NovelToon NovelToon
PERNIKAHAN TANPA CINTA

PERNIKAHAN TANPA CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua / Tukar Pasangan
Popularitas:19.2k
Nilai: 5
Nama Author: Emily

Sidney Catrina terlahir dengan nama Sidney Carlotta Thanos, puteri bangsawan Prancis yang berasal dari kota Marseille.

Sidney terkenal sebagai gadis pembangkang, ia menolak memakai nama belakang keluarga dan memilih kabur dari kastil modern yang menjadi tempat tinggalnya sedari dilahirkan ke dunia ketika mengetahui rencana orangtuanya untuk menikahkannya dengan kolega sang ayah yang terpaut usia sangat jauh darinya guna menyelamatkan penyitaan kastil peninggalan kakek buyut Sidney dari hutang yang membelit ayahnya, Alexeus Thanos. Mengakibatkan keluarga mereka mengalami kebangkrutan finansial.

Setelah kabur dari keluarga selama hampir tiga tahun, Sidney di paksa pulang ke rumah dan akan di jodohkan dengan Edxel Leonard Conte yang terlahir sebagai bangsawan Italia.

Bagaimana kelanjutan kisah ini, apakah kali ini rencana Alexius akan berhasil membuat Sidney menuruti keinginan orang tuanya?

Baca ya 🙏
Tinggalkan komentar dan jejak kalian di setiap bab ya reader's kesayangan 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LA

Sidney menatap gumpalan awan berwarna putih dari jendela pesawat pribadi milik Edxel.

Perlahan pesawat mewah itu mulai turun dengan mengurangi kecepatan. Sidney mengalihkan perhatiannya melihat pemandangan kota Los angeles dari ketinggian. Hatinya begitu bahagia karena sebentar lagi bisa melihat kondisi Claudia maminya secara langsung. Setelah hampir tiga bulan berada di Amerika.

Setelah hampir lima belas jam mengudara, akhirnya pesawat mendarat dengan sempurna di bandara Internasional Los Angeles.

Edxel mengulurkan tangannya pada Sidney. Keduanya keluar pesawat sambil ber genggaman tangan.

Seorang laki-laki muda berpenampilan parlente begitu melihat Edxel keluar dari pintu kedatangan segera menghampiri dan memberi salam hormat pada Edxel dan Sidney.

"Dia Edgar asisten ku di sini, bertugas di kantor cabang perusahaan ku", ucap Edxel memberi tahu Sidney.

Sekarang hampir senja. Edxel dan Sidney telah berada di dalam mobil yang di kendarai sopir, sementara Edgar duduk di kursi depan.

"Kita langsung melihat mami mu atau kau masih jetlag, mau beristirahat dulu di mansion?", tanya Edxel menolehkan wajahnya menatap Sidney yang tengah melihat kota Los Angeles di senja hari namun langit masih begitu terang.

"Aku baik-baik saja, Ed. Kita langsung melihat mommy saja. Aku sangat merindukannya", jawab Sidney tersenyum kemudian memeluk lengan Edxel, menyandarkan kepalanya pada bahu laki-laki itu.

Mendengar jawaban Sidney, Edxel memberi perintah pada sopirnya agar langsung kerumah sakit.

"Langsung ke rumah sakit saja".

"Baik tuan", jawab Mike sopir pribadi Edxel.

"Bagaimana keadaan perusahaan

Edgar?".

"Semua terkendali dengan baik tuan. Hanya saja ada beberapa penawaran kerjasama dari rekan bisnis anda yang menunggu persetujuan tuan. Saya sudah mempelajari, kerja sama tersebut akan menguntungkan bagi perusahaan tuan".

"Kita akan membahasnya nanti setelah di mansion", jawab Edxel.

"Adakan meeting besok sebelum jam makan siang dengan para direksi sesuai perintah ku beberapa hari yang lalu, aku tidak mau ada yang absen berhalangan hadir, apapun alasannya". sambung Edxel pada asistennya.

"Baik tuan. Kemarin saya sudah memberi menginformasikan rencana meeting besok, seratus persen mereka semuanya akan hadir".

Sidney mendengar semua percakapan Edxel yang ternyata mereka berada di Los Angeles bukan semata karena Edxel perhatian padanya, melihat kondisi Claudia maminya namun yang paling tepat karena Edxel ada pekerjaan yang jauh lebih mengurus bisnisnya di sini.

Sidney mengalihkan perhatian keluar jendela, yang ada hanya gedung-gedung pencakar langit tidak ada pemandangan lainnya yang bisa menghibur pengelihatannya.

Beberapa saat kemudian, mobil sedan berwarna hitam berhenti di depan lobby salah satu rumah sakit mewah yang berada di jantung kota Los Angeles. Melihat kehadiran Edxel beberapa orang petugas terlihat berlarian, berdiri di depan pintu sambil merapikan pakaian mereka. Nampak satu orang yang mengenakan stelan blazer berwarna krem menghampiri mobil.

"Ayo kita turun", ujar Edxel mengulurkan tangannya pada Sidney.

"Ed... mereka kenapa?", tanya Sidney melihat petugas rumah sakit berlaku berlebihan seperti itu.

Edxel tidak menggubris pertanyaan Sidney.

Sidney menyambut tangan Edxel yang sudah lebih dulu berdiri di depan pintu mobil.

"Selamat malam tuan Edxel", ucap wanita berusia hampir paruh baya dengan jas berwarna putih ciri khas dokter menyapa hormat Edxel yang tersenyum padanya menyambut tangan wanita itu tanpa melepas genggaman tangan kirinya pada jemari Sidney.

Beberapa orang yang berdiri berjejer pun menyalami Edxel. Tentu tindakan itu membuat Sidney berpikir.

"Sayang... perkenalkan dokter Lana dan tim yang menjadi dokter mami mu".

Edxel mengenalkan siapa orang-orang yang bersama mereka saat ini pada Sidney. Panggilan sayang itu sesaat membuat Sidney blank. Namun hal itu hanya terjadi beberapa detik saja.

Sidney tersenyum ramah pada semuanya.

"Mari saya antar tuan dan nona ke kamar nyonya Claudia", ucap wanita bernama Lana yang sepertinya merangkap direktur rumah sakit mewah itu.

Edxel menganggukkan kepalanya. "Bagaimana kondisi mommy?"

"Kondisi pasien cenderung stabil, setelah mendapatkan pengobatan intensif dan sudah melakukan kemoterapi yang kedua. Dampak kemo tentu ada, namun tubuh nyonya Claudia bisa menerima dengan baik tindakan tersebut. Mudah-mudahan akan terus membaik dan sel-sel kanker yang sudah di bunuh tidak kembali menyerang bagian lain di tubuhnya".

Mendengar penjelasan Lana spontan Sidney mengucap syukur sambil melihat ke atas. Dari genggaman tangan, jemari Edxel memeluk pundak gadis itu seraya mengecup pelipisnya.

Senyum bahagia terlukis di wajah cantik Sidney, ia menolehkan wajahnya pada Edxel yang juga menatapnya.

Beberapa saat kemudian, asisten dokter Lana mengetuk pintu. Kemudian membukanya.

Begitu pintu terbuka lebar, netra Sidney langsung melihat kedua orangtuanya yang sangat ia rindukan, terutama sang mami yang tengah berjuang menjalani pengobatan secara intensif.

Melihat siapa yang datang, Claudia dan Alexius tersenyum bahagia.

 "Sayang...kamu kemari?", ujar Claudia sambil membentangkan satu tangannya yang terbebas dari jarum infus.

Dari depan pintu Sidney tidak bisa membendung perasaan haru. Gadis itu menghambur memeluk Claudia yang saat ini duduk bersandar di ranjang pasien. Tengah memakan potongan buah segar yang di berikan Alexius.

Sementara Alexius begitu melihat putrinya pun segera berdiri dengan piring berisi potongan buah masih di tangannya.

"Aku sangat merindukan mommy". Sidney memeluk erat Claudia yang nampak begitu drastis perubahannya dengan kepala tanpa rambut dan warna kulit yang berubah lebih gelap.

Sidney tidak bisa menyembunyikan kesedihan melihat kondisi sang mama. Yang tadinya begitu cantik kini berubah seperti pasien-pasien kanker lainnya.

"M-ommy...apa masih sakit sekali?". Tanya Sidney dengan linangan air mata yang membasahi pipinya melihat kondisi wanita yang sangat ia sayangi.

Claudia tersenyum sambil mengusap lembut airmata putrinya itu. "Mommy merasa lebih lebih baik sayang. Sekarang tubuh mom bisa menerima makanan. Tidak seperti sebelumnya", jawab Claudia tersenyum pada putri satu-satunya tersebut.

Jemari keriput wanita itu menggenggam erat tangan Sidney.

 "Mommy dan daddy ingin berterimakasih langsung pada suami mu, Edxel laki-laki yang sangat baik pada keluarga kita. Memberikan pengobatan terbaik untuk mommy dan membantu perusahaan daddy yang kini berangsur-angsur membaik", ucap Claudia sambil mengusap lembut rambut panjang bergelombang Sidney.

"Suami mu benar-benar menepati janjinya pada keluarga kita sayang", sahut Alexius yang melihat Edxel sedang berbincang diluar ruangan dengan dokter Lana dan tim melalui pintu kaca yang tertutup rapat.

Perkataan kedua orangtuanya seketika membuat perasaan Sidney menghangat. Kedua netra gadis itu pun beralih menatap ke arah suaminya.

Nampak jelas binar bahagia yang tak bisa dilukiskan di mata indah itu.

*

Langit kota Los Angeles semakin hitam pekat ketika mobil yang di kendarai sopir Edxel berhenti di sebuah mansion dengan konsep Amerika klasik berwarna putih.

Edxel segera mengajak Sidney masuk ke dalam rumah. Mengenalkan Sidney sebagai istrinya pada semua pekerja. Seperti biasa Sidney menyapa ramah pada semuanya.

"Sayang... sebaiknya kamu istirahat saja sekarang sudah malam, aku masih ada pekerjaan dengan Edgar di ruang kerja".

Sidney sempat terdiam mendengar perkataan Edxel. Hari ini sudah dua kali Edxel memanggil nya seperti itu. Dalam otak gadis itu Ed melakukan nya hanya untuk bersandiwara saja di hadapan orang lain.

"Nancy, kau antar istri ku ke atas", perintah Edxel pada pelayan sebelum ia membalikkan badannya melangkah pergi diikuti asistennya Edgar.

Sidney menghela nafasnya, menatap punggung laki-laki itu hingga ia belok ke sebelah kanan entah kemana. Mungkin di sana ruang kerjanya, pikir Sidney yang mulai merasakan tubuhnya penat. Karena penerbangan jauh kemudian menghabiskan waktu bersama kedua orang tuanya di rumah sakit.

...***...

To be continue

1
Amelia
Nah gitu dong nenangi istri tu, cepat kasih penjelasan biar masalah kesalahpahaman nggak berlarut-larut. Hasil bercocok tanam nya Otw baby boy hehe
Srie Handayantie
makasi udah up kak , semoga bisa lngsung next nya yaa
Srie Handayantie
wahhh kalian tuhh yaa so sweet bgt, Ed juga pen langsung punya baby dari Sid makanya kaya kejarr tayang🤭
Eleanor
/Heart/
Rita Manik
lanjut thor
tetap menyimak☺️
Delyana.P
Kasih anak kembar kak Emily pasti semakin sayang. Kita pegang omongan si Ed, kalau tiba-tiba Casandra nongol di gak akan merubah apapun. Awas kalau boong ya Ed
Emily: Nantikan 😊
total 1 replies
Dinda Wei
Udah kebelet pengen punya anak loh thor, kasihan loh mah Ed. Segera kasih anak dong thor. Btw, kok aku yakin Sandra msh hidup dan apa mmg msh gitu Edxel saat di pertemukan lagi nantinya. Awas lo Ed kalau ternyata nggak sesuai ucapan mu
Emily: Di tunggu ya 😉
total 1 replies
Delyana.P
Apapun alasannya, Edxel sudah membahayakan Sidney, di tinggal sendirian di negara orang gitu. Iya kalau Sidney paham daerah sana, kalau gak gimana coba. Apalagi kalo kondisi perut laper di tinggal gitu sama suami, terus gak punya uang pula. Kalau aku sih dah aku uwek2 muka suamiku di depan orang rame. Biar sj malu sekalian semua
Amelia
Berharap Edxel punya penjelasan tentang keraguan Sidney. Kalaupun ada masalah supaya gak lama2 y thor. Masalah di kehidupan nyata dah mumett, jgn pula kau tambah dg masalah di pernovelan yg berputar-putar. Pusing 🤔😩
Dinda Wei
Lantas siapa yang membuat Ed sampe ninggalin biniknya gitu, segitu pentingnya bagi mu Ed? Jangan mau di permainan perasaan, kasih ulti yg tegas suamimu itu Sid kalau emang Cassandra tiba-tiba bangkit dari Kematian
Srie Handayantie
benarkah itu Cassandra??
kau Ampe lupa sama istrimu dan meninggalkannya yaa pantes Sidney merasa terluka 😔
Ratna Komala
apakah itu Cassandra....hanya othor yg tau...
Eleanor
/Heart/
Aninda
/Heart//Heart//Heart/
Mutia
Apakah itu Casandra yg dilihat Ed, sampai2 meninggalkan Sidney, berarti Ed msh mencintai Sandra..
Amelia
Apa tunangan Ed masih hidup dan mengalami amnesia mungkin ya. Kenapa di gantung thor bikin penasaran aja
Delyana.P
Edxel lihat siapa sih? Kamu jangan bikin Sidney kecewa sama kamu ya Ed. Lagian seberapa penting kah orang itu tuh bagi lo sampe ninggalin istri di situ. duhh
Dinda Wei
Apakah lihat Cassandra ya? 🤔
mbu ne
lihat Cassandra kah?
Srie Handayantie
tanggung banget kak /Grimace/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!