Dendam Si Kembar Yang Terbuang

Pulang dari kantor, alinka merasa kesepian di rumah yang besar itu, kemarin-kemarin ada Ratih yang menyambut kepulangan tapi sekarang tidak lagi.

Kini hidupnya benar-benar sepi banget, orang-orang yang dulu bersama nya satu persatu meninggalkan dirinya.

"Buat apa gue sedih, gue kan punya segala nya tanpa kehadiran mereka pun gue bisa bahagia" ucap nya pada dirinya sendiri.

Alinka pun menuju kamar nya yang ada di lantai atas, tapi dia berhenti saat melihat pak diman membawa kopi dari dapur.

"Sore pak diman, sudah berapa gelas yang habis tuh kopi" tanya alinka.

"Baru 5 gelas dari pagi non" ucap diman.

Alinka tidak jadi ke atas, dia malah ngajak pak diman ngobrol di ruang santai.

Pak diman bisa melihat non nya itu kelelahan dan kecapean.

"Non sebaiknya istirahat saja, non alin pasti capek pulang dari kantor" suruh pak diman.

"Apa pak diman juga tidak suka dengan sikap aku yang sekarang.. Yang egois, serakah pokoknya begitu menyebalkan di mata semua orang.. Pak diman jujur saja".

" sebenarnya saya bingung non mau bilang apa.. Apa yang membuat non berubah seperti sekarang ini sehingga semua orang menjauhi non" tanya diman.

"Semua yang aku lakukan itu untuk mempertahankan semua aset milik ayah pak.. Jujur sejak kejadian penghianatan itu aku jadi sulit percaya sama orang lagi" alinka menceritakan alasan nya kenapa bersikap seperti itu sama semua orang.

"Termasuk dengan pak wahyu juga" tanya diman lagi.

"Mungkin om wahyu tidak akan menusuk dari belakang tapi tidak dengan istri nya.. Aku sudah mencurigai gelagat tante Ratih selama tinggal di sini" jelas alinka.

Diam-diam dia mencurigai Ratih yang bertingkah. Dia juga mulai tidak menyukai alinka.

Alinka sengaja akting mengejek arinka di depan Ratih agar istri om nya itu senang karena si kembar jaga jarak.. Dia juga sengaja bilang mau rebut perusahaan sang adik supaya arinka mulai mengelola perusahaan sang mama.

Diman shock karena alinka sudah sangat pandai menyusun rencana nya selama ini sehingga semua orang percaya dengan aktingnya itu..

Dia akan tetap cari cara untuk mengambil alih perusahaan mamanya, dia kasihan dengan tante aini yang kewalahan sendiri.

"Arinka masih ingin menikmati hidupnya di luaran sana tampa memikirkan perusahaan tersebut" ucap alinka.

"Non alinka bukan nya gak memikirkan warisan yang dia punya non tapi dia lagi masih belajar gimana cara berbisnis yang benar.. Kata buk aini juga non arinka sekali-kali datang ke kantor kok" cerita pak diman.

"Syukur lah kalau begitu, aku lega denger nya pak diman" ucap alinka.

Tanpa alinka sadari pak diman dari tadi menghubungi arinka, jadi arinka mendengar semua obrolan kedua orang itu.

______

Astaga kak lo rela di benci sama semua orang untuk mempertahankan apa yang kita punya, gue juga menjauhi lo.. Kenapa lo tidak kasih tahu gue apa yang lo rasakan selama ini" kata arinka.

Diam-diam kakanya itu menyimpan semuanya sendiri, ternyata dia sekarang sulit mempercayai orang lain lagi.

Arinka langsung mengambil jaketnya dan bergegas menuju rumah nya untuk bertemu dengan sang kakak untuk minta maaf.

"Gue terlalu nyaman dengan kehidupan gue yang seperti ini tanpa memikirkan kak alin yang berfikir keras untuk melindungi semua aset orang tua kami.. Maafin gue kak. Gue akan selalu ada di samping lo" arinka dengan ngebut membawa motor nya menuju rumah.

Sampai di depan gerbang, dia bertemu dengan seorang perempuan yang seumuran dengan aini.. Perempuan itu memakai pakaian yang seksi.

"Pak tolong izinkan saya masuk kedalam, saya ini adik dari mendiang kak Darwin".

"Maaf buk, anda tidak bisa masuk kedalam. Banyak orang yang mengaku keluarga tuan.. Anda silahkan pergi dari sini" usir security.

Perempuan itu memberontak dan menolak untuk pergi dia kekeh mau masuk kedalam rumah.

Aini yang mendengar keributan dari rumah nya pun keluar, dia melihat arinka yang menonton perdebatan itu.

"Arinka kamu kenapa diam di sini" tanya aini.

"Gimana mau masuk, tuh ada orang yang ngalangin jalan" tunjuk arinka.

Aini terkejut melihat perempuan yang ada di depan gerbang, setelah sekian lama menghilang dia kini muncul kembali.

"Tante kenal ibu-ibu itu?".

"Ya tante kenal, dia Clara adik angkat ayah kamu tapi dia sudah lama menghilangkan dan tidak rukun sama ayahmu karena Clara dulu ingin merebut perusahaan" cerita aini. Dia pun menghampiri Clara yang masih ngotot untuk masuk ke dalam.

"Clara kamu ngapain di sini.. Gimana kabarmu setelah cukup lama menghilangkan" tanya aini.

"Mbak aini, kabar aku baik kok.. Aku mau masuk kedalam tapi security sialan ini melarang Aku"

"Nyonya kenal sama ibu-ibu ini" tanya security.

"Ya pak saya kenal, dia adalah Clara adik angkat mendiang ayah si kembar..bapak jangan kasih dia masuk kedalam okee".

"Siap nyonya aini.. Perempuan ini tidak akan bisa masuk kesini".

" kenapa mbak setuju dengan security ini.. Ingat mbak Aku ini adik bang Darwin ".

"Adik angkat yang tidak tahu diri tepatnya,, kamu ngapain datang kerumah ini lagi.. Kehadiran mu tidak di butuhkan si kembar kok".

"Aku datang kesini mau mengambil apa yang jadi hak ku,, jadi jangan halangi ku".

"Clara-clara hak apa yang kamu maksud, kan orang tua angkat mu sudah memberikan kamu hak mu dulu tapi karena keserakahan mu semua nya habis.. Kalau kamu memang adiknya Darwin dulu waktu abang mu itu meninggal kamu kemana?? Anak kembar abang mu membutuhkan kasih sayang keluarga tapi kamu tidak pernah muncul" ucap aini.

Deggg!!

"Aku tidak tahu kalau bang Darwin sudah meninggal mbak aini".

"Setelah kamu tahu dia meninggal kamu muncul lagi karena mau ambil semua aset Darwin".

"Ya, Aku mau mengelolanya untuk masa depan anak-anak bang Darwin".

"Anak-anak Darwin tidak butuh bantuan mu.. Mereka bisa mengelola aset peninggalan orang tuanya kok.. Jadi jangan mimpi bisa masuk rumah ini maupun perusahaan.. Sayang kamu cepat masuk kedalam.. Ini sudah malam" suruh aini pada arinka yang masih setia jadi penonton.

Security pun membuka gerbang untuk nonanya itu sedangkan aini kembali pulang ke rumah nya.. Besok dia akan cerita sama si kembar siapa Clara itu.

pintu gerbang pun kembali tertutup rapat, Clara benar-benar tidak bisa masuk kedalam.

"hallo, Aku tidak di izinkan masuk kedalam rumah itu.. tiba-tiba si aini datang dan menyuruh security untuk tetap tidak membiarkan Aku masuk".

" aini benar-benar tidak bisa di remehkan.. dia menepati janjinya untuk selalu melindungi anak-anak Darwin.. kamu pergi dulu dari sana. nanti kita buat rencana lagi " suruh orang dari seberang telpon.

Clara pun meninggalkan kediaman kakak angkat nya itu padahal dia sangat berharap tidur nyenyak di dalam rumah itu..