NovelToon NovelToon
Cinta Paksa

Cinta Paksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Keluarga
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: siti tyna

Ara yang melarikan diri ke luar negeri, tidak sengaja menyaksikan pembunuhan terhadap bosnya saat bekerja, dan itu membuatnya menjadi tawanan pria yang kejam, bahkan lebih kejam dari orang orang di masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti tyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

Tok tok tok

mutia mengetuk pintu kamar yang di tempati oleh caesar selama di negara A, sebenarnya caesar tidak menetap di negara ini, walaupun dia lahir dan di besarkan di sini, tapi sejak umur belasan tahun, pria itu memilih pindah ke negara i, untuk mencari ibunya, dia menetap di sana hingga tamat sekolah menengah atas, setelah itu, dia selalu bolak balik hingga sekarang, sudah dua bulan caesar berada di sini untuk mengurus beberapa pekerjaan.

Caesar membuka pintu, pria itu mengangkat alisnya saat melihat mutia.

"ada apa?"

Tanya caesar dengan wajah datar, tapi sepertinya dia bisa menebak apa yang akan di katakan wanita paruh baya itu.

"nona mengatakan dia tidak mau makan malam, dia hanya ingin tidur, tuan"

lapor mutia dengan wajah yang terlihat letih.

"anda istirahatlah, biar saya yang mengurusnya"

Caesar mengangguk dan tersenyum saat wajah mutia seperti bertanya, 'benarkah?'.

"kalau begitu, saya permisi pulang"

Pamit mutia dengan wajah cerah, dia tidak sabar untuk bertemu dengan suaminya di rumah.

Caesar menutup pintu kamarnya, kamar yang di buat khusus untuk dia tinggali saat dia membangun hotel itu enam tahun lalu, caesar tidak ingin tinggal di rumah yang terlalu besar, dia hidup sendiri setelah kakeknya meninggal, kamar caesar berada di tingkat teratas gedung, dan dia akan menggunakan lift khusus yang tidak di pakai untuk umum, hanya beberapa orang yang memiliki kartu akses lift tersebut, dia dan beberapa orang yang di percaya dan memiliki keperluan.

Setelah turun di lantai di mana tunangannya berada, caesar berjalan santai dengan tangan yang di masukkan ke dalam kantong celana bahannya, dari jarak beberapa meter pria itu melihat seorang wanita yang sangat ia kenal berdiri tepat di depan pintu kamar yang di tempati ara.

"apa yang kau lakukan di sini?"

Tanya caesar dengan suara dingin.

Di dalam, ara menghentikan gerakan tengannya yang hendak membuka pintu, ia yang mendengar suara bel di pencet berkali kali terpaksa bangun dari kasur nyamannya dan hendak membuka pintu.

"caesar, kamu sengaja melakukan ini untuk membuatku cemburu, ya kan"

Ara memutar bola matanya saat mendengar perkataan penuh drama dari luar pintu, dia merasa sedikit menyesal karena pintar beberapa bahasa, termasuk negara ini, dia bisa menebak siapa wanita yang kini berhadapan dengan pria kejam itu.

caesar hanya diam, ekspresinya sangat sulit di baca, beberapa saat tidak ada perkataan apapun yang keluar dari mulut mereka, caesar berjalan melewati wanita yang memakai gaun malam berwarna merah yang terlihat mewah, rambut pirangnya di tata rapi dan memperlihatkan leher jenjangnya, membuatnya terlihat sexy dan terkesan sangat dewasa.

Merlin mengepalkan tangannya karena caesar mengabaikannya, dengan berani dia memeluk pria itu dari belakang, tapi langsung di tepis oleh pria itu dan di dorong hingga membuat merlin terjatuh ke lantai karena kehilangan keseimbangan.

"jangan menyentuhku dengan tubuh kotor itu, bic**h"

Maki caesar dengan wajah memerah karena marah, pria itu tidak mengerti kenapa merlin selalu mengejarnya tampa kenal lelah, padahal wanita itu sendiri yang memilih ayahnya dan meninggalkannya, saat saat patah hatinya sudah lewat, dan dia hanya ingin hidup tenang tampa cinta yang hanya akan membuatnya hancur.

Merlin ternganga tidak percaya dengan makian pria yang selalu mencintainya itu, pria yang dulu akan selalu melindunginya, waktu yang mereka lalui bukan sebentar.

"caesar"

Bentak merlin tidak terima.

"kita bahkan sudah melakukan hal yang lebih dari pelukan, tapi sekarang kamu menganggapku menjijikan"

Merlin perlahan berdiri, dia tidak terima di hina seperti itu oleh caesar.

ara menghela napas, mendengar apa yang mereka bicarakan, ara bisa menduga apa yang di maksud, dia berpikir, apakah pria memang begitu, saat mereka bersama, sang pria akan menganggap wanitanya berharga, tapi jika sudah berpisah, hanya tatapan jijik, bahkan caesar tidak segan memaki wanita yang pernah bersamanya.

caesar mengeluarkan pistol yang ia selipkan di balik baju, kemudian menodongkannya ke kepala merlin dengan tatapan marah.

"pergi, sebelum peluru ini bersarang di otakmu"

Ucap caesar dengan suara di tekan.

Merlin menelan ludahnya takut, sepertinya kali ini caesar benar benar terpancing emosi, jika dia bersikeras, mungkin dia benar benar akan di tembak, merlin berbalik pergi bersama air matanya.

Ara berjalan dengan kakinya yang pincang ke arah ranjang, dia tidak akan membuka pintu untuk pria itu, dia akan berpura pura tidur saja, tapi sayangnya caesar memiliki kartu akses kamar ara.

Ara berbalik saat pintunya terbuka dari luar, wajah yang tadinya tenang, kembali gelisah saat melihat pria dengan kaos hitam itu masuk dengan pistol di tangannya.

"aku akan makan malam"

Ucap ara cepat, ia berjalan mundur saat caesar semakin mendekatinya, sepertinya dia tidak bisa lagi berlaku seenaknya seperti dulu, sekarang dia hanya tahanan pria kejam di depannya, dia seharusnya mengubah taktik dan cara untuk menghadapi musuh beratnya itu.

"caesar, jangan marah, aku akan menuruti apapun yang kamu katakan"

Ucap ara dengan senyum yang terlihat tidak seimbang.

Caesar mengangkat alis seperti kebiasaannya, lalu dengan sekali hentakan tubuh mereka sudah menempel satu sama lain.

ara hanya bisa gemetar tampa bisa melawan.

"apapun?"

Tanya caesar, dan di angguki dengan cepat oleh ara.

"kalau begitu, kita menikah tiga hari lagi"

Ucap caesar enteng, pria itu menunduk sedikit agar wajah mereka sejajar.

Ara terkejut, tercengang, dan berbagai ter lainnya, gadis itu menganga sedikit karena ingin mengucapkan sesuatu, tapi dia mengurungkan niatnya saat melihat pistol yang masih berada di tangan caesar.

kryuk kryuk kryuk

Mata ara dan caesar saling tatap, kemudian terdengar tawa kecil dari mulut pria itu, sejenak ara terpesona dengan wajah yang sedang memancarkan aura positif saat ia tertawa, tidak seperti biasa, yang selalu dingin dan terlihat kejam, tapi kemudian ara menyadarkan dirinya sendiri, caesar adalah pria berbahaya, dia tidak bisa terlibat lagi dengan orang seperti ini, dia sudah merasakan akibat karena terlibat dengan orang seperti ini sebelumnya.

"ayo makan"

"akhhh"

Ara berteriak kaget saat tubuhnya tiba tiba melayang, kemudian dia di dudukkan di kursi roda dengan perlahan.

"tapi, pakaianku"

ara menatap piyama yang ia pakai, dia mengganti baju setelah kepergian mutia tadi.

"tidak masalah, tetap cantik"

Ucap caesar, walau sebenarnya dia malas menunggu wanita mengganti baju, lagi pula ini hanya makan malam keluarga.

ara memajukan mulutnya dan memberikan lirikan maut setajam pisau pada caesar, tapi dia tetap setuju, lagi pula, dia tidak peduli dengan pandangan orang orang, dia juga tidak ingin mencari kesan baik di depan keluarga caesar.

"kita akan kembali ke negara i setelah menikah"

Ucap caesar setelah mereka memasuki lift.

Ara yang mendengar negara asalnya mengepalkan tangan, dia tidak mau kembali, padahal dengan tidak mudah dia lari dari tempat yang membuatnya menderita, dia tidak ingin kembali dan bertemu orang orang itu.

"aku tidak mau kembali"

Bentak ara keras, hingga membuat lift itu bergema dengan suaranya, mata gadis itu memerah dengan tubuh bergetar hebat.

"alia, jangan membentak"

Caesar menangkup wajah ara dengan agak kasar, wajahnya kembali tegang.

"apa, apa, kau mau menembakku, tembak, tembak, cepat tembak, sialan"

Pekik ara setelah menepis tangan caesar dengan kasar.

Caesar mengeluarkan pistol di balik punggungnya, lalu menodongkan tepat di kening gadis itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!