NovelToon NovelToon
Sweetheart Of The Mafia Boss

Sweetheart Of The Mafia Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Konflik etika / Obsesi
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: flowy_

Seorang gadis berusia tujuh belas tahun secara tak sengaja menyelamatkan nyawa seorang raja mafia yang dingin dan penuh bahaya. Bukannya jadi korban dalam pertarungan antargeng, ia malah jadi istri dari pria yang selama ini ditakuti banyak orang.

Gadis itu polos dan manis. Sedangkan pria itu tegas dan kuat, dan hampir sepuluh tahun lebih tua darinya. Tapi, ia tak kuasa menolak perasaan hangat yang gadis itu bawa ke dalam hidupnya.

Meski membenci dunia gelap yang pria itu jalani, ia tetap tertarik pada sosoknya yang dingin dan berbahaya.

Dan sejak saat itu, takdir mereka pun saling terikat—antara gadis menggemaskan dan raja mafia muda yang tak pernah belajar mencintai...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flowy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. A sweet day 1

Begitu selesai makan, gadis itu kembali membuka suara. Ia meletakkan sesuatu di tangannya, lalu menatap Lucien dengan cemberut.

"Kalau aku gak pernah bisa suka sama kamu, gimana?" ucapnya pelan.

Lucien menatapnya diam. Kalimat itu terdengar sepele, tapi meninggalkan jejak dalam pikirannya.

"Kalau begitu, aku akan habiskan seluruh hidupku untuk menghangatkan hatimu," jawabnya tenang, tanpa ragu.

Mendengar itu, Liora menunduk sedikit. Wajahnya mulai memerah.

Lucien lalu menyodorkan segelas susu ke arahnya.

Namun gadis itu tak langsung mengambilnya. Ia hanya menatap gelas itu dalam diam, seperti sedang menenangkan pikirannya sendiri.

"Karena kita sudah menikah, mari jalani hidup ini sebaik mungkin. Dan… tenang aja. Aku nggak akan ninggalin kamu cuma karena kamu lebih tua dariku," ucapnya serius.

Lucien sempat terdiam, ia terkekeh mendengar pernyataan gadis itu.

"Aku percaya," ucapnya singkat, sambil tersenyum.

Dulu, ia pikir hidupnya akan terus sendiri. Tapi karena satu kejadian malam itu, semuanya berubah.

Kalau dipikir-pikir, mungkin ia harus berterima kasih juga pada orang yang pernah melukainya. Karena dari situlah Liora datang dalam hidupnya.

"Aku udah kenyang," ucap Liora pelan.

"Nathaniel," panggil Lucien tenang.

Begitu namanya disebut, pria itu langsung bergegas masuk. "Tuan, Nona Liora," sapanya sopan.

"Bereskan sekarang." ucapnya datar.

"Baik, Tuan."

Liora sempat melirik sekilas ke arah Lucien. Ekspresi pria itu mendadak berubah dingin, dan tanpa sadar, ia menelan ludah.

"Tunggu," ucap Lucien datar.

"Ya, Tuan?" Nathaniel langsung menghentikan langkahnya.

Tanpa banyak kata, ia menarik Liora ke sisinya, tangannya melingkari pinggang ramping gadis itu.

"Mulai sekarang, dia nyonya di rumah ini. Siapa pun yang berani merendahkannya… akan berurusan langsung denganku." ucapnya tajam.

Nathaniel sempat tertegun, tapi segera menunduk sopan. "Baik, akan saya sampaikan."

Lucien mengangguk tipis. "Kau boleh pergi."

Setelah Nathaniel keluar, Liora berbalik menatap Lucien. "Kenapa kamu harus mengumumkannya sekarang?" tanyanya dengan cemberut.

Lucien menatapnya lekat, suaranya terdengar lebih tenang, "Tak ada yang perlu disembunyikan. Mereka harus tahu siapa kamu di Mansion ini."

Ia menghela nafas pelan. "Ya, terserah."

Lucien sebenarnya menyukai sisi Liora yang seperti ini—jujur dan apa adanya.

Tiba-tiba, gadis itu mendongak. Tatapannya berubah, ada sesuatu yang terlintas di benaknya.

"Aku nggak ada kelas hari ini. Gimana kalau kita ke supermarket bareng? Aku ingin membeli beberapa barang," ucapnya dengan senyum ringan.

Lucien terdiam sejenak.

Mendengar kata 'supermarket', ekspresinya sedikit berubah. Ia memang tahu semua kebutuhan Liora sudah dipenuhi—Aiden sudah mengatur semuanya dengan rapi, termasuk perlengkapan harian.

Tapi... kalau ini permintaan darinya, maka tak ada alasan untuk menolak.

"Baiklah," ucapnya sambil mengangguk pelan.

"Yey!" seru Liora sambil melompat kecil dengan wajah berbinar.

Lucien hanya menatapnya dengan tenang. Selama gadis itu tersenyum, ia rela melakukan apa saja untuknya.

Setelah berganti pakaian, mereka berangkat menuju salah satu supermarket terbesar di pusat kota.

Begitu sampai, bukannya langsung mencari beberapa keperluan yang sudah direncanakan, Liora justru berlari menuju area makanan.

Lucien hanya menunduk menatap troli di tangannya. Ia tak pernah membayangkan akan menjalani hari seperti ini—mendorong troli belanja di tempat umum bersama seorang gadis.

Beberapa orang mulai melirik ke arahnya.

Meski ia terbiasa dengan perhatian semacam itu, tapi situasinya kali ini berbeda.

Di depan sana, Liora tengah berjongkok di rak camilan, lalu tiba-tiba membalikkan badan sambil mengangkat sebungkus keripik kentang.

"Aku belum pernah coba rasa yang ini. Kira-kira enak nggak, ya?" tanyanya sambil tersenyum.

Lucien menatap kemasan itu sekilas. “Aku tidak tahu,” jawabnya datar.

Tanpa ragu, Liora langsung memasukkan camilan itu ke troli. “Kalau gitu kita beli aja, nanti kita cobain bareng!” ujarnya dengan semangat.

Lucien menarik napas pelan. Ia mengikuti langkahnya dari belakang, tanpa berkata apa-apa.

Diam-diam, ia juga mengembalikan beberapa barang yang dipilih gadis itu. Terlalu banyak makanan ringan jelas tidak baik untuk tubuhnya.

Beberapa menit kemudian, Liora sampai di sebuah area perlengkapan.

Tatapan Liora langsung terpaku pada deretan sandal berbulu yang menggemaskan. Ia mengambil sepasang berwarna biru, lalu membalikkan badan.

"Yang ini gimana?" tanyanya sambil mengangkat sandal itu ke arah Lucien.

"Bagus," jawabnya singkat.

Liora tertawa kecil. “Kalau gitu, yang ini buat kamu.”

Lucien menatap sandal itu, lalu mengangkat alisnya. “Ini untukku?”

“Iya, lucu kan?" ucapnya.

Lucien menatap sandal itu dengan ragu. Benda kecil berbulu lembut itu jelas bukan bagian dari gaya hidupnya yang serba hitam dan tegas.

Namun, begitu melihat gadis itu cemberut, perasaan nya goyah.

“Enggak suka ya? Kupikir kamu bakal senang,” ucapnya pelan, sedikit kecewa.

Lucien kembali menarik napas pelan, lalu meraih sandal dari tangannya. “Selama itu darimu, aku tak punya alasan untuk tidak menyukainya."

“Kalau gitu, aku masukin ke keranjang, ya.” ucapnya dengan senyum manis.

Lucien hanya mengangguk kecil, ia membiarkan gadis itu menikmati harinya dengan tenang.

Beberapa saat kemudian, gadis itu kembali sibuk mondar-mandir dari satu rak ke rak lain. Matanya berbinar tiap kali menemukan sesuatu yang menarik.

Sementara Lucien? Ia tak membeli apa-apa.

Ia hanya memperhatikan gadis itu dari belakang sambil tersenyum tipis.

1
🥑⃟➳ᴹᴿˢ Caaaa ❤️⃟Wᵃf 🔰π¹¹
lanjutttt
ℒ⃝𝓾𝓶𝓲𝒅𝒂𝒓𝒌࿐𝓔𝓵𝔂𝓼𝓼𝓪
dokter yang ini agak laen soalnya, makanya agak ragu🗿
ℒ⃝𝓾𝓶𝓲𝒅𝒂𝒓𝒌࿐𝓔𝓵𝔂𝓼𝓼𝓪
bakar rumahnya kata gw teh!/Angry/
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.
.
♘🍾⃝ ͩᴅᷞᴇͧᴏᷡɴͣ ❤️⃟Wᵃf
karena tanpa bicara jadi pendiam dan tak beranikan untuk berbuka bicara
♘🍾⃝ ͩᴅᷞᴇͧᴏᷡɴͣ ❤️⃟Wᵃf
wkwk pasti terkejut tuh ketika berubah wajahnya
♘🍾⃝ ͩᴅᷞᴇͧᴏᷡɴͣ ❤️⃟Wᵃf
lumayan itu menarik ceritanya dan ingin lihat kelanjutan episode berikutnya
❤︎⃟⃟🍾⃝ͩKᴜᷞᴢͧᴇᷠʏᷧ🥑⃟ᱬ⃝ᱞꪻ꛰͜⃟ዛ༉
“Baiklah,“ ucapnya lembut.
❤︎⃟⃟🍾⃝ͩKᴜᷞᴢͧᴇᷠʏᷧ🥑⃟ᱬ⃝ᱞꪻ꛰͜⃟ዛ༉
ada secercah harapan
™•$∆π|•
🥴🥴🥴
™•$∆π|•
bagus
drpiupou
wah wahh
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ ͩᴍᷞᴏͧᴍᷡsͣ ᴳᴿ🐅
menarik cerita nya lanjutkan 🤗
Yuli a
semoga cepat sembuh... ya kk othor... diangkat segala penyakitnya... bisa beraktifitas seperti biasanya....
ditunggu up nya lagi...😊
☠𝐌𝐀⃝🥀𝐗❤ᴹᴼᶻᴬ❤️⃟Wᵃf
ada sesuatu tpi apa ya 😏 ntah apa yg trjdi nnti 🦖
🟢❤️⃟Wᵃf ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘʟᴜɴᴀ
👍👍👍👍👍
☠𝐌𝐀⃝🥀𝐗❤ᴹᴼᶻᴬ❤️⃟Wᵃf
kalo bisa lngsung aja sikat aja, ngapain menye bner dah.
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: /Speechless/
total 1 replies
Lauren Florin Lesusien
mudah mudahan liora nikah sama lucien tambah badas thur jngn buat menye menya ,😂😂😂😂😍😍😍😍
🟢❤️⃟Wᵃf ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘʟᴜɴᴀ
lanjut kak
Agatha cute🤍
cerita bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!