NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pewaris

Kembalinya Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Kebangkitan pecundang / Diam-Diam Cinta / Bepergian untuk menjadi kaya / Bullying dan Balas Dendam / CEO Amnesia / Persaingan Mafia
Popularitas:120.3k
Nilai: 5
Nama Author: enny76

Zidane Alvaro Mahesa adalah pewaris ketiga dari kelurga terkaya di Asia Tenggara Reno Mahesa, yang menempuh pendidikan di Inggris. Pria tampan dan cerdas ini telah salah pergaulan hingga berakhir menyedihkan. Demi mendapatkan hukuman dari sang Daddy, Zidane di asingkan untuk mendapatkan pelajaran.

Hidup tanpa keluarga dan tidak memiliki aset apapun membuat Zidane merasa sendiri. Hingga ia bertemu dengan sekelompok genk yang menjerumuskan dirinya semakin dalam dan menuju jalan kematian.

Zidane harus menjalani hidupnya penuh kesialan, tuduhan atas pembunuhan dan pemerkosaan seorang gadis telah membuatnya masuk kedalam jeruji besi. Berbagai siksaan dan intimidasi ia peroleh. Hukuman mati telah menanti, Namun Zidane tidak tinggal diam.

Berhasilkah sang pewaris membalas dendam pada orang-orang yang telah membuatnya menderita?

Yuk ikuti kisah selanjutnya, ada juga kisah-kisah romantis anak-anak Reno yang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wanita tidak tahu malu

Mariska begitu senang, ia sudah bisa beradaptasi dengan Zidane, pria yang sudah lama ia sukai. Rizka juga tidak pernah menyangka, dia dan Aldo menyelamatkan Zidane di saat mendapatkan pukulan dari para preman dan membawanya ke rumah sakit. Dari sanalah awal kedekatan mereka bertiga.

Mariska mulai memilih pakaian yang ia sukai, Zidane hanya menuruti keinginan wanita yang sudah jadi sahabatnya. Mereka seringkali bergurau dan tidak ada jarak diantara keduanya.

Di saat bersamaan seorang wanita bersama kedua temannya melihat Zidane dan Mariska di dalam galeri.

"Wah, kita bertemu dengan mereka disini. Aku ingin buat pelajaran pada mereka."

Mereka bertiga masuk kedalam galeri.

"Wah.. Wah.. Kalian ada di sini juga?"

Zidane dan Mariska menoleh kearah sumber suara tersebut.

"Felly!" seru Mariska

"Ternyata Alvaro membelikan mu gaun? Tapi sayang nya harga yang kau dapatkan sangat murah. Tidak sebanding dengan harga yang aku dapatkan dulu. Apa Alvaro sudah benar-benar miskin?! Sindir Felicia menohok.

Rahang Zidan mengetat, tatapan nya menghunus pada wanita yang pernah ia cintai dulu. Melihat Alvaro sudah mulai emosi. Mariska berusaha menenangkan. ia menyentuh tangan Zidane untuk tidak terprovokasi oleh ucapan Felly.

"Aku menilai persahabatan bukan dari materi atau barang-barang branded. Tapi dari ketulusan satu sama lain. Terbukti bukan? kalau semua karena materi tidak akan pernah tulus."

"Kamu itu wanita bodoh! Jaman sekarang mana ada orang yang benar-benar tulus. wanita berkelas sangat menyukai materi dan mencari pria yang mau mencukupi kebutuhannya."

"Itu sifat kamu Felly! Aku tidak mau memanfaatkan orang baik, apalagi dalam sebuah persahabatan. Ketulusan lahir dari dalam hati, bukan paksaan. Saat teman atau sahabat kita terpuruk, kita akan selalu menemaninya, bukan malah membuang atau memusuhinya!" cetus Mariska tepat sasaran.

Felly menyeringai "Kau.. Jangan sok tahu!" tunjuk Felicia kearah Mariska. "Kau itu tidak pernah jatuh cinta atau di rebutkan oleh laki-laki. Jadi wajar saja kamu bicara seperti itu!"

"Aku tidak butuh validasi seperti mu! Yang kami butuhkan persahabatan yang kuat dan saling mengerti. Jadi, berapa pun Varro membelikan aku gaun, tidak pernah menilai dari harganya. tetapi dari ketulusan hatinya."

"Dasar munafik! Seru Felicia

"Kau yang munafik! Selalu merendahkan orang tanpa melihat masa lalu mu!" balas Rizka. Yang sangat tahu kehidupan Felicia dan ibunya sebelum menikah dengan Ayahnya.

"Kau__" tangan Felicia sudah terangkat, saat ia ingin menampar wajah Rizka, dengan cepat Zidane menahannya.

"Jangan pernah sekalipun, tangan mu untuk menampar wajah Mariska. Kalau tidak ingin tangan mu aku patahkan!" Zidane berbicara dengan nada datar, namun sebuah peringatan.

Felicia menarik tangannya dari genggaman Zidan. "Aku sudah tidak ada urusan lagi dengan mu Varro! Jadi jangan ikut campur urusan aku dengan Rizka." bentak Felly

"Rizka adalah sahabat ku, dan aku akan selalu ikut campur bila ada orang yang menyakitinya!"

"Cih! Kalian berdua memang sama-sama munafik! Dulu kau tidak pernah perduli dengan Rizka, bahkan menoleh saja tidak mau. Tetapi sekarang, kau sudah berani kasar padaku dan membela wanita bodoh ini!

"Orang pasti bisa berubah lebih baik, apalagi menghadapi orang tamak seperti dirimu, yang tidak ada puasnya dengan materi!" sindir Zidane, tatapan nya dingin menusuk

"Kau__ sudah berani melawan ku!" cetus Felly, nafasnya mulai tersengal.

"Kalau saja aku tahu sifat asli mu sangat buruk! Tidak sudi aku mengenal mu. Paras cantik tapi berhati iblis!"

"Alvaro.....!" teriak Felly. Semua orang yang sedang belanja terkejut, dan menoleh kearah mereka.

"Ayo kita pindah dari sini! Percuma berbicara pada orang yang merasa paling sok kaya dan hebat!"

Zidane tidak ingin berdebat lagi. Ia menarik lembut tangan Mariska untuk menjauh. Mereka berdua berjalan keluar dari galeri untuk mencari tempat lain.

Usai belanja untuk acara party nanti malam. Zidan mengantarkan Rizka sampai depan gerbang rumah.

"Kamu jangan pernah meladeni Felly, lebih baik menghindar konflik darinya. Wanita itu sangat berambisi."

"Dari dulu aku tidak pernah ingin berdebat dengan nya, meskipun Felly selalu cari gara-gara."

"Ya sudah jaga dirimu baik-baik. Nanti malam aku dan Aldo akan menjemput mu."

"Baiklah, sampai jumpa nanti malam."

Zidane kembali ke kosannya, masih tersisa empat bulan lagi di tempat tersebut. Ia sudah membayarnya enam bulan kedepan di awal. Kebetulan kosan itu jarak nya hanya dua puluh menit dari kampus. Jadi Zidan bisa istrahat sejenak.

Suara klakson mobil berbunyi di depan kosan Zidane. Pria itu keluar dari kamar dan masuk kedalam mobil Aldo.

"Sekarang kita jemput Mariska." kata Aldo sambil melajukan mobilnya.

"Tumben mobil mu tidak bau kambing lagi." sahut Zidane terkekeh.

"Sudah aku stim mobil ku biar wangi. Jadi kalian tidak akan mencium aroma tidak sedap." balas Aldo ikut tergelak.

"Kamu tenang saja, setelah mommy dan Daddy ku mengakui aku anak lagi. Aku akan belikan kamu mobil keluaran terbaru tahun ini." kata Zidane serius.

Mendengar ucapan sahabatnya, Aldo malah terbahak. Ia mengaggap ucapan Zidane adalah lelucon. Aldo tidak pernah tahu, kalau pria yang duduk di sampingnya adalah anak dari keluarga terkaya di Asia tenggara. Jangan kan hanya satu mobil, Zidane membeli dengan pabrik mobilnya pun ia sanggup.

"Hayalan mu jangan terlalu tinggi Varro, aku bisa jadi sahabat mu saja sudah cukup, tanpa kau harus janjikan aku mobil terbaru. Kita bersahabat bukan karena materi, tapi sebuah ketulusan."

Zidane terharu mendengar ucapan Aldo, baru kali ini ia berteman dengan orang yang benar-benar tulus tanpa meminta imbalan. Tidak seperti teman-temannya dulu, yang sering memanfaatkan dirinya, bahkan sahabatnya sendiri telah mengkhianatinya, meminjam uang 3 milyar memakai namanya. Dalam hati Zidane berjanji, akan selalu menjaga dua sahabatnya.

Mobil sudah berhenti tepat di depan gerbang pintu Mariska. Zidane turun dari mobil dan menekan tombol di depan pagar. Lama menunggu, akhirnya pintu gerbang terbuka.

"Malam pak, saya temannya Mariska. Kami sudah janji akan pergi bersama."

"Wah, anda telat. Nona Rizka sudah pergi setengah jam yang lalu." ucap sang satpam.

Alis Zidane mengeryit "Tapi, kami sudah janjian akan pergi bersama."

"Soal itu saya tidak tahu."

"Naik apa Rizka perginya?" tanya Zidan yang mulai curiga.

"Kalau tidak salah, Nona Rizka pergi bersama nona Felly naik mobilnya."

Bola mata Zidan terbelalak 'Ya sudah, kalau begitu saya permisi."

Gegas Zidane masuk kedalam mobil dan berbicara dengan mimik muka tegang.

"Cepat kita berangkat sekarang! Rizka sudah berangkat dengan Felly!"

"Kau serius Rizka berangkat dengan Felly? Mereka iti seperti Tommy and Jerry. Tidak akan pernah bisa bersama."

"Sudah cepat, jangan banyak bicara! Kita pergi sekarang!"

Aldo menggas mobilnya dengan cepat menuju gedung yang berada di kampus.

JANGAN LUPA TERUS DUKUNG KARYA NOVEL INI, JANGAN LUPA UNTUK LIKE, VOTE/GIFT DAN SERTAKAN KOMENTAR KALIAN GUYSS 💜💜

TOLONG KOMEN DI BINTANG 🌟 5 DAN KASIH KOMENTAR YA ALL 🥰🥰

1
Femy Pantow
astaga zidan dlm bahaya...semoga dia mampu mengatasinya...atau bisa mengalahkn si pembunuh bayaran...spy orang itu tdk meresahkan semua orang dalam penjara...waspada zidane kumpulkan semua tenagamu hati2 💪🏻 ...apa mungkin carlos yg membayarnya🤔
Call me Vi
kasihan sekali Zidane ya Allah siapa yg akan bantu sedangkan Reno papanya ga tau keadaan dia yg sebenarnya...bunda tolong Zidane dong jgn sampai kenapa² dan buat Reno tau keadaan Zidane yg sebenarnya...mata² Reno itu buat dia ketauan bunda
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Seperti ruangan isolasi 🤔
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Tanyanya
yatun divia
Delena ini bukan hanya perasaan rindu kamu yang membuncah kepada Zidane tapi kaeena feeling kamu terhadap Zidane yg saat ini tidak baik" saja
yatun divia
Feeling seorang ibu tidak pernah salah akan keadaan anaknya saat ini
yatun divia
Fix suruhan Reno bohong banget padahal Zidane kerja di tempat Om Victor NO mr.Joan ..pembohobg dan penghianat
yatun divia
Koq laporaannya beda banget dengan keadaan Zidane yang sesungguhnya sedang berada di dalam.penjara karena tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan yg tidak pernah dilakukan oleh Zidabe ..penghianatkah orang suruhabnya Reno🤔🤔
Leni Nuraeni
ko zidane kaya gto si sifatnya,gk kaya vano yg pekerja keras
Rhodhiyatul Umazza
kenapa di sekeliling zidan banyak sekali orang jahat ,itu pasti wily dan carlos yang menyuruh orang tuk menghabisi zidan ,kalau mata2 reno itu mungkin geng kalajengking ,untung saja zidan sudah bljr ilmu bela diri pada victor ,lindungi varo bun gk rela dia di sakiti terus sama orang2 jahat itu 💪🤣
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
siapa lagi nih yg mau menghabisi Zidane
Miftahudin Ajah
semangat tor
Sugiharti Rusli
kalo memang benar si Victor yang diberi kompensasi, aturan dia sudah menjenguk si Zidane, kan dia juga anak buahnya, walo sekarang usahanya nyaris bangkrut karena kasus Zidane
Sugiharti Rusli
kira" orang yang Reno beri kompensasi itu orang yang tepat bukan yah yang menolong putranya, soalnya kan anak buahnya menyebut nama lain, walo mungkin itu nama keluarga si Victor
Sugiharti Rusli
sepertinya kasus Zidane akan sangat berat kalo dia ga dapat pertolongan sama sekali yah, walo ada Aldo tapi dia bisa apa
Sugiharti Rusli
paling tidak sekarang ada teman yang bisa diajak bicara di sana yah, walo dia tak tahu apa si Alex jujur atau tidak
Sugiharti Rusli
kasihan si Zidane sekarang yah, sudah lah dia difitnah dan dimasukan penjara, sekarang terancam akan dibunuh di dalam
Foeah
Wah ini siapa lagi yg nyuruh menghabisi Zidan 😢
Semoga ada yg menolongmu zidan
Jangan sampai kau berlama2 dipenjara
Sepertinya dari ke3 bersaudara nasibmu yg paling menyedihkan dan paling unik dan menegangkan
Lanjut bunda tambah penasaran jadi nya
LANY SUSANA
wah sepertinya ni geng cobtra yg bilang suruhan reno ya, yg mau bunuh zidane
duh kadihan bener zidane 😭😭😭
Nona Rengil
ah thor knpa jd bgini, zidane di siksa terus knpa Reno tdk tau kondisi putranya sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!