NovelToon NovelToon
LUCKY BABY- WANITA KARIR BERTRANSMIGRASI MENJADI BAYI

LUCKY BABY- WANITA KARIR BERTRANSMIGRASI MENJADI BAYI

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Anak Genius / Budidaya dan Peningkatan / Transmigrasi
Popularitas:23.3k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Clarissa, yang terikat oleh sistem terpaksa harus menjalani dua kehidupan lagi agar dia bisa mati dengan tenang.
Setelah dalam kehidupan sebelumnya, suskses sebagai wanita karir yang dicintai oleh keluarga dan semua orang, kini dia terlempar ke jama di era 80 an yang terlahir sebagai bayi dari keluarga buruh tani miskin yang tinggal di desa Sukorejo.
Misi kali ini adalah mengentaskan keluarganya dari kemiskinan dan menjadi wanita suskse seperti sebelumnya.
Mampukah Clarissa yang kini bernama Lestari,seorang bayi dengan otak dan pemikiran wanita dewasa,yang sudah pernah jatuh bangun dalam menjalankan usahanya mampu menyelesaikan misinya?
Kehidupan di era 80 an tidaklah mudah, keterbatasan alat dan juga masih tingginya praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) membuat hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Lestari yang dalam kehidupan sebelumnya banyak ditunjang oleh kemajuan teknolgi dan percepatan informasi.
Penasaran...
ikuti terus kisa Lestari dalam cerita ini!
HAPPY READING...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GEGER

Feeling Arjuna sangat tidak enak, tapi karena dia sudah berada didepan rumah maka dengan langkah berat, diapun mengetuk pintu sebelum masuk.

“Assalamulaikum...”, sapanya.

“Waalaikumsalam....”, jawab semua orang yang ada didalam serempak.

Arjuna yang baru masuk, melihat wajah sang adik, senyum lebar diwajahnya pun segera mengembang dengan cerah.

“Srikandi! Akhirnya, kamu pulang juga”, ucapnya senang.

Melihat suasana keluarganya yang hangat, batu besar yang selama ini menghimpit dada Arjuna pun hilang tak berbekas.

“Hey, Pardi...bagaimana kabarmu? Sukses usaha keripiknya?”, tanya Arjuna sambil menjabat tangan adik iparnya dengan hangat.

Supardi tak terkejut melihat kakak iparnya tahu mengenai usahanya karena dia juga sudah cukup lama mengetahui jika ibu kantin merupakan orang yang sering Arjuna tanyai mengenai kondisi Srikandi dan anak-anaknya didesa Sukorejo.

Karena sang kakak ipar tak berniat buruk, Supardi pun berusaha untuk menutup mata dan tak memberitahukan hal itu kepada istrinya agar Srikandi tak kepikiran.

“Alhamdulillah, semuanya berjalan dengan lancar mas”, jawab Supardi penuh rasa syukur.

“Diluar itu motormu ya? hebat juga kamu sudah bisa membeli motor sekarang”, Arjuna kembali memberikan pujian dengan tersirat nada kebanggan didalamya.

“Iya mas, kebetulan pesanan sudah mulai berdatangan jadi kalau tidak ada kendaraan, sedikit kesulitan jika harus mengandalkan angkutan umum untuk kemana-mana”, jawab Supardi berkeluh kesah.

Arjuna paham akan kondisi yang dialami oleh adik iparnya itu. Jika saja, komunikasi mereka tak terputus mungkin dia dan keluarganya bisa membantu sehingga Srikandi dan suaminya tak terlalu kesulitan dalam memulai usaha.

Sekarang, semua keluarga mereka telah kembali berkumpul, membantu adiknya bukanlah hal yang sulit lagi.

Arjuna yang terlalu fokus pada Srikandi dan suaminya sedikit mengabaikan keberadaan Tari yang ada dalam gendongan Anton, hingga sudut matanya menangkap sosok asing dalam dekapan ayah mereka.

“Lho yah, ini anak siapa? ”, tanya Arjuna penasaran.

“Ini Tari, putri bungsu adikmu”, jawab Sulastri mendahului suaminya.

“Tari, ini pakdhe Arjuna. Ayo sapa...”, ucap Anton mengajari.

“Alo Padhe...”, sapa Tari

Arjuna yang merasa gemas segera mencubit lembut pipi Tari. “Halo juga Tari. Keponakan pakdhe yang cantik”, ucapnya.

Melihat wajah tampan Arjuna, Tari memperlihatkan senyum lebar, menunjukkan dua gigi bawah dan satu gigi atas yang baru tumbuh setengah.

“Pakdhe sangat baik, sayangnya istlinya sangat buluk. Anak yang dibesalkan oleh pakdhe bukanlah dalah dagingnya sendili melainkan anak hasil selingkuhan istlinya dengan tetangga depan lumah”, guman Tari dalam hati.

Arjuna yang sama sekali tak melihat mulut Tari terbuka tapi mendengar suaranya merasa terkejut hingga tubuhnya membeku seketika. Apalagi setelah dia mendengar fakta mengejutkan yang diungkap oleh Tari.

Bukan hanya Arjuna saja yang terkejut, semua orang yang ada dirumah tersebut juga merasakan hal yang sama karena tak menyangka jika cucu lelaki yang mereka sayangi bukanlah darah daging anak sulung mereka, membuat api amarah dalam diri semua orang mulai berkobar.

“Wanita itu benal-benal tidak tahu malu. Bahkan dia belani melakukan hal buluk dikamar pakdhe belsama lelaki itu. Jika kita kesana sekalang untuk mengebleknya, itu masih belum telambat kalena meleka balu akan memulai, meninggalkan kedua anak meleka belmain sendiri luang tamu dengan pembantu ”

Ucapan Tari selanjutnya, membuat otot leher Arjuna pun muncul dengan kedua tangan terkepal kuat disamping tubuhnya.

Anton yang ingin melihat dengan kepalanya sendiri mengenai tingkah tak bermoral menantunya pun angkat bicara. “Mumpung Lestari disini, bagaimana kalau kita ajak kerumahmu supaya bisa kenal dengan saudaranya”, ucapnya.

Semua orang pun bergegas pergi kerumah Arjuna menggunakan mobil yang pria itu bawa. Tari yang merasa jika sebentar lagi akan melihat keseruan tentu saja sangat bersemangat dan senyum lebar terus mengembang diwajahnya.

“Sebaiknya, nanti begitu tiba, kita kelumah pak lt dulu untuk melapol agal meleka bisa mendapatkan sangsi social dali walga. Kebetulan dilumah pak lt ada demo memasak jadi kita bisa membawa banyak massa untuk melakukan pengeblekan”

Mendengar gumanan Tari, Arjuna yang sebentar lagi sampai dirumah, menghentikan mobilnya untuk berbelok.

“Sebaiknya, kakek dan nenek masuk kedalam lumah pakdhe diam-diam telebih dulu untuk mengamankan pembantu yang ada didalam lumah agal tak melapol ke istli pakdhe, sementala pakdhe, ibu dan ayah pelgi ke lumah pak lt untuk malapol”.

Semua orang yang kembali mendengar gumanan Tari segera mengikuti pengaturan bayi cantik itu.

Anton dan Sulastri turun tak jauh dari tempat tinggal Arjuna, hanya selisih dua rumah saja sementara Arjuna bersama Srikandi dan Supardi  pergi kerumah pak RT untuk melapor.

Karena tak ingin membangunkan macan yang tengah tertidur maka Anton masuk kedalam rumah anaknya melalui pintu garasi, disamping rumah yang langsung menuju kearah dapur.

Begitu masuk, Anton dan Sulastri bisa melihat bocah yang dianggap sebagai cucu kandungnya, Aji tengah bermain bersama Totok yang Tari katakan sebagai saudara kandung beda ibu karena mereka memiliki ayah yang sama yaitu Danang yang kini tengah memadu kasih dengan Lela, menantunya didalam kamar.

Maryati, pembantu rumah Arjuna sangat terkejut melihat kedatangan Anton dan Sulastri secara tiba-tiba.

“Bapak! Ibu! ”, sapanya gugup.

Melihat Maryati hendak bangun, Anton pun segera menghentikannya. “Kamu duduk saja disini, jangan kemana-mana sampai Arjuna datang”, perintahnya.

Tak berani membantah perintah Anton, Maryati pun kembali duduk dilantai sambil menemani balita berusia empat dan tiga tahun yang tengah bermain diruang tamu tersebut seperti sebelumnya.

“Aduh, bagaimana ini. Jika saya tak melapor, bisa-bisa saya dihukum oleh nyonya, dan parahnya saya juga bisa dipecat”, batin Maryati panik.

Sulastri yang melihat kegelisahan Maryati pun segera memberikannya peringatan keras. “Jika kamu berani berdiri dari tempat dudukmu maka, sekarang juga kamu boleh berkemas karena saya tak bisa mempertahankan pengkhianat sepertimu bekerja dirumah anak saya!”.

Mendengar ancaman Sulastri, Maryati pun menduga jika ayah dan ibu majikannya itu tampaknya tahu apa yang tengah dilakukan Lela dan selingkuhannya didalam kamar sehingga diapun memilih untuk diam tak ikut campur karena merasa itu bukan rananya.

Sementara itu Arjuna bersama Srikandi dan Supardi yang baru tiba di rumah pak RT berbarengan dengan acara demo masak yang telah usai menuai atensi semua orang yang tengah berkumpul dihalaman depan rumahnya.

“Eh, ada pak Arjuna datang berkunjung. Tumben pak kesini siang-siang begini, apa ada yang bisa saya bantu?”, tanya bu RT ramah.

“Bapak, apa ada dirumah bu. Kebetulan, saya ada sedikit perlu dengan beliau”, ucap Arjuna santun.

“Bapak ada didalam. Mari silahkan masuk pak”, ucap bu RT mempersilahkan.

Begitu Arjuna hendak masuk kedalam rumah mengikuti bu RT yang lebih dulu menghilang dibalik pintu, suara hati Tari menghentikan langkahnya.

“Gawat! bu Nana, istli Danang, selingkuhan istli pakdhe diam-diam ingin Kabul. Sepeltinya, dia sudah mengetahui pelselingkuhan ini dan ikut menutupi kalena dia juga mendapatkan manfaat dali uang yang istlinya pakdhe belikan kepada Danang!”.

Arjuna yang memang melihat Nana tampak mengendap-endap keluar dari rumah pak RT pun segera bersuara dengan keras. “Bu Nana, jangan melarikan diri! Karena hal yang akan saya laporkan ada sangkut pautnya dengan anda dan suami anda! Jika anda nekat, jangan salahkan saya jika berbuat kasar kepada anda!”, ucapnya setengah mengancam.

Nana yang namanya dipanggil oleh Arjuna seketika membeku. Apalagi dia juga mendapati tatapan semua orang mengarah kepadanya, membuat rencana kaburnya gagal.

Pak RT yang merasa ada hal yang tidak beres dari ekpresi Arjuna pun buru-buru keluar untuk menengahi.

“Tenang dulu pak, semua bisa dibicarakan dengan baik, jangan termakan emosi”, ucap pak RT dengan halus.

Arjuna yang tak ingin membuang banyak waktu pun segera mengungkapkan maksud kedatangannya.

“Ini masalah penting banget pak! berkaitan dengan keberlangsungan rumah tangga saya! saya harap, bapak dan ibu serta ibu-ibu sekalian bisa ikut saya ke rumah saya untuk mengerbek perselingkuhan yang istri saya lakukan dengan suami ibu Nana. Saya curiga, ibu Nana sudah mengetahui hal itu dan sengaja memberi mereka tempat dan waktu untuk berbuat maksiat”

Ucapan Arjuna sontak membuat ibu-ibu yang ikut demo memasak siang ini merasa sangat terkejut, meski sebagian orang sudah merasa curiga akan kedekatan Lela dengan Danang yang dianggap tak wajar.

Tapi karena Nana terus menutup-nutupi perbuatan keduanya dengan dalih mereka memiliki hubungan pertemanan yang baik, kecurigaan itupun berangsur-angsur menghilang.

1
Sribundanya Gifran
lanjut thor
diara
lanjut baca
Lala Kusumah
rasain Lo Lela 😡😡😡😡
Lyvia
semangat thor, suwun upnya
FAISHAL GAMING
luarbiasa
Mimi Johan
Lanjut Thor n semangat
Pakde
lanjut thor
Ida Kurniasari
up lagi thorrr
Mimi Johan
Semangat Thor
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Aydin Syam
yah Thor masa habis Thor..bnyakin upnya Thor masa kaya hubungan sih di gantung melulu kan ngak enak thor
Lala Kusumah
lagi seru serunya eh habis, lanjuuuuuuuuut Thor 🙏🙏🙏
Wahyuningsih
yah abiz thor, d gantung kita gaes kayak jemuran 😅😅😅 pling pinter ni author bikin orang penasaran 😁😁 d tnggu upnya thor yg buanyk n hrs tiap hri jgn lma upnya thor sellu jga keshtn n tetp semangaaaaaaat
Aydin Syam
bagus
Aydin Syam
thorr..thhorr kapan upnya lagi Thor aku sudah tidak sabar menunggunya
Aydin Syam
wah Thor saya jadi deg degkan bacanya..
di tunggu upnya thor
mamamu
ihhh seru banget thor , kurang kalo 2 part mah hehehe semangat teus ya thorr
Ida Kurniasari
tambah lagi dong Thor upnya
Lyvia
laginthor 😀
sahabat pena
dag dig dug ser nih... ayuk kak up lagi.. krg atuh klo 2 part tambah 1 atau 2 lagi🤣🤣🤣✌💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!