Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh
seorang Evanindhia Sashikirana..bahwa pengkhianatan yang di lakukan oleh kekasih nya bersama adiknya sendiri telah memaksa dirinya
untuk menjauh dari hingar bingar kehidupan
glamor kota metropolitan.
Dia memutuskan untuk mengisolasi dirinya ke
sebuah kota kecil yang ternyata keadaan di dalam
nya sangat lah di luar dugaan. Kehidupan liar dan
ekstrim harus dia lalui di sana yang bahkan tidak
pernah terlintas sedikitpun kalau dia akan masuk
dan mengalaminya sendiri.
Dia adalah seorang gadis kota dengan segala
pesona luar biasa yang di milikinya hingga di
setiap kemunculannya akan langsung menyihir
dan membius mata semua orang yang selama
hidupnya belum pernah melihat mahluk cantik
seperti dirinya.
Bagaimanakah Kiran akan dapat menjalani
kehidupan liar nya di kota kecil yang tidak di
kenal nya sama sekali.? Akankah dia menyesali
semua keputusan nya yang telah membawa
dirinya ke dalam kesulitan.??
** Ambilah hikmah yang terkandung di balik
setiap peristiwa **
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Di Culik Mantan
\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Agra terduduk lemas di atas sofa dengan wajah
yang sudah sedingin salju. Rahangnya tampak
mengeras dengan tatapan yang terlihat begitu
terpukul saat mendapati kenyataan bahwa Kiran
telah di bawa pergi oleh orang tidak di kenal. Di
hadapannya duduk bersimpuh Rasmi dan Bani
dengan kepala yang tertunduk dalam.
"Maafkan kami Tuan..kami benar-benar tidak
berdaya melawan mereka.!"
Lirih Rasmi dengan segala penyesalan yang kini
menyesakkan dadanya. Dia bahkan tidak sempat
melihat wajah cantik Nona nya itu untuk terakhir
kalinya. Agra hanya bisa terdiam, mencoba tetap
tenang walau hatinya saat ini di liputi kecemasan
akan keadaan Kiran. Dia mengurut keningnya
sambil merebahkan kepala ke sandaran sofa.
Bara dan Zack saat ini sedang sibuk mengecek
alat pelacak yang bisa mendeteksi keberadaan pesawat serta seluruh detailnya. Sedangkan
Badar hanya bisa menarik napas berat menatap
kedua anggota keluarga nya.
"Bangunlah.. pergi istirahat.!"
Titah Agra pada Rasmi dan Bani yang langsung
membungkuk hormat kemudian bangkit berdiri
lalu undur diri pergi ke ruang belakang.
"Bagaimana hasilnya, kenapa lama sekali.?"
Agra tampak tidak sabar, saat ini pikirannya
berterbangan memikirkan hal-hal buruk yang
bisa saja menimpa Kiran seandainya orang
yang telah membawanya di luar perkiraan nya.
Bara tampak mengakhiri investigasi nya dengan
menekan tombol di layar monitor kecil pada alat
pelacaknya. Di situ tertera dengan jelas jenis
heli apa yang beberapa jam lalu lepas landas
di atas langit desa Girilaya lengkap dengan
detail nya dan siapa orang yang membawanya.
"Kami menemukan nya Tuan, dugaan kita benar.
Mantan kekasih Nona yang sudah membawa
nya pergi, sore hari mereka terbang kesini.!"
Bara melaporkan hasil investigasi nya sambil
menyodorkan gambar rahasia yang ada di alat
pelacaknya. Mata Agra tampak berkilat tajam.
Wajahnya terlihat semakin dingin, tangannya
terkepal dengan kuat.
"Hemm..Nathan..sepertinya dia masih sangat
penasaran pada istriku.! baiklah kita akan lihat
apa yang akan di lakukan nya untuk menarik
Kiran ke dalam kekuasaannya.!"
Desis Agra sambil melempar alat itu ke tangan
Bara dan kembali merebahkan tubuhnya.
"Zack.. kau perintahkan orang mu sekarang juga
untuk melacak dan mengikuti kemana orang itu membawa Kiran ku..!"
"Baik Tuan laksanakan.!"
"Kita akan kembali besok ke kota.!"
Akhirnya Agra memutuskan.Dia akan membiarkan
Kiran berada dalam genggaman mantan kekasih
nya itu, hanya untuk sementara waktu.!
Agra merebahkan tubuhnya di atas sofa, saat
ini dia butuh istirahat. Tidak lama kemudian
matanya sudah terpejam rapat.
****** ******
Suasana pagi yang tenang dan damai di sebuah
rumah besar dengan model klasik modern saat
ini di warnai kicau burung yang bernyanyi riang
saling bersahutan.
Matahari sudah mulai mengintip dari balik tirai
jendela sebuah kamar besar yang ada di rumah
ini. Dua orang pelayan wanita masuk ke dalam
kamar dengan hati-hati dan tak bersuara agar
tidak menggangu ketenangan penghuni kamar
yang terlihat masih terlelap dalam tidur lelahnya. keduanya tampak menatap ragu-ragu kearah
wanita cantik yang kini sedang terbaring di atas tempat tidur.
Semalam mereka berdua sebenarnya sudah
melihat dan menyaksikan sendiri bagaimana
cantik dan moleknya gadis itu, karena mereka
berdua lah yang kebagian tugas untuk melayani
serta mengganti pakaian gadis itu ketika Tuan
nya datang membawa nya ke dalam kamar ini.
Namun gadis itu yang tiada lain adalah Kiran sepertinya datang dalam keadaan terpengaruh
obat penenang.
Dua pelayan tadi bergerak pelan membuka tirai
yang menutupi jendela besar di kamar itu hingga suasana di dalam ruangan kini sudah terang
seluruhnya tersinari cahaya mentari pagi.
Kiran menggeliatkan tubuhnya terjaga dari tidur
panjangnya. Dia membuka matanya perlahan,
memicing sebentar untuk menyesuaikan cahaya
matahari yang masuk melalui retina matanya. Tangannya memijat kening yang terasa masih
sedikit pusing.
"Astagfirullah..jam berapa ini.?"
Kiran bergumam resah, mencoba bangkit dan
menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya.
Kedua pelayan tadi terlihat berdiri mematung
di sisi ruangan sambil menundukan kepala.
Kiran nampak terkejut, dia melihat ke sekitar
ruangan dalam kamar. Tempat yang terasa
asing baginya.! dimana ini.? Apakah dirinya
sedang berada di dalam mimpi?
Alisnya terlihat bertaut, matanya melebar
sesaat dengan perasaan semakin bingung.
Kiran kembali memejamkan mata mencoba
untuk meyakinkan penglihatannya, tidak lama
dia membuka mata nya perlahan berharap ini
hanya mimpi, dan..
"Aaa....dimana akuuu...!"
Kiran berteriak histeris membuat kedua pelayan
tadi terkejut seketika, mereka saling pandang
sesaat kemudian segera maju menghampiri
Kiran dan berdiri menunduk di hadapannya.
"Nona..apa anda baik-baik saja.?"
"Siapa kalian..? dimana saya..?"
Kiran menatap waspada kearah dua pelayan
tadi yang masih menunduk sedikit ketakutan.
"Eu.. Nona..Nona ada di rumah Tuan kami.."
"Tuan, siapa..? kenapa saya ada di tempat ini.?"
"Tuan yang membawa Nona ke rumah ini.."
"Siapa Tuan kalian..?"
Di ambang pintu muncul seorang pria tampan
yang semalam membawanya. Dia terlihat masih
mengenakkan setelan santai rumahan. Rambut
nya juga tampak sedikit berantakan.Tampaknya
pria itu baru saja terbangun dari tidurnya saat mendengar teriakan Kiran yang menggegerkan
seisi rumah tersebut.
"Hei..Kiran sayang..apa yang terjadi..?"
Pria itu segera menghampiri Kiran kemudian
merengkuh tubuh nya ke dalam dekapannya.
Mata Kiran membulat tidak percaya dengan
apa yang di lihatnya. Dia segera mendorong
tubuh pria itu kemudian mundur menjauh.
Keduanya kini saling pandang kuat. Pria tadi
mengibaskan tangan pada kedua pelayan yang
langsung membungkuk hormat kemudian
berlalu keluar dari kamar.
"Na-Nathan..kenapa..kamu ada di sini..?"
"Kiran sayang..kau ada di rumahku sekarang.
Rumah yang akan kita tinggali bersama.!"
"Apa..? kenapa aku tiba-tiba ada di sini.? apa
yang terjadi ?"
Kiran melihat ke sekeliling ruangan kamar asing
itu dengan pikiran yang tidak sinkron. Nathan
mendekat, dia meraup wajah cantik Kiran yang
masih dalam mode bingung luar biasa.
"Aku semalam membawamu pulang.. tempat
itu sangat berbahaya untukmu.. kenapa kamu
nekad datang ke tempat itu.?"
Ujar Nathan sambil kembali meraih tubuh Kiran
ke dalam rengkuhan nya, memeluknya erat seakan tidak ingin melepaskan nya lagi. Namun Kiran
segera menarik dirinya dari pelukan erat Nathan,
dia menatap tajam wajah tampan laki-laki itu
dengan sorot mata penuh emosi yang mulai
naik ke permukaan setelah dia menyadari apa
yang kini sedang terjadi.
"Apa yang kau lakukan padaku? kenapa kamu
seenaknya saja membawaku ke rumah ini.?"
Ketus Kiran sambil beringsut menjauhi Nathan
yang menatapnya dalam diam dengan senyum
manis yang tidak pudar dari bibir nya.
"Kiran..tempat itu bukanlah tempat yang cocok untukmu.! kau telah membahayakan dirimu
sendiri hanya karena ingin menjauh dariku.!
kenapa kamu harus menyiksa dirimu.?"
"Tidak ! Aku tidak menghindari mu..! aku hanya
butuh waktu untuk sendiri.!"
"Jangan bohong, aku tahu..kau masih sangat mencintaiku Kiran..Kau tidak akan bisa lepas
dariku, karena cinta ku yang besar akan selalu mengikatmu.!"
"Cukup Nathan..itu semua tidak benar..! saat
ini aku sudah tidak punya perasaan apapun lagi padamu.! kita sudah berakhir sekarang.!"
Kesal Kiran sambil kemudian bangkit, bergerak
turun dari tempat tidur namun Nathan menarik
tangannya dengan sekali hentakan membuat
tubuh Kiran terjatuh ke dalam rengkuhan kuat
pria itu yang langsung menarik paksa pinggang ramping Kiran hingga tubuh mereka kini merapat. Sontak saja Kiran berontak berusaha melepaskan
diri dari belitan tangan Nathan di pinggangnya.
"Nathan.. lepaskan aku.! jangan macam-macam
kamu, kita sudah berakhir di hari dimana kamu
sudah mengkhianati cinta kita..!"
"Aku tidak pernah mengkhianati cinta kita sayang..
cintaku tidak pernah berkurang untukmu..!"
Kilah Nathan dengan suara yang mulai berat
karena wajah cantik wanita yang selama 2
minggu ini telah merusak moodnya kini ada
di depan matanya, dalam kekuasaannya.
Saat ini semua gejolak perasaan yang ada di
dadanya seakan tidak terkendali. Ingin sekali
dia menindih dan menaklukkan wanita ini
sekarang juga agar dia bisa memiliki dirinya
seutuhnya.
Kiran semakin meronta mendorong dada
kokoh Nathan yang malah semakin mengunci pinggang nya dan mendekatkan wajahnya.
"Aku sangat merindukanmu Kiran..dua minggu
ini aku gila karena tidak bisa melihatmu.!"
Bisik Nathan sambil kemudian mendekatkan
bibirnya membuat tubuh Kiran menegang dan
bergetar hebat. Wajahnya memerah di penuhi
emosi juga ketakutan serta trauma atas kejadian kemarin. Dan tiba-tiba saja bayangan wajah
dingin Agra merusak fokus nya saat ini. Cairan
bening tanpa komando jatuh bercucuran tak
tertahan. Hatinya terasa perih saat mengingat bagaimana keadaan Agra saat ini, pria itu pasti
sedang kebingungan mencarinya.
Nathan memaksa ingin mencium bibir Kiran
karena terdorong perasaan rindu serta hasrat
yang kini sudah menguasai seluruh jiwanya.
"Nathan..! berhenti..!"
Pekik Kiran tidak tahan lagi dia mendorong
keras dada Nathan hingga tubuhnya terlepas.
Matanya menatap tajam wajah Nathan yang
terlihat kecewa sekaligus menahan gejolak
hasrat yang tadi sempat begitu melambung.
"Biarkan aku keluar dari rumah ini. Aku harus
pulang ke rumah ayah.!"
Tegas Kiran sambil kemudian turun dari atas
tempat tidur. Tapi tiba-tiba saja pintu kamar
tertutup otomatis membuat Kiran membeku
di tempat dengan wajah semakin emosi.
"Apa maumu sebenarnya.? buka pintunya
sekarang juga ! aku ingin pulang.!"
Seru Kiran sambil menatap geram wajah Nathan.
Pria itu turun dari tempat tidur dengan senyum
manis terukir di wajah nya. Dia menghampiri
Kiran yang mundur dengan menatap kesal
kearah Nathan. Sebenarnya apa maunya laki-laki
ini, kenapa dia terus saja mengganggu nya !
"Nathan.. biarkan aku pergi dari sini. Ayah pasti
akan mengkhawatirkan aku..!"
"Itu tidak akan terjadi Kiran sayang.. karena kau
sudah menjadi tanggungjawab ku sekarang..!"
"Apa maksudmu ?"
Kiran menatap bingung. Nathan kini berdiri di
hadapan Kiran, tangannya bergerak meraih dagu
indah gadis itu membuat mata mereka kembali bertemu.
"Hutang ayahmu pada keluargaku sudah tidak
mungkin terbayar oleh aset perusahaan milik
keluargamu sekalipun. Oleh karena itu jalan
satu-satunya untuk menyelamatkan ayahmu
dari kehancuran adalah..kau harus menikah
denganku.!"
"Apa yang kau katakan.?"
Kiran menggeleng kuat tidak percaya dengan apa
yang di dengarnya barusan. Dia menepis tangan Nathan dari wajahnya, kemudian mundur dengan
tubuh yang sedikit goyah.
"Itu yang terjadi sayang.. hanya kau yang bisa
mengeluarkan ayahmu dari situasi sulit ini.!
Semua ada di tanganmu sekarang.!"
"Tidak.! kau pasti bohong..! ayah tidak pernah
mengatakan bahwa keuangannya bermasalah."
Gumam Kiran sambil kemudian duduk lemas
di pinggir tempat tidur. Nathan hanya tersenyum
tipis. Dia mendekat kembali kearah Kiran, berdiri
di hadapannya dengan memasukan kedua tangan
di saku celana nya .
"Kalau kau tidak percaya tanyakan saja pada
ayahmu, dan satu lagi Kiran sayang..aku tidak
pernah menerima surat pengunduran dirimu.
Jadi saat ini kau masih asisten pribadi ku.!"
Tegas Nathan enteng. Kiran mendongakan
kepala menatap Nathan masih mencerna
semua hal yang dia dengar saat ini.
"Aku tidak percaya padamu sama sekali.!"
Kiran menggeleng kuat dengan tatapan penuh
penolakan atas semua yang di dengarnya.
"Kalau kamu ingin memperjelas semuanya..
sekarang bersiaplah, kita akan menemui ayah
mu di kantornya. Semua pakaian untukmu ada
di kamar ganti. Ingat Kiran..saat ini kau masih
asisten ku..!"
Ujar Nathan seraya mengelus lembut rambut
Kiran yang langsung memalingkan wajahnya.
Kiran menatap kepergian Nathan dengan
perasaan yang berkecamuk. Ya Tuhan..ada
apa ini sebenarnya.? dia harus segera mencari
jawaban dari semua kemelut yang ada dalam
pikirannya.
****** ******
Pagi ini Agra masih terlihat terbaring lelah di
sofa ruang tengah Villa nya. Di sebrang nya
Badar, Bara dan Zack nampak setia menunggui
nya. Mereka tertidur sambil duduk bersandar di
kursi tidak berani beranjak dari tempat duduknya.
Saat ini baru terlihat kalau Tuan nya itu kelelahan setelah 2 minggu terakhir ini hampir siang malam
dia mengurusi masalah perkebunan, hal yang
bahkan sangat bertolak belakang dengan kebiasaannya selama ini.
Selama ini dia bahkan jarang berada di kantornya
untuk urusan pekerjaan. Karena dirinya memiliki
team khusus serta bawahan yang memegang
semua bagian dan sangat ahli serta profesional
di bidang nya masing-masing. Dia hanya akan
datang jika ada meeting penting atau pertemuan
berskala besar yang melibatkan berbagai anak
perusahaan yang berada di bawah komandonya.
Namun hanya demi sebuah perkebunan Agra rela mencurahkan segala perhatian nya, seluruhnya
siang dan malam. Perkebunan yang bahkan kalau
di lihat dari laba dan penghasilan nya tidak lah
berarti apa-apa bagi seorang Agra Bintang..
Sang pemilik kerajaan bisnis Bintang Group
yang bergerak dalam berbagai bidang usaha
terutama retail, properti serta otomotif yang
berskala internasional.
Hanya demi seorang wanita...
Tuan 'Bimantara Agra Bintang' rela menyamar
menjadi seorang pengawal kelas rendahan dan
mengubah penampilannya yang berbanding
terbalik 180 derajat dengan aslinya. Dia bahkan
rela merendahkan diri di hadapan cecunguk
tidak berguna yang ada di daerah ini demi
menyempurnakan penyamaran nya.
Dan sekarang.. wanita itu, dia di bawa pergi
oleh pria lain. Dia bahkan belum tahu jati diri
suaminya yang sudah berkorban mati-matian
hanya untuk melindungi dirinya dari semua
kekacauan yang ada di tempat ini. Yang Kiran
tahu Agra hanyalah seorang pengawal yang
sedikit berbeda dan istimewa.
Hal itu bahkan sempat membuat Bara tidak habis
pikir, bagaimana bisa Tuan nya begitu mencintai gila-gilaan sosok Kiran..padahal calon tunangan pilihan keluarganya adalah wanita super cantik
yang memilki nama dan kehormatan lebih jika
di bandingkan dengan seorang Kiran.
Agra dan para bawahannya baru saja selesai
mengadakan meeting penting. Karena Agra
akan kembali ke kota maka semua urusan
perkebunan sepenuhnya di kembalikan pada
Badar. Dia yang bertanggung jawab untuk
menangani dan menyelesaikan penebangan.
"Setelah semua nya beres, pastikan bonus yang
sudah aku janjikan di realisasikan secepat nya.!"
Ujar Agra sambil duduk tumpang kaki. Badar
mengangguk dan menatap berat wajah tampan
Tuan nya yang selama 2 minggu ini selalu di
dampingi nya.
"Dan satu lagi pastikan tempat yang kita ambil
alih kemarin di fungsikan menjadi taman kota.
Kamu awasi pengerjaannya, Bara akan membantu
memantau dari jauh..!"
"Baik Tuan..semuanya akan saya kerjakan dengan
baik. Saya harap Tuan akan segera bertemu lagi
dengan Nona Kiran.."
Sahut Badar sambil menunduk dalam. Rasa
kagum dalam hatinya semakin besar terhadap
sosok Tuan nya ini. Bara memang pernah cerita
bahwa Agra adalah seorang pengusaha yang
sangat peduli terhadap sesuatu yang berguna
untuk kemaslahatan umat. Dia pengusaha muda
yang terkenal sangat dermawan terbukti dengan
banyaknya yayasan sosial yang berada di bawah
naungannya..
\*\*\*\*\*\*\*\*\*
TBC....
Readers ku zeyeeng.. Mohon maaf sebelumnya.
Untuk beberapa hari ke depan author tidak bisa
up dulu karena ada urusan pribadi di dunia nyata.
Tapi jangan lupa untuk tetap dukung & support.
Karena dukungan kalian adalah semangat
bagi author.. Thank you so much..love you all..🤗😘