Dave Seth Arkana adalah anak dari pemilik kampus swasta yang terkenal di kotanya. Namun Dave tidak memiliki niat untuk menjalankan bisnis pendidikan milik orangtuanya tersebut. Dave lebih memilih bisnisnya sendiri, hingga suatu ketika Ayah Dave sakit keras, yang membuatnya menjalankan kedua bisnis tersebut. Mengawali bisnis pendidikan dengan terpaksa, hingga Dave menemukan seseorang yang menurutnya begitu cantik dan memukau, hingga Dave memutuskan untuk memprioritaskan bisnis orangtuanya demi mengejar cinta ibu dosen tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayalifeupdate, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Di kampus, di sela-sela jam mengajarnya, Rachel membuka ponsel dan kembali memperhatikan dengan detail akun media sosial milik Mona.
Ada unggahan Mona yang mengatakan, ‘jika jodoh tidak akan kemana’. Lalu dalam beberapa postingan lain mengatakan ‘jika dia tidak mencintaiku, dia tidak akan meresponku kembali’.
Rachel menghela nafasnya dengan kasar, pikirannya kemana-mana karena disaat hari yang sama Mona mengunggah foto pada laman media sosialnya, di hari itu juga Dave menghilang tidak ada kabar sejak siang, bahkan hingga 24jam.
“Apa mereka..” Batin Rachel.
“Permisi Bu, ini tugasnya” Ucap mahasiswa Rachel.
“Oke, terimakasih. Yang lain sudah?”
“Sudah Bu”
Rachel segera mengahiri kelasnya tersebut, lalu dia kembali ke ruangan dosen, kali ini Rachel mengajar di kelas lain, bukan dikelas Dara.
Sampai diruangan dosen, sudah ada Pak Joni, Pak Saka, Calvin, Riko dan Axel. Saat Rachel masuk, semua mata memandang kearah Rachel yang membuatnya mengernyitkan dahi.
“Ada ap aini Pak, Bu?” Tanya Rachel.
“Bu Rachel main gila sama mahasiswa kampus ya, miris sekali mereka masih anak-anak Bu, sadar” sahut Cita.
“Main gila?” Tanya Rachel.
“Bu Rachel, apa benar beberapa waktu lalu Ibu naik ke mobil Calvin?” Tanya Pak Joni.
“Benar Pak, karena saya dan Calvin tinggal dalam satu komplek yang sama dan kami bertetangga, hanya selisih empat rumah”
“Bu Cita dengar sendiri?” Tanya Joni.
“Pak, memangnya kalau bertetangga mereka tidak bisa bersama? Justru karena bertetangga harusnya Pak Joni curiga” protes Cita.
“Bu Cita ini sepertinya begitu membenci Bu rachel ya, bahkan Bu rachel tidak membuat kesalahan apapun Bu Cita sibuk sekali menyerangnya. Bu Rachel saya minta tolong jelaskan kronologinya” Ucap Saka.
“Tanggal 8, saya bersama Axel menuju ruangan dosen karena Axel membantu saya membawakan tugas teman-temannya, dijalan Axel mengatakan ada mobil yang sedang memata-matai saya, saya tidak tahu siapa? Dan kecurigaan saya semakin besar, karena jika biasanya Pak Dave mengantar dan menjemput saya menggunakan mobil yang sama, kali ini tidak. Axel dan teman-temannya menyusun strategi untuk menangkap siapa pelaku tersebut, dan di tanggal yang sama tanggal 8 saya meminta kepada sopir Pak Dave untuk tidak menjemput, dan saya bersama dengan Calvin. Tapi di belakang ada Axel dan Riko di mobilnya masing-masing, bahkan Riko menunggu di pintu keluar untuk menunggu mobil tersebut keluar, lalu mengikutinya hingga sampai ke rumahnya. Tidak lama, pelaku tertangkap dirumah Calvin, dengan merusak pintu dan kaca rumah Calvin, bahkan Bapak Ibu bisa melihat, ada bekas pukulan di pelipis Riko, kejadian itu terjadi sekitar pukul 6 sore, karena saya bertetangga dengan Calvin, saya ke balkon untuk melihat situasinya, dan saya melihat ketiga anak ini sedang menghakimi pelaku tersebut. Lalu dimana letak saya bermain gila? Saya tidak segila anda Bu Cita, jika anda menuduh saya bermain dengan anak-anak ini, saya tidak akan segan membuka perbuatan anda yang sudah saya tutup-tutupi” Jelas Rachel.
Deg!
Cita mulai panik karena jika sampai rachel membuka suara, Saka akan menilainya sebagai perempuan yang tidak baik sedangkan Cita berusaha membangun citranya kembali terutama di hadapan Saka.
“B-bu Rachel, saya minta maaf, saya tidak bermaksud menuduh, saya hanya penasaran karena Bu rachel terlihat akrab sekali dengan mereka”
“Bu Cita, kalau Bu Cita lupa, Bu Elsa juga begitu akrab dengan mahasiswanya, bahkan mereka sering bepergian bersama, kenapa Bu Cita tidak menuduhnya?”
“Surat teguran kedua akan saya turunkan hari ini Bu Cita, jika Ibu tidak bisa berubah, saya akan memutus kontrak kerja Bu Cita karena sikap Bu Cita selalu merugikan orang lain” Ucap Pak Joni dengan tegas, lalu meninggalkan ruangan dosen, dan diikuti oleh Saka.
“Maaf ya Calvin, Axel dan Riko, lagi-lagi saya harus melibatkan kalian”
“Kami tidak masalah Bu, asal Bu Rachel baik-baik, kami sudah menjelaskan tapi Bu Cita tetap menyudutkan kami tentang etika”
“Loh saya ini berha-“
“Lebih baik Bu Cita diam!” Bentak Rachel memotong ucapan Cita, bahkan semua orang terkejut karena selama ini mereka tidak pernah melihat kemarahan Rachel.
“Ya sudah, kalian keluar saja, kalau ada kelas segera masuk” Ucap Rachel lembut.
Mahasiswa Rachel keluar dari ruangan tersebut, sedangkan Rachel kembali ke mejanya, lalu meletakkan barang-barangnya.
“Bu Cita, setelah ini apa lagi yang akan Bu Cita tuduhkan ke saya?”
“Bu Rachel jangan menuduh dong, saya kan tidak tahu, saya hanya mau klarifikasi”
“Bagaimana kalau kita klarifikas tentang skandal Bu Cita dengan Pak Tio, bahkan sampai Pak Dave sendiri yang memergoki kalian? Kenapa Bu Cita tidak klarifikasi, kenapa diam saja?”
“Wah gila” Ucap dosen lain.
“Iya”
“Jadi selama ini berita simpang siur itu benar”
“Iya Bu, kenapa masih ngajar disni. Memalukan”
“Membahas etika orang lain, lupa etika sendiri”
Cita hanya bisa menatap ke semua orang yang tengah membicarakan dirinya, Cita begitu panik karena Rachel benar-benar membuka apa yang seharusnya tidak dia buka.
“Kurang ajar! Apa maksud kamu?” Triak Cita.
“Gak usah bentak-bentak Bu Rachel pelakor! Ucap salah seorang dosen.
“Iya dasar pelakor”
“Gak tahu malu”
Cita mengambil tasnya lalu meninggalkan ruangan tersebut dan segera pulang, din dalam mobil Cita begitu marah karena merasa di permalukan oleh Rachel.
“Sialan! Awas kamu Rachel, aku pasti akan balas semua ulah kamu” Triak Cita dengan memukul setir mobilnya.
Sementara di ruangan dosen, semua dosen tengah heboh karena membahas tentang kasus Cita dan Pak Tio. Rachel sudah habis kesabarannya karena selama ini Cita selalu menyerangnya, padahal Rachel tidak pernah terlibat apapun dengan Cita.
Di rumahnya, Cita membanting semua barang yang ada di hadapannya, dia merasa jika dirinya selalu kalah oleh Rachel. Cita mengambil ponsel yang berada dalam tasnya, dia menghubungi Bara namun ponselnya tidak aktif, dan hal itu juga membuat Cita marah. Karena belum sempat menguras harta Bara, tapi Bara sudah menghindarinya.
“Gak bisa, aku gak bisa begini terus, aku harus segera balas mereka semuanya” batin Cita.
Sedangkan di kantor Dave baru saja kembali dari rapat, dia memeriksa ponselnya membaca pesan Rachel yang meminta maaf karena membuka cerita tentang Cita dan Tio. Namun ketika mmebaca alasan rachel, Dave menyadari jika Rachel berhak membela dirinya, Dave hanya meminta Rachel untuk mengontrol rekannya agar tidak menyebar luaskan berita tersebut.
“Hai Dave” – Mona
“Mona please, jangan hubungi aku lagi” – Dave
“Dave, aku kenal kamu baik-baik, akupun ingin mengakhirinya dengan baik, sama seperti kamu dan Luna, kalian bahkan bisa menjadi teman” – Mona
“Aku dan Luna tidak ada perasaan, kami hanya melakukan kesalahan saat kami sama-sama sedang mabuk” – Dave
“Dave, kamu bilang kamu tidak ada perasaan lagi sama aku, lalu apa bedanya dengan kamu dan luna?” – Mona
“Oke, kita berteman” – Dave
“Thanks Dave” – Mona