Terjebak Cinta Istri Istri Kesepian

"Kita sekarang berada di mana sih, Mbak?' tanya Kamal nampak kebingungan sambil mengedarkan padangannya ke tempat sekitar, begitu mobil yang digunakan dia dan Salma berhenti.

"Yang pasti ada di kampung orang dan jauh dari dari tempat tinggal kita," jawab Salma asal. "Kamu belum pernah main ke daerah sini apa?"

"Belum," jawab Kamal setelah mendapat jawaban. "Terus, kita ngapain di sini?"

"Tunggu aja, nanti kamu juga bakalan tahu," ucap Salma. "Kalau kabar yang aku dapat memang benar, kamu akan jadi saksi, dengan apa yang akan aku lakukan sampai mendatangi daerah asing ini."

Kamal tercenung beberapa saat sambil menatap lekat wanita yang menunjukan raut wajah tidak biasa. Dari keadaan seperti itu, Kamal mencoba menyimpulkan kalau saat ini Mbak Salma sedang tidak baik-baik saja. Kamal pun memilih diam dan kembali mengedarkan pandangan ke sekitar.

"Ternyata benar," ujar Salma tibat-tiba beberapa menit kemudian. Kamal yang terkejut langsung melempar tatapan ke arah yang sama dengan tatapan Salma.

Kening Kamal langsung berkerut kala matanya menangkap sosok yang kemungkinan membuat raut wajah Salma seperti sedang menahan amarah.

"Kamu tunggu di sini, Mal," ujar Salma tiba-tiba dan wanita itu langsung turun dari mobil.

Kamal pun terkesiap dan dia segera ikut turun dari mobil meski tidak mengikuti salma yang melangkah cepat menghampiri seseorang.

"Mereka siapa?" gumam Kamal penasaran "Kok Mbak Salma menghampiri mereka? Apa mereka keluarga?" benak Kamal menerka-nerka.

Namun tak lama kemudian rasa penasaran Kamal berubah menjadi terkejut, kala menyaksikan apa yang dilakukan Salma saat ini

Dari tempat Kamal berdiri saat ini, anak muda itu menyaksikan wanita yang datang bersamanya terlihat meluapkan amarah kepada dua orang, pria dan wanita serta satu bayi yang masih dalam gendongan.

Keributan pun terjadi hingga memancing warga sekitar untuk menyaksikan adegan tersebut dan para warga langsung berkerumun mendatangi mereka untuk melerai pertengkaran yang sedang terjadi. Karena khawatir dengan keadaan Salma, Kamal pun ikut mendekat dan berbaur dengan para warga.

"Ini ada apa, ribut-ribut di sini?" tanya salah satu warga, "Murni, ada apa ini? Apa yang terjadi?'

"Oh, namanya Murni, Pak?" ucap Salma sinis. "Bilang tuh pak sama Murni, apa di daerah sini sudah nggak ada pria lajang, sampai dia mau nikah siri dengan pria yang sudah menikah?"

"Apa!" beberapa warga nampak syok mendengarnya. "Murni menikah dengan suami orang?" desas desus pun mulai berhembus. "Yang benar yang mana? Katanya suaminya masih bujang?"

"Bujang apaan!" Balas Salma lantang. "Dia!" Salma menunjuk ke arah seorang pria. "Bayu Sujarwo, masih sah menjadi suamiku."

"Hah!" lagi-lagi warga dibuat kaget. "Serius, Mbak?" Kemarin dia ngakunya masih bujang, jadi kami sebagai tetangganya Marni percaya."

"Cih! Bujang lapuk!" bantah Salma penuh amarah. "Kalau memang masih bujang kenapa mereka harus menikah siri? Demi apa coba?" ucap Salma berapi-api.

"Aku pikir kamu tiap waktunya pulang selalu telat karena ada masalah di kapal. Eh.. ternyata, kamu di sini buat nyenengin istri mudamu!" Sungut Salma.

Sedangkan dua orang yang menjadi tersangka hanya bisa menunduk dengan wajah bingung serta malu.

"Sudah, Salma, sudah, kita bisa bicarakan baik-baik, nggak perlu bikin keributan kaya gini," bujuk suami Salma

"Bicarakan baik-baik?" Amarah Salma semakin meluap. "Kamu pikir aku selemah itu apa gimana, Mas? Apanya yang harus dibicarakan baik-baik, hah!?"

Tak lama kemudian datang lagi beberapa warga dan kali ini Salma kembali dibuat kaget kala dia mengenali beberapa wajah yang baru saja datang menghampiri keributan yang dia buat.

"Oh, kalian di sini juga?" ucap Salma sinis. "Jadi kalian tahu, Bayu punya istri lagi? Astaga! Busuk banget kalian ya?"

"Jaga mulut kamu, Salma," geram seorang wanita dengan suara tertahan.

"Mereka siapa?" tanya salah satu warga. "Mereka bukan warga sini kan?"

"Mereka keluarga suamiku," jawab Salma dengan entengnya meski amarahnya masih berkobar.

"Hah!" Warga pun dibuat syok mendengarnya. "Kok bisa ada keluarga kejam gitu? Berarti keluarganya mendukung perselingkuhan anaknya? Gila!"

Gunjingan dan hujatan langsung terlontar. Cercaan para penduduk membuat suami Salma tidak bisa berbuat apa-apa, begitu juga dengan keluarga dan istri barunya.

"Wah, bakalan viral kalian," ucap beberapa warga. "Benar-benar keluarga gila!"

"Udah, udah, udah, tenang dulu!" seroang warga berusaha meredam kekesalan para warga. "Gini aja, kita bicarakan masalah ini baik-baik. Jangan sampai ada keributan yang pada akhirnya nanti akan ada penyesalan jika terjadi sesuatu yang buruk."

"Sidang aja ke balai warga, Pak," usul seorang warga. "Perbuatan mereka sudah termasuk penipuan. ini bisa saja mencemarkan nama baik kampung kita."

"Ya setuju!" warga yang lain langsung menyahuti.

"Baiklah," ujar sosok yang mungkin sangat dihormati didaerah itu. "Kita bawa mereka ke balai warga. Biar bagaiamanapun kita butuh penjelasan dari dari keluarga Murni dan Bayu, kenapa mereka sampai berani membohongi kita."

"Nah, betul itu, ayok kita bawa kesana!" dan mereka pun berbondong-bondong menuju ke tempat yang dimaksud.

Karena rasa penasraan, Kamal pun turut serta para warga, untuk mengikuti sidang yang cukup menarik.

Ketegangan terjadi di balai pertemuan warga yang ada di komplek tersebut. Dengan dipimpin oleh ketua Rt Dan Rw, perdebatan sengit terjadi antara pihak Salma dan pihak keluarga dari sang suami serta pihak keluarga dari selingkuhannya.

Meksi Salma hanya seorang diri, tapi dia sama sekali tidak gentar menghadapi serangan dua keluarga. Ditambah lagi, Salma memiliki bukti kalau semua yang dia katakan memang benar membuat, dua keluarga itu sama sekali tidak bisa mengelak.

Dukungan warga pun mengalir, memihak pada wanita yang telah dikhianati. Tak sedikit juga membagikan kejadian itu sebagai momen yang menarik untuk dijadikan konten.

Setelah hampir memakan waktu satu jam, perdebatan berakhir dengan kemenangan berada di pihak Salma. Warga sepakat untuk mengasingan Murni dan keluarganya karena meraka terbukti bersalah. Mereka sudah tahu kalu Bayu telah beristri tapi demi mendapat suami yang bergaji besar, Murni mengajak keluarganya untuk berbohong.

Kamal yang mengikuti acara tersebut hanya bisa tersenyum dan sesekali menggelangkan kepalanya karena keheranan. Kamal cukup kagum dengan sikap yang ditunjukan Salma. Meskipun sudah sangat disakiti, Salma masih bisa bersikap tegar dan lantang menghadapi para pengkhianat.

Yang membuat Kamal heran, kenapa suami Salma selingkuh dengan wanita yang wajahnya justru lebih jelek dari Salma. Bukan hanya Kamal saja yang heran, para warga juga memberikan penilaian yang sama, malah menganggap Bayu adalah pria yang tidak bersukur.

"Kurang ajar, Salma!" ucap Bayu begiu mereke berada di tempat yang berbeda. "Aku akan balas perbuatan kamu kali ini. Akan aku permalukan kamu sampai kamu malu menghadapi keluargamu, Salma!"