Di daratan yang sangat luas, terbentang lima benua besar yang memiliki ratusan penguasa. Masa dimana peperangan antar kerajaan di mulai, masa dimana penguasa berambisi menguasai daratan. Perang, politik, birokrasi, kekuatan, kekuasaan, romance, dan sejarah peradapan menyatu dalam kisah ini.
ini hanya cerita fiksi belaka, imajinasi yang beradu dengan sejarah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps - 25
[Hutan - Camp Andorra]
Rudy dan Marco masih menghabiskan waktu mereka dengan meningkatkan fisik. Marco sudah bisa memutari camp sebanyak 30x setiap hari.
Dan mereka juga terus mengintai wilayah musuh, tapi masih belum ada pergerakan. Sampai akhirnya, mereka melihat sesuatu yang tidak bisa ia bayangkan.
"Marco, ini benar-benar gila."
"Aku tidak percaya dengan yang aku lihat sekarang."
Sebuah Batalion besar, benar-benar besar, sedang berjalan ke arah Camp musuh, mungkin jumlahnya sekitar 200rb prajurit. setiap hentakan kaki para prajurit membuat tanah gemetar.
Semua prajurit itu memakai Armor lengkap dan senjata lengkap. Setiap barisan, mereka mengibarkan sebuah bendera. Bendera kerajaan berwarna biru dengan simbol tameng dan tiga pedang.
"Ini baru namanya prajurit kerajaan. Rapi dan disiplin. Mereka juga di lengkapi perlengkapan yang memadai, jika mereka menyerbu Andorra, sudah di pastikan dalam waktu 2 minggu, Andorra akan rata dengan api." kata Rudy tersenyum.
"Kau sebenarnya dipihak siapa.? Neverland atau Andorra.? kenapa kau mengagumi mereka.?"
"Tidak Marco, aku tetap ada di pihak Andorra, aku hanya senang melihat mereka. Karena tidak perlu jauh-jauh untuk menghabisi prajurit Neverland, mereka datang sendiri padaku. Hahahaha."
"Kau sudah gila ya.? kita hanya berdua disini. Apa yang bisa kita lakukan.?"
"Hanya tinggal menunggu waktu saja. Aku punya rencana gila." sahut Rudy
"Hm.? apa kau benar-benar akan menghancurkan semua prajurit itu dengan trik kotormu.?"
"Hahaha, tentu saja melawan mereka secara langsung. Hanya kita berdua."
"HAAA?"
"Pelan kan suara mu bajingan." sahut Rudy.
"Kau benar-benar gila, kau gila Rudy. Bagaimana caranya bisa menghancurkan prajurit seperti itu. sama saja kita bunuh diri."
"Ah, aku tau. hanya saja aku berfikir lain, dan mencoba menganalisa semuanya. Pasukan besar seperti itu, tidak akan di kerahkan di satu titik saja. Artinya, Neverland serius ingin menghancurkan Andorra, dan sepertinya mereka sudah mendeklarasikan perang terbuka. Jadi, rencanaku adalah memasuki wilayah musuh dan menghancurkan sebagian pasukan."
"Apa maksudmu.?"
"Tentu saja jalur suplay, kita harus bergerak secara diam-diam, dan menghancurkan jalurnya. Setelah jalur di hancurkan, mereka pasti sibuk untuk membereskan jalannya. Disitulah kita habisi mereka satu persatu. Di tenda ada sebuah peta, meskipun tidak akurat, tapi bisa di buat rujukan dimana saja titik camp mereka berada." kata Rudy dengan tersenyum.
"Apa kau yakin rencanamu itu berhasil.?"
"Aku tidak tau pasti kekuatan mereka, hanya saja rencana ini pasti membutuhkan waktu yang lama. Mungkin sampai bertahun-tahun, tapi itu sudah cukup untuk membuat mereka sibuk. Dan sisanya kita serahkan kepada pasukan kerajaan."
"Hmm, baiklah baiklah. Aku ikuti saja rencana mu."
"Oke, kita bisa melakukannya Marco. Kita susun strategi dulu, dan target pertama kita adalah Florensia." kata Rudy.
.....
[Kerajaan Andorra]
2 Hari kemudian.
Barisan pasukan sang Jenderal melewati ibu kota, mungkin pasukannya berjumlah sekitar 5000 prajurit. Tidak banyak, karena mereka tidak pergi berperang, melainkan menjemput seseorang.
Dikediaman Herry. Alice mendengar suara berisik dari kejauhan.
"Apa itu.?" sahut Alice yang langsung pergi keluar rumah.
Di halaman,sudah ada Herry yang menunggu disana.
"Prajurit kerajaan.?" sahut Alice yang langsung menghampiri Herry.
"Ada apa ini sayang.?" tanya Alice.
"Aku sendiri tidak tau, dan sepertinya mereka sedang mengawal seseorang didalam kereta kuda itu."
"Tapi kenapa mereka melewati wilayah ini.?"
"Mungkin mereka akan membuka jalur baru, dan seperti yang di katakan Klain, Neverland sedang bersiap-siap untuk perang terbuka." kata Herry.
"Apa kita akan baik-baik saja jika perang terjadi.?" tanya Alice.
"Mungkin, aku akan minta ijinmu sekali lagi. Jika memang perang terjadi, saat itulah kita punya kesempatan membalas dendam kepada Neverland. Dan ijinkan aku untuk menyusul Rudy. Aku berjanji padamu, untuk memberikan tempat yang aman di sekitar istana. Demi putri kita." Kata Herry sambil memegang kedua tangan istrinya.
"Hm, aku tau kau sangat khawatir dengan Rudy, bahkan kau berkali-kali masuk kedalam kamarnya, dan membaca beberapa analisa Rudy. Aku tidak bisa menolak keinginan mu. Tapi berjanjilah satu hal, kau harus kembali pada kami. Aku tidak mau jadi janda."
"Hahaha, kau istri yang pengertian. Aku janji akan kembali dengan kemenangan, dan menjalani hidup bersama kalian." kata Herry sambil mencium istrinya.
"Hm, jiwa dan ragamu memang hanya untuk medan perang. Aku tau itu, dan aku pun sebenarnya sama. Tapi kondisi ku tidak memungkinkan, jadi aku akan mendukung mu."
"Terimakasih sayang."
Rombongan prajurit itu pun berhenti tepat di depan rumah Herry. Itu membuat Herry dan Alice terkejut. Lalu, turun seseorang dengan pakaian Jenderal dari kereta kuda.
"Lama tidak bertemu."
"Sialan, ternyata dia sudah jadi Jenderal. " sahut Herry.
Mereka pun duduk berdua di halaman rumah, dan para prajurit menjaga di sekeliling rumah itu.
"Hanya ini yang aku punya, kau jangan manja." kata Alice sambil memberikan beberapa cemilan disana. Lalu ia ikut mengobrol bersama.
"Kau hanya ingin pamer padaku kan.? sialan kau." kata Herry.
"Bukan begitu. Tapi ada hal yang sangat mendesak. Neverland mendeklarasikan perang kepada Andorra, surat itu sudah ada di tangan sang Raja."
"Apa.?"
"Ya, inilah saatnya kita membalas perbuatan Neverland. Hanya saja, pasukan Neverland sekarang benar-benar sangat kuat. Dengan kondisi militer Andorra saat ini, Andorra akan hancur dalam waktu singkat. Tempat Tinggal Tuan Muda, tempat tinggal kalian, benar-benar akan menjadi lautan api. Jadi....
"Tunggu, aku tau maksudmu." sahut Herry yang memotong pembicaraan Klain.
"Hm, kau butuh bantuan ku kan.? tidak perlu menakut-nakuti seperti itu, kau kira aku ini anak kecil."
"Eh.? jadi, apa kau bersedia.?" sahut Klain sambil melirik kearah Alice.
"Aku sudah membicarakan hal ini dengan istriku, banyak sekali yang harus di pertimbangankan, dan melihat kondisi Andorra sekarang benar-benar sangat kritis. Jadi, aku akan membantumu, apalagi sekarang kau seorang jenderal, jadi akan lebih mudah." kata Herry
"Benarkah.? apa aku sedang bermimpi.?" sahut Klain sambil membersihkan matanya.
"Hahaha, aku serius, tapi banyak sekali yang harus kami siapkan. Kau harus menunggu itu."
"Hm, kerajaan sedang genting, dan membutuhkan solusi sesegera mungkin, kita tidak punya waktu untuk menyiapkan sesuatu. Jadi, baca saja surat ini." kata Klain sambil memberikan sebuah surat berstampel kerajaan.
*He.? itukan stempel Raja." kata Herry, dan Klain hanya tersenyum disana.
Ia pun membaca surat itu bersama Alice.
"Gila, apa benar tawaran ini.? Sebuah rumah di kompleks para bangsawan, mungkin itu tempat paling aman saat ini, melihat Celine masih balita, dan Lisa juga berada di Akademi kerajaan. Tempat ini benar-benar pas. Tapi, apa aku tidak salah baca di bagian ini.?" sahut Herry terkejut.
"Apa isinya sayang.?" sahut Alice sambil membaca.
"Di promosikan menjadi seorang bangsawan, dan memiliki tugas memimpin seluruh pasukan militer Kerajaan. Seorang Panglima Besar." kata Alice.
"Haaa.?" teriak Alice dengan terkejut.
"Kan.? aku bahkan tidak percaya dengan ini." sahut Herry.
"Itu adalah titah secara langsung dari sang Raja. Jadi....
Klain pun berdiri disana, dan semua prajurit bersiaga tegap.
"Hormat Panglima Besar." kata Klain sambil menundukkan badannya, lalu di ikuti oleh seluruh prajuritnya.
"Ha.?"
.....