Amora adalah putri dari keluarga kaya raya yang di titipkan pada Mira, namun karena ketamakannya dia pun rela menukar nama anak kandungnya Sofia dan menyerahkan pada keluarga si kaya raya. Segala cara pun dia lakukan agar rahasianya tak terbongkar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Hari itu sofia kembali ke rumah pak erik, dan meminta izin pak erik untuk tinggal beberapa hari dengan alasan ingin lebih dekat dengan ibunya
Tentu saja pak erik setuju, namun lain halnya dengan amora yang tak terima keputusan papanya
" Pa, kenapa papa mengizinkan sofia berada di sini? Aku gak suka sama dia pa" ucap amora mengikuti papanya hingga ke dalam kamarnya
" Amora, dia itu anak mama kamu, adik kamu juga, kamu gak ngomong kayak gitu " jawab pak erik
" Tapi pa, aku gak nyaman jika dia di sini "
" Kamu kenapa sih amora? Apa salahnya jika dia ingin bersama ibunya? Lagian juga dia hanya meminta beberapa hari di sini " jawab pak erik dengan suara sedikit tinggi
" Kamu itu bukan akan kecil lagi yang merajuk seperti ini, apa kamu tidak kasihan pada Sofia? Dia selama ini hidup sebatang kara, bahkan selama ini kita juga gak tau keberadaannya " ucap pak erik lagi
" Papa kok malah memihak sofia, bukannya memihak aku, anak papa " ucap amora kesal
" Papa tak memihak siapapun, hanya saja papa tak suka caramu seperti itu" jawab pak erik kemudian melangkah keluar dan bersiap untuk berangkat ke kantor
Sementara amora segera keluar dan menghampiri sofia yang kini sedang menikmati sarapannya seorang diri, namun matanya tertuju pada tangan sofia yang terlihat sangat indah dengan sebuah cincin berlian yang terpasang di jarinya
" Darimana kamu mendapatkan cincin itu? Kamu mencurinya?" Tanya amora kesal
" Yang ini?" jawabnya santai sembari mengangkat jari tengahnya yang memang sengaja dia pasangkan cincin di sana
" Jelas saja dari kekasihku Bastian" jawabnya cuek
" Berikan cincin itu, aku yakin bastian pasti ingin memberikan padaku, hanya saja kamu mengambilnya, kan?" Ucapnya berusaha merampas cincin itu
" Astagaaa.. apa kamu memang suka mengambil yang bukan milikmu amora? Kenapa kamu percaya diri sekali mengatakan jika cincin ini untukmu? Kamu pikir bastian akan rela memberikan cincin pada wanita yang tak dia cintainya?" Ucap sofia setelah mendorong tubuh amora hingga tersungkur di lantai
" Kamu berani mendorongku ?" Teriak amora
" Iya aku berani, kamu pikir aku takut padamu?" Jawab sofia santai
" Kurang ajar kamu sofia " ucap amora mengangkat satu tangannya dan bersiap untuk menampar sofia
Namun sayang, sofia berhasil menahan tangannya dan mencengkram tangan amora dengan sedikit kuat hingga amora merasa kesakitan
" Jangan kurang ajar kamu amora, kamu pikir bisa memukulku karena lebih besar dariku? Tidak semudah itu amora " ucap sofia
Plak....
Sebuah tamparan di layangkan oleh sofia dengan tangan kirinya untuk amora, kemudian menghempaskan tangan amora hingga dia kembali tersungkur di lantai
" Auuwwww... Mama...!!! " Teriak amora memanggil mamanya
Mendengar teriakan Amora, bu mira segera menghampirinya
" Amora ada apa? Kenapa kamu bisa duduk di lantai begitu?" Tanya bu mira membantu amora bangkit
" Dia berani menamparku ma" jawabnya menunjuk sofia
" Apa? Sofia menamparmu? Berani kamu menamparnya sofia?" Tanya bu mira sedikit keras
" Maaf bu, aku juga gak sengaja, lagian dia sih yang mulai, untung saja aku sempat membuang garpu ini. jika tidak, mungkin saja dia sudah buta bu " jawab sofia santai
" Sialan kamu sofia, kamu pikir kamu siapa di rumah ini? Kamu hanya tamu yang tak tau diri" ucap bu mira. namun, sofia tak peduli ucapan ibunya dan memilih melangkah menuju kamarnya
" Mau kemana kamu sofia?" Tanya ibunya
" Aku mau ke kamar, ingin beristirahat. kenapa? Ibu mau ikut?" Tanya sofia menghentikan langkahnya
" Selesaikan pekerjaan kamu dulu sofia?" Ucap bu mira lagi
" Pekerjaan apa ?"
" Bersihkan semua sudut rumah ini, jangan hanya datang dan hidup enak di sini " teriak bu mira lagi
" Maaf bu, aku kan tamu yang gak tau diri, jadi wajar saja jika aku tak ingin melakukan pekerjaan apapun di rumah ibuku sendiri" jawabnya tersenyum manis kemudian kembali melangkah ke kamar yang telah di siapkan untuknya
ayo thor lanjut critanya bikin gedeg buat penasaran semoga fikiran orang kaya itu berubah heeee