NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Calon Anak Tiri

Terpaksa Menikahi Calon Anak Tiri

Status: tamat
Genre:Dosen / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Paksaan Terbalik / Tamat
Popularitas:14.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: ntaamelia

SQUEL "GAIRAH SANG CASANOVA"

SERI KELIMA.


Hari pernikahan sudah ada di depan mata. Namun, pada kenyataannya pria bernama Chow Branson King Tan tidak bisa menikahi wanita pujaannya. Karena pada saat pemberkatan dia malah menyebut nama wanita lain, sebuah nama yang jelas berbeda dari surat undangan yang tersebar.


Sebuah tragedi yang terjadi beberapa jam sebelum acara sakral dimulai, membuat pria yang kerap disapa Choco terpaksa menikahi calon anak tirinya—Prilly Hadwin.

Dan karena alasan itulah, Choco mulai membenci Prilly.

Lalu bagaimana mereka akan menjalani kehidupan biduk rumah tangga? Sedangkan dalam hati Choco masih tersemat satu nama, yaitu Melinda—ibu tiri Prilly sendiri.

Akankah Prilly mampu meluluhkan hati Choco? Mari ikuti kisah mereka.

Ig@nitamelia05.

Salam anu 👑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. Mengecek Rumah Pram

Di kampus.

Sebelum masuk ke ruangannya, Choco lebih dulu berdiam diri di dekat kelas Prilly. Dia melirik ke sana ke mari, karena diam-diam mencari keberadaan gadis manis itu.

"Ke mana dia? Kenapa tidak datang juga?" gumam Choco seraya melirik arloji yang melingkar di tangan kekarnya. Sudah hampir lima belas menit dia menunggu, tetapi Prilly tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.

Bahkan sedari tadi dia menjadi pusat perhatian para mahasiswinya. Karena untuk pertama kalinya seorang Choco berdiam diri di sana. Seperti tidak tahu harus ke mana.

Choco mulai merasa bodoh, karena dia malah merasa bersalah sudah meninggalkan istrinya. Padahal dia hanya ingin memberi pelajaran pada Prilly, sebab gadis itu selalu mematahkan argumennya.

"Cih, untuk apa aku berdiri terus di sini? Sama sekali tidak ada gunanya!" rutuk Choco, baru setelah itu dia memutuskan untuk melangkah. Akan tetapi sebelum benar-benar masuk ke dalam ruangannya, pria itu sedikit melirik ke belakang.

Tidak ada. Seseorang yang ia cari tidak ada di sana.

"Sia-sia!" batinnya menyentak.

Berbeda dengan perasaan Choco yang sedang menunggu dengan gelisah. Prilly justru cemas setengah mati, karena asisten ayahnya tidak bisa dihubungi sama sekali.

"Astaga, sebenarnya apa yang terjadi padanya?" gumam Prilly sambil menggigit kuku jarinya.

"Pril, tenangkan dirimu dulu. Biar Uncle yang coba hubungi dia. Siapa tahu diangkat," timpal Leo memberi saran. Kini mereka berdua ada di ruangan pria paruh baya itu.

Prilly pun segera menganggukkan kepala, setuju dengan ide Leo. Lantas setelah itu Leo berusaha untuk menghubungi Pram. Akan tetapi hasilnya sama seperti Prilly, dari telepon pribadi sampai telepon rumah. Semuanya tidak ada yang aktif.

Leo menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak bisa, Pril."

Gadis manis itu pun menghela nafas panjang. Sementara pikirannya bertambah semakin kacau. "Kalau begitu aku akan pergi ke rumahnya. Aku harus pastikan bahwa dia ada di sana atau tidak. Aku yakin, ada sesuatu yang terjadi dan semua ini ada sangkut pautnya dengan wanita rubah itu."

"Kalau begitu biar Uncle temani. Uncle takut terjadi sesuatu padamu."

"Iya, Uncle. Kita berangkat bersama."

Lantas setelah itu, keduanya pun langsung pergi ke basemen. Mereka menggunakan mobil milik Leo untuk sampai di rumah pribadi Pram.

Selama ini Leo adalah sahabat baik ayah Prilly. Jadi, pria paruh baya itu akan mendukung penuh pada Prilly yang tengah memperjuangkan haknya.

Sebab mata Leo baru saja terbuka, setelah dirinya memergoki Prilly yang kerap adu mulut dengan ibu tirinya. Dan tepat pada hari ini ia bisa melihat siapa Melinda. Ya, wanita rubah yang begitu serakah.

Setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh dari perusahaan. Kini kendaraan roda empat itu sudah menepi di depan rumah minimalis yang terlihat cukup mewah.

Tanpa ba bi bu Prilly langsung turun, dan masuk ke halaman rumah Pram, sementara di belakangnya Leo senantiasa mengekor. Gerbang rumah Pram tidak dikunci, membuat Prilly semakin yakin, bahwa di dalam sana ada orang.

Dengan tidak sabaran, gadis manis itu mengetuk pintu. Namun, seperti rumah yang tidak dihuni, suasananya terasa begitu sunyi. Prilly dan Leo saling pandang, lalu keduanya memutuskan untuk masuk ke dalam.

Ceklek!

Prilly melebarkan kelopak matanya, karena pintu utama juga tidak dikunci sama sekali. Perasaan gadis itu semakin dilanda kerisauan, hingga akhirnya dia berlari dan mengecek seluruh ruangan.

"Asisten Pram!" teriak Prilly, memanggil nama orang yang dia cari.

"Asisten Pram kamu di mana?"

Kedua orang itu berpencar, mereka keluar masuk ruangan tetapi Pram tak kunjung ditemukan. Hingga tiba-tiba dua bola mata Prilly menangkap sesuatu yang begitu mengejutkan.

Tubuh Prilly langsung gemetar, dengan langkah yang terasa begitu pelan, dia mendekati sesuatu yang tidak asing di matanya.

Dia berjongkok, lalu menelisik cairan berwarna merah yang tampak sudah mengering. "Darah?" Gumam Prilly, lalu menutup mulutnya.

Ya, itu adalah satu tetes darah yang sempat keluar dari hidung Pram.

"Ada apa, Pril?" tanya Leo yang baru saja keluar dari dapur. Melihat Prilly yang tampak lemas, tentu membuat Leo pun ikut terperangah.

Prilly menunjuk sesuatu yang baru saja ia temukan. "Ini pasti milik Asisten Pram." Lirih gadis itu dengan bola mata yang berkaca-kaca. Dia tidak bisa berpikir apa yang terjadi dengan pria itu, tetapi bisa dipastikan bahwa keadaan Pram sekarang sangatlah terancam.

Tidak ada pilihan lain, Prilly pun segera merogoh ponselnya. Tanpa segan dia menghubungi Aneeq—sang kakak ipar—untuk dimintai bantuan.

Beberapa saat Prilly menunggu, lalu terdengar suara dari seberang sana.

"Halo, Pril, ada apa?"

Air mata Prilly langsung jatuh, lalu ia mengusapnya dengan kasar. "Halo, Kak An. Aku butuh bantuanmu. Mantan Asisten Daddy tiba-tiba menghilang, aku melihat darah di sekitar ruang tamu. Bisakah kamu menyelidikinya?"

Mendengar itu, tentu Aneeq langsung melebarkan kelopak matanya dan reflek bangkit dari kursi. Sepertinya masalah bertambah semakin serius.

Namun, karena tak ingin membuat Prilly ketakutan, Aneeq pun berusaha untuk berbicara dengan tenang. "Jangan khawatir, Pril. Katakan di mana alamatnya, aku akan langsung mengirim orang ke sana."

Prilly sesenggukan.

"Baik, Kak. Aku akan langsung mengirimnya lewat pesan."

Lantas setelah itu panggilan pun terputus. Prilly terduduk lemas, dan Leo langsung menarik tubuh Prilly untuk masuk dalam dekapannya. "Sabar, Nak. Kita pasti menemukan jalan keluarnya."

***

Deterjen : Bertele-tele banget, Thor🥱

Ngothor : Bilang aja updatenya kurang banyak😌

Deterjen : Ehek, iya maksudnya itu🤭

Ngothor : 🙄🙄🙄

1
there
baca sinopsis nya agak bingung
trua liat respon pembaca dari komen nya kok kayak seru baca nya
penasaran baca 1 bab dulu
eh malah tertarik
Siti solikah
rasain
Wayan apriani
keren ceritanya
Wayan apriani
Buruk
uhuuyyyyyy
sdh baca aq thoorr kocak seru sedih
uhuuyyyyyy
lanjutkan Prillyyyyyy
uhuuyyyyyy
wakakakakkakak...akuu syuka aku syuka ....jaili teruuusss yaa Prilly yaaaa....goodjob ...teruuusss smpek tanduknya tumbuh 100😂😂😂😂
uhuuyyyyyy
hiliihhh marah marah aja...tp kamyu suka kaaan ular mu di lihat prillyyy😂😂😂
Ina Risna
huaa ga kuat😢😭
Ina Risna
Haha ampun da,, btw ceritanya seru kak author.. terimakasih❤️
aryuu
selalu bagusssss ceritanya... 🥰😘❤️🌹
CTzue Bai'Hamsya II
Luar biasa
juwita
mampir
Siti solikah
mampus kau chocho
Sri Lie
Luar biasa
Siti solikah
duh manisnya chocho
Siti solikah
lezatnya
Siti solikah
chocho ada2 aja
Aster
.
Koni Saputri
seharus Prilly biasa aja,,, biarkan si choco itu penasaran dengan sikap mu Prilly bila perlu cuekin dia🤗🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!