Clara Amanda anak satu satunya dari seorang tuan tanah di pinggiran desa yang jauh dari hiruk pikuk kota.
ayahnya bernama Arman Satya dan ibunya Tari Askara, mereka keluarga yang hangat dan baik pada siapa saja.
tapi semua berubah ketika tanah yang makmur itu mulai tersentuh oleh tangan tangan kotor dari kota.
membawa sejumlah uang untuk menghambakan para penduduk dan mulai menjual tanah mereka.
tentu saja Arman yang merupakan tuan tanah di sana menolak keras dan bahkan dengan berani mengusir orang orang itu.
pada akhirnya keluarga arman di bantai dan di habisi dengan sangat kejam dan brutal, arman yang merupakan jebolan petarung sempat melawan tapi akhirnya tumbang juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iqbal Pertha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Feti kepala sipir pulau pengasingan.
profesor buru buru mendekat kemudian merogoh sakunya mengeluarkan botol kecil berisi cairan kuning keemasan.
" tuan minum ini. " ucap sang profesor, menyerahkan cairan itu.
" apa ini.... " tanya Rafael.
" itu adalah potion yang aku siapkan jika hal seperti ini terjadi, potion ini sudah aku sesuaikan dengan serum sebelumnya, kegunaan nya untuk mengisi ulang energi yang sudah tersisa sedikit atau habis. " ucap sang profesor.
Rafael langsung menenggak habis cairan potion itu, tidak butuh waktu yang lama untuk Rafael merasakan tubuhnya perlahan terasa hangat dan berenergi lagi.
" bagus... bagus profesor... kau buatlah seperti ini u tukku sebanyak mungkin.... " ucap Rafael.
" baik baik aku mengerti tuan muda. " ucap sang profesor.
" kedepannya saranku tuan muda jangan terlalu powerfull dalam penggunaan kekuatan tuan, agar tidak cepat terkuras energi yang tuan muda miliki. " lanjut sang profesor.
" ya.... " jawab Rafael.
hari itu pun berlalu kini sudah dua hari sesuai yang sudah di janjikan oleh Daniel pada vior dan Clara. dua orang itu sudah duduk di tempat yang kemarin.
" tuan Daniel, apa kamu sudah menjadi kerbau saat memutuskan untuk pensiun. " ucap vior pada Daniel yang baru saja turun dari tangga lantai dua rumahnya.
" eh nona vior nona Clara, kalian sudah di sini, maaf karena aku tidak membuka pintu untuk kalian. " ucap Daniel tidak menyangka.
" ya tak masalah ucap vior... silahkan duduk tuan Daniel. " seloroh vior yang sudah seperti tuan pemilik rumah.
" baik baik terimakasih. " ucap daniel di depan orang berbahaya ini wibawa Daniel sepertinya tidak dibawa.
" jadi bagai mana pak tua. " ucap Clara singkat padat dan jelas.
" bisa nona....
kita akan terbang dengan helikopter khusus. " ucap Daniel.
" ya sudah ayo segera berangkat. " jawab Clara.
" sekarang nona. " tanya Daniel tak percaya.
" mau nya..... " seloroh Clara.
" sekarang saja nona.... " ucap Daniel yang bahkan tidak sempat mengganti pakaian nya.
mereka segera meninggalkan pusat kota lalu menuju lapangan terbang khusus yang sangat jauh sekali dari kota.
bahkan untuk ke sana saja butuh 2 jam perjalanan dengan menggunakan mobil.
" pak tua tempat apa sebenarnya yang akan kita datangi. " tanya Clara
" itu di sebut pulau pengasingan, pulau ini di khususkan untuk orang orang yang sudah melakukan kejahatan kejahatan yang bahkan bisa membuat satu negara kacau. tempat ini jauh sekali dari daratan dan memiliki sistem keamanan dengan teknologi canggih yang tak mungkin orang yang sudah di dalam bisa keluar lagi. mereka semua akan terputus dari dunia luar. " jelas Daniel menjelaskan garis besarnya saja.
" jika begitu bagai mana kita akan membawa orang itu keluar nantinya. " ucap Clara.
" itu mudah jika nona Clara membeli para orang orang ini. " ucap Daniel.
" oh.... jadi uang ya.... " seru Clara yang merasa sangat mudah.
setelah tiba di lapangan terbang khusus Daniel melakukan negosiasi dengan keamanan di sana selama beberapa menit dan akhirnya mendapat izin untuk masuk.
setelah masuk Daniel sudah di tunggu seseorang, kemudian segera saja dengan helikopter semuanya pergi.
satu jam perjalanan helikopter mendarat dan sudah ada beberapa mobil yang menunggu di sana rupanya di bawa pula Clara dan yang lainnya pergi dengan mobil, helikopter yang di tumpanginya pun mulai mengudara lagi.
perjalanan dengan mobil itu cukup singkat hingga terpang pang lah sebuah bangunan seperti benteng dengan para penjaga bersenjata lengkap.
Daniel juga bercerita tentang tahanan yang di berikan penanda di leher mereka, yan mana jika mereka melewati benteng luar sejauh 10 meter mereka akan tersetrum.
daniel mengatakan tidak ada jalan kabur bagi mereka jika sudah ada di sini, seluruh sisa hidup mereka akan di habiskan di pulau pengasingan.
tempat yang cukup menarik bagi Clara, bisa memasuki tempat seperti ini adalah satu kesenangan kecil untuk Clara.
pintu ukuran besar terbuka membiarkan mobil yang membawa Clara, vior, dan Daniel masuk. pemandangan di dalam hanya hamparan tanah berdebu denga beberapa pohon yang berdiri.
mobil terus melewati kawasan itu pemandangan yang lain bisa di lihat di sana adalah. pemandangan kekerasan dan tubuh tubuh tergeletak tak berdaya.
tidak ada petugas yang menghentikan mereka untuk saling bertarung, seperti membiarkan mati ya mati saja, begitu lah kiranya.
kini Clara semakin dekat dengan bangunan kecil tapi memiliki penjagaan ketat di sanalah tempat kepala sipir bertugas sebagai pengelola tempat itu.
tugasnya hanya memastikan para tahanan itu tidak pernah kabur dari tempat pengasingan. lain halnya jika ada seseorang yang membayar para tahanan, maka tahanan yang sudah di bayar di persilahkan keluar dan sudah menjadi tanggung jawab si pembeli setelahnya.
" silahkan kepala sipir sudah menunggu kalian di dalam. " orang yang sebelumnya menjemput dan mengantar Clara dan yang lainnya sejak turun dari helikopter.
Orang itu mengantar sampai pintu membiarkan Clara dan yang lain memasuki ruangan kepala sipir.
memasuki ruangan nampak lah seorang pria tua dengan wajah garang dan kejam, tak perlu melihat lebih jauh lagi, orang ini sudah bisa Clara baca sebagai sperti apa ke pribadian nya.
" ho... kau tambah tua saja Daniel. " ucap pria itu berat dan serak, bisa menembus dada seorang membuat seseorang akan ketakutan.
" kau juga Feti, apa apa kabar kawan. " ucap Daniel.
" cuih.... tak sudi aku berkawan dengan orang lemah..... " ucap si kepala sipir Feti.
" hahaha. aku mengalah bukan lemah, jika tidak kau takkan duduk santai di sini sekarang. " ucap Daniel.
" berhenti, mulut baumu itu merusak telingaku ayo duduk. " ucap Feti.
keduanya berasal dari tempat yang sama dan selalu melakukan segala hal bersama mereka sudah sesuai seperti saudara, walau di permukaan tidak ada kata kata manis dan sapaan akrab seperti pertemanan pada umumnya.
" jadi apa dua wanita kecil ini yang sedang mencari orang. " ucap Feti dalam menatap Clara dan vior.
" ya...." jawab Daniel.
" kau salah menakuti orang pak tua. " pikir Daniel yang sudah tau kebiasaan temannya ini suka usil pada siapa saja yang datang.
" kalian berdua... apa kalian yakin ingin membayar para penjahat itu, mereka itu seperti binatang buas, jika sudah lapar akan menerkam siapa saja.
Clara maupun vior diam saja dua mata mereka tidak lepas menatap si Feti ini. " melihat kalian lebih baik kalian kembali saja karena jika terjadi apa apa pada kalian pihak kami tidak lagi bertanggung jawa. " ucap Feti tapi Clara dan vior diam saja.
" sial kalian ingin beradu kekuatan rupanya ya, apa hanya karena Daniel bersama kalian, membuat berani di sini aku tuan tanahnya. " pikir si Feti, berniat mempermainkan Clara dan vior malah dirinya yang sepertinya di permainkan.
" apa kalian berdua tuli atau bisu.... " suara Feti semakin dingin dan penuh aura kekejaman. kembali Clara dan vior tak bersuara.
" jangan keterlaluan pak tua jika tidak kamu akan menjadi ampas dan jika anak buahmu tau kau hanya akan menjadi bahan buah bibir mereka. " pikir Daniel merasa kawannya ini terlalu sombong.