Yuna gadis Rapunzel yang terkurung di kastil mewah, hingga seorang Pangeran membawanya dan memberinya kebebasan yang dia inginkan. Namun, itu tidak seindah yang dia bayangkan, dia adalah umpan, kebaikan Pangeran adalah bayang semu.
Dia berkali-kali patah hati, berkali-kali menahan kesedihan. Pangeran adalah sesuatu yang menyakitkan untuk dia miliki.
Sedih namun manis, gundah namun lucu, gelisah namun kocak. Dia akan melewati hari-harinya dengan tawa meskipun menyimpan luka, dia akan menjadi binar diantara makhluk indah lainnya.
Hingga akhirnya dia bertemu dengan seseoarang yang benar-benar bisa membuatnya tertawa dan melupakan sedihnya.
Pangeran... jangan pernah menyesal jika seseorang mengambil Tuan putri dari mu.
"Aku masih saja mencintai mu, bahkan ketika kamu mematahkannya berkali-kali"
*Kisah ini akan membuat mu tertawa dalam rasa sesak. Terima kasih... selamat membaca🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F.A queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26_Teh hijau
Yuna terbuai dalam mimpinya bersama hangat pelukan Leo. Getaran jantung dan hati membawanya terbang tinggi bersama harapan untuk memiliki Leo seutuhnya. Mampukah? Selama perjalanan hidupnya dia tidak begitu mempunyai banyak harapan, karena harapan hanya akan membuatnya kecewa. Namun saat ini, dia ingin mempunyai harapan itu.
Yuna mengerjap-ngerjapkan matanya setelah dia mendengar Hpnya berbunyi. Yuna tidak segera mengangkat panggilan tapi dia menoleh ke sebelahnya. Tak ada Leo, tak ada gemericik air dikamar mandi itu berarti tidak ada orang di dalam. Hp Yuna berdering lagi, dengan malas dia mengambil Hpnya di meja. 'Neva calling'
"Kak Yuna...," teriak Neva begitu panggilannya terhubung. Yuna menjauhkan Hpnya lalu beberapa saat kemudian dia mendengarkan Neva.
"Astaga Kak Yuna, kamu baru bangun??"
"Iya...,"
"Bagaimana bisa Kak Yuna begitu santai saat rival cinta mu begitu semangat mengejar Kakak ku?!"
"Appaaa??" Yuna segera menyingkirkan selimutnya. 'Rival cinta yang mana yang di maksud Neva? Tata atau Nora? Atau keduanya? Tidaaak, bagaimana jika Nora memeluk Leo lagi. Tidak akan ku biarkan.'
"Kak Yuna buruan mandi dan keluar. Mereka ada ditaman samping." jelas Neva.
"Oke, baiklah. Neva tunggu aku di ujung tangga. Aku tidak tahu di mana itu taman samping."
"Baik." klik... Neva mengakhiri panggilannya.
'Matahari bahkan belum menampakkan dirinya, kenapa mereka bangun sepagi ini dihari libur? tidakkah mereka menyukai kasur yang nyaman?'
Yuna segera membersihkan dirinya. Dia mempercepat mandinya, dia berdandan ringan, membiarkan rambutnya tergerai dan kemudian segera berjalan cepat menuruni tangga. Neva telah siap menunggu di ujung tangga.
"Apa ini?" Yuna bertanya ketika Neva memberinya nampan berisi teko dan cangkir.
"Teh hijau, Kak Lee dan Kak Dimas suka ini, Ini bikinan Mama dengan takaran yang pas." helas Neva. Dia kemudian mengajak Yuna ketaman samping.
Melewati ruang keluarga, melewati sebuah ruangan yang penuh dengan lukisan lalu melewati lorong dan barulah mereka sampai di taman yang di maksud Neva. Taman yang luas dengan danau kecil ditengahnya. Yuna melihat Leo, Kak dimas, Nora dan Tata, mereka duduk di gazebo.
"Kak dimas dan Kak lee sedang main catur," Neva berbisik. "Semangat Kak Yuna," Neva menepuk pundak Yuna pelan.
Yuna mengangguk pasti dan segera melangkah. Sedangkan Neva diam ditempatnya, memperhatikan Yuna yang melangkah pasti menghampiri mereka.
Untuk bisa sampai ke gazebo, Yuna harus melewati jembatan yang melintasi danau, jembatan melengkung berbentuk naga. Yuna fokus memperhatikan Leo yang tampak serius memperhatikan permainan catur, lalu Nora yang sesekali mencuri pandang pada Leo, kemudian Tata yang terus menerus memandang Leo.
Perlahan langkah Yuna telah sampai di ujung jembatan, langkahnya mulai terdengar oleh mereka yang sedari tadi fokus dengan pikiran masing-masing. Nata Nora dan Tata langsung menyambut sinis, tak ingin kalah dari mereka Yuna membalas tatapan sinis itu, lalu.... Yuna yang sangat ceroboh tersandung oleh kakinya sendiri.
"Aaaauuu...," dia berteriak refleks. Nampan ditangannya terbang keatas. Yuna tidak bisa menguasai dirinya. Menyadari jika Yuna akan terjatuh Leo segera berdiri, tapi... Hup... posisi Dimas yang lebih dekat dengan Yuna membuat Dimas langsung bisa dengan mudah memegang Yuna, tangannya melingkar sempurna di pinggang Yuna, lalu disusul teko dan cangkir yang terjatuh berhamburan... Teh hijau panas mengenai kaki Yuna dan sedikit mengenai kaki Dimas.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Dimas lembut, Yuna mengangguk. "Lain kali perhatikan langkah mu," lanjut Dimas.
Leo, Nora dan Tata melotot melihat adegan di depan mata kepala mereka.
Leo segera menghampiri Yuna dan menarik tangan Yuna hingga tangan Dimas terlepas dari pinggang Yuna. Melihat itu Nora segera berdiri dan menghampiri Dimas, menggandeng lengan Dimas.
"Kak dimas maafkan kecerobohan Yuna," Leo membungkuk. Yuna menundukkan kepalanya. Dia diam.
"Tidak apa-apa Lee, kamu tidak harus meminta maaf, dia tidak sengaja." jawab Dimas dengan suara yang lembut.
"Kamu ikut aku," Leo menoleh Yuna yang menunduk, menarik kasar lengan Yuna.
Yuna menurut, mengabaikan rasa sakit karena genggaman tangan Leo yang terlalu kuat dilengannya dan menahan rasa sakit pada kakinya.
"Lee, kamu membuatnya sakit," Dimas menghentikan Leo. Leo berhenti, menarik nafasnya dan memejamkan matanya sebentar. Dia kemudian melepaskan genggaman tangannya dan berbalik menatap Yuna yang menunduk, melihat kakinya yang memerah karena teh hijau panas. Leo perlahan menggendong Yuna.
"Aku akan mengobatinya, aku permisi dulu," ucap Leo lalu melangkah pergi meninggalkan taman dengan menggendong Yuna. Neva diam tidak tahu harus bagaimana, dia hanya terpaku ditempatnya sedari tadi.
Yuna tidak membuat suara apapun, bahkan nafasnya dihembuskan dengan sangat pelan. Dia tahu Leo sedang marah saat ini, genggaman tangan Leo tadi sangat terasa sakit di lengannya.
Leo diam sepanjang perjalanan hingga mereka sampai di kamar.
bikin novel Bru Lgi lah kakak author..
klu gk tertarik mna mungkin sampai cium😘
dr yg aku baca Yuna memang cantik banget Vano bahkan Karel jg suka Leo masih ketutup cinta buta Kiara .
novel sekarang gk ada yg menari pasti bacanya berhenti di tengah jlan udh bosen duluan para author hilang semua