NovelToon NovelToon
Kesetiaan Dibalas Pengkhianatan

Kesetiaan Dibalas Pengkhianatan

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Maria Anastasia

Kirana Larasati adalah istri sah dari David Sanjaya, pengusaha muda yang sedang naik daun. mereka sudah menikah selama lima tahun dan dikaruniai anak laki-laki laki bernama Luis Sanjaya. awal- awal pernikahan mereka selalu dipenuhi dengan kehangatan. tapi entah kenapa setelah Luis lahir, semuanya berubah. david selalu pulang malam dari perusahaannya dengan alasan sibuk, dan sikapnya yang dulu hangat menjadi sangat berubah. sampai suatu hari Kirana menemukan noda lipstik di baju kemeja milik David. dan sampai pada akhirnya sang suami mengakui bahwa dia berselingkuh dengan sekretarisnya. dan David lebih mengutamakan sekretarisnya tersebut ketimbang istri sahnya. bagaimanakah kelanjutan kisah rumah tangga mereka? apakah Kirana bisa bertahan dengan David? selamat membaca...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25. KEDATANGAN OM BURHAN

A-AYAH...??

Kami terkejut karena Ayah tiba-tiba saja pingsan, dan mas Agung pun segera memapah ayah dengan bantuanku dan segera membawanya ke Rumah Sakit, tempat mas Agung bertugas.

Sesampainya di sana mas Agung langsung membawa ayah ke ruangan UGD dan segera memeriksa keadaan Ayah di sana.

“Bagaimana keadaan Ayah, mas?”

“Pakde, tensinya tinggi 190/100. Dan sepertinya beliau juga terlalu stres, jadi Kirana usahakan jangan ada sesuatu yang bisa membuat Pakde stres lagi, karena akan sangat berbahaya. sambil menunggu Pakde sadar, kita akan memindahkannya ke kamar perawatan, Dan setelah beliau bangun segera diberikan obat penurun tekanan darah tinggi.”

Jelas mas Agung padaku.

Mereka pun segera memindahkan Ayahku ke dalam kamar perawatan kelas satu.

Tidak lama kemudian Ayah pun tersadar, “di mana aku?” tanyanya kepada kami semua.

“Ayah ada di Rumah Sakit dan ayah tadi pingsan, makanya kami segera membawa ayah kesini. Ayah, aku mohon tahan emosi ayah dan jangan terlalu pikiran ya.”

“Ayah emosi sekali dengan pria itu, dia tidak bisa melihat kamu bahagia sedikitpun, biar sudah cerai masih saja mengganggumu."

“Sudahlah ayah, tidak apa-apa. Kalau Ayah kasihan dengan Ibu, Aku, dan Laras, tolong jangan terlalu banyak pikiran dan tetap tenang ya ayah. Kami masih butuh ayah, ayah pelindung kami, jadi segera sembuh dan tetap sehat ayah.”

“Baiklah, Kirana. Ini untuk kalian semua, maafkan ayah yang telah membuat kalian khawatir, maafkan ayah ya, bu.” Ucap ayahku kepada kami semua

“Ya sudah sekarang bapak minum obat dulu ya? supaya bisa segera sembuh dan bisa segera pulang ke rumah.” Ucap ibu

Ayah pun menurut kepada ibu dan segera meminum obatnya. Tidak lama kemudian mas Agung datang lagi ke kamar dan memeriksa keadaan ayah.

“Syukurlah, tensi Pakde sudah turun. Besok Pakde sudah boleh pulang ke rumah, tapi tetap harus diminum obatnya sampai habis dan tidak boleh banyak pikiran.” Ucap mas Agung

“Makasih banyak ya nak Agung, kalau tidak ada kamu, tidak tau akan seperti apa kami ini.”

Ucap ayah kepada mas Agung sambil memegang tangannya.

“Sama-sama Pakde, ya sudah aku kembali ke ruanganku dulu, sebentar aku akan ke sini lagi.”

Pamit mas Agung kepada kami semua.

“Eyang kakung, cepat sembuh ya. Supaya kita bisa main-main lagi” Ucap anakku yang sedari tadi dipangku oleh ibuku.

“Siap jagoan kecil, cucu Eyang.”

Jawab Ayah sambil memeluk dan mencium Luis. Dan kini Luis duduk di samping Ayah di atas tempat tidur.

TOK... TOK... TOK...

Terdengar suara ketukan di pintu dan aku pun segera membukakan pintu tersebut. Ternyata yang datang adalah mas Faisal, Laras, dan seorang pria paruh baya yang aku sendiri tidak tau siapa beliau ini.

“Mas Faisal, Laras ayo masuk.”

Ucapku sambil mempersilakan mereka masuk ke dalam.

“Ibu, gimana keadaan Ayah? Maaf aku pergi dengan mas Faisalnya terlalu lama.” Ucap Laras

“Iya Pakde, Bude maafkan saya karena membawa Laras menemaniku belanja terlalu lama.”

Jelasnya lagi sambil memberikan kantung plastik berisi buah-buahan dan juga roti

“Iya, tidak apa-apa nak. Keadaan Ayah sudah agak membaik, Ayahmu tadi tensinya naik karena marah-marah sama si David itu yang terus saja mengganggu kakakmu ini.”

Jawab ibu sambil merangkulku dengan penuh kasih.

“’Mas David itu gak punya malu ya! dia yang nyakitin kakak dan ceraikan kakak, sekarang malah dia ganggu lagi kak Kirana.” Ucap Laras dengan ketus.

“Hussttt...gak boleh ngomong gitu. Hmmm...Itu siapa yang di belakang kamu, nak Faisal?”

tanya Ibu sambil memandang pria paruh baya yang ada di belakang mas Faisal.

“Bur-burhan... ya ampun, apa kabarnya kamu?” tanya ibuku sambil memeluknya, dan ayah juga kaget melihat kedatangan om Burhan.

“Kabarku baik mbak Ayu, aku tadi ke rumah dan ketika aku sampai di rumah aku langsung ketemu dengan Laras. Lalu Laras bilang kalau mas Eko masuk rumah sakit, makanya aku langsung ikut dengan Laras ke sini.” Jelas om Burhan kepada ibuku.

“Iya Burhan, kakakmu masuk rumah sakit karena tensi darahnya tadi naik, tapi sekarang udah baikan kok. Kirana, Laras, ini adik dari ayahmu namanya om Burhan, beliau selama ini tinggal di Jogjakarta. Dan ini anak-anakku, dan si kecil ini Luis, anaknya kirana."

Jelas Ibu kepada om Burhan.

“Kamu berangkat dari Jogjanya, kapan?” Tanya ayah.

“Aku berangkat dari Jogja tadi pagi menggunakan kereta api.” Jawab om burhan.

“Kasihan, kamu pasti capek dan pasti belum makan? dan memang kita semua belum makan malam ya? Kirana, mungkin kamu dengan Laras bisa membelikan nasi untuk kita semua.”

ucap Ibu kepada Aku dan Laras. maka Aku dan Laras pun segera pergi mencari nasi goreng untuk makan malam kami semua.

***

Malam itu kami makan malam dengan nasi goreng yang aku beli di warung depan rumah sakit.

Aku membelikan lebih sekalian untuk mas Agung, yang kebetulan datang lagi menengok keadaan Ayah.

Selesai makan, Ayah, Ibu, dan om Burhan pun mengobrol-ngobrol, Sedangkan mas Faisal dia pamit pulang dan mas Agung kebetulan saat itu ada pasien yang harus ditangani.

“Burhan, gimana kabar rumah di kampung?” tanya Ayah.

“Aman mas, rumah itu tetap rapi dan bersih. Aku tidak akan pernah membuat rumah peninggalan orangtua kita rusak.” Jawab om burhan

Ayah dan om Burhan hanya dua bersaudara saja, mereka tidak memiliki saudari perempuan.

Makanya Ayah sangat menyayangi Aku dan Laras, ayah tidak suka kalau ada orang yang menyakiti kami, betul-betul ayah yang terbaik di Dunia.

Kakek dan Nenek meninggalkan rumah yang lumayan besar di kampung.

Juga ada tanah dan sawah, tapi itu semua om Burhan yang merawat dan juga menjaganya.

Walaupun sudah ada pembagian tanah masing-masing, tapi Ayah tetap memberikan tanah itu untuk om Burhan.

“Ada apa gerangan kamu datang ke sini, dek?” tanya Ayah.

“Ada yang ingin aku bicarakan dengan Mas dan Mbak, tapi besok dulu, tunggu ketika kita sudah pulang ke rumah mas.” Jawab om Burhan

“Ya sudah kalau begitu besok kita bicarakan lagi ya, Sekarang kita istirahat saja dulu. Kirana, kamu pulanglah bersama Laras, om Burhan, dan Luis. Biar Ibu yang menjaga Ayah malam ini. Besok baru kalian datang untuk menjemput kami, Kasihan ommu datang dari perjalanan jauh belum beristirahat sama sekali” Saran ibu.

Kami pun akhirnya menurut dengan perkataan ibu, kami pulang juga diantarkan oleh mas Agung yang kebetulan sudah lepas dinas.

***

Jam istirahat makan siang aku ijin sebentar di pak Damar untuk menjemput Ayah untuk pulang ke rumah.

Aku pun menesan taksi online, dan meminta supirnya mengantarkan aku ke Rumah Sakit.

Sesampainya aku disana, ternyata sudah ada mas Faisal yang akan bersiap mengantarkan Ayah pulang ke rumah.

“Maaf yah, aku terlambat datang.”

“Gak apa-apa nak, ya udah sekarang kita pulang ke rumah aja dulu.” Ajak ayah.

Kami pun telah sampai di rumah, mas Faisal dan om Burhan membantu ayah untuk turun dari mobilnya, dan setelah itu mas Faisal langsung pamit karena ada client yang menunggunya.

Aku pun segera ke dapur untuk membuat minum untuk mereka semua, sedangkan Laras sedang pergi ke sekolahnya untuk mengambil ijazah.

Aku pun segera mengantarkan minuman itu ke depan, Sampai aku tertegun mendengarkan pembicaraan antara Ayah, Ibu, dan juga om Burhan.

“Aku sudah tau keberadaan anakku, mas?” ucap om Burhan.

“Kamu tau dia ada di mana sekarang?” tanya Ayah.

“Aku tau mas, nama anak itu Tina, dan dia sudah menikah. nama suaminya kalau gak salah david Sanjaya.” Ucap om Burhan.

Aku kaget setengah mati sampai nampan gelas yang aku pegang terjatuh dan gelas pun pecah semua.

“Ja-jadi aku dengan Tina...??

***BERSAMBUNG***

1
Nda D
lanjuuuutttt
Ana Maria
masih panjang kk🙏
Saya Sayekti
akankah cinta itu kembali semoga bisa menyadarkan anak nya
Saya Sayekti
siap2 Kirana babat habis orang sirik yg mendekati
Saya Sayekti
semoga g berhasil, udah waktunya para orang jahat lengser
Saya Sayekti
bakal tambah musuh lagi,g capek ..
Saya Sayekti
kasi si iblis betina itu kecelek trgis gt thor.pinomat muka cacat kaki lumpuh cukup lah thor.biar g nyusahin orang trs
Saya Sayekti
yg pasti 2 pasang mata sirik.lanjut Thor.
Saya Sayekti
teryata iblis bertanduk,nasip diri buruk malah iri d pelihara
Saya Sayekti
klw g salah , orang yang dorong Kirana d mall.dan itu pacar si pelakor
Saya Sayekti
Alhamdulillah hilal sudah nampak.moga mas agung yg terbaik
Saya Sayekti
jodoh Kirana siapa ya?
Saya Sayekti
mantap abis....
gitu donk jangan mau d tindas
Ma Em
David pasti akan menyesal karena sdh menceraikan Kirana dan hanya memilih jalang , semoga persidangannya di menangkan sama Kirana hak asuh Luis jatuh pada Kirana semangat Kirana aku suka karakter Kirana sangat berani dan tegas dlm tindakannya. 💪👍
Ana Maria: terimakasih bunda, sudah membaca buku saya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!