Vania Arnelita Adriansyah (Vania) dan Rizky Nugroho sudah menjalani hubungan selama dua tahun kurang lebih.
Rizky selalu menjanjikan pernikahan mewah kepada Vania selama satu tahun ke belakang, akan tetapi selama hampir dua tahun ini janji Rizky seperti menghilang di bawa angin.
"Rizky, ada apa denganmu dan apakah aku punya salah?“ tanya Vania.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ainie1012, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Mencari keberadaan Renita di Bali.
Bab ini juga masih tentang Edwin, Nita dan juga keluarganya Nita.
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Keesokan harinya papa Surya dan mama Lia telah berangkat ke Bali, untuk memastikan perkataan Indra.
Dan mereka juga akan mencari ke beradaan Nita yang mereka sangka, masih berada di Bali sampai saat ini.
Setibanya di Bali sepasang suami istri paruh baya tinggal di sebuah Vila pribadi, untuk beberapa hari ke depan.
"Kita akan mulai dari mana pa, untuk mencari Reni?" tanya mama Lia kepada papa Surya.
"Untuk saat ini lebih baik kita beristirahat terlebih dahulu, baru besok kita akan memulai pencarian kita dari sekitar sini dulu...." kata papa Surya menjelaskan kepada mama Lia dan mama Lia pun mengangguk.
Dan untuk saat ini keduanya pun mengistirahatkan diri mereka terlebih dahulu, sebelum besok mereka akan mencari keberadaan putri mereka satu-satunya.
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Sedangkan di Jakarta, Nita sudah berada di rumah kontrakannya sedang berbenah rumah.
Karena sebentar lagi ia akan berangkat menuju Ruko, untuk membantu sahabatnya tersebut berjualan.
Walaupun di sana sudah ada Lisa dan yang lainnya, akan tetapi dia harus tetap membantu Vania sahabatnya tersebut.
Fokusnya sempat teralihkan ke bingkai foto yang berisikan foto dirinya dengan kedua orang tuanya tersebut.
"Papa....mama, apa kabar kalian di sana? Sebenarnya aku sangat merindukan kalian dan sebenarnya ingin sekali aku pulang...." kata Nita sambil mengusap kaca bingkai foto tersebut.
Tidak terasa air mata sampai mengalir ke pipinya, ketika dirinya mengingat kedekatannya dengan kedua orang tuanya tersebut.
"Dan maafkan keegoisanku waktu itu ma, pa dan sekarang aku baru mengerti bagaimana sulitnya mencari uang di luar sana...." ucap Nita kembali.
"Mungkin minggu depan atau bulan depan aku akan pulang ke rumah dan meminta maaf kepada kalian berdua, dan aku berjanji tidak akan pernah melukai perasaan kalian lagi dan aku juga mau mengenalkan temanku kepada kalian. Karena dirinya bisa merubahku sampai seperti ini...." lanjut kata Nita.
"Astagfirullah....sudah jam berapa ini? Ma....pa, aku pamit pergi kerja dulu....cup...." ujar Nita kembali dan di akhiri dengan mencium kaca figura tersebut.
"Assalamu'alaikum ma....pa...." kata Nita kembali dan meletakan kembali figura foto tersebut ke tempatnya semula.
Nita pun berangkat menuju ruko dengan mengendarai motor milik Vania, yang Vania pinjamkan kepadanya.
Nita dulunya adalah seorang anak yang manja dan sedikit egois, karena segala yang ia inginkan harus ia dapatkan dan entah apapun caranya ia mendapatkan keinginannya itu.
Suatu ketika Nita mengingin mobil mewah dan kedua orang tuanya tidak bisa mengabulkan keinginannya tersebut, di karenakan harganya yang tidak masuk akal untuk mobil mewah itu.
Dan jadilah Nita yang masih labil pun melarikan diri, atau kabur dari rumah dan meninggalkan kedua orang tuanya.
Dan suatu saat ia bertemu dengan Vania yang sedang hamil besar dan sedang berjualan di depan rumah kontrakannnya, entah mengapa hati Nita merasa terpanggil dan membantu Vania untuk berjualan sampai saat ini.
Sesampainya Nita di depan ruko yang masih belum terlalu ramai, Nita pun memarkirkan motornya tersebut dan kemudian masuk ke dalamnya.
"Assalamu'alaikum...." ucap Nita ketika dirinya memasuki ruko tersebut.
"Wa'alaikumsalam....kebetulan ada kamu, kamu langsung ke dapur saja dan bantu aku dengan Lisa di sana untuk membuat pesanan buat acara nanti sore...." ujar Vania yang baru turun dari lantai dua dan akan menuju ke dapur pula.
Sedangkan mama Selvi, mami Gina dan juga Gisel bertugas di depan untuk melayani pengunjung yang akan datang.
Tanpa bertanya kembali dan di beritahu untuk yang kedua kalinya, Nita pun mengikuti Vania untuk menuju ke dapur dan membantu memasak atau menyiapkan bahan baku.
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Sore harinya mama Lia dan papa Surya pun keluar dari Vila, untuk mencari makanan yang bisa mereka makan dan nikmati.
"Pa, kita akan makan di mana?" tanya mama Lia kepada sang suami.
"Kita makan di sana saja ma, nanti kita juga sekalian bertanya kepada pengunjung di sana tentang Reni...." kata papa Surya yang menjawab pertanyaan mama Lia.
Mama Lia hanya bisa manut saja dan mengikuti keinginan suaminya tersebut dan mereka pun segera memesan makanan yang akan mereka nikmati.
"Maaf tuan saya juga mau bertanya, apakah anda pernah melihat gadis yang ada di dalam foto ini?" ucap papa Surya kemudian yang bertanya kepada sang pramusaji, sebelum dirinya meninggalkan meja.
Papa Surya meminta foto Renita yang terbaru dari Indra dan Indra pun mengirimkannya.
"Maaf tuan, saya tidak pernah melihatnya...." balasnya kembali, kemudian ia pun meninggalkan meja papa Surya dan mama Lia.
"Pa bagaimana ini, apakah Indra telah membohongi kita?" ujar mama Lia kepada papa Surya.
"Entahlah ma, papa juga tidak tahu apakah ia membohongi kita atau tidak. Tapi kita harus tetap mencari Renita dimana pun ia berada dan mengajaknya pulang bersama kita...." sahut papa Surya menjelaskan kepada mama Lia.
Tidak beberapa lama makanan dan minuman yang mereka pesan pun tiba, kemudian mereka pun menikmatinya.
Setelah selesai keduanya pun kembali menelusuri jalanan sekitar untuk mencari keberadaan Renita, menggunakan motor yang ia pinjam kepada penjaga Vila.
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Sore harinya Vania, Lisa dan Nita baru bisa beristirahat di lantai atas bersama dengan Dev dan Andra.
Dan saat ini Gisel sedang mengantarkan pesanan itu, ke sebuah alamat perusahaan yang telah memesan makanan dari warung mereka.
"Akhirnya selesai juga, berjam-jam di depan kompor ternyata panas juga...." kata Vania sambil menurunkan suhu ac ruangannya tersebut.
Tidak beberapa lama mama Selvi dan juga mami Gina, masuk ke ruangan tersebut untuk mengantarkan tiga piring ketan susu dengan dimsum dan beberapa tahu bakso buat Lisa, Vania dan Nita beserta dengan es lemon tea dan es jeruk peras.
"Ini ada makanan buat dan minuman buat kalian bertiga, yang sudah menyelesaikan masakan sebanyak itu...." ucap mami Gina sambil meletakan nampan yang berisi es lemon tea dan es jeruk peras.
Di susul dengan mama Selvi yang menyodorkan tiga piring ketan susu, dimsum dan tahu bakso kepada ketiganya.
"Terimakasih, ma....terimakasih, mi...." ujar ketiganya bersamaan dan mereka bertiga pun menikmati makanan dan minuman tersebut.
"Segarnya tenggorokanku, setelah alu menyeruput es lemon tea ini...." lanjut kata Nita yang telah menyeruput es lemon tea miliknya dan diiyakan oleh Vania juga Lisa.
"Buat kalian bertiga, lebih baik sehabis ini kalian pilang saja dan beristirahat di rumah...." kata mami Gina kembali.
"Tapi mi...." Vania mau mengelak perkataan mami Gina, akan tetapi....
"ssst....urusan di sini biar kami saja, lagi pula sebentar lagi kita akan menutup ruko ini...." ucap mama Selvi kemudian.
"Benar apa kata mamamu, lebih baik kalian pulang saja...." ujar mami Gina membenarkan.
Dan pada akhirnya Vania, Lisa dan Nita pun memutuskan pulang bersama dengan kedua anak-anaknya tersebut.
Sedangkan mama Selvi, mami Gina dan Gisel masih tinggal di ruko buat penghabisan.
TBC.