NovelToon NovelToon
Rahasia Tersembunyi Sopir Pribadiku

Rahasia Tersembunyi Sopir Pribadiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:856
Nilai: 5
Nama Author: Bunnyku

Putri Daniella menyukai Pangeran Felix dan ingin menikah dengannya. Tapi kehadiran sopir pribadinya Erik Sebastian merubah segalanya. Pemuda desa itu diam-diam mencintai putri Daniella sejak kecil. Seiring waktu, terungkap jika Erik adalah putra mahkota yang sesungguhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunnyku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ingin Berkemah di Tepi Danau Bersamamu

Di ruang keluarga istana yang hangat, dengan aroma kayu bakar dari perapian dan kopi pagi yang tersaji di meja marmer, Putri Daniella berdiri di depan ayah dan ibunya, Raja Henrik dan Ratu Sofia.

Cahaya pagi musim gugur menyelinap melalui jendela besar, menerangi karpet merah tua dan sofa oranye yang nyaman.

Putri Daniella, dengan sweater krem dan rok panjang, rambut pirangnya tergerai, memandang kedua orang tuanya dengan mata penuh harap, hatinya berdegup kencang, berharap izinnya dikabulkan.

Raja Henrik, mengenakan mantel kerajaan biru tua, duduk dengan sikap tegas, sementara Ratu Sofia, dengan gaun sutra hijau zamrud, menatapnya dengan alis terangkat, penuh kekhawatiran keibuan.

“Ayah, Ibu, Ella mau berkemah di danau luar kota. Boleh, kan?” tanya Daniella, suaranya lembut tapi penuh semangat, hatinya mendambakan ketenangan di alam.

“Berkemah? Sama siapa? Sama teman-temanmu ya?” tanya Ratu Sofia balik, suaranya penuh perhatian, matanya menyelidik, hatinya was-was memikirkan keselamatan putri bungsunya.

“Bukan, sendirian, ditemani sopir Ella,” sahut Daniella, suaranya tetap tegas, meski hatinya tahu ini akan memicu perdebatan.

“Apa!? Cuma ditemani sopirmu? Tidak boleh. Apa kamu tahu danau itu bagaimana? Kalau mau pergi, harus ikut juga stafmu si Alecia, dan bawa dua pengawal. Titik,” tegas Raja Henrik, suaranya dalam dan penuh otoritas, tangannya mengepal di lengan sofa, hatinya tak ingin mengambil risiko.

“Ayah, please. Ella cuma mau menenangkan diri dan pikiran. Ella yakin tempatnya aman, tidak akan terjadi apa-apa dengan Ella,” jelas Daniella, suaranya memohon, matanya berkaca-kaca, hatinya berusaha meyakinkan.

“Tapi ini prosedur pengamanan kalau berkemah sendirian, di tempat asing. Lagi pula dia hanya sopir, bukan pengawal,” sebut Ratu Sofia, suaranya tegas tapi penuh kasih, hatinya terbelah antara memanjakan anaknya dan menjaga keselamatannya.

“Ibu pikir selama ini Ella pergi kemana-mana apa masih dikawal? Sudah tidak, Bunda. Sopir itu merangkap pengawal. Dia bisa segalanya. Tanyakan saja pada Paman kalau tidak percaya,” kata Daniella, suaranya naik sedikit, hatinya yakin pada kemampuan Erik, tapi kesal karena orang tuanya meragukannya.

“Panggil Pangeran Gustav ke sini,” perintah Raja Henrik pada pengawal yang berdiri di depan pintu, suaranya penuh wibawa, hatinya ingin kepastian.

Tak lama, Pangeran Gustav masuk, dengan mantel cokelat tua dan langkah santai namun penuh percaya diri. Dia duduk di sofa oranye, aroma parfum kayunya menyatu dengan udara ruangan.

“Ada apa, Yang Mulia memanggil saya?” tanyanya, suaranya ramah tapi penuh hormat, matanya menatap Raja Henrik dan Ratu Sofia bergantian.

“Kenapa aku gak tahu apa-apa tentang sopir itu? Padahal sudah hampir enam bulan dia bekerja jadi sopir Daniella,” tanya Raja Henrik, alisnya terangkat, hatinya penuh tanda tanya.

“Oh, tentang sopir itu. Maaf, Brother, saya belum sempat melaporkannya kepada Yang Mulia. Dia dari Desa Vilkrad. Anaknya baik, sopan, punya kemampuan yang luar biasa. Jago menembak, bela diri, mengemudinya juga tak perlu diragukan lagi,” puji Pangeran Gustav, suaranya penuh keyakinan, hatinya bangga telah memilih Erik.

“Jadi, selama ini, dia juga merangkap pengawal Daniella?” tanya Ratu Sofia, suaranya penuh rasa ingin tahu, hatinya mulai sedikit lega tapi masih waspada.

“Benar, Sister. Dia juga pengawal Deedee. Saya yang menunjuknya, Yang Mulia Ratu,” kata Pangeran Gustav, tersenyum kecil, hatinya yakin pada keputusannya.

“Apa dia benar-benar bisa dipercaya?” tanya Raja Henrik lagi, matanya menatap tajam, hatinya tak ingin ada celah kesalahan.

“Ya, dia bisa dipercaya. Saya jamin itu. Bahkan dengan nyawa saya,” kata Gustav, suaranya tegas, tangannya menepuk dada, hatinya penuh keyakinan.

“Segitu yakin kamu padanya rupanya,” sebut Raja Henrik, suaranya melunak, tapi masih ada keraguan di matanya.

“Iya, saya yakin sekali,” sahut Gustav, tersenyum lebar, hatinya tenang.

“Ella mau berkemah ke danau, berdua sama sopir itu. Jadi menurut pendapatmu, tidak apa-apa kita izinkan atau tidak perlu?” tanya Ratu Sofia, suaranya penuh kehati-hatian, hatinya mencari kepastian.

“Paman, ayo izinin Ella berkemah. Ella pengen sekali kemping di tepi danau itu. Please,” kata Daniella memohon, matanya berbinar, tangannya mencengkeram roknya, hatinya penuh harap.

“Yang Mulia, saya rasa kita harus memberinya izin berkemah kali ini. Saya yakin semua akan baik-baik saja dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” sebut Pangeran Gustav, suaranya penuh keyakinan, hatinya percaya pada Erik.

“Baiklah. Tapi ingat, kalau ada hal penting, segera kabarin,” pesan Ratu Sofia, suaranya lembut tapi tegas, hatinya lega tapi masih ada kekhawatiran kecil.

“Hore, terima kasih Ibu, Ayah, dan Paman!” ucap Daniella, wajahnya berseri, hatinya melonjak bahagia. Dia memeluk mereka satu per satu, aroma parfum kamomilnya menyebar, membuat suasana ruangan lebih hangat.

“Tunggu dulu, suruh sopirmu itu temui Paman sebentar,” perintah Pangeran Gustav, suaranya ramah tapi penuh wibawa.

“Baik, Paman,” kata Daniella, bergegas keluar ruangan, tangannya menggenggam ponsel. Dia menelpon Erik, suaranya penuh semangat.

 “Paman minta kamu temui dia,” katanya di ujung telepon.

“Baik, Putri, saya segera ke sana,” jawab Erik, suaranya penuh ketaatan, hatinya berdebar karena dipanggil Pangeran Gustav.

Erik masuk ke ruang kerja Pangeran Gustav, yang dipenuhi aroma kertas tua dan kayu dari rak buku besar. Dinding berhias lukisan pemandangan Skandinavia, dan meja kerja Gustav penuh dengan dokumen dan pena emas.

Erik mengetuk pintu, hatinya berdegup kencang, lalu masuk setelah dipersilakan.

“Silakan duduk,” kata Pangeran Gustav, suaranya ramah tapi tegas, matanya menatap Erik penuh penilaian.

“Iya, baik. Terima kasih, Pangeran,” jawab Erik, duduk di kursi kayu berlapis kain, hatinya waspada tapi penuh hormat.

“Dengar, Deedee mau berkemah, aku percayakan dia padamu. Dia itu gak tahan dingin. Jadi tolong jaga dia baik-baik. Jangan sampai sakit atau demam. Turuti apapun kemauannya,” tutur Pangeran Gustav, suaranya penuh kepercayaan, tapi ada nada peringatan, hatinya ingin memastikan Daniella aman.

“Baik, Yang Mulia, saya akan laksanakan,” kata Erik, suaranya tegas, hatinya penuh tekad untuk melindungi Daniella.

“Ya sudah, itu saja yang aku sampaikan. Tetap waspada dan hati-hati selalu,” pesan Gustav, matanya menatap Erik tajam, hatinya lega tapi tetap waspada.

“Baik. Siap, saya akan lakukan sesuai pesan dan perintah Yang Mulia,” kata Erik, bangkit, membungkuk hormat, lalu keluar dengan langkah mantap, hatinya berdebar tapi penuh tanggung jawab.

********

1
Dandi Mahesa
keren kak Lanjut gasken
lovebunny: makasih 🙏🙏
total 1 replies
Dandi Mahesa
mampir ka
Just_Loa
Halo kak trimakasih sdah mmpir ya 🧡
lovebunny: hallo juga..iya sama sama..sukses selalu
total 1 replies
lovebunny
iya sabar.. tungguin ya 🙏🙏
lovebunny
makadih ya sudah mampir
lovebunny
maksudnya kendala apaan tuh..he..he
Ryner
Thor, jangan diam aja, kasih kabar kalo ada kendala, kami akan terus menunggu!
perayababiipolca
Keren! Bagus banget ceritanya.
Agnes
Cepat update dong, seru banget ni ceritanya! 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!