NovelToon NovelToon
Pesona Cassanova

Pesona Cassanova

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:30.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Malam itu Rifanza baru saja menutup bagasi mobilnya sehabis berbelanja di sebuah minimarket. Dia dikejutlan oleh seseorang yang masuk ke dalam mobilnya.

Bersamaan dengan itu tampak banyak laki laki kekar yang berlari ke arahnya. Yang membuat Rifanza kaget mereka membawa pistol.

"Dia tidak ada di sini!" ucap salah seorang diantaranya dengan bahasa asing yang cukup Rifanza pahami. Dia memang aedang berada di negara orang.

Dengan tubuh gemetar, Rifanza memasuki mobil. Di sampingnya, seorang laki laki yang wajahnya tertutup rambut berbaring di jok kursinya. Tangannya memegang perutnya yang mengeluarkan darah.

"Antar aku ke apartemen xxx. Cepat!" perintahnya sambil menahan sakit.

Dia bukan orang asing? batin Rifanza kaget.

"Kenapa kita ngga ke rumah sakit aja?" Rifanza panik, takut laki laki itu mati di dalam mobilnya. Akan panjang urusannya.

"Ikuti saja apa kata kataku," ucapnya sambil berpaling pada Rifanza. Mereka saling bertatapan. Wajahnya sangat tampan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengambil sikap

"SHAKA!"

Shaka menahan tangannya yang akan membuka pintu ruangannya.

Dia tau siapa yang memanggil namanya. Kimberly.

Gadis itu kini pasti sedang ditahan sekretaris daddynya.

"Lihat, kan. Dia kenal aku!" seru Kimberly kesal.

"Nona, tuan muda baru saja kembali dari tempat meeting,. Dia butuh istirahat sebentar," jelas sekretaris daddynya, yang sudah berusia hampir empat puluh tahun.

Shaka menghampiri mereka, ngga mau menyusahkan sekretaris daddynya.

"Aku harus menelpon Robert lagi?" tanyanya kesal, sedikit mengancam.

"Jangan. Jangan telpon dia." kimberly mulai membuat drama lagi membuat pengawal Shaka kesal.

Hampir saja tuan mudanya celaka parah akibat kecemburuan tunangan gadis itu.

"Aku mohon, Shaka. Aku ngga mau sama dia. Tapi daddy memaksa," rengeknya sambil mendekat akan memeluk Shaka.

Shaka menahannya.

"Kita hanya teman, Kim. Ngga lebih."

"Tapi aku mau kita lebih dari ini. Aku juga mau minta maaf karena kamu hampir mati ditembak Robert."

Pengakuan Kimberly membuat sekretaris daddynya terkejut.

Tuan besar tau nggak, ya? Apa perlu aku kasih tau? Sekretarisnya tampak khawatir akan keselamatan anak tuan besarnya.

Shaka sampai melirik sekretaris daddy.

Bakalan ketahuan nih, keluhnya dalam hati. Padahal Rajata sudah membantu merahasiakannya.

Tapi bisa saja daddynya sudah tau karena ngga mungkin daddynya ngga punya mata mata di sini.

"Kamu terlalu berlebihan, Kim. Aku ngga apa apa. Orang tuamu juga sudah setuju dengan pertunangan kalian."

"Itu karena kamu ngga melamar aku!" kesal Kimberly penuh tekanan

Shaka menghela nafas panjang. Dia menatap sekretaris dan pengawalnya yang menunduk, pura pura ngga peduli dengan pertunjukan live ini.

"Kita hanya berteman biasa..Sama seperti yang lain."

"Tapi kita sudah berci uman!" rengek Kimberly ngotot.

"Tapi aku tidak pernah menidurimu," sarkas Shaka geram.

Kimberly terdiam ngga bisa menjawab.

Sekretaris daddynya terbatuk pelan.

"Kalo aku menyukaimu, pasti aku sudah melamarmu! Jangan mencariku lagi," tegas Shaka sambil memberi isyarat pada pengawalnya agar mengusir Kimberly.

Sekretaris daddynya kembali batuk batuk.

Tunangannya psikopat.

Walaupun sudah meminta maaf secara resmi, masih ada kemungkinan kalo Robert tetap akan mengincar dirinya lagi karena sikap Kimberly yang masih seperti ini.

Shaka beranjak masuk ke ruangannya.

Pengawalnya bersama sekretarisnya segera menahan Kimbery yang ingin menyusulnya.

"Aku akan terjun dari lantai tinggi Shaka, atau minum ra cun kalo kamu ngga mau balikan sama aku," teriaknya histeris.

Shaka mengacuhkannya. Selain Kimberly, juga ada beberapa gadis yang suka memberinya ancaman kosong begitu.

Shaka menghempaskan tubuhnya di kursi kerjanya dengan kesal.

Dia tidak pernah memberi harapan pada gadis gadis mana pun.

Mereka sekedar jalan, itu juga rame rame ngga hanya berdua saja.

Kalo ci uman pun bukan dia yang mulai. Dia hanya membalasnya agar mereka ngga kecewa. Ngga lebih.

Mereka melakukannya saat clubbing. Hanya ci uman bibir biasa saja. Beda dengan ci umannya pada Rifanza. Ada perasaannya di sana.

Shaka menghembuskan nafas panjang.

Padahal mami sudah sering memberinya peringatan agar tidak memberi harapan pada perempuan. Dia suka lupa.

Kembali Shaka menghela nafas panjang.

Kimberly dulu anak rekan bisnis daddynya yang dikenalkan padanya.

Shaka agak terganggu karena gadis itu terlalu sering mencarinya. Bahkan Shaka selalu menghindarinya dengan sering menumbalkan Rajata.

Makanya Rajata cukup tau soal Kimberly dan marah karena dirinya ditembak oleh orang orang tunangan Kimberly.

Shaka menggusar rambutnya kesal.

Dia menatap jam di pergelangan tangannya.

Masih ada satu lagi meeting, keluhnya dalam hati. Setelah meeting ini dia akan menjenguk mamanya Rifanza.

Hatinya tiba tiba saja jadi merindu gadis itu.

*

*

*

"Shaka, kamu bisa menjenguk teman mami?" tanya Edna-mama Shaka via telpon. Dia baru saja akan membuka pintu ruangan kerjanya. Sudah ngga sabar bertemu Rifanza.

"Siapa, mam?" Jantung Shaka berdebar cepat. Dia berharap dugaannya benar. Akhirnya pintunya ditutup lagi.

"Teman mami dirawat di rumah sakit di Amsterdam."

Jantung Shaka masih berdebar cepat.

"Oke, mam."

Terdengar maminya sedang berbicara dengan daddynya. Sayangnya tidak begitu terdengar jelas yang diomongkan orang tuanya.

"Kata daddy nanti aja kita barengan menjenguknya. Mami sama daddy akan ke Amsterdam, mungkin lusa."

"Oke, mam." Jantung Shaka makin berdebar ngga tenang.

"Mau ngenalin kamu sama gadis yang jadi calon mantu mami dan daddy. Semoga kali ini kamu ngga menolak."

Shaka makin penasaran.

"Anak gadisnya cantik, mam?" tanya Shaka iseng.

"Cantik banget."

Shaka tertawa. Mami selalu saja memuji anak anak gadis teman relasinya dan daddy yang mau beliau jodohkan dengannya.

"Tapi kali ini mami harap kamu ngga menghindar lagi. Coba kenalan dulu, ya."

Hening karena Shaka belum mau menjawab hingga beberapa menit kemudian.

"Mam... Sebenarnya ada seorang gadis yang ingin aku kenalkan dengan mami dan daddy."

"Yang benar? Kenapa kamu baru cerita sekarang?" suara maminya bercampur antara senang dan bingung. Rencananya terpatahkan lagi.

"Nanti aja kalo mami sudah tiba di Amsterdam."

Hening lagi. Kemudian terdengar maminya mengobrol dengan daddynya.

"Gadis itu juga tinggal di Belanda?"

"Nggak, mam. Dia hanya sedang liburan, barusan lulus kuliah." Terpaksa Shaka mengarang cerita.

Hening beberapa saat. Dia mendengar lagi obrolan maminya dengan daddynya.

"Oke, kenalkan daddy dan mami dengannya." Kali ini terdengar suara daddynya yang menjawab.

"Ya, dad."

Shaka masih menatap layar ponselnya. Dia ngga mau terlalu berkhayal kalo Rifanza memang gadis yang dijodohkan dengannya.

Kalo benar, dia akan sangat lega dan senang. Tapi kalo bukan,.dia berharap mami dan daddynya akan menerima gadis pilihannya.

Bukannya mereka sangat ingin melihat dia cepat menikah?

Gadis yang ingin dia nikahi hanya Rifanza.

Baru kali ini Shaka seyakin ini.

*

*

*

Shaka melajukan kakinya dengan mantap ke arah kamar rawat inap mamanya Rifanza.

Dia sudah tau letak kamarnya karena Cito sudah mencari informasinya.

Semoga gadis itu masih di sini, batinnya. Dia sengaja tidak memberitau Rifanza tentang kedatangannya sekarang.

TOK TOK TOK

Nggak lama kemudian pintu ruangan rawat inap itu terbuka.

Shaka tersenyum melihat Rifanza yang membukakan pintu. Dia sengaja berdiri di samping pintu. Tangannya cepat menarik.gadis itu hingga menjauhi pintu.

Tanpa bisa dicegah Rifanza, Shaka memeluknya dan meletakkan kepalanya di atas bahunya.

"Aku capek," bisiknya manja.

DEG DEG DEG

Tubuh Rifanza mematung. Jantungnya berdebar keras. Perlakuan Shaka terlalu mendadak dan sangat ngga dia duga.

Melihatnya tadi saja sudah membuatnya kaget.

"Siapa Rifa?"

Shaka yakin itu suara papanya Rifanza, Ardana Wibawa. Dia masih ingat warna suaranya.

Rifanza seolah mendapat kekuatannya lagi hingga bisa menjauhkan laki laki itu darinya.

Shaka tersenyum nakal. Dia suka melihat kepanikan gadis itu.

"Emm.... " Rifanza terlihat bingung untuk menjawab. Dia masih ngga nyangka Shaka beneran akan datang menemuinya.

"Bilang aja calon suami," bisik Shaka tambah menggodanya.

Rifanza berdecak pelan.

"Ayo masuk." Rifanza menarik tangan Shaka untuk masuk ke dalam menemui orang tuanya agar orang tuanya tidak tambah curiga.

1
Dewy Aprianty
lanjut thorr
✨@dian_$💫
up lagi doong authoorr 🫶
Uthie
Tebakan kamu benar, Shaka 👍😂
✨@dian_$💫
aduh aduh aduuuuhhh deg deg deg nih 🤭
Lusi Hariyani
mama y rifanka dh th shaka kan...
Rahma AR: udah....
total 1 replies
Rahmawati
shaka emg gentle bgt, langsung dateng menemui calon mertua.
fix ya rifa emg gadis yg mau di jodohin sm shaka
Rahmawati
shaka dapet penilaian positif dari calon papa mertua
Nanda Jihan
lnjut
Vera Uni
ketemu camer Shaka...
Saadah Rangkuti
aaaahhhh...nanggung banget thor, 😁😁
Tri Handayani
semangat up thorrr'd tunggu triple upnya
Tri Handayani
shaka yg mau ketemu camer kok q ikut deg"an ya...
Gimana reaksi mereka y'jadi penasaran.
sehat selalu thorrr
Tri Handayani
Mumpung ada camer'kenapa g langsung ngomong aja shaka klu ingin melamar anak gadisnya rifanza.
Dwi Istiani
aduh nggak sabar thor mereka ketemu 😁
winda
aduhh gak sabar thorrrrrrrr🥰🥰🥰
Siwalan Cell
seruuuuu
Vera Uni
aseeek ketemu camer...ngk sabar nunggu notif dari kak rahm...sehat2 ya kak cepat2 up ya...
Vera Uni: kembali kasih Thor
Rahma AR: aamiin.... makasih
total 2 replies
Zea Rahmat
kejatohan durian runtuh klo tau yg dtg shaka🤣🤣🤣
Zea Rahmat
bab awal bukannya arkana ya
Rahma AR: ardana.... typo.... hehe
total 1 replies
Sleepyhead
Emang Genetik mutlak Eriel bad boy semua 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!