NovelToon NovelToon
UNLUCKY

UNLUCKY

Status: tamat
Genre:Horor / Action / Fantasi / Supernatural / Contest / Romansa Fantasi / Tamat
Popularitas:575.4k
Nilai: 5
Nama Author: ittiiiy

Harap bijak dalam membaca!

Felix yang merupakan anak yatim piatu dengan kepribadian yang cuek dan kasar tinggal di Panti Asuhan Helianthus tapi setelah berumur 10 tahun Panti Asuhan tersebut kebakaran dan yang selamat hanya dia seorang dan 2 petugas dapur.

Akhirnya Felix tinggal di Panti Asuhan Arbor bertemu dengan empat orang anak yang seumuran dengannya dan untuk pertama kalinya membuka diri untuk menjalin persahabatan.

Di sekolah barunya 'Gallagher' ada yang menganggap ia adalah pelaku dari kebakaran tersebut, ada juga yang menganggap ia adalah pembawa sial karena hanya dia anak yang berhasil selamat dan membuat orang di dekatnya menderita.

Saat Felix dipenuhi rasa bersalah untung saja ada sahabatnya Cain dan si Kembar 3 yang selalu menemani dan mereka melakukan banyak petualangan bersama.

Tapi tetap saja ia menganggap dirinya tidak beruntung hingga sebuah kekuatan aneh dalam dirinya muncul dan rambut hitamnya mulai berubah sedikit demi sedikit menjadi hijau.

Apakah benar Felix termasuk orang yang tidak beruntung?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ittiiiy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch.23 - Mendengar Suara

Cain yang melihat itu langsung berlari menuju tempat dimana Felix berada, "Kau tidak apa-apa? Apa yang terjadi?" Cain ikut memandangi pohon kecil yang terlihat seperti pohon pada umumnya itu.

Mereka berdua kemudian memandangi kuku kaki Felix yang bersinar hijau, begitupun kuku dijarinya. Cain yang iseng kemudian menyuruh Felix menggigit lagi kukunya agar terpotong dan melemparkan kuku itu dihadapannya. Muncullah lagi pohon dari potongan kuku Felix itu, "Haha, kau ini pabrik pohon ya?" Cain tertawa geli.

Akhirnya Cain mengambil pemotong kuku dan memotong kuku Felix sedikit demi sedikit dan menaruhnya di tempat lahan kosong dekat panti. Mereka melakukan hal itu sampai matahari terbit saking keasyikannya.

"Kalian darimana saja?" tanya Teo dan Tom.

"Habis menanam pohon," jawab Cain disertai tawa.

"Padahal kami mau memberi kejutan tapi kalian tidak ada dikamar," kata Tan.

"Kejutan apa?" tanya Cain.

"Tadaaaaa!!!" teriak Teo dan Tom sambil menekan Confetti popper membuat mereka berdua kaget sendiri.

"Apa ini?" Felix membuka boks yang dilapisi kertas berwarna-warni ciri khas Teo dan Tom.

"Handphone?" Cain langsung mengambil alih karena Felix terlihat lama sekali membukanya.

"Kalian pakai hadiah dari labirin air?" Felix mulai menatap tajam.

"Cuma sedikit, kebanyakan dari hasil uang properti waktu malam perkemahan," jawab Tom.

"Kalian ini ...." Felix tidak tahu harus bereaksi seperti apa.

"Disaat seperti inilah kau harusnya berterimakasih!" Tan dengan senyuman.

"Lagipula kami mengumpulkan uang untuk dinikmati bersama juga," kata Teo.

Cain kemudian memeluk tiga kembar itu dan menarik Felix untuk ikut bergabung, "Jangan sertakan aku, kalian saja ... Hey! lepaskan!" Felix mau tidak mau ikut dalam pelukan kelompok itu.

Cain yang mendapat handphone baru jadi keasyikan memainkannya sampai-sampai belum bersiap untuk ke sekolah, "Cain!" Felix meneriaki.

"Eng?" Cain menjawab malas.

"Nanti kita terlambat, ayo cepat mandi!"

***

Mereka yang sepertinya akan terlambat berlarian menuju halte bus tapi Cain sambil tersenyum lebar seakan tidak ada beban sama sekali membuat Felix memandanginya, "Mudah sekali membuat dia senang begitu," katanya dalam hati.

"Sekarang kita punya handphone Felix," Cain berlari sambil melompat-lompat kecil.

"Iya ... hati-hati, kau lihat kedepan nanti jatuh!" Felix khawatir melihatnya yang berjalan mundur.

"Andaikan lenganku juga patah," keluh Tom.

"Sini aku patahkan!" Cain meminta tangan Tom tapi dibalas dengan tendangan kaki.

"Tan pasti kesepian tinggal sendiri di panti," kata Teo murung.

"Tenang saja Tan pasti malah merasa lega tidak ada kalian," Felix menepuk pundak Teo dan kemudian terjadi saling kejar antara si tukang jahil Felix dan Cain dan korban Teo dan Tom sampai naik bus.

Terlihat sinar matahari menyinari masuk lewat jendela bus akhirnya Cain mencegah Felix duduk disamping jendela karena takut jika ada rambut hijau Felix yang akan jelas terlihat, "Aku duduk samping jendela!" perintah Cain membuat Felix santai saja menurut.

"Kita terlambat!" kata Teo.

"Iya ... Hahaha," mereka semua malah tertawa lepas.

Tidak juga harus menaati aturan selalu, luangkan waktu untuk melanggar aturan tapi tetap harus memberi batasan juga.

Melanggar aturan untuk kebahagiaan sesaat perlu batasan yang kuat dari diri sendiri agar tidak berbalik menjadi malapetaka. Melanggar aturan untuk kebahagiaan jangka panjang memang perjuangan yang indah tapi butuh pengorbanan yang begitu besar dan seringkali tidak berakhir indah.

Jadi ingatlah untuk selalu membatasi diri. Secukupnya saja tidak usah berlebihan.

***

Turun dari bus dan berlari lagi menuju sekolah, tidak lupa Felix mengeluarkan topi berwarna hijaunya untuk menutupi rambut hijaunya yang tumbuh. Walau masih sedikit tapi akan terlihat aneh apalagi jika Felix yang tiba-tiba dikira mewarnai rambutnya.

Untuk pertama kalinya ia melihat Pak Acton dengan wajah seramnya, biasanya mereka hanya saling sapa saja karena selalu pagi-pagi datang.

"Ada apa ini? Apa dunia sudah terbalik? Kenapa kalian bisa terlambat?" Dengan nada tinggi yang biasa langsung membuat anak-anak yang terlambat memutar arah dan langsung tidak jadi masuk sekolah.

"Kami minta maaf pak."

"Siap Gerak!" perintah Pak Acton, "Bersiap! Lari!" Mereka semua langsung berlari mengelilingi lapangan padahal masih belum selesai mengatur napas.

"Kalau aku pingsan ...."

"Aku akan pura-pura tidak lihat," Cain memotong kalimat Teo membuat mereka semua tertawa.

Mereka bereempat tidak ikut dipelajaran pertama. Mertie melihat mereka berlari mengelilingi lapangan dari jendela kelas, "Kenapa mereka terlihat bahagia begitu dihukum?" tanya Mertie dalam hati.

Setelah mereka selesai berlari langsung saja menjatuhkan diri diatas lapangan bersama dengan tas mereka yang masih menempel dipunggung, "Aw!" Cain merasakan banyak buku yang menusuk punggungnya seperti batu besar. Sementara yang lain terlihat tasnya seperti rata dengan lapangan karena tidak seperti Cain yang hanya membawa seperlunya saja.

Pak Acton memberi air minum pada mereka untuk disiramkan diatas kepala membuat mereka semua langsung berteriak kedinginan tapi juga merasa segar dan tertawa bersama lagi.

"Tumben kalian terlambat?" tanya pak Acton.

"Sekarang kami mengerti kenapa anak-anak banyak yang takut datang jika sudah terlambat. Bapak menakutkan sekali dengan tongkat itu," Teo sambil menutupi matanya karena sinar matahari.

"Hahaha ... sudahlah ayo berdiri, sebelum jam pertama berakhir setidaknya kalian masuk kelas," perintah Pak Acton.

Mereka yang bermandikan keringat ditambah air yang disirami oleh pak Acton membuat mereka seperti habis keramas saja. Sebenarnya Pak Acton dekat dengan mereka, hanya saja harus adil dan tetap menghukum seperti anak lain.

"Emmm ... ck ck ck ... Kalian sebelum pulang sekolah jangan lupa mengumpulkan tugas rangkuman lengkap tentang materi hari ini!" kata Bu Janet, guru sejarah.

"Baik bu!" mereka berdua serentak menjawab dan langsung duduk dikursi masing-masing.

Bu Janet keluar dari kelas setelah bunyi bel berbunyi.

"Ini Felix, pinjam catatanku saja ... Lengkap kok!" Dea menyodorkan bukunya pada Felix.

Felix yang hanya mengabaikan akhirnya Cain yang menerimanya, "Thankyou ...." Cain dengan senyuman andalannya.

"Hahhhhh ... sejarah, kenapa harus sejarah yang jadi jam pertama bikin ngantuk saja," kata Cain mengeluh.

"Teo dan Tom enak karena jam pertama matematika, mereka hanya perlu menulis rumus-rumus, kita harus menulis panjang lebar begini."

Felix memandangi Cain yang tidak berhenti berbicara, "Aku tidak mengeluh, lagipula penelitian menunjukkan mengeluh dapat mengurangi tingkat stres," kata Cain.

"Bukannya mengeluh malah menambah stres dua kali lipat? Penelitian dari mana itu?" tanya Felix.

"Penelitian yang dilakukan oleh Professor Cain Vale Wilmer."

Membuat Felix jadi berhenti menulis mendengar itu dan langsung menyandarkan diri dikursi, "Professor Wilmer itu tinggal dimana? Pertemukan aku dengannya, mau aku ajukan keluhan!" Felix membuat Cain tertawa terbahak-bahak.

"Yardley adalah negara yang terkenal akan pohonnya bahkan di kota sekalipun tetap berdiri rimbun pohon-pohon. Membuat udara selalu sejuk untuk dihirup ...." Cain menulis dengan mulutnya.

"Bisa tidak menulisnya pakai tangan saja tidak usah pakai mulut?" kata Felix geram.

Cain memukul dahi Felix dengan pulpen membuat adegan saling kejar-kejaran lagi padahal Pak Egan sudah di koridor untuk mengajar di kelasnya.

Felix yang mengejar Cain tiba-tiba mendengar suara minta tolong yang banyak dari beragam suara yang bergema ditelinganya.

Telinganya terasa berdenging dan langsung jatuh tersungkur dilantai. Cain yang menoleh kebelakang langsung berlari membantu Felix berdiri, "Ada apa?" tanya Cain.

"Banyak sekali orang yang meminta pertolongan."

"Apa maksudmu?"

"Aku mendengar suara minta tolong."

"Sepertinya Felix bisa mendengar orang-orang yang meminta pertolongan tapi kenapa dia tidak bisa pergi menolong mereka seperti saat aku hampir tertabrak truk?" tanya Cain dalam hati.

...-BERSAMBUNG-...

1
gatauu
jejakk
Fidia K.R ✨
Aku juga udah hadir ya ka thor 😉 suka sm cerita yang ini, nice ka thor
~H∆LUsinN∆SI~
cerita ini bakal lanjut kan thor?
endingnya nanggung banget, belum ada cerita setelah felix jadi caelvita loh >⁠.⁠<
ittiiiy: Ada infonya kok di chapter terakhir☺️
total 3 replies
~H∆LUsinN∆SI~
istilahnya belibet susah bacanya and sering lupa juga😭. btw ijin baca ulang seru soal nya, semangat berkarya thor
@Kristin
Semangat up nya akan baca Nyicil aja
@Kristin
Komentar like dan Subscribed di sini juga o
@Kristin
Komentar like dan Subscribed di sini juga
💯Fhashyafira✅
lanjut aku datang lagi thor
💯Fhashyafira✅
halo kk aku datang membawa like lagi
◌⑅⃝●ᏒᎬᏁ●⑅⃝◌
baru sadar kalau gw baca di tahun 2023 dan ini novel udh munculnya lama sekali kenapa baru ketemu sih aihh
◌⑅⃝●ᏒᎬᏁ●⑅⃝◌
keren Cok fantasi horor
◌⑅⃝●ᏒᎬᏁ●⑅⃝◌
kok gw terharu ya Ama omongan nya cain
💯Fhashyafira✅
Aku datang lagi membawa like thor
💯Fhashyafira✅
halo thor aku datang lagi membawa like 😘
~H∆LUsinN∆SI~
inilah yang ku tunggu😻
selamat felix
@Risa Virgo Always Beautiful
ceritanya menarik semangat
💯Fhashyafira✅
Hai aka aku datang lagi
Gemi Sapoetri
menarik tidak membosankan...👏👏👏👍🏻👍🏻👍🏻💪
ittiiiy: Terimakasih banyak🤗🙏
total 1 replies
💯Fhashyafira✅
Hai aka aku membawa like aka 👍
💯Fhashyafira✅
Hai aka aku datang membawa like lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!