Bukan Simpanan

Zizi bangun dengan merenggangkan otot tangan nya,rasanya tidur nya kali ini sangat nyenyak mungkin karena efek kasur mahal dan AC di kamar ini membuat Zizi betah berlama-lama di dalam kamar.

"Zi....Zizi....sudah siap?" tanya Pras dari luar

"Iya pak" sahut Zizi segera bersiap

Tidak memerlukan waktu lama Zizi keluar dengan mengenakan rok span yang biasa dia pakai saat bekerja.

"Ganti celana" perintah Pras membuat Zizi bingung, biasanya dia juga memakai pakaian begini tidak ada komentar dari Pras tapi kenapa hari ini jadi berbeda

"Kamu sudah menjadi istri Zi, tidak sewajarnya memakai pakaian begitu" ingat Pras lembut

"Tapi pak ini pakai yang biasa saya kenakan"

"Ganti" pinta Pras lagi membuat Zizi cemberut

Zizi terpaksa memakai celana panjang karena malas berdebat,Pras terlihat tersenyum kecil.

"Pak,nanti turunin saya di simpang penjual mie ayam saja" pinta Zizi

"Itu cukup jauh Zi,apa kamu mau naik Jantung betis saat bekerja nanti"

"Tapi jika dekat parkiran akan menimbulkan kecurigaan Pak"

"Siapa yang akan curiga? dan siapa yang akan bertanya, selama ini orang tau kalau kamu sekretaris saya dan kita sering bersama"

"Tapi pak-"

"Sudah ikut saja" potong Pras yang terus melajukan mobilnya sampai ke parkiran,Zizi merasa gugup saat turun dari mobil Pras takut kalai ada yang melihat nya dan menimbulkan gosip,dia tidak mau menambah beban pikiran lagi.

Zizi melihat kiri-kanan saat akan turun lalu segera berlari kecil membuat Pras tersenyum dengan tingkah istri sirinya ini.

"Pagi pak Pras"

"Pagi"

"Selamat pagi pak"

"Pagi" jawab Pras ramah, Pras memang di nilai bos yang disiplin tapi Pras sangat ramah membuat banyak kaum hawa terpikat oleh ketampanan nya tapi dari meninggalkan sang istri hanya Zizi wanita yang mampu menggetarkan hati nya dan kini wanita itu menjadi istri nya.

Setelah Pras masuk Zizi segera membuat kan teh seperti biasa nya,Pras tidak akan mau minum teh kalau bukan bikinan Zizi,bukan tanpa alasan karena rasa cinta nya membuat Pras merasa hanya dengan secangkir teh bisa menenangkan pikiran nya dan mood booster nya untuk bekerja.

"Pukul 10 ada tamu dari Pt.perkasa dan pukul 12 makan siang di restoran Jepang untuk membahas proyek dengan PT.Carla dan pukul dua ada meeting untuk membahas produk terbaru kita dan nanti malam ada undangan makan malam dari Tuan Alex" ujar Zizi membacakan jadwal Pras yang cukup padat hari ini.

"Ada yang ingin di cancel pak?" tanya Zizi

"Tidak" jawab Pras dan diangguki Zizi lalu dia permisi keluar

"Pak Pras ada Zi?" tanya Daniel

"Ada"jawab Zizi ramah

Zizi kembali ke meja nya dan mulai mengerjakan pekerjaan nya hari ini menjelang pukul 12 karena jadwal meeting di luar kantor Zizi yang akan menemani Pras seperti biasanya.

***

"Mas,kamu mau menghindar dari tanggung jawab mu" kesal Arum

"Aku sedang tidak ingin berdebat rum,ini rumah sakit" ucap Bara

"Aku juga tidak ingin berdebat mas,tapi ini anak mu, berapa lama lagi kamu menunda pernikahan kita,apa sampai perut ini membesar atau bahkan sampai anak ini lahir?"

"Nanti akan aku pikirkan lagi"

"Dari kemarin itu terus jawaban mu mas,aku malu jika bekerja dengan perut besar tanpa suami"

"Kalau begitu jangan bekerja"

"Gampang sekali kamu memberikan keputusan mas tanpa memikirkan perasaan ku,aku begini karena kamu mas, karena mengikuti nafsu mu"

"Tapi kamu menjebak ku Rum,kamu bilang kalau kamu sudah pasang KB tapi nyatanya apa? dan satu lagi aku mendapati mu tidak perawan lagi jadi jangan terlalu menuntut pada ku" ketus Bara membuat Arum menitikkan air mata,memang awal nya dia hanya ingin merebut Bara dari Zizi,dia ingin membuktikan kalau Bara lebih terpesona dengan nya tapi semua ini salah,Bara hanya menyalurkan nafsu nya saja tidak mencintai Arum.

Arum menggeleng kan kepala pelan dia sangat kecewa dengan jawaban Bara.

***

Setelah makan siang Pras membawa Zizi ke butik

"Kenapa kesini pak?"

"Zi... biasakan memanggil ku dengan sebutan mas atau yang lebih enak di dengar jika di luar kantor, aku suami mu"

"Saya sudah terbiasa pak"

"Zi....kita suami-istri,aku serasa menikahi anak ku sendiri dengan panggilan bapak" protes Pras saat dia turun dari mobil

"Kenapa kemari pak eh mas" ralat Zizi cepat

"Nanti malam bukan nya ada undangan makan malam dari tuan Alex"

"Lalu?"

"Kamu boleh belanja baju untuk malam nanti"

"Pakaian ku masih banyak pak eh mas, tidak perlu" tolak Zizi karena memang dia memiliki banyak gaun malam ataupun Dress pesta,Zizi memang sering membeli pakaian meskipun tidak mahal karena dia sering menemani Pras untuk makan malam ataupun meeting d luar jam kantor.

"Kali ini klien nya dari perusahaan ternama,aku tidak ingin penampilan mu jelek" alasan Pras padahal dia ingin membelanjakan Zizi seperti para suami pada umumnya.

Pras menarik tangan Zizi untuk masuk ke dalam butik.

"Pilih saja yang kamu suka" ujar Pras

Zizi hanya memiliki satu baju karena dia rasa semua pakaian nya yang sekarang saja masih jarang di pakai.

Pras mengambil beberapa celana panjang untuk Zizi.

"Kenapa begitu banyak pak?" tanya Zizi bingung

"Mulai sekarang biasakan memakai celana,hanya bersama ku kamu boleh mengenakan dress" tegas Pras membuat Zizi melongo

Setelah berbelanja mereka kembali lagi ke kantor karena masih ada pekerjaan yang harus di selesaikan.

"Pak Pras tadi ada wanita mencari anda?" ucap sang resepsionis memberitahu

"Siapa?" tanya Pras santai

"Sintia" jawab nya membuat Pras melirik ke arah Zizi yang sedang menatap tajam pada nya

"Dua kali sudah nama itu mencari pak Pras,siapa dia" batin Zizi

"Terima kasih" jawab Pras lalu berjalan Santai ke arah Lift.