Apa jadinya jika hidup di jaman para pendekar tidak bisa berlatih tenaga dalam?
." apakah kamu ingin menjadi kuat dan membalas dendam wira?"
"'iya tentu saja kek.."
" jika aku bilang kamu tidak bisa membalas dendam kamu percaya?"
" Wira kenapa kakek?"
Begini Wira,, 3 jari dibawah pusar ada satu titik vital sebagai pusat tenaga dalam pada manusia.
titik vital yang ada di dalam tubuh mu akibat pukulan Sura Keling,entah dia sengaja atau tidak , telah terluka sangat parah.
menurut perhitungan ku, kemungkinan besar telah hancur, semoga saja itu salah.
aku tak tau apakah di masa depan kamu bisa sembuh atau tidak, yang jelas untuk saat ini kamu tidak mungkin bisa membangkitkan tenaga dalam mu... entah sampai kapan..
maaf Wira..tidak ada yang bisa aku lakukan untuk menolong mu, aku sangat berharap hitungan ku salah.
benarkah demikian? di dunia ini segala nya tak pasti, hanya satu yang pasti , yaitu mati !
cerita ini masih tersambung dengan cerita "tahta berdarah sang pangeran"!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ternyata anak berbakat itu ada..
Padepokan segara kidul ada di desa nelayan ramai , padepokan ini berdiri tak jauh dari pantai laut kidul .
padepokan ini bukan padepokan terkenal, nama Ki Tepus juga bukan se orang tokoh terkenal.
Penguasa desa Tambakrejo dulu bernama Kuwu boncel, Kuwu ini bertubuh pendek gemuk, sehingga mendapat julukan boncel, entah siapa nama sebenarnya.
Kuwu boncel pada awalnya baik, apalagi di masa masa awal kepemimpinannya,sayang sifat asli Kuwu boncel akhirnya terkuak, Kuwu boncel doyan perempuan, dia juga gemar mabuk mabukan, dia berkomplot dengan gerombolan penjahat pimpinan aki dumang menindas rakyat, menguasai tempat pelelangan ikan ,dan memeras rakyat .
Kuwu boncel dan aki dumang bertindak keterlaluan hingga pada puncak kejahatan mereka,Ki Tepus datang ,sendirian dia mengalahkan Gerombolan rampok berkedok penguasa, Kuwu boncel tewas, sedangkan aki dumang berhasil melarikan diri
Ki Tepus ternyata kerasan tinggal di tambak Rejo, Semenjak itu ki Tepus memimpin desa tambak Rejo dan mendirikan padepokan Segara kidul, mengajar kan silat pada anak anak muda yang kebanyakan yatim piatu dan menderita kurang gizi.
murid pertama Ki Tepus adalah anak muda yatim piatu asli desa tambak Rejo bernama barda, barja,Brata dan Ratna yang saat itu baru berusia 15 tahunan,
ke empat murid nya ini tidak berbakat , kekurangan gizi di awal masa pertumbuhan menghambat mereka , daya ingatan mereka sangat rendah , hingga kesulitan menghafal gerakan jurus , namun mereka rajin tak kenal putus asa , walau terseok sesok mereka akhir nya dapat juga menguasai jurus silat padepokan segara kidul.
padepokan ini hanya padepokan kelas bawah, murid murid nya kebanyakan penduduk sekitar, khusus nya anak muda dan anak anak kecil, walau begitu, jumlah murid padepokan ini lumayan banyak , tidak kurang dari 300 orang berbagai macam usia dan kelamin.
Ki Tepus tidak menikah dan tidak punya keturunan, ,untuk mengurus padepokan dia di bantu murid murid tertua nya,
karena murid padepokan ini rata rata penduduk desa dekat sini juga, murid murid ini kebanyakan kembali pulang jika selesai berlatih,paling paling hanya ada beberapa anak muda yang memilih tinggal di sini.
Satu Minggu kemudian barulah bocah itu sehat sepenuhnya ,
bocah itu bernama Wira Sena dari desa manjing, sebuah desa nelayan juga , Ki Tepus dan bahkan para nelayan disini tau persis dimana lokasi desa manjing itu.
pada Ki Tepus Wira Sena menceritakan yang telah dia alami, walau agak tersendat sendat karena menahan isak tangis, termasuk ketika perutnya di pukul Sura Keling dan dilempar ke laut.
Ki Tepus dan yang lain paham inti cerita Wira , Ki Tepus mengelus kepala Wira Sena ,sambil berkata
." apakah kamu ingin menjadi kuat dan membalas dendam wira?"
"'iya tentu saja kek.."
" jika aku bilang kamu tidak bisa membalas dendam kamu percaya?"
" Wira kenapa kakek?"
Begini Wira,, 3 jari dibawah pusar ada satu titik vital sebagai pusat tenaga dalam pada manusia.
titik vital yang ada di dalam tubuh mu akibat pukulan Sura Keling,entah dia sengaja atau tidak , telah terluka sangat parah.
menurut perhitungan ku, kemungkinan besar telah hancur, semoga saja itu salah.
aku tak tau apakah di masa depan kamu bisa sembuh atau tidak, yang jelas untuk saat ini kamu tidak mungkin bisa membangkitkan tenaga dalam mu... entah sampai kapan..
maaf Wira..tidak ada yang bisa aku lakukan untuk menolong mu, aku sangat berharap hitungan ku salah.
Untuk saat ini, kamu tinggal lah dulu disinii bersama ku, berlatih silat bareng teman teman mu, walau tidak bisa menggunakan tenaga dalam, jika kamu punya kemampuan beladiri itu pasti akan berguna untuk mu .
kamu mau kan ?"
" iya kakek, Wira mau... terimakasih kakek "
" hahaha ..ya ya..bocah pintar.. Ya sudah sana kamu bermain main dulu, "
" iya kakek.."
Wira Sena berjalan keluar tak lama dia sudah sampai pantai, dasar bocah, rentetan peristiwa tragis yang menimpa nya dengan cepat terlupakan, dia kini malah asik bermain pasir bersama teman teman seusianya.
Sejak kecil,Wira Sena telah terlihat berbeda dengan anak anak di desa ini, dia terlihat lebih tampan,selain itu dia juga cerdas , periang dan ringan tangan, banyak orang yang suka padanya,
bakat kepemimpinan nya juga menonjol, walau dia anak baru, dia telah menjadi pemimpin Genk anak anak kecil, setiap sore sehabis berlatih , anak anak ini sibuk membantu para nelayan yang akan melaut , mereka ikut ikutan mendorong perahu, naik ke atas perahu dan melompat dari sana, berlomba renang sampai pantai !
Kehidupan sore desa Tambakrejo menjadi lebih berwarna dengan tawa riang bocah bocah pimpinan Wira Sena ini.
Dua tahun berlalu dengan cepat di pekarangan berpasir , Wira Sena dan seratus anak berumur tujuh hingga sembilan tahunan tengah berlatih kuda kuda dan jurus dasar silat padepokan segara kidul yang bernama jurus walet laut kidul.
jurus walet kidul adalah jurus dengan menggunakan senjata berupa tongkat , jurus ini dibagi tiga tahapan, dasar, menengah dan puncak.
Selain jurus tunggal, jurus walet kidul juga bisa di mainkan secara berkelompok oleh sepuluh atau lima belas orang.
Sesuai perhitungan Ki Tepus, Wira memang anak berbakat langka, Wira hanya butuh waktu dua tahun untuk menguasai jurus silat walet kidul hingga tahap sempurna. Jauh melampaui rekan rekan seusianya, bahkan melampaui anak anak senior di sini.
kang barja murid tertua ki Tepus bahkan sudah tak bisa lagi melatih Wira, tingkat ilmu mereka sama ! Kang barda, kang Brata dan nyi Ratna sudah bukan lawan Wira .
' takdir memainkan kita kang...kang Brata mengeluh pada kang barda, saat dalam latihan dia berhasil di kalahkan Wira..
" hahahah...kau benar.. tadi nya aku mengira anak berbakat hanya cerita saja , melihat Wira aku baru yakin , cerita itu ternyata benaran .anak berbakat itu ternyata memang ada ..hahaha"
" berapa tahun kamu berlatih Ratna?"
" sudah jalan enam tahun kang, kenapa ?"
" bayangkan Wira..baru berapa lama dia gabung ? Rasanya baru kemarin aku mengajar nya kuda kuda..!"
" hahahaha... langit bercanda sama kita kang kalau begitu...hahhaa"
ke empat nya tertawa riang, mereka tidak iri, inilah kenyataan nya, di kehidupan sehari-hari berapa banyak dari kita yang bekerja keras setengah mati tapi hasilnya nihil? Lalu tiba tiba saja anak kemarin sore dengan mudahnya, tak perlu susah-susah telah jauh melampaui kita, jangan kan menyusul nya , mendekati nya saja sudah tak mungkin !
Wira Sena sendiri, walau sudah ada dalam tingkat lebih tinggi, tetaplah anak anak, dia amat menghormati kakak kakak seniornya, tak pernah sekalipun dia berani menentang, hingga para senior nya pun malah semakin sayang pada nya.