnya, dan baru kali dia melihat Juwita ditegur seperti itu.

Setelah mendengar cerita dari Juwita tentang Asha yang mengatakan bahwa dia berada di ruangan ayahnya, Bimo pun sepakat dengan Juwita bahwa ini pasti jebakan dari Asha.

"Agaknya istri dari adikku itu memang mulai mencari gara-gara."

"Nah kan, aku juga merasa demikian. Mungkin karena Bapak mulai memercayainya membuat wanita itu jadi sombong. Aku tidak bisa membiarkan ini."

Juwita begitu berapi-api. Dia merasa harus membalas apa yang sudah dilakukan Asha terhadap dirinya.

Sungguh lucu, soal Bimo yang mencari Juwita adalah benar adanya. Dan soal Asha yang mengatakan bahwa Bimo tengah bicara dengan Juragan Karto juga benar. Akan tetapi Asha tidak pernah berkata bahwa Juwita diminta masuk ke ruangan itu. Apa yang dilakukan Juwita sepenuhnya atas inisiatif sendiri.

"Bagaimana kalau kamu menunjukkan taringmu. Di rumah ini semua orang menyukaimu. Aku sempat mendengar ucapan dari para pembantu dan pekerja, katanya Asha adalah menantu yang tidak diakui. Nah buat saja mereka terus bicara demikian. Dengan cara seperti itu, kita buat wanita itu tidak betah,"ucap Bimo

Sriiing

Mata Juwita berbinar mendengar ide dari suaminya. Memang benar, bahwa di rumah ini, para pembantu dan pekerja sering membandingkan dirinya dan Asha, dimana nilai tinggi itu masih dipegang olehnya.

"Oke Mas, aku paham. Aku akan melakukannya. Dan sekarang bukan waktunya aku bersantai seperti ini."

Juwita mengepalkan tangannya penuh dengan semangat. Ia lalu melenggang pergi meninggalkan suaminya di kamar sendiri.

"Bagus, lakukan tugas mu dengan baik Juwita dan aku pun juga akan melakukan peran ku dengan baik. Aku tidak suka istri Adam menjadi orang yang dipercaya oleh Bapak. Aku tidak suka perhatian Bapak menjadi terarah kepada Adam. Adam, dia hanya perlu jadi anak yang bersikap buruk agar apa yang dikerjakan oleh Bapak, semua bisa berada di tanganku."

TBC

1
GiZaNyA
hahaha.. good Adam... emang harus dibikin seneng dulu itu si Bimo... baru nanti digrebek... mudah2an Adam bilang ke Bapaknya untuk ngikutin kemana pun Bimo pergi.. biar cepat selesai masalahnya...
dewi rofiqoh
Bimo pasti klo preman Suruhannya berhasil
Eni Istiarsi
salah cari lawan Bang! 😄
Esther Lestari
Adi masih baik hati gak menghabisi nyawa para penjahat itu
Dew666
🍒🍒🍒🍒
GiZaNyA
mantaappp... bikin orang orang suruhan Bimo bilang misi udah mau selesai terus minta bayaran sisanya ke Bimo... biar langsung dibekukan sama polisi...
GiZaNyA
dasar si Bimo.. tunggu aja nanti pembalasan si Adam kaya gimana...
Dewi kunti
typo nya bertebaran,bnyk kata yg hurufnya kurang🙏
lin
pngen tau lngkah apa yg akan Adam ambil, belajar lah menggunakan logika jgn trllu baik , sayangi nyawa dan istri Lo sendiri, klo gak diselesaikan hdup Lo dalam bahaya terus jdi bertindak lah💪
dewi rofiqoh
Adam dan asha jadi sulit percaya dengan orang lain, secara mereka sengaja disakiti oleh orang terdekat bahkan masih saudara sendiri
Eni Istiarsi
wajar jika Adam dan Asha menjadi tidak mudah percaya pada orang disekitarnya.karena nyata bahkan kakak kandungnya sendiripun ingin melenyapkannya
dewi rofiqoh
Jangan sena dulu nomor! Keinginanmu tak sesuai ekspektasi 🤭🤭,kare author tak merestui 🤭🤭
marie_shitie💤💤
ini nmnya sahabat setia dan mau melakukan apa pun
Aas Jamilah82
eh Juwi jangan marah sama Asha harusnya kamu marah Sama othor yg menjodohkan kamu Sama bimo🤣🤣,
lin
untuk jodohnya adam bkn juwita, si bimo sm juwita pasangan serasi sama2 jahat dan gk bersyukur, smga aj Adam cerita sm org tuanya tp secara diam2 ttg kelakuan kk nya Sklian ksih bukti trus msukin penjara, klo dibiarin ketiga kalinya blm tntu adam sm asha selamat mskipun ada adi yg ngebantu💪👍
Esther Lestari
gak sabar menunggu Bimo jatuh karena kejahatannya😁
Dew666
🍭🍭🍭🍭
dewi rofiqoh
Sock sudah pasti,... Bagaimanapun juga mengetahui bahwa saudaranya sendiri yang tega mencelakainya bahkan berusaha menghilangkan nyawanya. Sabar dam... Setelah ini berpikir jernih dan jangan gegabah. Cari bukti kejahatan bimo
biby
ceritakan sj sm bapakmu dam. setidakx urang tuamu tau kelakuan kakaknu
Dewi kunti
perbuatan 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!