NovelToon NovelToon
SUARA

SUARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Mata Batin / Hantu
Popularitas:40.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Mama kemana, ti? Kok ndak pulang - pulang?"
-----------

"Nek nanti ada yang ajak kamu pergi, meskipun itu mamak mu, jangan ikut yo, Nduk!"
-----------

"Nggak usah urusin hidup gue! lu urus aja hidup lu sendiri yang rusak!"
-------------
"LEA! JANGAN DENGER DIA!!"
-------------
"GUE CUMA MAU HIDUP! GUE PENGEN HIDUP NORMAL!! HIKS!! HIKS!!"
-------------
"Kamu.. Siapa??"
----
Sejak kematian ibunya, Thalea atau yang lebih akrab di sapa dengan panggilan Lea tiba - tiba menjadi anak yang pendiam. Keluarga nya mengira Lea terus terpuruk berlarut larut sebab kematian ibunya, tapi ternyata ada hal lain yang Lea pendam sendiri tanpa dia beri tahu pada siapapun..

Rahasia yang tidak semua orang bisa tahu, dan tidak semua orang bisa lihat dan dengar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 26. 2 minggu

Lea bangun dan di sekitar nya sudah ada tetangga - tetangga dan buyut nya yang duduk menunggu nya. Lea heran karena wajah mereka panik.

"Wes tangi - wes tangi (sudah bangun)." Salah seorang warga berbisik.

"Nduk." Panggil buyut nya tapi dengan raut waspada.

"Buyut, tadi kuping Lea sakit." Ujar Lea.

"Alhamdulillah.. sudah balik." Ujar mereka semua, Lea kebingungan.

"Nduk, tadi kamu liat apa?" Tanya seorang nenek - nenek, Lea tidak mengenal nya.

Lea terdiam sejenak, dia mengingat - ingat kejadian yang baru saja di alaminya.

"Lea liat ada bibi - bibi lari." Ujar Lea, ujar Lea.

"Bibi - bibi nya kenapa, kok lari?" Tanya nenek itu dan Lea menggeleng.

"Ndak tau.. Dia lari." Ujar Lea.

"Di kejar orang?" Tanya nenek itu, Lea menggeleng.

"Ndak tau.." Sahut Lea.

"Terus apa lagi yang kamu liat? Kamu denger sesuatu?" Tanya nenek itu lagi.

Lea berusaha mengingat, tapi dia tidak ingat apapun lagi. Lea tidak mengingat ucapan - ucapan suara yang membuat telinga nya berdenging, antara Lea lupa atau dia tidak ngeh dengan suara itu karena telinga nya berdenging hebat.

"Lea ndak inget." Sahut Lea.

Nenek itu terlihat khawatir, dia kemudian bangun dari duduk nya dan menarik buyut nya Lea untuk bicara. Lea di tinggal dan kemudian di hampiri oleh para tetangga yang melihat nya, mereka mengusap kepala Lea dengan sayang.

"Nduk, maem yo?" Ucap salah satu dari mereka.

"Lea mau pulang." Sahut Lea.

"Di sini ae, kan di sini ada banyak temenmu kan. Sudah ketemu sama anak nya nyai belum?" Tanya seorang perempuan yang berusia sekitar 50 tahunan.

"Dia sepantaranmu, kamu bisa main sama dia. Sekarang lagi sekolah.." Ujar nya.

Sekolah.. Lea kembali teringat kata itu. Hal yang membuat dia terus di paksa untuk tinggal di rumah mak tua nya, agar bisa bersekolah.

Di luar rumah, nenek - nenek tadi sedang bicara sangat serius. Entah apa yang di bicarakan tapi raut wajah mereka berdua memperlihatkan sebegitu serius nya apa yang sedang mereka bicarakan.

"Aku wedi (takut), energi nya kuat banget." Ujar nenek - nenek itu.

"Jadi pie?" Tanya buyut Lea.

"Ilmuku ndak sampe, semoga buyutmu bisa ketemu sama ahli yang lebih tinggi ilmunya dari aku." Ujar nenek - nenek itu.

Buyut Lea tertegun, sebesar apa ancaman energi yang mengintai Lea sampai sekelas orang sakti di desa itu saja bilang tidak mampu.

"Aku cuma bisa bantu mbentengi sedikit, tapi aku ndak yakin itu kuat. Anak iki bakal jadi marabahaya nek ndak di tangani dengan benar." Ujar nenek - nenek itu.

Nenek - nenek itu melirik ke belakang buyut nya Lea, dimana ternyata Lea sudah berdiri di sana. Tapi nenek - nenek paranormal itu merasa tatapan Lea padanya begitu dingin dan tajam, bahkan di mata nenek paranormal itu Lea seperti tersenyum smirk.

"Nduk, nanti minum air nya yo." Ujar nenek paranormal itu.

Buyut Lea lalu memutar tubuh nya, dia terkejut melihat Lea sudah di sana.

"Aku pamit yo mbak, nek ada apa - apa panggil saja lagi." Ujar nenek paranormal itu.

Buyut Lea yang sudah begitu tua bahkan seperti takut melihat Lea, padahal Lea hanya berdiri dan diam tanpa berkata apapun.

"Buyut, Lea mau pulang." Ujar Lea.

Buyut nya menghela nafas, ternyata itu hanya perasaan nya saja. Buyut Lea lalu menghampiri Lea dan mengusap kepalanya dengan sayang.

"Nduk, kalo utimu kesini, baru kamu pulang.. Yo?" Ujar buyut nya.

"Sambil nunggu utimu dateng, kita maem yo.. Buyut suapi." Ujar buyut nya lagi.

Lea terdiam, dan akhir nya mengangguk. Lea makan dengan lauk yang seadanya, buyut nya sesekali mencuri pandang pada Lea seolah seperti ada yang aneh dari Lea.

...•••••...

Hari demi hari terlewat, Lea kecil masih menunggu utinya datang. Tapi ternyata tidak pernah datang, setiap malam dia bermimpi hal aneh yang tidak pernah di mimpikan nya, sampai - sampai Lea bisa ingat mimpinya karena saking menyeramkan nya.

Tiap hari juga Lea mempelajari banyak hal baru, buyut nya yang dengan sabar dan telaten mengajarkan padanya tentang pekerjaan rumah. Kakung nya tidak lagi bersikap kasar atau marah - marah tapi dia tetap diam, hal terakhir yang Lea ingat dari ucapan kakung nya adalah..

"Nek kamu mau tinggal di sini, tau diri. Koe bukan anak raja yang musti di layani, piring ndak bakal bersih sendiri, air di jamban ndak bakal ngetuk sendiri, sapu ndak bakal jalan sendiri."

Itu ucapan terakhir sebelum akhir nya kakung nya diam dan tidak marah - marah padanya. Yang artinya.. Lea harus ikut berperan serta dalam pekerjaan rumah tangga di rumah itu, Lea belajar mencuci piring, dan kemudian belajar menyapu rumah, lalu dia juga menimba air untuk mengisi jamban.

Tapi Lea tetap takut pada kakung nya, meski sudah tidak marah tapi Lea selalu takut dan merasa tertekan saat ada kakung nya. Lea selalu memastikan gerak - geriknya benar dan tidak membuat kakung nya marah.. Sampai tidak terasa dua minggu sudah berlalu..

"Heh! mrene (sini)" Lea yang sedang duduk di bawah pohon kersen di panggil Firman.

"Sini! Koe budek opo pie? Di panggil ndak nyaut ndak apa." Ujar Firman.

Lea bangun dari duduk nya lalu menghampiri Firman yang berada di pohon kersen satu lagi.

"Opo lek." Sahut Lea.

"Beli in aku es." Ujar Firman, sembari menyodorkan uang pada Lea.

Lea menerima nya dan pergi ke warung, tapi di saat yang bersamaan juga Lea berpapasan dengan seseorang. Tapi Lea lupa, dia merasa pernah bertemu tapi dia tidak ingat kapan dan di mana..

"Bocah asu, enek wong tua lewat ndak di sapa ndak apa, mlengos bae. Pancen plek ketiplek sama Rianti, ndak punya sopan santun." Ujar nya.

Lea yang mendengar nama ibunya di sebut langsung berhenti dan menoleh menatap perempuan yang baru saja lewat tadi, dia heran kenapa orang itu sangat tidak suka dengan ibunya.

"Raine nyengiti, persis mak nya." Ujar nya lagi, lalu pergi.

Lea bingung, dia seperti mengenal orang tadi tapi dia tidak ingat. Lea lalu berjalan pergi menuju ke warung untuk membeli es nya Firman, tapi tiba - tiba sebuah suara mengejutkan nya..

"Ayo ucap nduk."

DEG!

Lea terkejut dan menoleh kesana kemari mencari sumber suara itu, tapi tidak ada siapapun di sana. Lea jadi teringat dengan teman tak kasat matanya, Siti.. Lea berpikir mungkin dia adalah hantu yang sama seperti Siti, yang tidak bisa di lihat nya dan hanya bisa mendengar suaranya saja.

'Nyai siapa?' batin Lea dia bertanya.

"Koe ngerti aku." Ujar suara itu.

'Lea ndak kenal, ndak pernah liat nyai.' Batin Lea, lalu mengabaikan sosok itu.

"Wa, beli es." Ujar Lea, pada pemilik warung.

Pria pemilik warung keluar menemui Lea dan dia sempat terkejut saat melihat Lea, bukan Lea.. lebih tepat nya yang di belakang Lea.

"E- es opo, nduk?" Tanya pemilik warung.

"Es teh." Sahut Lea.

Padahal Lea biasa saja, dia tidak menunjukan keanehan tapi pemilik warung nya ketakutan. Yang pemilik warung itu lihat adalah, sebuah wajah perempuan mengerikan muncul dari balik tubuh Lea lalu hilang.

Lea kemudian tak sengaja bertemu dengan salah satu teman barunya di warung itu, anak laki - laki yang mengajak Lea main layangan saat pertama kali Lea di tunggalkan utinya..

"Batok." Anak itu selalu memanggil Lea batok, sebab model rambut Lea seperti batok kelapa.

"Aris, beli apa." Tanya Lea, nama anak laki - laki itu adalah Aris.

"Es. Batok, ayo melu aku." Ajak Aris.

"Kemana?" Tanya Lea.

"Adus - adusan (mandi di kali), Firman juga ikut kok." Ujar Aris.

Lea tersenyum, mandi di kali.. Itu artinya dia akan dekat dengan rumah utinya, Lea mengangguk saat itu juga.

"Aku ikut." Sahut Lea dengan antusias.

"Sip, nanti bareng balik nya." Ujar Aris.

Dan ya.. Akhir nya Lea, Aris dan Firman serta beberapa anak lain nya pergi menuju ke kali. Tentu saja mereka sudah mendapat ijin daei buyut, untuk pertama kalinya setelah 2 minggu di sana Lea kembali antusias dengan sesuatu.

Lea berpikir kalau dia main di kali pasti akan melewati jalur menuju rumah uti nya, dengan begitu dia bisa pulang. Tapi ternyata.. Kali itu bukan kali yang biasa dia dan teman nya bermain dulu, kali di sini lebih dalam dari kali yang di sana. Lea tidak tahu bahwa kali itu kali yang sama hanya di sisi yang berbeda, dia diam di tempat.

"Ayo woi." Teriak Firman, dia sudah lebih dulu lompat ke air.

Aris heran melihat Lea yang malah diam dan menoleh kesana kemari seperti orang kebingungan.

"Batok, ayo lompat." Ujar Aris.

Lea tidak menjawab dan malah menoleh kesana kemari seperti orang kebingungan.. Karena di depan Lea, yang Lea lihat itu bukan cuma kali, tapi..

"Rumah emas." Gumam Lea.

Detik itu juga Lea menyadari, dirinya sudah bisa kembali melihat hal - hal aneh yang dulu pernah di lihat nya.

BERSAMBUNG.

1
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Nah kan harus dibawa pergi jauh dari kampung itu
Husein
eh jd bener ini si kebaya merah yg dulu jg ngincer dara?
🟡ˢ⍣⃟ₛF🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉ ☕︎⃝❥
halahh.. awas aja klo nnt menyia2kan Lea lagi/Doge//Doge//Doge/
Jeje kwok 12🌹
apakah nanti lea pindah ke kota dan nanti besarnya di sana..
sagi🏹
ini seperti cerita mbah uyut dara semoga Lea baik² aja dan bertemu dengan orang yang berilmu tinggi agar Lea bisa lepas dari jeratan iblis wanita yang selalu mengikuti lea. gimana rusla dan making Lea kalian merasa bersalah sekarang setelah apa yang dialami oleh Lea jika saja Lea tidak pingsan dan mengatakan perasaanya di alam bawah sadarnya apa kalian akan tau apa yang selama ini Lea rasakan taukah kalian ruslan dan kakung Lea akibat keabaian kalian pada Lea sehingga Lea di tempeli sosok iblis itu.
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Jelas saja hampa, karena ingatan tentang Uti dan Mamanya terpaksa dihapus demi kebaikan nya🥺
Hary Nengsih
apakah ruslam berubah lebih perhatian k lea
Nureliya Yajid
lanjut thor
Zuhril Witanto
moga aja Lea bisa selamat
Zuhril Witanto
nyeseknya 😭😭😭
Zuhril Witanto
gak usah nangis Kowe rus...
🟡ˢ⍣⃟ₛF🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉ ☕︎⃝❥
bahkan iblis aja msh bsa peduli sma Lea, kok bsa2nya manusia2 itu smpe hati menyia2kan Lea😭😭😭
🟡ˢ⍣⃟ₛF🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉ ☕︎⃝❥
emang iya.. bapaknya emang egois dan nggak punya hati
🟡ˢ⍣⃟ₛF🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉ ☕︎⃝❥
😭😭😭😭😭
🟡ˢ⍣⃟ₛF🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉ ☕︎⃝❥
😭😭😭😭😭ibuk juga nggak bakal ketemu kmu klo nggak pulang Lea😭😭😭
🟡ˢ⍣⃟ₛF🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉ ☕︎⃝❥
halahh dahh telat.. berkali-kali di tampar kenyataan juga nggak pernah ngaruh buat bapak.. Lea tetap di telantarkan😭😭😭😭
Nuari eka
loh loh looh..... reunian sama mbah buyut e mba Dara🤣🤣🤣
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
kan gue blg jg apa itu iblis buyut dara. jangan² guru gede itu Kyai amar atau tmn nya kali ya
☕︎⃝❥kucingbetina⧗⃟ᷢʷ
makin mantep sih
Husein
apakkah iblis ini masih ada hubungannya dg uyutnya dara? ato yg pake kebaya dl itu?
apa mungkin masih ada.dendam.yg blm selesai?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!