Cinta Untuk Elena

Istri Hans pamit tanpa mengajak Elena, dan memang dia berniat menjauhi nya. Dia merasa muak berlama lama dan berpura pura baik dengan wanita yang terkenal benalu.

"Mari kita berkumpul dengan rekan yang lain, rasa nya sudah lama sekali kita tidak berbincang hangat seperti ini.."ajak Hans karena kebetulan acara inti belum di mulai jadi masih ada waktu untuk menyapa kolega yang lain.

"oh iya mari dan selain itu saya juga mau mencicipi hidangan yang sudah anda persiapkan.."

Lalu Hans membawa Luke untuk mendekati salah satu meja yang sebagian sudah terisi beberapa orang yang sangat familiar. Elena masih belum bergeming sama sekali dari tempat nya berdiri, bahkan tidak ada yang dia kenal dan suami nya pun seakan tidak sudi memperkenalkan diri nya.

Lalu Elena memilih duduk di samping Luke yang di kelilingi rekanan bisnis dan ada istri Hans juga yang ikut duduk. Tidak paham apa yang mereka bicara kan dan dia juga tidak ingin basa basi dengan pasangan rekanan Luke. Dari tatapan nya saja Elena sudah bisa membaca tentang mereka yang tidak suka akan kehadiran nya.

Mata nya hanya bisa memindai semua dekorasi ruangan yang cukup mewah, lampu lampu di gantung dengan cahaya temaram menghiasi sekeliling kolam renang. Bahkan meja meja pun tertata rapih dengan hiasan bunga dan lilin lilin kecil, menjadi kan suasana lebih hangat. Alunan musik lembut mengiringi percakapan para tamu, aroma hidangan lezat pun menguar dari sudut sudut stand.

Paling tidak suasana di sini bisa mengobati kesendiriannya meski berada di tengah tengah puluhan manusia, Elena akui dekorasi kali ini sangat indah.

Bahkan Elena membayangkan andai suatu hari nanti dia bisa mengadakan pesta seperti ini bersama Luke tentu sangat lebih menyenangkan lagi. Tapi Elena langsung menepis bayangan yang tidak akan pernah terjadi itu.

"Saya bangga loh dengan Tuan Luke bisa bekerja sama dengan perusahaan besar di Amerika, padahal Ceo nya terkenal sangat susah percaya dengan orang lain tapi Tuan Luke sangat cerdas bisa menaklukan nya.."ucap salah satu wanita yang ada di samping Elena.

Elena pikir wanita itu bicara dengan Luke tapi ternyata suara nya hanya bisa di dengar oleh Elena dan rekan wanita di samping nya lagi. Dan membuat Elena mengernyitkan dahi karena dia tidak percaya, wanita itu bicara dengan nya.

"pasti anda tahu tentang ini kan? dan dalam waktu dekat ini pasti anda akan di bawa ke amerika untuk melakukan perjalanan bisnis.."

Elena menatap sinis, telinga nya mendengar dengan jelas tapi memang dia sama sekali tidak paham mengenai bisnis atau apa pun mengenai perusahaan Luke.

Wanita di sebelah nya yang sedari tadi berdiam diri menepuk bahu teman nya lembut.."Kau ini bicara apa? Nyonya Luke mana tahu tentang bisnis, kau tentu tahu Tuan Luke tidak akan membiarkan istri nya kelelahan dan pasti nya Tuan Luke tidak akan menceritakan masalah bisnis yang sudah tentu Nyonya Elena tidak akan mengerti.."

"kenapa tidak bilang langsung saja kalau aku ini bodoh!! Dalam hati Elena dan membuat diri nya semakin muak.

Bahkan obrolan para pria langsung terhenti ketika mendengar wanita itu bicara, kini semua tatapan mata tertuju pada Elena.

"ehem..iya memang saya tidak pandai dengan bisnis, apa saya peduli? Tentu tidak karena mencampuri urusan bisnis suami itu tidak terlalu baik juga, karena saya yakin para suami membutukan privasi.. Dan para wanita ngapain repot harus mencari tahu tentang suami kita? Cukup mendukung nya dan menikmati hasil nya saja.. Dan saya juga tidak suka bertemu dengan para penjilat dan hanya manis di muka saja!! Sayang sekali mereka pintar bahkan memiliki jabatan tinggi namun minim atitude, bukan begitu? sindiran Elena sangat tepat bahkan semua langsung terdiam.

"Oh ya satu lagi, lain kali bicara yang ringan ringan saja!! Karena kaum wanita harus nya menikmati pesta, bukan ikutan pusing dengan bisnis dan sibuk memuji suami orang!!"

"maafkan saya Nyonya Elena, karena saya yakin Tuan Luke pasti tidak akan membiarkan anda kelelahan dan saya yakin Tuan Luke juga tidak ingin anda banyak berpikir.."ucap wanita yang tadi menyinggung nya.

Elena pun bangkit sambil menenteng tas kecilnya di tangan dan sebelum melangkah dia memasang senyum manis.."saya ke toilet dulu, permisi.."

Beberapa orang terdiam bahkan menatap kagum dengan balasan tenang Elena, wanita cantik itu bukan tersinggung melainkan lawan bicara nya yang dibuat tidak bisa mengangkat wajah lagi.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang menatap tajam, bahkan tangan nya mengepal erat di bawah meja. Ketika dia melihat ada salah satu rekan bisnis nya menahan tawa, membuat dirinya kehilangan muka.

Elena masuk kedalam toilet lalu membasuh wajah nya hanya untuk menyegarkan pikiran nya, ucapan ketiga wanita tadi ada benarnya. Dia tidak pernah tahu tentang bisnis suami nya bahkan apa yang Luke lakukan di luar sana, prestasi apa yang suami nya dapatkan dia sebagai istri tidak pernah mengetahui itu semua. Dia sadar diri, memang dia bisa apa? Jangan kan membantu nya? Dalam istilah bisnis saja dia tidak tahu karena semua itu hanya Tante Kania yang mengaturnya. Elena hanya bertugas merancang saja, apa lagi soal bisnis keluarga Avaaskha.

 Seusai dari toilet dan wajah nya sudah segar, dia melangkah keluar dan semanis mungkin dia memasang senyuman agar semua yang mengejek nya semakin geram.

Namun dia di kagetkan dengan keberadaan Luke yang seolah sedang menunggu nya.

"Luke.."lirih Elena

"Lebih baik sekarang kau pulang!! Dari pada di sini tidak bisa berbuat apa apa, hanya membuat aku malu saja."terang Luke tanpa basa basi, walau pun berbisik di telinga istri nya namun Elena menangkap nada kekesalan suami nya.

Elena sedikit mundur.."aku membuatmu malu?

"Kau tidak sadar?

Elena tahu kalau suami nya, membahas ucapan ketiga wanita tadi.

"Bukan aku yang membuat mu malu!! Tapi istri rekan bisnis mu yang mau di permalukan dengan menyerang titik kelemahan ku, salah mereka mengejek ku dengan ketidak tahuan ku mengenai bisnis mu!! Cih apa aku harus merasa bersalah? Dan memasang muka memelas, aku saja tidak tahu apa apa? jawab Elena dengan tenang.

"Justru dengan ketidaktahuan mu itu,mereka bisa menjatuhkan mu!! Bahkan mereka tertawa mengejek ku.."wajah Luke memerah menahan emosi dan dia menahan amarah sejak tadi istri nya di buat bahan ejekan, dia bahkan tidak bisa berbuat apa apa karena yang mereka katakan adalah sebuah kebenaran namun apa yang di katakan Elena juga ada benarnya.

"Lalu aku yang salah disini? Sedangkan kau sendiri yang mengajak ku kesini!! Apa aku kemarin yang memohon dan merengek minta ikut dengan mu? Cih kau yang memaksa padahal aku sudah menolak nya!! Geram Elena dan membungkam mulut Luke untuk diam.

"Lantas saat mereka memandangku remeh dan membuat mu jadi bahan ejekan, aku yang salah juga? Kau memang ngga waras, Luke!!

"Karena itu aku menyesali keputusan ku, seharus nya aku tidak mengajak mu.."sesal Luke

"Kau yang salah kenapa aku yang harus jadi korban kemarahan mu? Kau sangat lucu sekali.."

Elena pun mendekati Luke dan menekan setiap kata yang dia ucapkan .."dengarkan aku Tuan Luke, lain kali pikirkan baik baik sebelum memutuskan sesuatu, dan merugikan dirimu sendiri..tapi kau malah menyalahkan orang lain, sungguh penuh drama hidup mu, Tuan Luke.."muak Elena namun wajah nya harus terlihat baik baik saja dengan terus memasang senyum manis.

"apa kau bisa berhenti mengoceh? Aku meminta mu pulang, bukan meminta mu banyak bicara? Ujar Luke

"tanpa kau suruh pun aku sudah ingin pulang sejak tadi!! Keberadaan ku disini pun tidak di anggap jadi untuk apa aku bertahan dengan memasang muka palsu beramah tamah dengan orang orang munafik!! Sarkas Elena.

Baru saja dia mau beranjak dari tempat nya di samping Luke namun ada suara yang di buat buat lembut terdengar dengan manja dan mendekati suami nya.

"Tuan Luke.."

Tubuh sintal itu terbalut mini dress, aura kedewasaan nya seolah terlihat di diri wanita itu. Elena mengenal wanita itu adalah seorang model ternama.

"selamat malam, Tuan. Oh maaf apa aku mengganggu mu? Sapa nya dengan senyuman.

"oh tidak dan aku juga mau kembali ke meja yang di sana? Tunjuk Luke

"Baiklah, kalau begitu mari kita bisa kembali ke meja itu bersama sama, tadi sebenarnya aku di minta Tuan Hans untuk bergabung.."Ucap Stella

Tanpa menunggu lama, Luke langsung mengajak wanita itu untuk beranjak. "kalau begitu mari Nona?"

Stella melangkah lebih dulu baru di ikuti Luke, kedua nya pergi begitu saja tanpa berpamitan atau paling tidak menghargai keberadaan Elena.

Dari kejauhan Elena bisa melihat suami nya tertawa kecil dengan wanita itu, tangan Elena mengepal erat.

"okey,i'll play your game!"